Share

Bab 19 kejutan

Penulis: Thaya nika
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-21 19:11:16

Arumi berangkat jam lima pagi dengan menggunakan mobilnya. Memang mobil kantor ada dua,jadi dia membawa salah satunya. Arumi jarang membawa mobilnya ke rumah karena dia tidak mau orang tahu jika dirinya memiliki perusahaan. Lagipula Arumi lebih nyaman jika menggunakan motor.

Arumi mampir ke Toko Aksesoris dan membeli beberapa oleh-oleh untuk Bu Wira. Arumi memang sendiri datang ke sana, Semua anak buahnya dia fokuskan ke kantor dan proyek baru. Walau memang jarak proyek baru dengan Bukit Senja agak dekat. Tapi Arumi mengirimkan dua orang untuk memantau kinerja di sana.

Pukul Dua belas siang, Arumi tiba di rumah Pak Wira. Mendengar deru mobil membuat suami istri itu mengerutkan kening nya. Setelah Arumi turun dari mobil , Bu Wira tersenyum lebar kemudian berjalan mendekati Arumi.

"Bu Arumi,kenapa gak bilang jika mau datang. "

"Memang mendadak Bu. Jadi tidak sempat memberi kabar. Ibu dan Bapak Sehat ?''

''Alhamdulillah sehat. Bu Arumi gak usah menginap di penginapan. Bu Arumi tinggal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 20 Entahlah

    Setalah dari pantai, Arumi pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Sedangkan Ajeng membantu Ibu nya membuat makan malam.‘’Lihat kakak mu membawa beras banyak banget,dia bilang mau tinggal di sini agak lama jadi dia dibawakan beras sama Ibu nya. Hadeh…ada-ada saja kakak mu ini. “‘’Tak apa Bu. Kebetulan Bapak panen padi, jadi beliau meminta Rum membawa beras buat Ibu di sini.’’ Ucap Arumi yang baru keluar dari kamar.“Kamu sudah Ibu anggap anak sendiri, jangan sungkan. Kamu kemaren juga menitipkan uang lewat Ajeng . Ibu berterima kasih untuk itu.’’Arumi tersenyum kemudian mendekati Bu Wira dan Ajeng.“Rum menyayangi putri Ibu. Jika nanti dia libur kuliah, Izinkan Rum membawanya ke rumah Rum. Akan Rum kenalkan dengan Ibu dan Bapak.’’‘’Tentu Nak, Kamu boleh membawa Ajeng kemana pun.Asal anak nya mau.’’ Ucap Bu Wira sambil tertawa.Setelah selesai memasak, Ajeng pergi mandi dan Arumi membantu menata makanan ke meja makan. Pak Wira juga belum pulang dari kantor, jadi untuk makan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-22
  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 21. selikur

    Pagi hari Arumi terbangun suara adzan subuh, dia juga membangunkan Ajeng untuk sholat subuh bersama. Setelah sholat subuh,Ajeng membantu Ibunya di dapur sedangkan Arumi bersiap untuk ke Bukit.''Adek,nanti berangkat jam berapa ?'' tanya Arumi ke Ajeng''Jam setengah sembilan kak. "''Kakak usahakan pulang nanti. Kamu tunggu kakak ya !''Ajeng mengangguk sambil tersenyum. Kemudian Ajeng mencium tangan Arumi saat Arumi mau berangkat. Arumi agak kaget dengan apa yang dilakukan Ajeng.''Jangan Kaget Nak. Itulah yang dilakukan Ajeng kepada kirana saat akan berangkat kerja.'' ucap Bu wira menjelaskan.Arumi tersenyum kemudian mengelus pucuk kepala Ajeng. " Kakak berangkat Ya !" Gadis itu hanya mengangguk, kemudian Arumi berlalu meninggalkannya.Arumi sengaja berangkat pagi untuk mengelilingi Bukit tersebut. Memang pembangunannya baru proses pondasi. Tapi Arumi senang dengan pekerja nya, baru beberapa hari tapi proses pengerjaannya sudah sejauh ini."Maaf Bu,saya tidak tahu jika Bu Arumi da

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-23
  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 22

    Pukul Dua, Arumi memutuskan untuk turun dari Bukit kemudian pulang karena jam tiga nanti , dia harus menjemput Ajeng ke kampus nya. Saat tiba di halaman, dia melihat satu mobil warna merah terparkir di halaman rumah Pak Wira. Arumi turun dari mobil kemudian masuk ke dalam dengan mengucapkan salam. "Assalamualaikum !" Ucap Arumi 'Waalaikumsalam. Nak Arumi sudah pulang? " " Sudah Bu, nanti mungkin balik lagi ke sana. " " Nak Arumi.Ini Gandhi. Dia lelaki yang ingin meminang Ajeng." Ucap Bu Wira. "Jadi ini yang namanya Arumi, cantik dan dewasa. Rapi sayang aku sudah mau meminang Ajeng, jadi maaf saya tidak tertarik dengan Anda." Ucap Gandhi Arumi memutar bola matanya malas. Siapa juga yang mau dengan lelaki aneh macam dia, pikir Arumi "Tapi sepertinya Ajeng juga tidak mau dengan Anda. Apa anda bisa yakin bisa menikahi Ajeng , lebih baik Anda mencari istri lain. Ajeng masih kuliah." Ucap Arumi. "Saya tidak mau. Kirana telah tiada, jadi Ajeng yang akan menjadi pengganti nya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-24
  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 23

    Setelah mengantar Ajeng kuliah,Arumi naik ke bukit ,dia melihatcurug yang sudah terpasang Kincir Air. rumijugamelihatkincirair tersebut di salurkanke dapur pekerja juga kamar mandi umum sehingga pekerja tidak perlu pergi ke sungai dan Kebersihan sungai bisa terjaga karena tidak adanya sampah. Arumi tersenyum senang dengan pekerjaan Yudha.''Bu Arumi, ada yang bisa saya bantu ?'' tanya Yudha yang tiba-tiba berada dibelakang nya.''Tidak ada, Apakah listrik nya sudah cukup dengan adanya kincir air ?''''Alhamdulillah sudah cukup Bu. Dan teman-teman tidakperlu turun ke sungai jika hendak mandi atau yang lainnya,karena sudah saya salurkan air nya ke kamar mandi. Jadi sungainya tidak rusak. Saya sudah kasih pagar pembatas agar mereka tidak turun ke sungai.''Arumi mengangguk kemudian tersenyum "Terima kasih untuk kincir nya, saya suka. Lupakan soal mobil karena memang saya tidak berniat meminta ganti rugi sejak dulu. Makanya saya tidak menghubungimu.''''Terima kasih Bu Arumi.''Arumi men

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-25
  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 24

    Arumi menerima chat dari kantor pusat bahwa proyek telah selesai,Arumi diminta kembali untuk serah terima dan bertepatan dengan sidang cerai yang kedua. "Kenapa kak ?" "Besok kakak harus pulang, ada acara serah terima. Juga ada sidang perceraian dengan suami kakak.'' ''Apa kakak lama di sana ?'' Ajeng mendekati Arum kemudian memeluk nya dari samping. "Jangan lama-lama di sana,pekerjaan kakak di sini belum selesai kan ?'' ''Kenapa ? Kakak kan pulang ke rumah kakak.'' ''hemm...!" ''Dengar, kakak akan pulang beberapa hari. Kakak ingin cari rumah untuk kita yang dekat dengan kantor kakak. Setelah Kakak dapat rumah, kakak akan jemput kamu ke sini sekaligus selesaikan kerjaan kakak. Paham ?'' ''Berapa hari ?'' ''Kakak gak tahu sayang,Kan gak gampang juga cari rumah." "Kak,Bapak dan Ibu minta Ajeng buat ambil bea siswa di kampus itu. Besok Ajeng mau tanda tangan.Tapi Ajeng juga berat ninggalin Bapak sama Ibu. " ''Demi pendidikan Adek,mereka rela Adek tinggal. Jadi Adek

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-26
  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 25

    Arumi berkemas untuk pulang,baru empat hari di sini dan pekerjaanya belum selesai proses peninjauan. Observasi proyek baru juga belum selesai,Arumi harus pulang untuk serah terima gedung perkantoran yang telah rampung.''Kakak hati-hati di sana , dijalan juga hati-hati.Kalu sudah sampai jangan lupa kabarin."''Iya, adekku yang cantik.Kamu juga hati-hati di sini,jaga Bapak sama Ibu. Kalau ada apa apa telpon kakak dan minta tolong sama Yudha. Kakak percaya sama dia,karena dia mau bertanggung jawab sama mobil kakak. Bahkan mau dipotong gajinya. Tapi Kakak gak tega samadia,lagipula dia bantu pekerja buat kincir air untuk pembangkit listrik sama menyalurkan air ke dapur dan kamar mandi jadi mereka gak kesulitan harus ke sungai."''Iya,sepertinya dia orang baik.''''Semoga saja dia bisa di percaya.'' ucap ArumiSetelah berpamitan dengan Pak Wira dan Bu Wira,Arumi berangkat ke kota nya. Dia harus mengendarai mobil sendiri, berada dibalik kemudi sudah biasa baginya karena sering membantu PakL

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-28
  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 26. Ketuk Palu

    Arumi menghadiri sidang perceraiannya,sedangkan Arman berkendala untuk datang. Urusan pekerjaan membuatnya tidak bisa hadir di persidangan. Di Persidangan sebelumnya lelaki itu juga tidak bisa hadir sehingga hari ini hakim mengabulkan gugatan cerai Arumi."Alahamdulillah....!'' ucap Arumi dan kedua orang tuanya.Sedangkan di kantor, Arman mendapat kabar bahwa Hakim sudah mengabulkan gugatan Arumi.''Bre***ek ! Kalau aku cerai dengan Arumi,otomatis Riana akan minta aku melamar nya kemudian menikahinya. Aku harus keluar uang lagi untuk menikahinya,mas kawin ,seserahan,dan biaya lainnya. Kalau sama Riana mana cukup sepuluh juta. Orang tuanya kayaraya,pasti mereka menginginkan mahar yang banyak.'' Aldi mendengar gumaman Arman, tapi dia sudah tidak mau menasehati lagi karena hasilnya sama saja. Dia hanya berharap Arman bisa sadar dengan kelakuannya. Arman menelpon Shinta dan mengabarkan bahwa dirinya sudah bercerai.''Bagus donk kalau sudah ketuk palu. Dia kan yang keluarkan semua biaya,

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 26

    Setelah acara serah terima dan sidang perceraian telah selesai,Arumi mencari rumah yang dekat dengan perusahaan pusat.Dia inginmengajak Ajeng tinggal bersamanya dikota ini. Perumahan ini adalah perumahan yang Arumi bangun dulu. Dia memenangkan tender untuk perumahan ini.''Saya tidak menyangka kalau kan tinggal di sini Pak.'' ucapnya kepada pemilik properti tersebut.''Hahah...dulu perumahan ini anda yang bangun, dan sekarang anda yang akan menempatinya. Saya berikan diskon untuk anda untuk rumah ini. Kapan anda akan menempatinya ?''''Mungkin Saya akan mengisi rumah ini Pak dengan perabotan terlebih dahulu. Saya juga belum bisa stay kalau perabotnya belum lengkap.''''Tentu Bu Arumi, rumah ini juga sudah banyak yang menghuni,jadi tak perlu takut masalah keamanan. Jika anda cocok,mari kita tanda tangani surat jual belinya.''''Mari Pak !"Rumah yang Arumi beli memang tidak terlalu besar, rumah berlantai dua dan memiliki tiga kamar tidur dengan ukuran tujuh kali delapan meter persegi.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-31

Bab terbaru

  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 45

    Hari ini Yuni bertemu dengan Arumi. Ajeng sudah membujuk Arumi untuk mau menemui Yuni,karena Yuni memiliki niat yang baik,maka Arumi menyetujuinya. Arumi duduk di sebuah resto dan Yudha berdiri dengan gagahnya di belakang Arumi. ''Duduklah Yud,kenapa kamu berdiri saja di situ !" ''Ah...iya Bu Arumi , biar saya duduk di belakang Ibu saja.'' ''Hemm...terserah kamu Yud. Apa menurut Kamu Yuni benar benar berubah ?'' ''Tidak ada salahnya Ibu memberi kesempatan kedua kepada Yuni." ''Dia sedang dekat dengan Ajeng, dan mereka seperti adek kakak. Saya hanya gak mau Yuni menyakiti Ajeng. Dan sekarang Arman mulai menggangguku lagi, apalagi Ibu mertuaku sering menelpon . Kapan saya lepas dari mereka.'' ''Selama mereka tidak melukai Ibu, masih bisa di maklumi. Tapi jika sampai mereka melukai Ibu, Saya yang akan berada digarda terdepan untuk melindungi Ibu.'' ucap Yudha "Kenapa kamu baik sekali Yud,kenapa kamu mau melindungi saya ?'' "Iiitu...sudah menjadi tugas saya Bu,karena saya

  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 44

    Yuni datang ke butik BU Risma dengan membawa ijazah SMA miliknya, sebelumnya Risma sudah memberitahu jika Yuni akan datang untuk melamar pekerjaan sebagai pekerja paruh waktu. Dia di tugaskan melayani pembeli butik tersebut. Jika menjelang sore memang Butik tersebut tergolong ramai. ''Halo Yun, kamu sudah mulai bekerja hari ini ?"Tanya Risma . Saat ini Yuni sedang tidak ada pembeli jadi dia bisa menerima telepon. ''Sudah Bu."''Bisa gak panggilan Bu kamu hilangkan ? , kamu kan bisa panggil aku dengan panggilan lain !"''Heehe...memang mau di panggil apa, Tante ?''''Emang aku nikah sama Om kamu. panggil aku kakak !"''Iya kakak Risma....!""Hemm....!"''Dih...hem doang,kata minta dipanggil kakak....!"''Iya,dek Yuni....! Nanti tungguin kakak ke sana. Nanti aku antar pulang.""Iya Kak. aku mau layani pembeli dulu. Kakak tutup gih telponnya !"''Oke, bekerja yang rajin. Semangat Ya !" ucap Risma Risma menutup panggilannya kemudian kembali dengan Aktivitasnya. Dia senang karena Yuni

  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 43

    Yudha menemui Arumi di ruangannya,karena hari ini dia akan ikut ke proyek bersama Arumi. ''Kamu tadi ketemu Ajeng saat mau pulang ?'' taya Arumi sambil mengambil blazernya''Saya tadi ketemu Ajeng saat istirahat saja Bu. Dan sekarang......!" Yudha menghentikan ucapannya''Kenapa ?'' tanya Arumi''Non Ajeng dekat dengan mantan adek ipar anda, Yuni.""Apa,kenapa kamu tidak melarang nya. Saya takut Yuni menyakitinya." ''Tidak Bu, Yuni sangat baik dengan Non Ajeng. Kemaren Yuni juga yang mengantar Non Ajeng pulang.''''Tapi tetap saja kamu harus mengawasinya. Saya tidak mau Yuni menyakiti Ajeng. Ya sudah, nanti Saya bicara sama Ajeng. Sekarang kita berangkat Dulu.'' ucap Arumi sambil menghela nafas, dia tetap menghawatirkan Ajeng. ''Ibu tenang saja, saya akan mengawasi terus Non Ajeng. Jika Yuni berani menyakitinya, saya akan kasih Yuni pelajaran.'' ucap Yudha menenangkan ArumiArumi hanya mengangguk, sambil menghela nafas. Tidakmungkin dia mengawasi Ajeng dua puluh empat jam sedangka

  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 42

    Ajeng dan Yudha di antar Arumi ke kampusnya. Di depan Kampus Arumi melihat Yuni turun dari sebuah mobil, kemudian dari pintu kemudi turun seorang wanita berparas cantik "Itu siapa Jeng, yang baru saja turun dari mobil ?" Tanya Arumi''Itu Bu Risma kak, beliau Dekan di kampus ini." Jawab Ajeng''Oh...Ya udah kaian hati hati, belajar yang bener. Yud, Nanti setelah pulang kuliah tolong antar saya ke proyek. Mungkin akhir pekan kita akan ke Bukit.'' ''Benarkah kak , Hore....!''Arumi tersenyum melihat Ajeng bersorak, Dia tahu bahwa gadis itu merindukan kedua orang tuanya. Yudha ikut tersenyum senang karena dia juga mau pulang ketemu dengan kedua orang tuanya.Arumi lalu kembali ke kantornya karena masih ada yang harus dia kerjakan. Juga mempersiapkan yang akan di bawa untuk meeting nanti."Pagi Dek, sudah sarapan kah ?"Ajeng menoleh ke arah suara yang memanggilnya "Dek" setelah tahu siapa yang bicara, Ajeng mengangkat satu Alisnya. Ada angin apa hingga orang ini memanggil nya dengan se

  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 41

    ''Kamu tinggal di sini,karena tidak mungkin aku membawamu pulang ke rumah ku. Di sana ada anak ku.'' ucap Wanita itu sambil membuka pintu kos yang di milikinya. ''Ibu sewa kos ini ?'' tanya Yuni ''Saya tidak sewa karena kos ini punya saya. Masuk dan istirahatlah....!" "Terima kasih sebelumnya, karena Ibu mau menjemput saya." Wanita itu mendekati Yuni dan membawanya agak masuk ke dalam kos. "Kamu tahu bahwa Saya menyukai kamu, dan saya harap Kamu mau menjadi milik ku dan meninggalkan pekerjaan lama kamu. Fokus cukup ke aku saja, aku akan izinkan kamu tinggal di sini semau kamu bahkan selamanya." Ucap Nya sambil tersenyum tipis "Berarti aku tak ubah nya seperti simpanan kamu, hanya bedanya saya perempuan dan anda seorang perempuan. Apa keluarga anda tahu orientasi anda seperti ini ?" Tanya Yuni Dekan itu menatap tajam ke arah Yuni "Jangan bawa bawa keluarga saya. Biarkan itu menjadi urusan saya. dan kamu harus tahu bahwa saya seorang janda, jadi kamu bukan simpanan. Apa be

  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 40

    Arumi pulang dengan membawa tiga kotak martabak pesanan Ajeng. Mendengar suara mobil Arumi berhenti di depan rumah,Ajeng segera mencuci tangannya karena saat ini dia sedang memasak. Kemudian dia berjalan ke depan dan membukakan pintu untuk Arumi. Tapi saat Arumi sudah di depan pintu danhendak membukanya,Ajeng sudah membuka pintu tersebut . Arumi tersenyum saat melihat Ajeng berdiri di depan pintu dengan senyum manis nya. ''Kenapa Adek selalu tahu kalau kakak sudah pulang dan tiba di depan pintu ?'' ''Entah...!"jawabnya dengan senyum lebar. Arumi hanya menggeleng kemudian mengangkat kantong plastik yang berisi martabak pesanan Ajeng. ''Aaaa......makasih kak. Masuk yuk,terus mandi. Ajeng lagi masak, nanti kita makan sama-sama.'' Arumi mengangguk kemudian masuk dan naik ke kamarnya untuk mandi. Ajeng menyiapkan makan malam di meja beserta martabak manis yang Arumi beli. Arumi turun dengan menggunakan celana pendek hitam dan kaoswarna biru langit. Dia melihat hasil karya Ajeng d

  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 39

    Yudha menatap Arumi tanpa berkedip saat wanita itu sedang memimpin rapat. Sikap tenang nya,sikap pengendalian diri, juga sikap baik dan ramah tamah nya membawa kekaguman tersendiri bagi Yudha. Dirinya cukup tahu diri, mana mungkin dia bersanding dengan wanita sebaik Arumi . Seseorang yang begitu baik padanya. ''Mas Yudha, anda sudah mencatat semuanya ?'' tanya Arumi tiba-tiba karena Dia tahu Yudha sedang melamun.''Ah...Maaf Bu,sudah saya catat semua.'' ucapnya gugup karena ketahuan melamun.''Bagus,mohon fokus ya. " ''Baik Bu,Maaf !"''Oke, meeting kita akhiri. Jangan lupa poin poinnya tadi. Mas Yudha tolong ke ruangan saya setelah ini !'' pinta Arumi''B...baik Bu Arumi !'"Arumi meninggalkan ruang rapat kemudian di susul oleh karyawan yang lain. Yudha berdiri dan membereskan semua catatannya, kemudian menyusul Arumi ke ruangannya. ''Maaf Bu,ada yang bisa saya bantu ?'' tanya Yudha setelah berdiri di depan ArumiArumi sedang berdiri menghadap jendela, dan membelakangi Yudha. "

  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 38

    Yuni berjalan dengan percaya diri menuju ruang Dekan, Celana skiny jeans dan kemeja yang ngepas di badannya semakin membuat badannya terlihat sangat menggoda di mata lelaki. Banyak Dosen laki-laki yang menyukai Yuni karena memang gadis itu mau di bayar untuk memenuhi fantasi sang Dosen. Tapi Yuni tidak mau menyerahkan kehormatannya kepada lelaki hidung belang,jika pun Yuni dibayar tapi dia hanya mengizinkan lelaki menyentuhnya dari pusar ke atas. "Kamu lama sekali Yuni, sebentar lagi saya harus pergi menjemput anak saya ke sekolah." ucap sang Dekan"Maaf Bu, tadi ada teman yang nanya tugas.'' ucapnyaSang Dekan kemudian menarik Yuni agar duduk di pangkuannya, Ups....tunggu sebentar.....Dekan nya perempuan. Yuni tidak perduli itulaki-laki atau perempuan asal dia mendapatkan bayaran yang sepadan. Memang hanya sang Dekan satu satunya wanita yang dia layani. Sang Dekan kemudian mencium lembut bibir Yuni, memang Yuni akui bahwa di antara ciuman yang pernah Yuni rasakan,hanya sang Dekan

  • PELITNYA SUAMIKU   Bab 37

    Arman tersenyum puas melihat foto Arumi terbaring di rumah sakit dengan kepala,kaki dan tangan yang di perban. Dan di hidungnya terpasang oksigen. ''Kerjaan kalian bagus sekali, akan aku kirim sisa pembayarannya. Hahahha......!!!" ''Baik Pak Arman, terima kasih." ''Rasakan kamu Arumi,Kamu telah main main denganku,kamu gagalkan lamaranku dengan Riana dan kamu membohongi aku selama ini. Sekarang rasakan akibat nya !" ucapnya Puas karena merasa telah membalas perbuatan Arumi. Sedangkan ketiga preman tersebut menelpon Arumi dan memberitahuakan bahwa Arman percaya dengan foto tersebut. "Saya ucapkan banyak terima kasih kepada kalian !" ''Kami yang ucapkan banyak terima kasih sama Ibu karena berkat Ibu, kami bisa bersama anak istri kami.'' ''Sama-sama,salam buat anak istrinya Ya.'' ucap Arumi di sebrang sana. Arumi menutup telponnya,Ajeng mendekat kemudian memeluk Arumi. ''Mulai sekarang kakak harus hati-hati. Minta Yudha untuk lebih ketat mengawal kakak.'' ''Yudah kan

DMCA.com Protection Status