Setelah mengantar Ajeng kuliah,Arumi naik ke bukit ,dia melihatcurug yang sudah terpasang Kincir Air. rumijugamelihatkincirair tersebut di salurkanke dapur pekerja juga kamar mandi umum sehingga pekerja tidak perlu pergi ke sungai dan Kebersihan sungai bisa terjaga karena tidak adanya sampah. Arumi tersenyum senang dengan pekerjaan Yudha.''Bu Arumi, ada yang bisa saya bantu ?'' tanya Yudha yang tiba-tiba berada dibelakang nya.''Tidak ada, Apakah listrik nya sudah cukup dengan adanya kincir air ?''''Alhamdulillah sudah cukup Bu. Dan teman-teman tidakperlu turun ke sungai jika hendak mandi atau yang lainnya,karena sudah saya salurkan air nya ke kamar mandi. Jadi sungainya tidak rusak. Saya sudah kasih pagar pembatas agar mereka tidak turun ke sungai.''Arumi mengangguk kemudian tersenyum "Terima kasih untuk kincir nya, saya suka. Lupakan soal mobil karena memang saya tidak berniat meminta ganti rugi sejak dulu. Makanya saya tidak menghubungimu.''''Terima kasih Bu Arumi.''Arumi men
Arumi menerima chat dari kantor pusat bahwa proyek telah selesai,Arumi diminta kembali untuk serah terima dan bertepatan dengan sidang cerai yang kedua. "Kenapa kak ?" "Besok kakak harus pulang, ada acara serah terima. Juga ada sidang perceraian dengan suami kakak.'' ''Apa kakak lama di sana ?'' Ajeng mendekati Arum kemudian memeluk nya dari samping. "Jangan lama-lama di sana,pekerjaan kakak di sini belum selesai kan ?'' ''Kenapa ? Kakak kan pulang ke rumah kakak.'' ''hemm...!" ''Dengar, kakak akan pulang beberapa hari. Kakak ingin cari rumah untuk kita yang dekat dengan kantor kakak. Setelah Kakak dapat rumah, kakak akan jemput kamu ke sini sekaligus selesaikan kerjaan kakak. Paham ?'' ''Berapa hari ?'' ''Kakak gak tahu sayang,Kan gak gampang juga cari rumah." "Kak,Bapak dan Ibu minta Ajeng buat ambil bea siswa di kampus itu. Besok Ajeng mau tanda tangan.Tapi Ajeng juga berat ninggalin Bapak sama Ibu. " ''Demi pendidikan Adek,mereka rela Adek tinggal. Jadi Adek
Arumi berkemas untuk pulang,baru empat hari di sini dan pekerjaanya belum selesai proses peninjauan. Observasi proyek baru juga belum selesai,Arumi harus pulang untuk serah terima gedung perkantoran yang telah rampung.''Kakak hati-hati di sana , dijalan juga hati-hati.Kalu sudah sampai jangan lupa kabarin."''Iya, adekku yang cantik.Kamu juga hati-hati di sini,jaga Bapak sama Ibu. Kalau ada apa apa telpon kakak dan minta tolong sama Yudha. Kakak percaya sama dia,karena dia mau bertanggung jawab sama mobil kakak. Bahkan mau dipotong gajinya. Tapi Kakak gak tega samadia,lagipula dia bantu pekerja buat kincir air untuk pembangkit listrik sama menyalurkan air ke dapur dan kamar mandi jadi mereka gak kesulitan harus ke sungai."''Iya,sepertinya dia orang baik.''''Semoga saja dia bisa di percaya.'' ucap ArumiSetelah berpamitan dengan Pak Wira dan Bu Wira,Arumi berangkat ke kota nya. Dia harus mengendarai mobil sendiri, berada dibalik kemudi sudah biasa baginya karena sering membantu PakL
Arumi menghadiri sidang perceraiannya,sedangkan Arman berkendala untuk datang. Urusan pekerjaan membuatnya tidak bisa hadir di persidangan. Di Persidangan sebelumnya lelaki itu juga tidak bisa hadir sehingga hari ini hakim mengabulkan gugatan cerai Arumi."Alahamdulillah....!'' ucap Arumi dan kedua orang tuanya.Sedangkan di kantor, Arman mendapat kabar bahwa Hakim sudah mengabulkan gugatan Arumi.''Bre***ek ! Kalau aku cerai dengan Arumi,otomatis Riana akan minta aku melamar nya kemudian menikahinya. Aku harus keluar uang lagi untuk menikahinya,mas kawin ,seserahan,dan biaya lainnya. Kalau sama Riana mana cukup sepuluh juta. Orang tuanya kayaraya,pasti mereka menginginkan mahar yang banyak.'' Aldi mendengar gumaman Arman, tapi dia sudah tidak mau menasehati lagi karena hasilnya sama saja. Dia hanya berharap Arman bisa sadar dengan kelakuannya. Arman menelpon Shinta dan mengabarkan bahwa dirinya sudah bercerai.''Bagus donk kalau sudah ketuk palu. Dia kan yang keluarkan semua biaya,
Setelah acara serah terima dan sidang perceraian telah selesai,Arumi mencari rumah yang dekat dengan perusahaan pusat.Dia inginmengajak Ajeng tinggal bersamanya dikota ini. Perumahan ini adalah perumahan yang Arumi bangun dulu. Dia memenangkan tender untuk perumahan ini.''Saya tidak menyangka kalau kan tinggal di sini Pak.'' ucapnya kepada pemilik properti tersebut.''Hahah...dulu perumahan ini anda yang bangun, dan sekarang anda yang akan menempatinya. Saya berikan diskon untuk anda untuk rumah ini. Kapan anda akan menempatinya ?''''Mungkin Saya akan mengisi rumah ini Pak dengan perabotan terlebih dahulu. Saya juga belum bisa stay kalau perabotnya belum lengkap.''''Tentu Bu Arumi, rumah ini juga sudah banyak yang menghuni,jadi tak perlu takut masalah keamanan. Jika anda cocok,mari kita tanda tangani surat jual belinya.''''Mari Pak !"Rumah yang Arumi beli memang tidak terlalu besar, rumah berlantai dua dan memiliki tiga kamar tidur dengan ukuran tujuh kali delapan meter persegi.
Jam lima pagi Arumi berangkat ke Desa. Dia ingin menemui Ajeng dan juga urusan pekerjaan. Untuk Riana, Arumi mengirimkan vidio perselingkuhan Arman di rekaman cctv yang pernah dia simpan. Selanjutnya biar Riana yang putuskan.Setelah sampai di rumah Ajeng, Arumi langsung ke Bukit karena siang ini Pak Wira memanen sayuran yang tidak di manfaatkan para pekerja. Bu Wira juga berada di sana sehingga tidak tahu bahwa Arumi datang."Nak Rum gak kasih kabar mau datang,.''"Kejutan Bu. Lagi pula mendadak ke sini nya. Ini sayurannya mau dijual atau bagaimana Bu ?""Iya Nak,kalau gak segera di panen takutnya gak laku di jual. Kebun ini kan lua,isinya juga sayur semua.Nanti yang mau beli mau datang sore ini.''"Semoga laku banyak ya Bu. Rum mau kesana dulu sama para pekerja. kalau Ibu capek,nanti sore gak usah masak. Biar Rum beli di luar saja buat makan malam kita."Arumi kemudiaan menemui mandor bangunan dan Yudha. Dia inginmengucapkanterima kasih kepada Yudha karena telah membantunya.''Mungk
Wanita mana yang mau diselingkuhi, juga Wanita mana yang mau di bedakan dengan keluarga suami nya gak ada yang mau. Jika seseorang mencintai wanitanya, maka dia akan rela melakukan apa saja demi Wanita yang dia cintai. Bukan hanya harta yang cukup yang di inginkan seorang istri tetapi juga perhatian dari suami. Menomor satukan dirinya di antara yang lain. Tapi jika seorang lelaki memperlakukan istrinya dengan zalim maka perlu di tanyakan rasa cintanya bahkan kebaikan hatinya.Setelah pekerjaan Arumi selesai di Proyek kedua di Desa itu, dia pulang bersama Ajeng ke kota. Arumi juga membawa serta Yudha bersama mereka. Kali ini Yudha akan menjadi asisten pribadinya, sehingga kemana pun Arumi pergi dia akan ikut. "Waah...rumahnya cantik sekali kak....Kamar Ajeng juga. Makasih kak !'' Ajeng berhambur ke pelukan ArumiYudha menurunkan semua barang bawaan dan membawanya masuk ke rumah.''Yudha, Karena kamu laki-laki,jadi kita tidak bisa tingal serumah. Tapi kamu akan tinggal bersama di mes
''Mbak Shinta ketemu Arumi kemaren Man. Mbak kira dia tinggal di rumah mewah itu, ternyata dia hanya mengajar les di sana. "''Mana mungkin mbak, Arumi punya rumah bagus, rumah bapak ibu saja hanya terbuat dari papan kayu. dan model masih Zaman dahulu, belum modern.'' jawab Arman.''Arman benar shin. mereka kan hanya petani biasa. Ibu sudah berkali kalia datang ke sana. Mana mungkin mereka sanggup beli rumah sebagus itu.'' ucap Bu Ida.Mereka saat ini sedang berkumpul di rumah Ibu nya, Yuni sedang ada tugas kuliah di rumah temannya. Padajal mereka tidak tahu apa yang di lakukan Yuni diluar sana. Yuni diberi kebebasan oleh mereka, tanpa tahu apa yang dilakukan Yuni.''Makanya Mbak pastikan ke rumah itu. Eh....tahu nya dia cuma ngajar les. Mbak kira Arumi tinggal di sana.''''Mana mungkin Beli rumah bagus, rumah Lukman saja reot kayu semua.'' timpal Bu IdaMereka tidak tahu jika rumah Pak Lukman terbuat dari papan jati berkualiatas tinggi. Jika di jual harganya melebihi rumah modern s