Arumi menghadiri sidang perceraiannya,sedangkan Arman berkendala untuk datang. Urusan pekerjaan membuatnya tidak bisa hadir di persidangan. Di Persidangan sebelumnya lelaki itu juga tidak bisa hadir sehingga hari ini hakim mengabulkan gugatan cerai Arumi."Alahamdulillah....!'' ucap Arumi dan kedua orang tuanya.Sedangkan di kantor, Arman mendapat kabar bahwa Hakim sudah mengabulkan gugatan Arumi.''Bre***ek ! Kalau aku cerai dengan Arumi,otomatis Riana akan minta aku melamar nya kemudian menikahinya. Aku harus keluar uang lagi untuk menikahinya,mas kawin ,seserahan,dan biaya lainnya. Kalau sama Riana mana cukup sepuluh juta. Orang tuanya kayaraya,pasti mereka menginginkan mahar yang banyak.'' Aldi mendengar gumaman Arman, tapi dia sudah tidak mau menasehati lagi karena hasilnya sama saja. Dia hanya berharap Arman bisa sadar dengan kelakuannya. Arman menelpon Shinta dan mengabarkan bahwa dirinya sudah bercerai.''Bagus donk kalau sudah ketuk palu. Dia kan yang keluarkan semua biaya,
Setelah acara serah terima dan sidang perceraian telah selesai,Arumi mencari rumah yang dekat dengan perusahaan pusat.Dia inginmengajak Ajeng tinggal bersamanya dikota ini. Perumahan ini adalah perumahan yang Arumi bangun dulu. Dia memenangkan tender untuk perumahan ini.''Saya tidak menyangka kalau kan tinggal di sini Pak.'' ucapnya kepada pemilik properti tersebut.''Hahah...dulu perumahan ini anda yang bangun, dan sekarang anda yang akan menempatinya. Saya berikan diskon untuk anda untuk rumah ini. Kapan anda akan menempatinya ?''''Mungkin Saya akan mengisi rumah ini Pak dengan perabotan terlebih dahulu. Saya juga belum bisa stay kalau perabotnya belum lengkap.''''Tentu Bu Arumi, rumah ini juga sudah banyak yang menghuni,jadi tak perlu takut masalah keamanan. Jika anda cocok,mari kita tanda tangani surat jual belinya.''''Mari Pak !"Rumah yang Arumi beli memang tidak terlalu besar, rumah berlantai dua dan memiliki tiga kamar tidur dengan ukuran tujuh kali delapan meter persegi.
Jam lima pagi Arumi berangkat ke Desa. Dia ingin menemui Ajeng dan juga urusan pekerjaan. Untuk Riana, Arumi mengirimkan vidio perselingkuhan Arman di rekaman cctv yang pernah dia simpan. Selanjutnya biar Riana yang putuskan.Setelah sampai di rumah Ajeng, Arumi langsung ke Bukit karena siang ini Pak Wira memanen sayuran yang tidak di manfaatkan para pekerja. Bu Wira juga berada di sana sehingga tidak tahu bahwa Arumi datang."Nak Rum gak kasih kabar mau datang,.''"Kejutan Bu. Lagi pula mendadak ke sini nya. Ini sayurannya mau dijual atau bagaimana Bu ?""Iya Nak,kalau gak segera di panen takutnya gak laku di jual. Kebun ini kan lua,isinya juga sayur semua.Nanti yang mau beli mau datang sore ini.''"Semoga laku banyak ya Bu. Rum mau kesana dulu sama para pekerja. kalau Ibu capek,nanti sore gak usah masak. Biar Rum beli di luar saja buat makan malam kita."Arumi kemudiaan menemui mandor bangunan dan Yudha. Dia inginmengucapkanterima kasih kepada Yudha karena telah membantunya.''Mungk
Wanita mana yang mau diselingkuhi, juga Wanita mana yang mau di bedakan dengan keluarga suami nya gak ada yang mau. Jika seseorang mencintai wanitanya, maka dia akan rela melakukan apa saja demi Wanita yang dia cintai. Bukan hanya harta yang cukup yang di inginkan seorang istri tetapi juga perhatian dari suami. Menomor satukan dirinya di antara yang lain. Tapi jika seorang lelaki memperlakukan istrinya dengan zalim maka perlu di tanyakan rasa cintanya bahkan kebaikan hatinya.Setelah pekerjaan Arumi selesai di Proyek kedua di Desa itu, dia pulang bersama Ajeng ke kota. Arumi juga membawa serta Yudha bersama mereka. Kali ini Yudha akan menjadi asisten pribadinya, sehingga kemana pun Arumi pergi dia akan ikut. "Waah...rumahnya cantik sekali kak....Kamar Ajeng juga. Makasih kak !'' Ajeng berhambur ke pelukan ArumiYudha menurunkan semua barang bawaan dan membawanya masuk ke rumah.''Yudha, Karena kamu laki-laki,jadi kita tidak bisa tingal serumah. Tapi kamu akan tinggal bersama di mes
''Mbak Shinta ketemu Arumi kemaren Man. Mbak kira dia tinggal di rumah mewah itu, ternyata dia hanya mengajar les di sana. "''Mana mungkin mbak, Arumi punya rumah bagus, rumah bapak ibu saja hanya terbuat dari papan kayu. dan model masih Zaman dahulu, belum modern.'' jawab Arman.''Arman benar shin. mereka kan hanya petani biasa. Ibu sudah berkali kalia datang ke sana. Mana mungkin mereka sanggup beli rumah sebagus itu.'' ucap Bu Ida.Mereka saat ini sedang berkumpul di rumah Ibu nya, Yuni sedang ada tugas kuliah di rumah temannya. Padajal mereka tidak tahu apa yang di lakukan Yuni diluar sana. Yuni diberi kebebasan oleh mereka, tanpa tahu apa yang dilakukan Yuni.''Makanya Mbak pastikan ke rumah itu. Eh....tahu nya dia cuma ngajar les. Mbak kira Arumi tinggal di sana.''''Mana mungkin Beli rumah bagus, rumah Lukman saja reot kayu semua.'' timpal Bu IdaMereka tidak tahu jika rumah Pak Lukman terbuat dari papan jati berkualiatas tinggi. Jika di jual harganya melebihi rumah modern s
Hari ini Arumi mengantar Ajeng dan Yudha ke kampus. Arumi memang berperan sebagai wali mereka di kampus tersebut. Yudha akan melanjutkan kuliahnya di Fakultas hukum . Arumi mengurus semua Administrasi mereka, mulai dari pendaftaran hingga biaya masuk. Sedangkan untuk Ajeng, dia sudah mengantongi Bea Siswa jadi memang masalah keuangan tidak terlalu banyak. Arumi berjalan dengan tegas memasuki Kamous tersebut. Penampilan sederhana tapi tak mengurangi nilai cantik dalam dirinya. Tanpa dia ketahui Yuni memperhatikan dirinya sejak tadi. Dia heran kenapa Arumi bisa di kampusnya.Setelah mengurus semua Administrasi ataupun pendaftaran. Ajeng dan Yudha bisa mengikuti jam kuliah nya."Kakak akan ke kantor,nanti kalau pulang telpon kakak saja. Kalau kalian pulang di jam yang sama kita bisa barengan." Ucap Arumi sambil mengelus pucuk kepala Ajeng."Ibu tidak usah khawatir. Yudha bisa naik ojek nanti jika sudah selesai. Sepertinya kita pulang di jam yang berbeda." Ucap Yudha"Baiklah, setelah da
"Kak Arumi sayang,bolehkah Ajeng bertanya ?" ucapnya saat berada di mobil hendak pulang."Hahaha.....boleh sayang, mau tanya apa ?""Kenapa kakak tidak pernah cerita alasan kakak bercerai ? kenapa kakak memendamnya sendiri,sedangkan Ajeng menceritakan semuanya sama kakak ?""Kakak hanya ingin membagi kebahagiaan kakak, bukan kesedihan. Sedangkan kakak mau kamu bagi kesedihanmu ke kakak.''"Hemm..tidak adil dong. Kakak memberiku banyak kebahagiaan, sedangkan kakak menahan kepedihan sendiri. Itu gak Adil kak.''"Coba ngomong sama kakak,kenapa tiba tiba tanya begitu ?""Huft......tadi dikampus ada mahasiswi bernama Yuni, bertanya ada hubungan apa aku sama kakak!""Iya kah ? terus adek jawab apa ?""Ajeng jawab, Kakak itu guru les Ajeng. Eh.....malah tanya dia, berapa aku gaji kakak ! Astagfirullah kepo banget dia kak. Dia bilang Kak Arumi itu mantan kakak iparnya."''Dia memag adek Arman."''Terus temenku bilang, kakak hanya di kasih uang dua puluh lima ribu sehari. Keterlaluan banget k
YUDHA POVAku seorang lelaki dari kalangan biasa saja, Ak harus banting tulang untuk keluargaku juga biaya sekolahku. Aku kerja serabutan,terkadang bantu di Toko AC,kadang jadi tukang parkir,juga menjadi kuli bangunan. Bapak dan Ibu hanya seorang petani,jadi aku tidak bisa bebankan semuanya kepada mereka. Aku menjadi tukang parkir hari itu karena menggantikan temanku yang sedang sakit.Karena kecerobohanku aku menggores mobil seseorang saat akan mengeluarkan sepeda motor . Jika mau,aku akan pura-pura tidak tahu bahkan aku akan kabur karena tidak ada yang melihat. Tapi aku tidak mau karena itu kesalahanku dan aku harus bertanggung jawab,itu yang kedua orang tuaku ajarkan. Aku menunggunya keluar sambil memarkirkan mobil atau motor yang datang. Hingga akhirnya aku melihat dua orang wanita datang dan menghampiri mobil tersebut.Aku mendekati mereka dan mengatakan bahwa mobilnya aku gores karena ketidak sengajaan, dan aku bersedia bertanggng jawab dengan mengganti biaya perbaikan. Aku juga