"Sayang, boleh aku bertanya sesuatu?" tanya Aldo kepada Mentari. Mereka baru saja pulang ke apartemen Aldo. Kedua orang tua Aldo juga baru saja pulang. Sementara anak mereka sudah tertidur dengan lelap di kamarnya. Mentari menatap Aldo dan tersenyum dengan manis. "Mau tanya apa sih, Mas? Tanya aja." "Kenapa kamu dan ibumu selalu bertengkar? Hmm ... dulu, saat aku dan Bulan hendak menikah dia bercerita jika sejak kecil kalian memang sering bertengkar dan kamu selalu mengambil apa yang menjadi miliknya." Mentari tertawa kecil, hubungannya dan Bulan sejak kecil memang terkadang ribut dan sering juga bertengkar memperebutkan barang atau apa saja yang bisa diperebutkan."Iya, benar. Sejak kecil kami tidak seperti anak kembar lain yang selalu rukun. Sebaliknya kami selalu bertengkar dan sebagai kakak aku tidak mau mengalah. Jadi, aku selalu membuat Bulan menangis dan mengalah. Tapi, papa selalu membelaku sejak kecil," kata Mentari. Gadis itu menghela napas, ia merasa bersalah kepada
Mentari yang awalnya merasa bahwa tidak akan ada seorang pun mengetahui rahasianya, merasa terkejut saat Aldo mengetahui kebenaran yang sudah lama ia sembunyikan.Mentari tidak menduga, jika Aldo bisa mengetahui rahasianya.Pasalnya, hanya segelintir orang yang mengetahui rahasianya, yang ia percaya untuk menjaga rahasianya.“Mentari, kau tidak perlu berbohong padaku lagi. Aku minta ... untuk kau menjelaskannya padaku sekarang juga.”“Aku tidak mengerti, apa yang kamu katakan padaku.”Mentari bergumam dalam hati kecilnya, ‘Apakah Aldo sudah mengetahui semua rahasiaku? Bagaimana ia bisa mengetahuinya secepat ini, bahkan ... aku sudah menutupnya serapat mungkin.’“Jangan mengelak lagi! Aku hanya meminta ... memintamu untuk jujur padaku, tidak lebih dari itu!”“Mentari, kenapa kau menyembunyikan hal ini padaku?” Aldo menggelengkan kepalanya, seolah tidak percaya dengan kelakuan wanita di hadapannya.“Bukankah kau bilang, jika kita harus saling mempercayai?”“Lalu kenapa ... kau menyembun
“Sejak saya menyerahkan anak saya, pada anda. Saya tidak pernah melupakan hal, untuk menafkahi Erlangga.”“Sedikitpun, saya tidak pernah melupakan untuk mentransfer uang kepada anda.”“Tapi apa ini! Anda membuat anak saya, tidak berdaya seperti ini!”“Bukan saya atau suami saya yang menyebabkan Erlangga dalam keadaan seperti ini.”“Erlangga mengalami kecelakaan kerja.”“Kami tidak pernah berniat, untuk menggunakan uang anda untuk kepentingan pribadi.”“Jika anda ingin uang anda kembali. Saya akan mengembalikan secepatnya. Sepeserpun, kami tidak pernah menggunakan uang yang anda berikan.”“Kami memberikan perhatian dan kasih sayang, layaknya orang tua kandung Erlangga.”“Lagipula, sudah waktunya Erlangga untuk belajar mandiri dan bekerja keras. Agar tidak selalu bergantung, dengan orang lain. Kami menanamkan sifat pekerja keras, pada anak anda. Sebagai seorang pria yang bertanggung jawab.”“Dia juga sangat menyayangi kami. Meskipun dia belum mengetahui, bahwa kami orang tua angkatnya.”
Tidak ada yang menyangka, jika saat itu Mentari juga mendengar pembicaraan antara Rima dengan Ayunda.Mentari yang baru saja mengetahui rahasia yang masih Ayunda simpan tanpa sepengetahuannya, merasa terkejut saat mendengarnya.Tepat saat Mentari baru saja sampai disebuah kamar yang dekat dengan kamar Erlangga, Mentari mendengarnya dengan jelas.“Aku seperti mengenal suara ini.” Mentari mendekatkan telinganya ke dinding, yang berhadapan dengan ruangan Erlangga.“Bukankah itu, seperti suara dari ibu tiriku? Kenapa dia ada di rumah sakit? ““Siapa yang dia jenguk? “Mentari yang saat pergi ke rumah sakit, karena ingin memeriksakan dirinya yang sering merasakan sakit di kepala, tanpa sengaja masuk di ruangan yang berdekatan dengan ruangan Erlangga.“Aku akan segera kembali.” Rembulan berlari ke tempat di mana ia bisa mendengar ibunya berbicara, dengan Rima.Karena Rembulan masih berfikir, bahwa masih ada lagi yang ibunya sembunyikan darinya.“Kau mau kemana, Rembulan? “tanya Suseno. Aka
Suasana hati Ayunda yang dipenuhi oleh kemarahan dan juga emosi, membuatnya kelepasan menceritakan rahasia yang selama ini dia sembunyikan dari orang-orang.Kenyataan jika dirinya lah yang menjadi penyebab atas kematian Cantika, disaksikan langsung dan didengar oleh Rembulan dan juga Suseno, yang merupakan anak sekaligus suami dari mendiang Cantika.Rima menjadi saksi betapa jahatnya perempuan yang dulu memberikannya seorang bayi lelaki kepadanya, dan meminta Rima untuk membesarkan anak yang merupakan darah daging Ayunda dengan Suseno.Maka tanpa Ayunda ketahui, jika Rembulan dan Suseno ada di rumah sakit yang sama dengan dirinya sekarang berada, karena baik Rembulan dan juga Suseno sengaja mengikuti ke mana Ayunda pergi, dan baru mengetahui jika sebelumnya Ayunda memiliki anak dan menitipkannya kepada rima dan juga suaminya.“Ya, Akulah dalang di balik kematian Cantika, saudara kembarku sendiri. Dia pantas mendapatkan hukuman itu, karena dia sudah mengambil apa yang seharusnya menjad
Suasana hati Ayunda yang dipenuhi oleh kemarahan dan juga emosi, membuatnya kelepasan menceritakan rahasia yang selama ini dia sembunyikan dari orang-orang.Kenyataan jika dirinya lah yang menjadi penyebab atas kematian Cantika, disaksikan langsung dan didengar oleh Rembulan dan juga Suseno, yang merupakan anak sekaligus suami dari mendiang Cantika.Rima menjadi saksi betapa jahatnya perempuan yang dulu memberikannya seorang bayi lelaki kepadanya, dan meminta Rima untuk membesarkan anak yang merupakan darah daging Ayunda dengan Suseno.Maka tanpa Ayunda ketahui, jika Rembulan dan Suseno ada di rumah sakit yang sama dengan dirinya sekarang berada, karena baik Rembulan dan juga Suseno sengaja mengikuti ke mana Ayunda pergi, dan baru mengetahui jika sebelumnya Ayunda memiliki anak dan menitipkannya kepada rima dan juga suaminya.“Ya, Akulah dalang di balik kematian Cantika, saudara kembarku sendiri. Dia pantas mendapatkan hukuman itu, karena dia sudah mengambil apa yang seharusnya menjad
Hubungan antara Rembulan dan juga Mentari kian membaik, pasca terjadinya sebuah peristiwa yang membuat mereka berdua saling menyadari kesalahan satu sama lain, kondisi kesehatan Suseno sampai pada Billy, sehingga membuat lelaki itu segera datang untuk melihat kondisi sahabatnya. Biar bagaimanapun juga, Billy adalah salah satu orang yang sudah memudahkan Mentari, untuk mencari tahu mengenai penyebab kematian Cantika.“Aku harap, Om tidak keberatan untuk melihat kondisi papah, karena aku sangat menghargai Om, sebagai orang yang sudah banyak membantu aku selama ini.” Mentari sendiri yang memberitahu mengenai kondisi sakitnya Suseno, kepada Billy.Dari mulut Billy lah, mengalir cerita seperti apa kehidupan Cantika di masa lalu, Billy bukan hanya sekedar sugar Daddy untuk mentari, akan tetapi dia ternyata adalah mantan kekasih Cantika, yang tahu banyak mengenai kehidupan masa lalu mendiang Cantika, Mentari memang sengaja mendekati Billy, karena dia sendiri ingin mencari tahu tentang penyeb
Perlahan kondisi Erlangga sudah mulai membaik, setelah dia mengalami kecelakaan mobil saat pulang kerja. Sebagai orang tua, tentu saja Rima dan juga Bagus merasa senang, dengan kondisi putra angkatnya, dan mereka berdua segera menghampiri Erlangga, dan juga menjelaskan kepadanya, mengenai keributan yang sempat terjadi, saat sebelum Erlangga sadar.Erlangga sempat mendengar kegaduhan, hal tersebut yang memancing kesadarannya, hingga pada akhirnya, dia bisa perlahan membuka matanya, dan sekarang sudah bisa bicara dengan lancar, meski harus pelan-pelan, dan dia pun mempertanyakan mengenai keributan antara kedua orang tuanya, dan seorang perempuan yang sama sekali tidak dikenali oleh Erlangga.“Tolong jelaskan padaku, apa yang sebenarnya terjadi. Keributan apa yang tadi aku dengar, mengenai perempuan yang berteriak menyebutkan bahwa dirinya adalah penyebab kematian saudara kandungnya sendiri?” Erlangga mendengar, ketika Ayunda berteriak dan mengakui, jika dirinya memang yang bertanggung j