Share

RAHASIA AYUNDA

Mendengar pertanyaan Mentari, Ayunda tampak sedikit gugup. Namun, dengan cepat ia pun segera menguasai keadaan.

"Iya, anak sahabat mama sakit. Jadi, tadi mama menengoknya."

Mentari hanya tersenyum tipis tetapi matanya menatap tajam kepada Ayunda.

"Mas, jika kondisiku dan anak kita baik aku mau pulang. Lagi pula proses kelahirannya kan normal," kata Mentari.

"Jangan dipaksakan, Sayang."

Mentari hanya tersenyum manis sambil menggelengkan kepalanya. "Aku merasa baik-baik saja dan ingin segera pulang. Lagi pula, Rembulan akan segera menikah, bukan?"

Ayunda yang mendengar ucapan Mentari hanya bisa tersenyum simpul. Namun, Mentari menemukan sesuatu yang berbeda dari senyuman ibu tiri sekaligus tantenya itu.

**

_27 Tahun lalu_

Ayunda membuka matanya perlahan. Kepalanya terasa sangat sakit sekali. Bukan hanya kepala, tapi sekujur tubuhnya terasa lemas dan sakit.

Matanya yang sudah terbuka sempurna itu terkejut saat mendapati ia tidak berada di kamarnya. A
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status