Home / Rumah Tangga / PELAKOR BERKEDOK SYAR'I / ANISA KE KANTOR BAGAS!

Share

ANISA KE KANTOR BAGAS!

last update Last Updated: 2025-01-20 12:03:43

Bagas semakin getol memaksa Clara disertai dengan ancaman pada perempuan tersebut, tidak peduli Clara berusaha untuk mengajaknya negosiasi, tapi Bagas tetap ingin Clara melakukan apa yang ia perintahkan segera.

Sampai kemudian, Clara lagi-lagi tidak bisa menolak karena Bagas benar-benar akan nekat menyebarkan foto-fotonya jika ia tidak mau melakukan apa yang diperintahkan suaminya tersebut.

Clara meminta Bagas untuk tidak mengambil gambar miliknya lagi jika ia melakukan hal itu untuk suaminya, dan dengan enteng, Bagas hanya mengiyakan walaupun ia sebenarnya tidak mau menurutinya.

Enak saja. Dengan adanya foto-foto ini, kamu sekarang bisa aku kuasai, Clara, saat kamu pulang ke rumah nanti, kamu akan aku ubah menjadi Anisa agar ibuku senang dengan kamu!

Bagas membatin sambil mengarahkan matanya pada layar ponselnya tanpa berkedip, di mana, di sana, Clara mulai terlihat menurunkan celana dalamnya dan menaikkan roknya tepat di depan layar ponselnya hingga Bagas menelan salivanya melihat k
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    ANISA MULAI MENGGODA

    Bagas terkejut mendengar apa yang diucapkan oleh Anisa. Bukan hanya terkejut dengan kedatangan perempuan tersebut, tapi juga terkejut, Anisa bisa bicara demikian padanya."Kenapa kamu bicara seperti itu?" tanya Bagas tanpa melangkah mundur meskipun jarak Anisa dengannya sangat dekat."Kenapa? Memangnya tidak boleh?"Anisa bukannya memberikan alasan yang masuk akal atas apa yang dikatakannya, tapi justru balik bertanya hingga membuat Bagas semakin heran. Apalagi, senyuman Anisa hari ini, sangat berbeda dari biasanya. Yang sekarang, Anisa seperti memberikan senyum seolah ingin menggodanya.Dia ini kenapa? Tiba-tiba datang ke kantor lalu bicara seperti itu dan tersenyum yang berbeda seperti biasanya.....Hati Bagas bicara, tapi sejujurnya ia menikmati apa yang dilakukan Anisa hingga ia tidak menggeser posisinya meskipun posisi itu terlalu dekat dengannya. "Bukan tidak boleh. Tapi, sikap kamu seperti beda, biasanya....""Kamu kan teman aku, sesekali santai enggak papa dong? Enggak akan

    Last Updated : 2025-01-21
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    CIUM AKU....

    Bagas terdiam. Ia menelan ludah. Pertanyaan Anisa membuat hatinya berkecamuk. Di satu sisi, ia terpancing ingin merasakan bagaimana rasanya memiliki istri yang disukai oleh ibunya karena penampilannya syar'i, tapi di sisi yang lain, Bagas sangat mencintai Clara hingga khawatir jika ia menikah lagi, Clara akan minta cerai.Akan tetapi, kapan lagi bisa memiliki istri seperti Anisa yang religius? Sekian lama Bagas menanti Clara bisa seperti Anisa, tapi perempuan itu tetap belum melakukan perubahan dengan alasan pekerjaan hingga Bagas menjadi lelah.Sekarang, ada seorang perempuan yang sangat memenuhi syarat menantu idaman ibunya, apakah ia akan melewatkannya?"Bagas, berpoligami itu lebih dianjurkan daripada kamu memuaskan diri sendiri dengan tangan kamu ketika istri kamu enggak ada, kamu enggak akan dosa kalau kamu poligami."Suara Anisa membuyarkan lamunan Bagas, membuat pria itu menatap wajah Anisa yang terbingkai kerudung merah muda seolah hati perempuan itu sedang berbunga-bunga."I

    Last Updated : 2025-01-21
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    KEKHAWATIRAN SAHABAT

    "Tidak. Aku minta maaf. Aku tadi khilaf, Nisa. Aku minta maaf. Kau boleh memukul aku agar kau bisa memaafkan aku, tapi untuk tawaran darimu, aku minta maaf, aku tidak bisa melakukannya. Aku khawatir, Clara marah dan minta berpisah, aku tidak mau itu terjadi. Lebih baik, rencana pertama saja kita lakukan, hanya akting, ya?"Bagas berusaha untuk membuat Anisa tidak lagi marah padanya, dan Anisa sangat kecewa mendengar apa yang diucapkan oleh Bagas. Namun, perempuan itu tidak bisa melakukan apapun untuk melancarkan aksi protes pada Bagas, khawatir, Bagas akan menjauh, dan tentu saja itu akan membuat Anisa akan sulit mendapatkan pria tersebut.Enak saja. Sudah mencium, sudah memancing birahiku semakin besar, kamu seenaknya bilang kalau kamu cuma khilaf? Lihat saja, Bagas, aku akan buat kamu bertekuk lutut padaku....Hati Anisa bicara seperti itu, sambil membenahi kerudung yang dipakainya."Aku harap, ketika kamu merasa, Clara tidak bisa membuat kamu bahagia, kau secepatnya sadar, Gas, k

    Last Updated : 2025-01-22
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    KEMBALI MENERIMA TAMPARAN!

    "Aku tidak nyaman mengatakannya padamu, karena barusan kau sudah memberikan aku peringatan jika aku mengatakan sesuatu tentang Anisa.""Katakan saja. Kalau aku memintamu untuk mengatakannya, katakan saja."Fauzi menarik napas sejenak mendengar desakan yang dilakukan oleh Bagas padanya, sampai kemudian...."Aku tidak tahu secara detail, tapi, Pak Gunawan bilang, karena kau bersahabat dekat dengan Anisa, maka, ia tidak ada kemauan bekerjasama lagi dengan perusahaanmu.""Apa hubungannya dengan Anisa? Meskipun mungkin ada, dia tetap harus profesional, kenapa seperti banci aja kedengarannya?""Sepertinya, ada masalah besar yang pernah terjadi dengan Pak Gunawan dan Anisa, Gas. Dan lebih baik, kamu tanyakan saja pada Anisa.""Anisa itu wanita rumahan, mana mungkin mengenal orang sekelas Pak Gunawan, mungkin Pak Gunawan saja yang salah menyimpulkan.""Kamu sudah lama tidak bertemu dengan Anisa, kan? Apakah kamu tahu saat dia putus kontak sama kamu, dia melalui kejadian apa saja?""Dia pulang

    Last Updated : 2025-01-22
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    BAGAS TAK SEBURUK ITU?

    "Duh, kata sandinya kenapa berubah? Dia menggantinya?" gumam Clara sembari terus berpikir keras bagaimana caranya ia bisa membuka ponsel suaminya tersebut.Beberapa kata sandi yang biasanya digunakan oleh Bagas dan diketahuinya dicoba, tapi, Clara tidak berhasil sampai kemudian waktunya terbuang habis tanpa melakukan apapun untuk menghapus foto-foto yang ada di ponsel suaminya tersebut."Apa yang kau lakukan?" tanya Bagas yang ternyata sudah keluar dari kamar mandi dengan rambut yang masih basah."Kenapa kata sandi kamu berubah?" Meskipun terkejut kepergok memegang ponsel Bagas, Clara berusaha untuk tenang.Bagas melangkah mendekati Clara dan menyambar ponselnya di tangan Clara dengan cepat. "Aku hanya tidak suka ponselku dibuka tanpa sepengetahuan dariku.""Termasuk aku?""Ya!""Kenapa jadi begitu? Bukankah biasanya juga aku dan kamu enggak keberatan memberitahu kata sandi?""Clara, apakah kamu sedang memeriksa ponsel suamimu sendiri?" tanya Bagas sambil mencengkram salah satu pund

    Last Updated : 2025-01-23
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    ADA YANG ANEH....

    "Ya, sebenarnya aku hanya ingin membenahi pernikahan kita. Aku enggak mau rumah tangga kita itu rusuh terus, kamu dan ibu selalu mempermasalahkan penampilan aku, tapi pekerjaan aku menuntut aku berpenampilan seperti itu, aku jadi bingung....""Perusahaanku belum bangkit, aku masih perlu bantuan kamu.""Jadi?""Seperti di awal, aku tidak mengizinkan kamu berpose dengan model pria, yang kemarin hanya satu kali, tidak ada selanjutnya. Kau harus menolaknya. Untuk penampilan, cobalah lebih giat mencari job dengan pakaian tertutup.""Jadi, aku tetap kerja?""Memangnya, kalau tidak jadi model, kamu bisa mengerjakan apa untuk dapat uang?""Mungkin, aku bisa jualan?"Bagas tertawa sumbang kembali mendengar ide yang disampaikan Clara. "Jualan apa? Gorengan? Sekarang apa-apa mahal, kamu harus bergelut dengan modal dan keuntungan yang tipis, sehari cuma dapat sepuluh ribu itu sih tidak cukup!""Kalau kita tinggal di rumah yang lebih kecil, mungkin -""Itu lagi, aku tidak mau pindah dari rumah in

    Last Updated : 2025-01-23
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    SARAN DARI ANISA

    "Apa? Ada Bagas?"Anisa terlihat sangat terkejut, hingga buru-buru ia kembali masuk ke dalam kamar yang ia biarkan terbuka, lalu mematikan musik yang tadi ia hanya kecilkan saja volume suaranya.Sang ibu yang melihat hal itu benar-benar hanya bisa geleng-geleng kepala. Merasa bingung bagaimana caranya agar ia bisa mengarahkan sang anak untuk bisa berprilaku seperti penampilannya ketika keluar dari rumah. "Bu! Suruh Bagas tunggu sebentar, bilangin aku lagi ngaji! Ya!"Suara Anisa membuyarkan lamunan prihatin yang ada di otak ibunya. "Ibu tidak mau berbohong!" tolak sang ibu yang langsung membuat mata Anisa seketika melotot mendengarnya."Jadi, Ibu mau bilang, kalau aku joget-joget, gitu?""Ibu akan cari alasan lain.""Kenapa sih, Ibu itu selalu ngeyel kalo aku minta tolong? Aku anak Ibu satu-satunya, kenapa Ibu-""Masih ada Hasnah anak Ibu, meskipun dia di pesantren, tapi Ibu tidak pernah melupakan dia, Anisa!""Hasnah? Dia cuma anak pungut, Ibu! Anak kandung Ibu itu aku! Aku satu-s

    Last Updated : 2025-01-24
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    ANISA MENGAMUK!

    Tanpa disadari oleh Bagas, Anisa mencengkram tempat duduknya ketika mendengar apa yang diucapkannya.Apa, sih, kelebihan Clara itu? Dicintai banget sama Bagas? Dibandingkan aku yang disukai ibunya, masih sempurna aku daripada wanita itu, kalo saja ibu Bagas suka perempuan seksi, aku pasti akan berpenampilan lebih seksi dibandingkan Clara, sayang aja perempuan tua itu suka menantu alim, aku harus berjuang berat untuk berakting menjadi perempuan alim!Anisa menggerutu di dalam hati, sampai akhirnya...."Apa kamu lebih memilih aku untuk melakukan hal itu? Membujuk Pak Gunawan mungkin, biar kamu juga enggak pusing dengan kondisi perusahaan kamu?" katanya pada Bagas, dan Bagas buru-buru menolak. "Jangan. Kamu wanita syar'i, aku akan berdosa melibatkan kamu untuk hal ini, mana ada perempuan seperti kamu ditugaskan untuk mengajak pria bicara, tidak. Aku akan dimarahi ibuku kalau itu aku lakukan!" "Tapi, Bagas. Kalau itu bisa buat kamu jadi lebih baik, kenapa enggak? Kamu juga khawatir Clar

    Last Updated : 2025-01-24

Latest chapter

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    PANGGILAN DARI ANISA

    Mendengar nada suara Bagas yang meninggi, langkah Clara terhenti seketika. Niat hati ingin bersikeras untuk mengabaikan suaminya agar ada efek jera bagi Bagas, tapi Clara mengurungkan niatnya untuk melakukan hal itu karena bagaimanapun juga ia seorang isteri.Terpaksa, Clara mengikuti perintah Bagas agar ia ikut duduk di ruang keluarga begitu juga dengan Berlina.Hening untuk sesaat, meskipun mereka bertiga sudah duduk saling berhadapan, sampai akhirnya...."Sekarang, aku dulu yang bicara, setelah itu kalian boleh bicara bergiliran untuk mengemukakan pendapat kalian masing-masing."Bagas yang membuka suara lebih dulu, dan Clara hanya diam tapi menanti juga apa yang akan diucapkan oleh suaminya tersebut."Perusahaan belum baik-baik saja, karena Clara tidak bisa membujuk Pak Christ untuk menjadi investor, aku belum bisa mengatakan bahwa finansial kita aman, jadi mungkin sekarang, pengeluaran sedikit dipangkas.""Kenapa tidak mempertimbangkan tawaran dari Pak Steven?" "Tidak akan! Tanpa

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    TIDAK MAU DIMADU!

    "Bagas ngomong begitu sama kamu?"Anisa mengangguk. Membuat Berlina menghela napas panjang. "Kasihan, Bagas. Sudah menikah setahun pun, Clara tidak hamil juga, tidak patuh sebagai istri untuk menutup aurat, beban Bagas sangat berat, Tante kasihan sama dia.""Kalau memang Bagas begitu tersiksa, kenapa dia tidak mau menceraikan Clara? Atau, buat Clara itu mau patuh sama Bagas dengan cara, Bagas menikah lagi.""Tante juga berpikir seperti itu, Nisa. Tapi, siapa yang mau sama anak Tante yang perusahaannya saja belum stabil?""Pasti banyak, Tante. Bagas itu ganteng, baik, bertanggung jawab, pasti banyak perempuan yang suka sama dia.""Banyak yang suka, tapi kalau Tante tidak suka, buat apa?""Jadi, Tante suka sama siapa? Biar aku bantu buat comblangin Bagas, mungkin?""Tante suka sama kamu.""Aku?""Ya!"Wajah Anisa menjadi terlihat salah tingkah mendengar pengakuan Berlina, meskipun Anisa tahu Berlina suka padanya lewat sikap perempuan tersebut, tapi jika dikatakan secara terbuka sepert

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    MELANJUTKAN SANDIWARA

    Clara menggeliat berusaha untuk melepaskan pelukan Bagas karena saat ini ia sedang emosi dan tidak ingin disentuh oleh suaminya tersebut. Meskipun memilih tidak memperpanjang perdebatan, Clara tetap belum bisa bersikap biasa pada Bagas.Namun, Bagas seolah tidak peduli dengan penolakan Clara hingga laki-laki itu terus saja mendekap tubuh ramping Clara bahkan satu tangannya masuk ke balik pakaian Clara membuat Clara makin sebal dengan apa yang dilakukan oleh Bagas. "Gas! Hentikan! Aku mau nyiapin sarapan!" katanya sambil mengeluarkan tangan Bagas yang sudah bermain di balik pakaiannya dan menyentuh dadanya. "Main dulu yuk, bentar?" ajak Bagas tidak patah semangat untuk menutupi kebohongannya didepan sang istri dengan mengajak istrinya berhubungan intim terlebih dahulu."Enggak! Aku mau nyiapin sarapan terus kerja! Kamu juga harus kerja, kan?" Clara menolak, perempuan itu benar-benar tidak mau menoleransi sikap Bagas yang dinilainya terlalu meremehkan rasa takutnya pada Pak Christ.

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    CLARA CURIGA....

    "Jangan pura-pura enggak tahu deh, kamu. Kamu itu punya nafsu yang tinggi, aku yakin hal seperti ini tuh buat kamu bukan hal yang sulit untuk dipahami!"Anisa merajuk di hadapan Bagas, dan Bagas menarik napas panjang mendengar apa yang diucapkan oleh Anisa. Matanya mengarah pada dada Anisa, setelah itu beralih ke bagian bawah perut perempuan tersebut lalu lagi-lagi, Bagas menelan salivanya dengan kasar setelah memperhatikan itu semua.Ia mengulurkan tangannya, lalu dalam sekejap tangan Bagas sudah bermain di kedua dada Anisa hingga Anisa kembali meloloskan suara ketika Bagas melakukan hal itu pada dadanya. Tidak hanya sampai di situ, satu tangan Bagas meraba ke bagian bawah perut Anisa dan dengan gerakan cepat jemari tangan Bagas sudah bermain di sana membuat Anisa semakin tidak karuan karena apa yang dilakukan oleh Bagas lalu dalam sekejap ia mencapai puncaknya membuat jemari tangan Bagas penuh dengan cairan tersebut.Anisa membaringkan tubuhnya, sembari membuka kedua pahanya, matan

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    ANISA SEMAKIN ANEH!

    Bagas terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Anisa padanya. Tidak menyangka, Anisa begitu agresif, hingga ia benar-benar dibuat kelimpungan oleh tindakan perempuan tersebut pada tubuhnya terutama pada kelelakiannya.Detik berikutnya, Bagas hanya bisa pasrah kembali diajak bercinta oleh Anisa, dan malam itu mereka mengulangi perbuatan mereka sampai beberapa kali hingga keduanya terkulai lemas di atas tempat tidur dengan tubuh polos tanpa pakaian yang berkeringat.Anisa tertidur tanpa membersihkan tubuhnya terlebih dahulu, dan itu membuat Bagas kembali bertanya-tanya, mengapa lagi-lagi ada hal yang terasa aneh dan janggal yang mustahil dilakukan perempuan berpakaian syar'i seperti Anisa?Clara saja biasanya langsung mandi bersih kalau habis berhubungan intim denganku dan aku yang biasa suka menunda. Tapi, mengapa Anisa juga sama seperti aku? Menunda melakukan mandi bersih?Hati Bagas bicara sambil perlahan bangkit dan duduk sambil memandang Anisa yang tidur tanpa pakaian. Matanya men

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    KEMBALI TERPANCING!

    Mendengar pertanyaan yang diajukan oleh Bagas, Anisa yang tadinya berbaring terlentang karena masih menikmati perasaan melayangnya usai berhubungan intim dengan Bagas seketika bangkit.Gadis itu menatap tidak suka pada Bagas karena pertanyaan Bagas membuat ia kesal."Enggak berdarah bukan berarti enggak perawan, Bagas! Kamu masih mempercayai kepercayaan orang-orang dulu? Tanya dokter, sana! Kadang ada juga yang enggak mengeluarkan darah meskipun dia masih perawan!"Nada suara Anisa terdengar meninggi ketika ia mengucapkan kalimat tersebut pada Bagas. Membuat Bagas garuk-garuk kepala. Meskipun ia tahu, ada kemungkinan perempuan yang tidak mengeluarkan darah itu tetap perawan, tapi entah kenapa, perasaannya menentang kesimpulan itu untuk Anisa. Beberapa hal membuat Bagas ragu kalau Anisa itu perawan, karena perempuan itu sangat berpengalaman saat memuaskan dirinya. Apakah Anisa melihat film biru untuk menambah imajinasinya? Bukankah perempuan berpakaian syar'i tidak akan melakukan hal

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    SUDAH TAK PERAWAN?

    Pertanyaan yang dilontarkan oleh Bagas, membuat Anisa bangkit dan perempuan itu duduk di hadapan Bagas tanpa peduli bagian dadanya menggantung bebas di hadapan Bagas hingga Bagas menelan salivanya dengan kasar. Anisa beringsut. Ia mengalungkan kedua tangannya di leher Bagas dan wajah mereka kini jadi sangat dekat satu sama lain karena hal itu."Kamu benar-benar berpikir aku pernah melakukan hubungan intim sama pria lain? Memangnya aku Clara? Seorang model yang mengekspos tubuhnya di depan kamera?" tanya Anisa sambil mempergunakan tangannya untuk membelai rahang kokoh Bagas, hingga Bagas kembali merasakan, ada gelanyar nikmat saat Anisa melakukan itu padanya. "Tapi, Clara masih perawan saat aku menyentuhnya," sahut Bagas dengan nada suara bergetar, pertanda ia menahan diri untuk tidak menyentuh dada Anisa yang begitu menantang di hadapannya."Masih perawan, emangnya kamu yakin, tubuh dia enggak pernah disentuh pria lain?""Dia tidak pernah berpacaran terlalu bebas, Nis. Hanya saja di

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    ANISA TIDAK LUGU!

    Jantung Bagas seolah berhenti berdenyut melihat sesuatu yang tidak seharusnya ia lihat tersebut. Dengan tangan gemetar, ia membetulkan handuk yang dipakai Anisa tapi Anisa yang terus melakukan pergerakan sulit untuk diatasi oleh Bagas hingga tanpa sengaja, telapak tangan Bagas justru menyentuh paha Anisa. Merasakan tangan Bagas di pahanya, Anisa bersorak. Tidak sia-sia ia mengorbankan diri menahan sakit di kakinya seperti sekarang hingga ia bisa merasakan sentuhan Bagas di salah satu pahanya."Kakiku sakit, Gas, tolongin...."Anisa merintih lagi, sambil terus menggerakkan kakinya hingga bagian terlarangnya semakin terekspos dan Bagas semakin dibuat kalang kabut karena hal itu."Nisa. Jangan bergerak dulu, itu, aurat kamu ke mana-mana, aku akan berdosa kalau terus melihatnya, diam dulu ya, aku pindahkan kamu ke atas tempat tidur!"Sambil berusaha untuk menguasai perasaan berdebarnya, Bagas segera membenarkan handuk Anisa lagi, lalu ia mengangkat tubuh Anisa untuk ia pindahkan ke atas

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    KAKI ANISA PATAH?

    "Nina!"Melihat yang datang adalah Nina, Clara langsung beranjak ke arah sahabatnya tersebut dan ia segera memeluk Nina untuk menumpahkan semua perasaannya yang tadi sulit untuk ia tahan saat bersama dengan Sean. "Aku tidak sengaja bertemu dengan Clara, jadi karena sekarang ada kamu, aku titip Clara sama kamu, ya? Mungkin lain kali, Clara jangan sendirian saat menemui seseorang, apalagi orang itu asing baginya, agar kejadian ini tidak terulang lagi."Sean bicara seperti itu sebelum akhirnya ia beranjak pergi karena ia sudah ditunggu oleh rekan yang memintanya untuk datang ke cafe tersebut.Nina sebenarnya sangat ingin banyak bicara dengan Sean. Selain sangat jarang bisa bertemu dengan Sean di luar pekerjaan, Nina juga masih ingin banyak bertanya pada laki-laki tersebut tentang Clara. Hanya saja, karena Nina tahu, Sean sangat sulit untuk mencari waktu senggang, Nina terpaksa merelakan idolanya itu untuk pergi meninggalkan mereka. Ia fokus pada Clara yang masih memeluknya erat sambil

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status