Home / Fantasi / PARANORMAL CANTIK / Bidadari Terhukum

Share

Bidadari Terhukum

Author: Bima Kai
last update Last Updated: 2021-04-20 09:05:22

Amor segera memarkirkan mobilnya di garasi yang ada di samping rumahnya, sebelum membuka pintu mobil dia berkata kepada Alena.

"Untuk sementara kamu bisa menginap di sini, sampai kamu tahu kemana kamu akan pergi," Amor berkata pada Alena.

Alena segera mengikuti Amor turun dari mobilnya, dia memperhatikan seluruh bagian yang ada di rumah itu.

Pembantu Amor datang menghampiri untuk membantu Amor membawakan barang-barangnya.

"Bik Suti siapkan kamar tamu, dan tunjukkan Alena kamar itu, sementara dia akan menginap di sini," Amor berkata tegas.

"Baik non, mari non Alena bibik tunjukan kamarnya," Bik Suti berkata kepada Alena.

"Waduh cantik sekali, pasti sahabat non Amor di kantor ya?" Bik Suti berkata kepada Alena sewaktu mereka berjalan.

"Bukan bik, nemu di jalan," Jawab Alena sekenanya.

"Ahh non bisa saja, masak secantik ini nemu di jalan," Jawab Bik Suti Sambil cekikikan tak percaya.

Alena memasuki kamar yang di tunjuk Bik Suti kepadanya. Sebuah kamar yang cukup luas dengan ornamen di dalam yang keseluruhan berwarna putih.

Alena segera mandi, walaupun dia tidak mandi setahun juga tak jadi masalah sebab keringat yang keluar dari tubuhnya mengeluarkan aroma melati.

"Tok... Tok..."

Ketokan di pintu mengagetkan Alena yang duduk termenung di dekat jendela kamar sambil memandang langit di luar.

"Iya, tunggu!" Jawabnya dari dalam kamar.

"Ada apa bi?" Tanya Alena melihat Bik Suti di depan pintu kamarnya.

"Non Alena ditunggu non Amor di teras samping, buat ngopi," Jawab Bik Suti.

"Baik bik," Jawab Alena singkat sambil mengeringkan rambutnya yang basah.

Dia kembali melangkah kedalam kamar mematutkan dirinya di cermin. Dari pantulan terlihat jelas tubuh Alena yang seputih pualam, dengan mata kebiruan sementara rambutnya hitam lurus.

Keseluruhan penampilan Alena memperlihatkan keanggunan tubuh seorang bidadari yang berasal dari kayangan.

Yang mana cerita bidadari selama ini hanya ada di dalam dongeng dan legenda buat pengantar tidur anak-anak.

"Duduk!" Amor berkata sambil mempersilakan Alena duduk di sebuah kursi yang ada di depannya.

Pandangan mata Amor membentur seluruh tubuh Alena, secara tak langsung dia mengagumi kecantikan wanita yang ada di hadapannya ini.

"Terima kasih," Jawab Alena sambil menarik kursi yang ada di hadapan Amor.

Alena menatap Amor dengan tatapan matanya yang bening namun sangat tajam seperti tatapan mata elang kepada mangsanya.

Dia tahun wanita di depannya yang bertemu dengannya baru berapa jam dalam hitungan bumi. Sementara kalau perhitungan kayangan sangat sebentar, sebab satu jam di bumi hanya satu menit waktu kayangan.

Walaupun Alena melihat sebuah masalah menggelayuti benak Amor namun dia tidak mau dianggap sok tahu kecuali kalau itu menyangkut nyawa ataupun memang Amor sendiri yang bertanya.

"Apakah di kayangan ada kopi juga?" Tanya Amor sekedar berbasa-basi.

"Tidak ada, minuman paling enak di kayangan merupakan air kenikmatan, yang mana air itu serupa dengan minuman susu di dunia, namun kenikmatan minumannya hampir seribu kali lipat kenikmatan susu yang ada di dunia," Jelas Alena kepada Amor.

"Hampir seribu kali kenikmatan susu yang ada di dunia, kenapa kamu tak membawanya ke bumi?" Tanya Amor mencoba bercanda.

"Kalau perjalanan biasa mungkin perjalanan bisa di tempuh hanya dalam kejapan mata, namun ini perjalanan yang aku lakukan merupakan hukuman, jadi di tempuh dalam perjalanan sangat lama," Jawab Alena sambil tersenyum walaupun terlihat mendung dari matanya yang indah tak bisa di sembunyikan.

"Hukuman, jadi kamu di buang ke bumi karena hukuman, memangnya kamu melakukan kesalahan apa?" Tanya Amor dengab mata terbelalak menahan kaget.

"Iya, aku di buang ke bumi karena hukuman atas kesalahanku," Jawab Alena sambil menatap Amor yang menyimak di depannya.

"Memangnya berapa besar kesalahan yang kamu lakukan sampai kamu di buang?" Tanya Amor penasaran.

"Sangat besar, namun aku belum bisa menjelaskannya sekarang," Jawab Alena lagi menahan rasa sedihnya.

"Baiklah kamu bisa tinggal di sini untuk berapa lama sebelum kamu menemukan tempat tinggal yang baru," Jawab Amor kepada Alena.

"Terima kasih, aku merasa sekarang kalau kamu merupakan saudaraku, aku akan berusaha mencari pekerjaan mungkin aku bisa menjadi penerjemah di sini," Jawab Alena kepada Amor.

"Memangnya kamu bisa berapa bahasa yang ada di dunia ini?" Tanya Amor.

"Hampir semua bahasa," Jawab Alena ringan sembari menyeruput kopi yang ada di dalam gelasnya.

"Hampir semua bahasa?!" Tanya Amor kaget bukan kepalang.

"Iya hampir semua bahasa termasuk bahasa binatang, kenapa kaget wajar saja bukan sebab aku bidadari," Jawab Alena sembari tersenyum.

"Iya.. Iya," Jawab Amor sambil menganggukkan kepalanya berulang kali.

"Namun ada satu hal yang ingin aku katakan kepada kamu, kamu harus berhati-hati sebab aku melihat sebuah bahaya mengintai kamu," Alena berkata kepada Amor, sambil menatap tajam Amor.

"Masalah apa?, apakah masalah pekerjaan atau masalah apa?" Tanya Amor penasaran.

Walaupun Amor sebenarnya tak percaya mengenai cenayang, terawang dan hal-hal lain yang menurutnya kurang nalar, namun mengingat apa yang di katakan Alena tentang kecelakaan mau tak mau dia menjadi penasaran.

"Bukan masalah pekerjaan atau yang lainnya, melainkan masalah laki-laki," Jawab Alena begitu yakin.

"Masalah laki-laki?, apa maksud kamu?, aku belum mengerti?" Jawab Amor sambil menatap bingung ke arah Alena.

"Iya, sekarang kamu sedang dekat dengan seorang laki-laki, tapi ada satu orang lagi laki-laki yang mendekati kamu namun selama ini tidak pernah kamu gubriskan," Jelas Alena.

"Iya terima kasih, namun hari sudah malam sebaiknya kita istirahat sebab besok aku akan kerja!" Amor memutus acara minum kopi yang mereka lakukan.

Alena yang hampir seharian ada di kamar tidak kemana-mana dan tidak melakukan apapun.

Termasuk makan dia juga tidak, sebab sebagai seorang bidadari dia bisa mengendalikan keinginan untuk makan.

Namun entah kenapa pikirannya hampir seharian ini merasa gelisah, dia selalu teringat pada Amor.

"Apa yang harus aku lakukan, kenapa pikiranku selalu ingat pada Amor?" Suara batin Alena berkata.

Untuk membuang rasa sumpeknya dia dengan cepat keluar dari dalam kamar dan menuju ke dapur untuk membantu pekerjaan Bik Suti.

"Ada yang bisa aku bantu bi?" Tanya Alena kepada Bik Suti yang terlihat sibuk di dapur.

"Ohhh nggak usah non, biar bibik saja yang mengerjakannya, Non Alena sebaiknya istirahat saja," Jawab Bik Suti melihat Alena ingin membantunya.

"Bik, kalau kantor Amor di daerah mana bik?" Tanya Alena kepada Bik Suti.

"Bibik kurang tahu pasti non, namun kalau bibik tak salah ingat kantornya di daerah Jakabaring, setahu bibik sih begitu," Jawab Bik Suti.

"Daerah Jakabaring ya bik?" Alena menegaskan lagi.

"Setahu bibik sih seperti itu non, namun bibik kurang tahu pasti juga sih non, emang ada apa non?" Tanya Bik Suti penasaran.

"Tidak apa-apa bik, aku merasa ada bahaya yang mengintai Amor," Jawab Alena.

"Ahhh mungkin perasaan non Alena saja," Jawab Bik Suti.

"Tok... Tok... Tok..."

Pintu depan tiba-tiba ada suara ketokan dengan cepat Bik Suti bersama Alena berlari kedepan.

Begitu pintu terbuka di depan pintu terlihat banyak orang, di antara orang-orang itu mereka melihat Amor di bopong berapa orang.

######

Related chapters

  • PARANORMAL CANTIK   Santet Asmara

    Tubuh Amor tergolek lesuh di kasur, matanya terlihat sayu, mata yang biasanya bercahaya nampak redup seperti hilang cahaya hidup.Sementara orang-orang yang mengangkat tubuhnya tadi satu persatu pergi, sekarang hanya tinggal satu laki-laki di sana.Alena yang melihat pria itu segera tahu kalau orang yang tersisa ini merupakan pacar dari Amor yang kemarin dia lihat di dalam pikiran wanita itu."Kamu pasti Riki pacarnya Amor," Sapa Alena kepada pria itu."Iya," Jawab Riki yang bingung melihat Alena sebab dia belum pernah melihat wanita ini."Aku saudara Amor yang baru datang," Jawab Alena yang melihat kebingungan di wajah pria itu."Oooo," Hanya itu kata-kata yang keluar dari mulut Riki."Apa yang terjadi dengan Amor, apakah sudah di bawak ke dokter?" Tanya Alena kepada Riki."Itulah yang membuatku bingung, kami sudah membawanya ke dokter namun kata d

    Last Updated : 2021-04-20
  • PARANORMAL CANTIK   Dendam Dukun Santet

    Setelah bunyi ledakan keras di atap, air yang berada di dalam botol nampak bergoyang-goyang.Berapa tetes air ada yang tertumpah membasahi lantai rumah, melihat air yang ada di dalam botol bergoyang seperti mendidih, Alena yang dari tadi duduk santai berdiri dari duduknya.Tangan kanannya terangkat ke atas kemudian dengan cepat tangan yang terangkat ke atas itu menarik ke bawah.Bukkk!Terdengar bunyi tubuh tak kelihatan jatuh di hadapan mereka, setelah bunyi suara terjatuh kedua tangan Alena terbentang kesamping.Tangan itu bergerak bertemu di atas kepalanya seperti menepuk sesuatu, dari empat penjuru rumah secara ajaib air yang berada di dalam botol melesat cepat membentur tubuh tanpa wujud.Dalam sekejap di tempat itu terlihat satu sosok tubuh yang berdiri dengan raut muka seram dan seluruh tubuhnya berwarna hitam."Jin gompalda ternyata kalian tidak berubah, mas

    Last Updated : 2021-04-21
  • PARANORMAL CANTIK   Arwah Mencari Tumbal

    Suasana yang hening di dalam kamar Amor tiba-tiba di hancurkan oleh suara kaki berjalan cepat di ikuti suara bantingan pintu kamar.BRAKKKK!Riki masuk ke dalam kamar dengan muka pucat, begitu sampai di dalam kamar dia langsung mengambil botol air mineral di meja dan menenggaknya."Ada apa?" Tanya Amor yang kaget melihat kelakuan Riki.Berbeda dengan Amor yang kaget di pihak lain Alena hanya tersenyum saja melihat kelakuan Riki.Seakan-akan dia sudah tahu apa yang menimpa dan di di alami oleh Riki yang tadi dia suruh menyiramkan air pada sebatang pohon."Api besar menghantam pohon," Jawab Riki dengan napas memburu."Biarkan saja, itu serangan balasan dari si dukun karena kekuatannya berhasil di patahkan, serangan itu membentur pohon tempat air di siramkan sebab air itu menjadi alamat rumah ini secara gaib," Jelas Alena.

    Last Updated : 2021-04-22
  • PARANORMAL CANTIK   Dendam Arwah Penasaran

    Mendengar Bik Suti berteriak dengan kencang, Riki buru-buru memarkir mobil Amor yang dia kendarai.Begitu mobil berhenti Alena dan Amor langsung berlari mendekati Bik Suti yang meringkuk ketakutan di dekat pagar rumah.Dengan cepat tangan Alena mengusap kepala Bik Suti yang mengirimkan kekuatan yang bisa membuat Bik Suti merasa tenang."Ceritakan apa yang terjadi bik," Alena berkata lembut kepada Bik Suti."Anu non, di dalam ada keanehan yang Membuat bibik merasa takut," Jawab Bik Suti yang sudah merasa tenang."Keanehan bagai mana bik?" Tanya Alena lagi dengan lembut."Di dalam tiba-tiba tercium bau busuk yang menyengat di sertai suara seperti menggembor marah, namun bibik tidak melihat apapun, makanya bibi ketakutan dan berlari keluar rumah," Jawab Bik Suti dengan tubuh gemetar."Sudah sekarang bibik tenang saja," Jawab Amor yang

    Last Updated : 2021-04-24
  • PARANORMAL CANTIK   Mayat Yang Kering

    Siang yang terik di kota Palembang membuat siapa saja akan merasakan kepanasan.Begitu juga dengan beberapa pekerja konstruksi jalan, mereka bekerja dengan keringat bercucuran.Beberapa pekerja yang tugasnya memasang kayu cerucuk untuk pondasi jalan, bahu membahu pekerja itu menanamkan kayu-kayu tersebut.Namun sekelompok pekerja berhenti bekerja karena kayu yang mereka tanamkan membentur sesuatu yang keras."Panggil pengawas," Salah seorang pekerja berkata kepada kawannya.Mandor yang di panggil pekerja itu datang dengan terburu-buru, dia merupakan seorang lelaki muda yang merupakan sarjana arsitekstur.Begitu seorang pekerja melaporkan apa yang mereka temui dengan cepat dia mendatangi lokasi tempat para pekerja itu bekerja."Ada apa?" Tanya pengawas itu penasaran."Cerucuk yang kami tanamkan membentur benda keras," Jawab para pekerja dengan cepat.

    Last Updated : 2021-04-25
  • PARANORMAL CANTIK   Dendam Dari Alam Kubur

    Riki melihat badan Alena tersentak mundur segera menghampiri Alena."Ada apa?" tanya Riki penasaran.Alena menarik napas berulang kali untuk menenangkan gejolak yang merasuki hatinya."Aku yakin ini perbuatan dari makhluk yang berasal dari alam gaib, melihat dari bentuk jenazah ini hampir mirip dengan kematian yang pernah terjadi pada zaman dahulu yang di sebabkan oleh Iblis Kematian," jawab Alena."Iblis kematian, makhluk apa itu?" tanya Amor yang sudah berdiri di dekat mereka."Makhluk ini merupakan makhluk jahat, namun setahu yang aku ketahui kekuatannya sudah di segel oleh Dewa Keabadian sementara badannya sudah di masukkan ke dalam peti mati dan di kunci di sebuah tempat," jelas Alena kembali."Kalau kekuatannya sudah di segel kenapa sekarang bisa bangkit lagi?" tanya Riki yang juga bingung."Aku tidak tahu kenapa dia bisa bangkit la

    Last Updated : 2021-04-26
  • PARANORMAL CANTIK   Kemarahan Masa Lalu

    "Bidadari Merah, makhluk itu sudah menyerap seluruh elemen alam semesta ini di samping itu juga dia menjadi lebih berbahaya karena membawa kemarahan dari masa lalu, untuk itu kebangkitannya sekarang akan sangat berbahaya," Jawab Dewa Keabadian dengan muka khawatir."Walaupun begitu aku yakin pasti ada cara untuk mengalahkannya?" Tanya Alena sembari menatap Dewa yang ada di depannya."Walaupun begitu ada satu rahasia yang terlupakan oleh Iblis Kematian, dia sudah menyerap unsur alam raya ini namun dia melupakan satu unsur untuk di serap yakni unsur besi, iblis itu akan mampu di hancurkan dengan memakai besi ladam kuda," Jawab Dewa Keabadian dengan mimik muka serius."Baiklah aku akan mencari ladam kuda untuk mengalahkannya, namun yang menjadi masalah untuk mencari keberadaan Iblis Kematian akan sangat sulit, apakah kamu mempunyai petunjuk untuk mencarinya?" Tanya Alena kembali."Ini merupakan satu hal yang sulit seba

    Last Updated : 2021-04-27
  • PARANORMAL CANTIK   Tumbal Pemilihan Dewan

    Alena yang sedang tidur di kamarnya tersentak bangun begitu mendengar suara gedoran di pintu."Iya tunggu," Jawab Alena dengan malas dari dalam kamar.Begitu pintu kamar di buka dia melihat muka Amor sudah nongol di depan pintu dengan senyuman yang manis."Ada apa?" tanya Alena kepada Amor."Ada tamu yang datang bersama Riki dia minta bantuan karena dia merasa ada keanehan dari tubuhnya," Jawab Amor menjelaskan."Iya tunggu," jawab Alena Singkat.Alena yang baru bangun tidur berjalan ke ruang tamu di sana dia melihat tamu seorang laki-laki yang sudah duduk di sana dengan muka ketakutan.Di hadapan laki-laki itu ada Riki yang memang menemani lelaki itu untuk datang ketempat ini."Alena kenalkan ini Mahmud dia merupakan kawanku yang tinggal di Daerah Jakabaring, mau minta bantuan kepada kamu sebab dia mengalami beberapa teror di dalam keluarganya," Je

    Last Updated : 2021-04-28

Latest chapter

  • PARANORMAL CANTIK   Perang Penghabisan

    Alena yang sudah bersiaga, dengan cepat membungkus dirinya dengan sinar berwarna merah terang.Ketiga lawan melihat tubuh Alena terbungkus sinar merah terang sejenak terkesiap namun tetap nekat meneruskan serangannya.Ketika tubuh ketiga orang itu menghantam cahaya terang yang membungkus tubuh Alena dalam sekejap ketiga tubuh itu terbanting kebelakang."Sudah aku bilang kalian tidak ada apa-apa sebab kalian tidak lebih dari kacung, namun kalian masih nekad menyerangku," ejek Alena melihat ketiga orang itu terbanting.Mendengar ejekan Alena dengan cepat ketiga penyerang tanpa memperdulikan rasa sakit dari hantaman Alena segera bangkit dan kembali menyerang Alena.Namun kali ini Alena memakai Cahaya merah yang berbentuk tali namun pada ujung cahaya itu berbentuk lancip.Lawan yang menyerang Alena begitu tali cahaya tersebut bergerak segera berhamburan untuk men

  • PARANORMAL CANTIK   Sebuah Kejutan

    "Mbak, gawat kenapa mbak?" tanya Alena di telpon."Warga mengamuk tanpa sebab, pasukan kewalahan menghadapinya kami sudah mendatangkan pasukan cadangan namun belum bisa menangani situasi," jelas Mbak Devi dengan napas yang memburu sama seperti Kapten Japar."Kalau begitu ada baiknya bawa mundur pasukan, dan adakan penjagaan di luar lokasi warga mengamuk, sambil selamatkan warga yang tidak mengamuk," jelas Alena lagi."Ini sedang kami upayakan, kamu di mana?" tanya Mbak Devi."Aku sedang menuju pusat kota, dimana lokasi warga mengamuk?" tanya Alena."Sekarang hampir di semua wilayah kota warga mengamuk, kita harus mencari solusinya," jawab Mbqk Devi."Baik mbak, aku menuju ke pusat kota membantu menangani wilayah itu," jawab Alena sambil mematikan hanphonenya.Dengan cepat Alena bersandar dikurdi penumpang mobil yang di kemudikan Bagus, se

  • PARANORMAL CANTIK   Pakau

    Suara ledakan keras yang di timbulkan benda itu memekakkan telinga Alena dan Bagus.Dengan cepat Alena meloncat untuk berlindung, air yang tadi ada di dalam baskom membasahi tempat itu.Benda yang ada di dalam air itu meledak tidak meninggalkan sisa sedikitpun, seperti menguap di udara benda itu menghilang begitu saja.Alena yang keluar dari balik kursi karena berlindung menggelengkan kepalanya menyaksikan benda di hadapan mereka itu meledak tanpa sebab.Begitu dia bangkit dia melihat di pintu seperti ada kelebat orang berlari meninggalkan runah kediamannya.Dengan cepat Alena berlari menuju pintu dan mengejar ke arah bayangan orang tersebut hilang.Cukup lama Alena mengejarnya namun sampai di ujung lorong yang tak jaih dari rumahnya dia tidak menemukan orang yang dia kejar.Merasa kesal karena orang yang dia kejar tidak dapat di temukan,

  • PARANORMAL CANTIK   Surat Tantangan

    Malam hari yang menyelimuti Kota Palembang membuat aktifitas siang hari yang semarak berganti dengan malam yang begitu berbeda.Alena yang sedang ada di kamar kaget mendengar teriakan Bagus dari luar, dengan cepat Alena buru-buru keluar kamar."Ada apa Bagus?" Tanya Alena dengan suara lembut."Ada orang yang datang non dia bilang utusan," Jawab Bagus.Alena melihat tangan kanan Bagus seperti mencengkram leher seseorang, orang itu terlihat sangat menderita karena leherbya tercekik tangan bagus."Lepaskan, orang itu bisa mati," Alena berkata kepada Bagus.Setelah tangan Bagus lepas dari lehernya terlihat pemuda itu dengan terburu-buru menarik napas untuk memenuhi paru-parunya dengan oksigen."Kawan sekarang kamu bisa mengatakan apa yang kamu bawa," Alena berkata lembut."Baaiik," Jawab Pemuda itu dengan tubuh gemetar.

  • PARANORMAL CANTIK   Kiriman Dewa Tertinggi

    Pagi-pagi sekali Bagus dan Alena sudah kelihatan duduk di teras depan, Alena sedang seksama mendengarkan penjelasan Bagus mengenai hasilnya dari hutan Purwosari.Ketika mereka sedang berbincang di teras rumah tiba-tiba dari arah gerbang terlihat satu sosok tubuh yang memencet bel berapa kali."Sepertinya ada tamu dari jauh, buka gerbang dan ajak tamu kita masuk," Alena berkata kepada Bagus.Mata Alena terbelalak melihat sosok setengah baya yang ada di belakang Bagus, di tangan sosok itu terlihat memegang sesuatu."Ada apa non?" tanya Bagus bingung melihat reaksi Alena ketika melihat tamu yang ada di belakangnya.Alena tak menghiraukan pertanyaan dari bagus, dia langsung berdiri dan membungkuk hormat terhadap tamu yang abru datang itu.Bagus yang bingung mengernyitkan keningnya melihat melihat reaksi yang di tunjukkan oleh Alena."Dewa Kur

  • PARANORMAL CANTIK   Wejangan Dewa Jagatnata

    Bersama dengan suara ledakan itu tersebut ikut juga meledak tubuh Bidadari Kuning yang membuat tubuh bidadari itu juga ikut lebur.Alena yang sudah menarik kekuatannya badannya langsung jatuh berlutut badannya bergetar menunjukkan dia menangis karena kematian sahabatnya itu.Bersamaan dengan itu juga samapi di tempat itu Bagus bersama dengan Adisaka."Dimana Bidadari Kuning?" tanya Adisaka."Dia sudah menebus semua kesalahannya," jawab Alena sambil menghapus air matanya."Itu bukan kesalahan kamu, Bidadari Kuning Sudah menerima akibat dari perbuatannya, lebih baik sekarang kamu tenangkan diri kamu dahulu sebab masalah ini belum akan selesai dengan matinya bidadari kuning," Adisaka mencoba menghibur Alena."Iya aku tahu, masih ada Raja Kegelapan yang harus di hancurkan," jawab Alena."Baiklah aku akan melaporkan ini pada paman, mungkin sek

  • PARANORMAL CANTIK   Pertarungan Dengan Bidadari Kuning

    "Ada apa?" tanya Adisaka kepada Alena yang mematikan telponnya."Nampaknya ada kejadian gawat di kantor polisi, kita harus menuju ke sana," jawab Alena tegang.Tanpa di minta Adisaka dan Bagus langsung mengikuti Alena.Sekitar lima belas menit kemudian mobil yang mereka kendarai sudah meluncur cepat di jalanan Kota Palembang menuju kantor polisi.Sampai di kantor polisi mereka semua membelalakkan matanya, mereka hampir tidak percaya melihat apa yang ada di depan mata.Kantor polisi berada dalam keadaan yang berantakan, berapa gedung hancur api masih terus membakar gedung sisa namun pemadam kebakaran belum datang."Apa yang terjadi?" tanya Alena dengan tegang."Ruang penyimpanan barang bukti meledak keras dan merambat ke gedung lain," jawab orang yang di tanya."Apakah mobil pemadam belum datang?" tanya Alena lagi."Kantor pemadam juga mengalami hal yang sama," jawab Orang itu yang kelihatan ingin buru-buru pergi dari san

  • PARANORMAL CANTIK   Ledakan Di Kantor Polisi

    Bagus memarkirkan mobil di tempat pertemuan dengan Adisaka, dari jauh dia melihat kakak sepupunya sedang duduk minum.Dengan tenang Alena bersama Bagus menghampiri Dewa Gerbang Timur duduk santai dan duduk di bangku yang ada di samping kakaknya itu."Sesuatu yang gawat seperti apa yang kakak katakan di telpon?" tanya Alena kepada Adisaka."Aku rasa kamu perlu membaca sendiri tulisan yang ada di batu ini," jawab Adisaka sambil mengeluarkan batu persegi panjang dari dalam tas yang dari tadi dia letakkan di sampingnya.Alena dengan hati-hati menerima batu itu dan membaca apa yang di tunjukkan oleh Kakaknya itu kepadanya.Ketika kami hadir.Kegelapan akan kembali meraja.Kami akan datang di tempat tertinggi.Tempat tertinggi dan bercahaya.Yang pendar cahayanya menerpa langit.Dari sana permula kehancuran di mulai.Darah persembahan akan meme

  • PARANORMAL CANTIK   Ratap Bidadari

    "Ratap Bidadari?" Tanya Alena bingung.Adisaka menatap Alena lebih dalam lagi melihat adik sepupunya tidak tahu apa yabg terjadi di atas langit tadi."Apakah kamu benar-benar lupa dengan Ratap Bidadari?" tanya Adisaka menyelidiki."Aku sedang mengingat apa sebenarnya Ratap Bidadari, namun sampai sekarang otakku buntu," jawab Alena."Ratap Bidadari merupakan tarian tantangan buat Dewa-Dewi di langit, adapun yang membawa tarian itu merupakan salah seorang bidadari yang tak lain kawan kamu yakni Bidadari Kuning atau Padmi," Jelas Dewa Gerbang Timur."Ternyata Padmi, aku tidak akan memaafkan dia yang sudah membuat aku terbuang ke dunia ini," Alena berkata sambil mengepalkan tangannya."Apakah ada petunjum yang mungkin di katakan seseorang yang kamu lupakan?" Tanya Adisaka kepada Alena."Petunjuk apa yang aku lupakan?" Tanya Alena bingung.

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status