Share

17. MASIH BERKOMUNIKASI

“Kenapa, Ga?”

“Ibu kenapa?”

“Ayah kenapa?”

Dillo, Farez dan Rio bertanya nyaris bersamaan, sementara Dirga hanya mematung di tempatnya duduk. Nyaris tak bergerak. Lututnya lemas, seolah tulang belulang di dalam sana hilang dan kedua tungkai Dirga tak mampu menahan bobot tubuhnya. Selama sepersekian detik Dirga merasa kepalanya kosong.

“Ayah pingsan, dilarikan ke rumah sakit, lalu dinyatakan koma.” Dirga menjawab dengan nada panik. Ketiga sahabatnya terbelalak lalu mereka terdiam.

“Aku … Aku harus pulang ke kampung. Kalian bisa tolong aku jaga Dinaya?” tanya Dirga panik.

“Bisa.” Ketiganya menjawab mantap.

“Eh, tapi apa nggak sebaiknya Dinaya kuajak ke kampung? Ketemu keluargaku?” tanya Dirga lagi.

“Jangan Ga. Belum saatnya. Sekarang semua masih panik mikirin Ayah. Nggak mungkin kamu tiba tiba bilang kalau kamu punya anak kan?” tanya Rio.

“Atau mungkin aku telepon Ibu lagi, dan ceritakan aja soal Dinaya di telepon. Setelah itu aku pulang bareng Dinaya?” Dirga mengusulkan alternatif lain.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status