Share

Bab 44

PACAR ABANGKU SAKIT JIWA 44

"Selamat pagi semuanya."

Suara Mas Ardan yang berwibawa membuat semua orang berhenti bicara, secara serempak menoleh pada kami yang kini berdiri di ambang pintu. Papa tersenyum lebar, langsung berdiri dan menyuruh kami duduk.

"Nah, masuklah pengantin baru. Papa sudah bertanya-tanya kapan Arfan membawa Emily pulang."

"Pulang?" Suara protes Mama langsung terdengar.

"Tentu saja. Ini rumah kita, rumah Arfan. Dia dan istrinya selamanya akan selalu ditunggu untuk pulang."

Mama bersungut-sungut mendengar kalimat Papa. Lelaki yang telah melewati usia setengah abad itu menghampiri Mas Arfan dan mereka bersalaman sambil saling memeluk. Diam-diam, aku bernafas lega. Setidaknya, ada orang yang waras disini.

"Dan kamu Emily, duduklah. Papa ingin berbincang banyak denganmu."

Suaranya begitu ramah. Aku ingat pada pertemuan pertama itu, meski beliau menanyakan kesediaan Mas Arfan untuk menikahi Laura, sang Papa tak menolak kehadiranku. Beliau menghormati keputusan Mas Arf
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status