PACAR ABANGKU SAKIT JIWA 50"Kamu!"Aku dan Mas Arfan saling pandang. Ah, akhirnya ketahuan juga. Sementara Aditya, seperti biasa tetap tenang dan menebar senyum.Winda melepaskan diri dari pegangan tanganku, melangkah mendekati Aditya."Cowok playboy, egois, nggak punya malu, ngapain kamu disini?" Lalu dia menoleh pada Mas Arfan. "Mas Arfan nerima dia kerja sama Mas? Astaga, jangan mau Mas. Dia ini mantan pacarku, playboy kelas kakap. Bisa-bisa dia naksir Emily."Astaga. Winda ternyata masih naif seperti dulu. Kupikir dia tadi langsung nyambung bahwa cowok ini adalah orang suruhan Arfan. Nyatanya dia malah mengira Aditya karyawan baru Mas Arfan."Hay Winda, apa kabar kamu?"Aditya cengengesan. Tampangnya benar-benar bikin aku pengen njitak rasanya. Tanpa merasa berdosa dia menatap wajah cantik Winda yang merah padam karena marah. Ah, Winda, kamu nggak tahu aja, Aditya lah yang mengeluarkan kamu dari rumah orang tua angkatmu yang mengerikan itu. Aditya juga yang mengurus semua keperlu
PACAR ABANGKU SAKIT JIWA 51PoV ARFANMama histeris tentu saja, persis seperti yang telah kuduga. Tapi semua bukti telah kuserahkan pada polisi dan kali ini aku tak akan mengabulkan permohonan Mama untuk mengeluarkan Erik dari penjara, tak peduli Mama menangis, berteriak, mengancam dan akhirnya memohon. Aku bergeming. Selama ini Mama sangat memanjakan Erik, menutupi semua kesalahannya sehingga dia tak pernah merasa takut berbuat salah karena tahu ada Mama yang akan pasang badan untuknya."Jahat sekali kamu memenjarakan adikmu demi wanita itu Arfan!"Mama berteriak begitu aku menginjakkan kaki di rumah. "Wanita itu istriku, Ma. Dan kehormatannya adalah tanggung jawabku.""Tapi Erik adikmu. Kalian tumbuh bersama puluhan tahun. Wanita itu baru saja masuk dalam hidupmu dan mengacaukan keluarga kita.""Tidak ada yang kacau, seandainya saja dia tidak mencoba menggoda istriku. Oh, bukan sekedar menggoda. Erik menculik Emily dan itu adalah tindakan kriminal.""Pah! Gimana ini?"Merasa percu
PACAR ABANGKU SAKIT JIWA 52PoV LAURABetul-betul bodoh Erik. Dasar amatir! Bagaimana dia bisa mabuk saat hendak melakukan hal penting? Kacau semuanya.Aku menghentikan mobil di pinggir jalan, dadaku sesak oleh rasa kesal dan marah yang luar biasa. Rasanya saat ini aku benar-benar ingin meledak. Bagaimana kalau Arfan mengorek informasi tentang diriku? Akulah yang menyuruh dia menguntit Winda, karena aku tahu ada hubungan tak biasa antara Winda dengan Emily. Aku juga yang memberi informasi palsu pada Winda, bahwa Emily sakit dan butuh ditemani karena Arfan sedang bersenang-senang denganku. Membayangkan wajah Arfan yang marah, membuatku ngeri. Lelaki yang kuinginkan itu tampak semakin sulit ku jangkau. Tapi anehnya, semakin sulit, semakin membuatku penasaran.Sekarang, apalagi yang harus kulakukan? Apa kelemahan Arfan selain Emily? Brak!Aku terkejut bukan kepalang, mobil terasa bergetar. Gempa? Oh bukan, ternyata mobilku ditabrak dari belakang. Sialan!Aku melompat turun dengan gusar.
PACAR ABANGKU SAKIT JIWA 53Lampu-lampu ruangan menyala ketika kami masuk ke dalam rumah. Aditya telah menyalakan semuanya. Rumah besar dengan model kuno ini terasa menyeramkan. Plafon nya dari triplek, yang disana sini mulai keropos, beberapa diantaranya sudah menggantung dan siap lepas menimpa siapa saja yang berada di bawahnya.Dari rumah tamu yang kosong melompong tanpa barang, kami masuk ke ruang tengah. Ada empat buah kamar, dua di sisi kanan, dan dua di sisi kiri, saling berhadapan. Dari salah satu kamar itulah suara jeritan Tante Luisa melengking."Lauraaa! Oh Tuhan anakku! Laura!"Kami semua menyerbu ke arah sumber suara. Mas Arfan tiba lebih dulu, dan dia langsung berbalik lagi dan menutup mataku dengan telapak tangannya. Tapi suara Winda yang gemetar tetap tertangkap oleh telinga. "Kak Laura…"Tante Luisa terisak-isak. Aku tak sanggup lagi menahan rasa penasaran. Dengan paksa aku menyibak tangan Mas Arfan. Dia akhirnya mengalah, namun tangannya tak mau lepas dari pinggangk
PACAR ABANGKU SAKIT JIWA 54 (ENDING)Enam bulan kemudian"Emily, sayang…!""Lima menit lagi, pliss.""Kamu nggak mau telat kan? Emi kita nggak boleh telat!""Iya… iyaaa…!""Kamu lagi apa sih?!"Mas Arfan akhirnya menyusul masuk ke dalam kamar. Kami bertatapan melalui kaca cermin yang menghadap langsung ke pintu masuk. Cermin setinggi dua meter itu menampakkan bayangan dirinya yang sempurna, memakai setelan celana panjang hitam dan kemeja batik berwarna hijau pupus pas badan yang menempel di tubuhnya, lelakiku selalu tampak mempesona, terlalu mempesona. Dia memandangku serius, sebelum akhirnya tawanya meledak."Gadis kecilku, kau selalu membuatku tertawa."Aku cemberut, kembali fokus pada cermin, memandang alisku yang miring sebelah."Betul. Karena aku seperti badut makanya Mas tertawa. Mas menertawai aku."Mas Arfan melingkarkan lengannya di pinggangku. Telapak tangannya mengusap perutku dengan lembut."Siapa bilang? Kau sangat cantik sayang, tanpa alis dan segala macam yang membuatmu
PACAR ABANGKU SAKIT JIWAMusim ke-2 : SISA RASA TERTINGGALBab 1Pov WINDABekerja satu kantor dengan istri dari mantan kekasihku, sungguh tak pernah kubayangkan. Tapi demi Emily, aku menerima permintaannya bekerja di perusahaan Mas Arfan. Emily dan Mas Arfan, dua orang paling penting dalam hidupku selain suamiku. Mereka bertiga lah yang berjasa besar mengembalikan kewarasanku yang sengaja direnggut paksa oleh Mama."Nanti Mas jemput ya Sayang.".Sentuhan bibirnya di kening adalah ritual terakhir sebelum aku turun dari mobil. Aku tersenyum, memandang mata coklatnya yang tajam. Aditya suamiku, salah satu orang paling tulus yang pernah kutemui. Meski awal pertemuan dan interaksi kami sangat memalukan jika dikenang. Aku turun dan melambaikan tangan. Mobil itu melaju keluar halaman parkir Nada Pratama. Suara derunya halus dan lembut, maklum saja itu adalah mobil baru, hadiah pernikahan dari Mas Arfan. Coba bayangkan, orang mana yang memberi mobil sebagai hadiah pernikahan? Mas Arfan dan
PACAR ABANGKU SAKIT JIWA Musim ke 2 : SISA RASA TERTINGGALBAB 2Aku memesan sendiri makanan melalui aplikasi agar jika Riana datang, dia tidak curiga bahwa aku hanya mencari alasan. Sendirian, aku makan dalam diam, menghadirkan wajah suamiku dan berusaha terus mengingat kebaikannya agar cinta yang tumbuh semakin kuat. Aku mencintai Mas Aditya, sungguh untuk hal itu aku tidak pernah berdusta. Tapi hingga kini, aku tak mampu melupakan Bang Arga. Kenangan bagaimana dia menyayangiku sepenuh hati, membelaku meski harus bertengkar dengan adiknya sendiri terus saja membayang. Belum lagi Mama, Mamanya Bang Arga yang telah menganggapku sebagai anak. Seharusnya dulu aku tidak bodoh, seharusnya aku pandai menjaga diri.Suara riuh di lantai bawah menandakan bahwa jam istirahat sebentar lagi habis. Riana dan Mbak Astri sedang mengobrol, lalu tak lama kudengar suara kaki ber-sepatunya menapaki anak tangga. Aku memandang kotak makan siangku yang belum habis. Mendesah, ternyata aku lebih banyak me
PACAR ABANGKU SAKIT JIWA musim ke-2. Bab 3"Tidak ada yang namanya hutang pengasuhan. Winda dia pungut sejak bayi. Apa saat itu Winda bisa memilih? Dan apa dia merawat Winda dengan baik?"Suara Emily mengomel panjang pendek masih terdengar. Sesekali dia meringis sambil mengelus elus perutnya. Berjalan mondar mandir seperti tak kenal lelah. Sementara aku, Mas Aditya dan Mas Arfan duduk memperhatikannya."Tante Luisa itu benar-benar ibu yang kejam. Sudahlah dia membuat Winda sakit, membuangnya, sekarang mau memeras nya. Kalau aku jadi Winda, sudah kutuntut dia ke penjara.""Emi…""Pokoknya jangan kasih dia uang. Sekali, dua kali, dia akan ketagihan.""Emi…""Apa?"Mas Arfan akhirnya tak tahan, dengan lembut ditariknya lengan istrinya itu agar duduk. Tapi dengan keras kepala, Emily menolak."Aku lelah melihatmu mondar-mandir.""Kata dokter aku suruh banyak mondar-mandir supaya lekas melahirkan. Ingat HPL ku sudah lewat dua hari."Mas Arfan mendesah. "Jadi bagaimana menurut Mas? Apakah