Home / Romansa / P. S. I LOVE YOU / BAB. 1 Diculik

Share

P. S. I LOVE YOU
P. S. I LOVE YOU
Author: Zemira Fortunatus

BAB. 1 Diculik

last update Last Updated: 2023-02-21 10:57:10

Pagi yang cerah Cyra melangkah keluar dari kost-kostannya dengan penuh semangat. Hari ini, dia mendapat giliran shift pagi untuk bekerja di sebuah kafe di daerah Jakarta Selatan.

"Wah, udara sangat sejuk pagi ini," ujarnya sambil tersenyum dan mulai menyapa orang-orang yang dia temui di sepanjang jalan. 

Motor bebeknya yang dirinya beli dari hasil menabung, dia lajukan dengan kecepatan sedang membelah jalanan Kota Jakarta pagi itu. 

Cyra Alesha demikian nama gadis itu, mahasiswi semester akhir di salah satu perguruan tinggi swasta bergengsi di Jakarta.

Tak pernah menyangka karena kecerdasannya, dia mendapatkan beasiswa untuk kuliah di Ibu Kota Negara Indonesia.

Berbekal tabungan dari ibunya, Cyra pun berangkat ke jakarta sendiri. Ayahnya yang sudah lama meninggal membuat ibunya harus banting tulang untuk menghidupinya dan adiknya bernama Janu yang berada di desa.

Untuk itu, Cyra nekat berangkat ke Jakarta untuk mengadu nasib dan ingin kembali mengangkat derajat keluarganya.

Ayah Cyra meninggal karena dibunuh oleh beberapa komplotan mafia. Kasus pembunuhan ayahnya masih belum terpecahkan sampai sekarang.

 Bahkan ibunya sampai sampai saat ini pun, masih menangisi ayahnya yang pergi secara tragis.

Di sebuah taman, ada seorang pemuda tampan dengan postur tubuh tinggi atletis, yang dari tadi mencari-cari anjing peliharaannya bernama Mopi. Dia sangat menyayangi Mopi melebihi apapun di dunia ini.

Anjing itu adalah pemberian seseorang yang tidak akan bisa dia temukan lagi. Karena orang itu berada di tempat yang sangat jauh.

Felix terlihat gusar, dirinya sudah beberapa kali lari mengelilingi taman itu namun dia tidak menemukan sosok Mopi.

"Tuan Felix, maaf dari tadi kami sudah menyusuri setiap tempat tersembunyi di sekitar apartemen dan taman bunga ini, namun Mopi tidak kunjung kami temukan," lapor salah seorang, dari anak buahnya.

"Kurang ajar! Apa Lo bilang? Bugh! Bugh!" Dua kali bogem mentah kepalan tangan Felix berhasil mendarat di rahang pria itu.

"Cari Mopi sampai dapat! Jika tidak! Kalian semua akan saya pecat!" Hardiknya, marah.

Sementara itu, tepat di depan mata Cyra, ada sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi. 

Jika saja Cyra tidak sigap untuk menepikan motornya, mungkin mobil itu akan menabraknya. 

Namun siapa sangka, tiba-tiba saja ada seekor anjing berwarna coklat melintas dan ditabrak oleh mobil tersebut. Bukannya berhenti, mobil itu terus melaju semakin cepat. Sedangkan tubuh anjing itu tercampak di udara dan membentur roda depan motor Cyra. 

Cyra yang panik segera turun dari motornya dan meraih tubuh anjing yang penuh darah itu ke dalam pangkuannya.

Sejenak kedua mata anjing itu menatap sendu ke arah Cyra menyisakan kerinduan yang mendalam, namun setelah itu, mata anjing malang itu benar-benar tertutup untuk selamanya.

Bersamaan dengan itu, Felix yang dari tadi mencari-cari Mopi, sejenak tertegun saat melihat anjing kesayangannya yang bersimbah darah dan sudah tidak bernyawa lagi, dipangkuan seorang gadis.

"Mopi!" Teriaknya histeris lalu merampas paksa tubuh Mopi dari tangan Cyra, lalu berkata, "bawa gadis ini! Sekalian dengan semua bukti-bukti yang ada!" Tegasnya.

Sementara dia sendiri segera masuk ke dalam sebuah mobil.

"Segera lajukan mobil ke tempat dokter Nelson!" Hardiknya, kepada sang sopir.

"Bertahanlah Mopi, Daddy akan menyelamatkanmu!" Ujarnya, khawatir.

"Ayo, masuk!" Hardik Peter, orang kepercayaan Felix. Dia memaksa Cyra untuk masuk ke dalam sebuah mobil hitam.

"Saya mau dibawa ke mana, Tuan? Apa yang akan kalian lakukan dengan saya?" Lirih Cyra, sambil menangis.

Namun orang itu tidak mempedulikannya, bahkan dengan paksa Peter menyeret tubuh Cyra untuk masuk ke dalam mobil. Dia terpaksa melakukan itu karena Cyra yang terus berontak. Bahkan tubuh lemah Cyra, dicampakkan di jok belakang. 

"Saya salah apa, Tuan? Ke mana kalian akan membawa saya?" Cyra berusaha berontak karena kaki dan tangannya mulai diikat oleh beberapa orang pria. Namun apa daya, kekuatannya sangat lemah dibandingkan tubuh kekar pria-pria itu.

"Anda salah besar, Nona. Karena telah berani mengusik kehidupan Tuan Muda!" Peter menjawab ,dengan lantang.

"Tuan Muda, siapa? Saya sama sekali tidak mengenalnya!" Jerit Cyra, lagi. 

"Tolong ... siapa pun, tolong saya!" Teriaknya semakin keras. Karena Cyra yang terus saja menangis, Peter terpaksa menutup mulutnya memakai lakban dan membalutnya berkali-kali. Tidak sampai disitu saja, kepala Cyra juga dimasukkan ke dalam sebuah karung beras. Sehingga gadis itu tidak mengetahui di mana dia akan dibawa.

Mobil pun melaju kencang menuju kediaman pribadi, Tuan Felix.

Sesampai di rumah kediaman Felix, mobil berhenti di sebuah garasi.

Kedatangan mereka disambut oleh Bik Upik. 

"Selamat pagi, Bibik."

"Kalian membawa, siapa?" Seru Bik Upik panik, karena Peter terlihat menyeret seseorang secara paksa dari dalam mobil.

"Ini tawanan baru Tuan Felix, Bik."

"Tempatkan di gudang, demikian perintah Tuan Felix."

Bik Upik meneliti postur tubuh yang sedang diseret oleh Peter dan beberapa orang lainnya.

"Hei! Apakah dia seorang perempuan? Kenapa kalian memperlakukannya dengan kasar?"

"Lepaskan!" Hardik, Bik Upik.

Namun Peter tidak membiarkan Bik Upik, untuk mendekati Cyra.

"Buka saja pintu gudangnya, Bik! Jangan mengatur kami! Ini semua atas perintah Tuan Muda. Tolong jangan menyulitkan pekerjaan kami!" Hardik Peter, tak mau kalah.

"Tapi kalian menyakitinya!"

"Bik Upik, jika Anda mengetahui apa yang telah dia lakukan. Pasti Anda  akan naik pitam."

"Memangnya apa yang telah dilakukan olehnya?"

"Gadis ini sudah menabrak, Mopi!" Mendengar perkataan Peter, sang bibik sangatlah kaget 

"Apa?" Sahut Bik Upik, kaget.

Cyra yang pendengarannya masih berfungsi dengan baik. Langsung menggelengkan kepalanya dengan kuat. Seolah-olah dia berkata jika dirinya tidak melakukan apa yang dituduhkan kepadanya.

Bik Upik melihat saat Cyra terlihat menggeleng-gelengkan kepalanya berkali-kali.

"Pasti gadis ini, ingin mengatakan sesuatu. Lebih baik aku segera membukakan pintu gudang." Pikirnya.

"Baiklah, kalian ikut saya." Serunya, lalu mulai melangkah ke dalam rumah. 

Setelah melewati beberapa lorong dalam rumah itu, akhirnya mereka sampai di sebuah ruangan tertutup dan lembab, Peter langsung menjatuhkan tubuh Cyra di sebuah kasur tipis yang ada di gudang itu.

"Bik, pekerjaan Kami sudah selesai. Selebihnya urusan Anda!" Seru, Peter.

"Pastikan, gadis ini tidak melarikan diri. Pengamanan sudah saya perketat. Di depan pintu gudang sudah saya tempatkan dua orang bodyguard untuk berjaga-jaga." Lalu dia pun keluar, dari ruangan itu.

"Jaga pintu ini dengan ketat. Ingat hanya Bik Upik yang bisa mondar-mandir dalam ruangan ini.

"Apakah kalian mengerti?" 

"Siap Pak, laksanakan." Ujar keduanya, serentak.

Sementara di dalam gudang, Bik Upik mulai mengendurkan tali-tali yang mengikat tangan dan kaki Cyra.

Lalu dengan perlahan dia mulai membuka karung yang menutupi kepala gadis itu.

Saat karung berhasil dia buka, terlihat wajah seorang gadis cantik dengan mata sendu dan sedang meneteskan air matanya.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Zekwar77
Keren..........
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • P. S. I LOVE YOU   BAB. 2 Dikurung Di Sebuah Gudang

    "Cantik? Kamu kok menangis?" Tanya, Bik Upik. Lalu dengan hati-hati, Bik Upik melepas lakban yang menutupi mulut gadis itu.Namun herannya, gadis itu menangis tanpa mengeluarkan suara. Dirinya menangis dalam diam."Cantik. Kamu tidak apa-apa? Bagian mana yang sakit?" Cyra tetap tidak bersuara, namun air matanya terus saja menetes. Bik Upik melihat jika kulit mulus Cyra terlihat beberapa luka lecet."Apakah kamu kesakitan?" Air mata Cyra semakin deras."Tunggu sebentar, Bibik mau mengambil air panas dan mengobati lukamu." Namun, dengan cepat Cyra menahan tangan Bik Upik. Seolah-olah, dia takut ditinggal sendiri oleh Bik Upik."Kamu jangan takut. Orang- orang tadi tidak akan kembali lagi. Bibik harus cepat. Nanti Tuan Felix akan kembali dan dia pasti akan mengamuk." Cyra melepas genggamannya, lalu dengan cepat, Bik Upik keluar dari ruangan itu dan menuju ke arah dapur untuk mengambil kotak obat dan air panas.Bik Upik masuk kembali ke dalam gudang. Tapi sebelum itu,"Anda mau ke man

    Last Updated : 2023-02-21
  • P. S. I LOVE YOU   BAB. 3 Hampir Saja

    "Ha-ha-ha-ha! Dasar pecundang!" Lalu salah satu dari bodyguard itu, masuk ke dalam gudang itu."Silakan lakukan, semaumu!" Seru yang lainnya. Namun dia terlihat sedang menelpon seseorang saat ini.Cyra yang sedang menangis langsung kaget saat ada seorang pria bertubuh tegap dan berisi masuk ke dalam ruangan itu."Tuan, apakah Anda datang untuk mengeluarkan saya dari tempat ini?" Tanyanya, penuh harap.Namun sang bodyguard tersebut tidak menyahut. Dia fokus melihat wajah berantakan dari Cyra yang semakin membuat hasratnya naik ke angkasa tinggi."Nona Cantik. Aku tidak memiliki wewenang untuk mengeluarkanmu dari ruangan ini. Tapi aku akan memberimu satu kenikmatan yang tiada tara dan mungkin tidak akan Anda lupakan selamanya, Nona!""Anda mau ngapain! Jangan mendekat!" Namun bodyguard itu tidak menggubris perkataan Cyra. Dia mulai menanggalkan pakaian yang melekat di tubuhnya, satu per satu."Nona, tolong bekerja samalah. Biar Anda juga merasakan kenikmatan.""Tidak, jangan lakukan in

    Last Updated : 2023-02-21
  • P. S. I LOVE YOU   BAB. 4 Cyra Pingsan

    Cyra berdiri di tengah-tengah ruangan pribadi milik Felix dengan kepala menunduk.Sementara Felix sendiri menatap tajam ke arahnya dengan tatapan ingin menghabisinya sekarang juga."Siapa namamu?" Hardik Felix.Namun Cyra memilih diam. Kedua tangannya saling meremas satu sama lain. Dia sangat ketakutan saat ini."Jawab, bangsat!" Hardiknya lagi.Cyra meneteskan air matanya. Dia masih tetap diam. Namun tidak dengan Felix, dia sudah tersulut emosi karena wanita itu memilih diam dan tak bersuara."Kurang ajar! Lo berani melawan gue, hah!" Dengan cepat dia melangkah menuju kepada gadis itu, lalu mencekeram mulutnya kuat.Air mata Cyra mulai menetes. "Siapa nama mu, goblok! Kenapa Lo diam saja! Apa Lo bisu? Atau tuli, hah?" Cengkraman tangan Felix semakin menyakiti Cyra. Namun dirinya tetap membisu dia menatap sendu ke arah Felix. "Sial! Kenapa tatapan wanita ini terasa dekat denganku? Siapakah dia sebenarnya?" Gumamnya, dalam hati.Namun Felix lebih memilih emosi yang sudah memuncak dal

    Last Updated : 2023-02-21
  • P. S. I LOVE YOU   BAB. 5 Hanya Sandiwara

    "Cih! Banyak ngatur, Lo!" Ketus Felix. Lalu melangkah menuju ke ruangan di mana Cyra sedang berada.Bersamaan dengan itu dokter Galang tiba di kediaman Felix."Selamat datang Pak dokter, mari silakan masuk." Ujar, Bik Upik.Dokter Galang hanya mengangguk dan mengikuti langkah Bik Upik, masuk ke dalam rumah.Pintu di buka dari luar, terlihat wajah khawatir dari Felix yang dia perlihatkan saat ini."Bro, kok Lo lama banget datangnya, gue sangat khawatir dengan keadaannya." Ujarnya dengan sedih. Saat ini Felix sedang duduk di tepi ranjang sambil menggenggam tangan dingin Cyra."Maaf Bro, tadi jalanan sedikit macet." Jawab sang dokter lalu mulai memeriksa Cyra. Ternyata dokter Galang adalah salah satu orang kepercayaan orang tuanya, yang mengelola sebuah rumah sakit milik keluarganya. Jadi mau tidak mau, Felix harus bersandiwara di depan dokter itu."Gadis ini, siapa?" Tanya sang dokter, sambil mulai memeriksa tekanan darah Cyra."He-he-he, dia calon istri gue, Bro." Jawabnya, cengengesa

    Last Updated : 2023-02-21
  • P. S. I LOVE YOU   BAB. 6 Si Tuan Kejam

    Sementara Felix yang terbuai dengan manisnya bibir Cyra mulai kembali melahapnya. Cyra tak dapat berontak karena Felix menahan tengkuknya."Tuan Muda, kami masih ada di sini." Seru dokter Galang, menusuk.Sementara Peter menatap tak percaya dengan apa yang baru saja dia lihat."Apakah beliau, Tuan Felix? Kenapa dia berubah seperti itu?" Felix yang terkesan sangat dingin kepada wanita selama ini, membuat Peter seakan tak percaya dengan tingkah Felix yang sangat mengejutkan itu.Felix langsung tersadar, "eh iya, dok. He-he-he, maklum ya dok. Kami adalah pasangan baru, jadi wajar jika saling bermesraan begini. Bukan begitu, Sayang?" Seru Felix lalu mencuri sekali lagi satu ciuman di bibir Cyra, dengan kasar."Shit! Kenapa bibirnya serasa candu bagiku! Apakah aku sudah gila? Kenapa aku begitu mudahnya tergoda dengan Si jalang ini!" Gerutunya, dalam hati.Cyra kembali tersentak dengan adegan ciuman kilat yang dilakukan oleh Felix untuknya.Cyra menatap tidak suka ke arah Felix."He-he-he,

    Last Updated : 2023-05-18
  • P. S. I LOVE YOU   BAB. 7 Mulai Mencari

    Keesokan harinya. Sudah dua puluh empat jam lebih, Cyra menghilang.Lio, sang sahabat kembali mendatangi kantor polisi pagi ini. Lio membuat laporan orang hilang. Semua mengarah kepada ciri-ciri Cyra.Sebenarnya Lio sudah sejak kemarin khawatir dengan keberadaan Cyra yang tidak muncul-muncul juga di tempat mereka janjian. Setelah malam pun tiba, Cyra tetap tidak muncul juga.Malam itu, Lio mulai mendatangi kantor polisi untuk melaporkan orang hilang. Namun sayangnya, laporannya tidak dapat diproses lebih lanjut karena belum tepat dua puluh empat jam Cyra menghilang.Makanya pagi ini, setelah dua puluh empat jam Cyra menghilang, Lio kembali datang ke kantor polisi untuk melaporkan menghilangnya Cyra.Dan berita menghilangnya Cyra mulai tersebar di media elektronik dan media sosial."Tuan Muda! Gawat!" Seru Peter kepada Felix, yang saat ini sedang berada di kantor tepatnya di ruang pribadi miliknya.Felix yang baru saja selesai meeting, langsung disambut dengan wajah tegang milik Peter.

    Last Updated : 2023-05-18
  • P. S. I LOVE YOU   BAB. 8 Perbuatan Janu

    "Hai semuanya, nama saya Janu Benizal. Saya adalah saudara kandung dari Cyra Alesha yang diberitakan sebagai orang hilang. Saya memberitahukan kepada Anda semua. Jika Kakak saya, Cyra tidak sedang menghilang. Akan tetapi saat ini dia sedang berada di rumah salah keluarga kami yang berada di Jakarta. Demikian informasi dari saya." Lalu di layar terlihat Cyra yang sedang membaca beberapa buku di sebuah ruangan mewah.Felix semakin tersenyum puas. Rencana awalnya berhasil dengan sempurna.Janu barusan melakukan konferensi pers dan menginformasikan jika Cyra tidak menghilang dan baik-baik saja.Lio yang sedang berada di rumahnya, juga ikut melihat berita konferensi pers itu. Walaupun dia sedikit lega jika Cyra baik-baik saja saat ini. Namun, sisi hatinya yang lain mengatakan jika ada sesuatu hal yang menimpa sahabatnya itu."Aku harus mencari tahu kebenaran yang sesungguhnya." Gumam Lio, dalam hati."Apakah ada hal lain yang ingin saya lakukan untuk Anda, Tuan?" Mata Janu seketika menjadi

    Last Updated : 2023-05-18
  • P. S. I LOVE YOU   BAB. 9 Kebohongan Janu

    "Hei, kenapa kalian meninggalkanku di sini?" Seru Cyra, lalu melangkah menuju ke pintu yang telah tertutup rapat itu."Buka pintunya! Buka! Tolong buka pintunya! Aku hanya ingin bertemu dengan adikku!" Cyra mulai, menangis."Tuhan, apa yang harus ku lakukan untuk keluar dari sini?" Lirihnya, sambil mengeluarkan air matanya."Bagus juga sandiwara, Lo!" Puji Felix kepada Janu. Saat ini mereka berada di markas milik Felix yang mirip dengan penjara, karena ada beberapa sel di sana. Kedua polisi tadi juga adalah anak buahnya, yang menyamar sebagai polisi."Ini milik, Lo." seru Felix, lalu memberikan koper yang berisi rupiah yang banyak kepada Janu."Lo akan diantar oleh anak buah gue sampai ke desa, Lo. Untuk memastikan jika Lo tidak akan kembali lagi ke sini dan mulai melakukan kekacauan, lagi.""Siap, Tuan. Saya pasti akan menepati janji.""Tapi, Tuan. Bolehkah saya berbicara kepada kakak saya sebentar, saja?""Memangnya, Lo mau mengatakan, apa?""Saya hanya mau berpamitan kepadanya, untu

    Last Updated : 2023-05-18

Latest chapter

  • P. S. I LOVE YOU   BAB. 120 Akhir Bahagia

    Pagi yang cerah ceria. Secerah hati kedua pasangan romantis sepanjang masa Cyra dan Felix. Mereka baru saja selesai joging santai di sekitar area perumahan. Felix dengan setia tetap mendampingi istrinya ke mana pun Cyra pergi, seperti pagi ini.Apalagi usia kandungan istrinya, telah genap sembilan bulan. Tinggal menunggu hari yang tepat untuk Cyra dapat melahirkan."Mas ... setelah mandi kita jalan ke mall, ya?" ucap Cyra kepada suaminya."Lho? Kok malah ke mall? Bukannya hari ini kita mau ziarah ke makam Bapak?" tutur Felix tak mengerti jalan pikiran sang istri."Eh ... iya, Mas. Maksud aku, setelah kita ke mall baru ke makam Bapak," ujarnya cengengesan."Sayang, memangnya kakimu nggak capek? Kita baru selesai joging, lho?" seru Felix lagi. Sang suami tak menyangka jika istrinya akhir-akhir ini memiliki energi berlebih dari biasanya. Padahal waktu untuk melahirkan akan segera tiba. "Aku nggak capek kok, Mas. Aku malah semakin bersemangat.""Apa?" kaget Felix dengan perkataan Cyra

  • P. S. I LOVE YOU   BAB. 119 Welcome To Santorini

    Pagi yang cerah, jet pribadi milik Felix baru saja mendarat di bandar udara Thira, yang ada di Santorini, Yunani. Kedua sejoli itu segera menuju hotel yang akan mereka tinggali selama seminggu berada di kawasan indah itu.Sesampai di hotel, Cyra terlihat sangat kelelahan. Sang suami pun segera menyuruh istrinya untuk beristirahat sebentar."Sayang, kamu tidur sebentar deh. Kita jalan-jalannya agak sorean nantinya. Kamu pasti sangat kelelahan selama berada di pesawat nanti," tutur Felix."Iya, Mas. Aku sangat capek, nih." lirih Cyra."Tidurlah, aku akan membangunkanmu pada saat jam makan siang tiba," ucap Felix lalu mencium kening istrinya.Tak lupa sang suami juga mengecup lembut perut buncit istrinya, seraya berkata,"Terima kasih atas kerjasamanya, jagoan Daddy! Tetap kuat di dalam sana. Kamu, Mommy dan Daddy akan berada di tempat ini selama seminggu. So ... Daddy sangat berharap kamu ikut enjoy juga." Felix beberapa kali mencium perut Cyra membuat istrinya menjadi kegelian."Mas g

  • P. S. I LOVE YOU   BAB. 118 Cyra Akhirnya Diwisuda

    Dengan balutan kebaya berwarna baby blue, Cyra melangkah ke depan podium dengan didampingi oleh Felix yang memakai baju batik dengan warna senada. Sang suami menemani istrinya ke depan untuk menerima penghargaan sebagai salah satu mahasiswa yang lulus dengan predikat Cum Laude.Apalagi perut buncit Cyra sudah mulai kelihatan. Felix tidak mau terjadi sesuatu kepada istrinya karena sedang mengandung buah hati mereka.Felix juga diberikan kesempatan oleh pihak kampus untuk menyampaikan sepatah dua kata, untuk memotivasi para wisudawan dan wisudawati hari ini agar tidak pantang menyerah saat memasuki dunia kerja.Felix menyampaikan pidato tersebut dengan sangat piawai. Diam-diam Cyra semakin kagum dengan kepintaran suaminya. Bahkan Felix juga membuka jalan bagi para lulusan hari ini untuk melamar pekerjaan di perusahaan miliknya."Saya tunggu surat lamaran Anda semua di meja HRD di perusahaan saya. Kalian akan diseleksi dengan sangat ketat, tidak ada korupsi atau nepotisme. Semua ser

  • P. S. I LOVE YOU   BAB. 117 Akhirnya Lulus Juga

    Apalagi setelah kehamilannya ini, Felix semakin over protektif kepadanya. Mendengar ancaman dari kedua orang tuanya yang akan membawa pergi istrinya, mau tidak mau, Felix pun mengikuti keinginan istrinya yang ingin menyelesaikan kuliahnya tahun ini.Malam pun tiba,Felix sedang berbaring di tempat tidur. Sedangkan Cyra masih duduk bersandar di dashboard ranjang. Sang istri terlihat sedang belajar saat ini. Besok pagi gilirannya untuk sidang skripsi.Beberapa buku bertebaran di atas kasur mereka. Felix ingin sekali protes karena istrinya yang dari tadi terus belajar tanpa jeda sedikit pun. Felix tidak mau jika Cyra menjadi kelelahan gara-gara belajar. Akan tetapi sang suami tidak bisa berbuat apa-apa. Karena dirinya telah berjanji di hadapan kedua orang tuanya. Jika dia akan mendukung penuh Cyra yang akan menamatkan kuliahnya pagi ini.Dari tadi pandangan Felix terus saja tertuju kepada jam di dinding kamar mereka. Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Namun Cyra belum selesai

  • P. S. I LOVE YOU   BAB. 116 Selamat Tinggal Mopi

    Di sebuah rumah sakit di kawasan Jakarta Selatan,"Bagaimana dengan hasil pemeriksaan Anda, dokter?" tanya Felix kepada dokter kandungan langganan istrinya.Saat ini Cyra dan Felix sedang berada di ruang pemeriksaan. Sang istri baru saja selesai di USG."Over all semua baik-baik saja, Tuan Muda. Kondisi Si kecil juga terlihat kuat di rahim ibunya. Perkembangannya juga normal. Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan." tutur sang dokter kepada keduanya."Oh ya, dok. Kalau istri saya ingin bepergian ke luar negeri menggunakan pesawat, apakah bisa?""Bisa, Tuan. Hanya saja, usia kehamilan tidak boleh lebih dari tiga puluh dua minggu. Saya juga harus memeriksa kondisi Nona Cyra sebelum melakukan penerbangan." jelas sang dokter.Felix merasa senang mendengar penjelasan sang dokter. Pasalnya, dia ada rencana untuk mengajak Cyra ke sebuah tempat di luar negeri. Apalagi saat ini sedang musim panas. Felix ingin menghabiskan waktu bersantai dengan istrinya.Hari minggu pun tiba,Saat ini sepasan

  • P. S. I LOVE YOU   BAB. 115 Cyra Time

    Acara resepsi telah usai, Menyisakan kedua sejoli itu, yang sedang berada di kamar president suite di hotel Fairmont tersebut.Felix terlihat sedang memijit kaki istrinya yang sedikit pegal. "Kakimu masih sakit, Sayang?" tanya Felix kepada Cyra."Nggak terlalu kok, Mas. Sudah mulai agak mendingan setelah kamu pijitin. Terima kasih ya, Sayang." ucap Cyra lalu mengecup kening suaminya.Felix menjadi gemas sendiri melihat tingkah istrinya. Sebenarnya saat ini, dirinya ingin menerkam Cyra dan membawanya ke atas langit ke tujuh. Akan tetapi Felix takut istrinya akan kelelahan nantinya.Sepertinya Cyra mengetahui kemauan hati suaminya. Dia pun segera berkata,"Kamu kenapa, Mas? Apakah kamu mau malam ini?" seru Cyra penuh selidik ke arah Felix."Eh ... nggak kok, Sayang. A ... aku bisa menahannya. Apalagi kamu pasti sangat capek saat ini," seru Felix lagi. Sang suami segera tidur membelakangi istrinya. Dia tidak mau ketahuan jika saat ini alat tempurnya telah tegak berdiri dan siap tempur

  • P. S. I LOVE YOU   BAB. 114 Ceremonial Time

    Ballrom Hotel Fairmont, Jakarta Pusat,Hari ini tepatnya hari Sabtu. Sungguh menjadi akhir pekan yang indah terutama bagi pasangan Felix dan Cyra. Pasalnya hari ini, Keluarga besar Domil sedang mengadakan ceremony. Perayaan empat bulanankandungan Cyra sekaligus juga dengan resepsi pernikahan mereka.Kedua pasangan itu pun memilih hotel Fairmont yang berada di pusat kota Jakarta. Mereka pun memilih Thema acara megah itu, dengan kalimat 'memiliki cinta dan memberi kebahagiaan selamanya kepada orang terkasih' Hotel bintang lima ini sungguh sangat mewah dengan yang gaya megah. Detail Ballroom yang indah, interior canggih, dan ruang VIP yang berdekatan. Sehingga calon pengantin memiliki banyak pilihan elegan untuk hari istimewa mereka.Berbagai macam kuliner asal Indonesia dan beberapa makanan western juga terhidang istimewa saat ini. Ballroom pun mulai dipenuhi para tamu undangan yang mulai berdatangan. Hampir seribu orang yang menghadiri acara megah itu.Tuan Doni mengundang semua k

  • P. S. I LOVE YOU   BAB. 113 Menggoda Suami

    "Nak Felix, terima kasih atas kebaikanmu kepada keluarga Ibu," sahut Bu Nia."Aku juga mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Kakak kepadaku." Janu juga ikut menimpali. "Bu, Janu ... sekarang kita adalah keluarga. Sudah seharusnya anggota keluarga saling mendukung satu sama lain. Kalian berdua adalah bagian dari keluarga ku sekarang," tutur Felix panjang lebar kepada Bu Nia dan Janu.Mendengar ucapan suaminya, Cyra menjadi sangat terharu.Saat ini keduanya sedang berada di dalam kamar. Cyra semakin terharu dengan suaminya saat ini. Pasalnya Felix sedang menunjukkan sertifikat kepemilikan rumah megah ini atas nama Cyra. Sang istri dapat memperkirakan aset yang berikan suaminya kepada berjumlah milyaran rupiah.Cyra menjadi tercengang-cengang membaca isi dokumen resmi itu yang benar-benar sangat menguntungkan dirinya."Mas? Apakah ini tidak berlebihan?""Yap tentunya harus berlebihan, Sayang. Kamu kan istriku tercinta!" sahut Felix."Maksud aku bukan berlebihan yang seperti itu, Ma

  • P. S. I LOVE YOU   BAB. 112. Hunian Baru Untuk Cyra

    Setelah seminggu dirawat di rumah sakit. Hari ini Felix diizinkan oleh dokter untuk pulang ke rumah. Cyra juga telah pulih kembali. Perkembangan janin di dalam rahimnya juga sehat-sehat saja.Untuk melepas rasa trauma di hati istrinya, karena awal perkenalan mereka yang telah melewati banyak drama. Maka dari itu Felix telah menyiapkan hunian baru di sebuah kawasan perumahan elit, Permata Hijau di daerah Jakarta Selatan. Letak rumah baru mereka itu, tidak begitu jauh dari rumah kedua orang tuanya. Di rumah baru tersebut Bu Nia dan Janu juga ikut tinggal bersama mereka. Para ART di rumah lama telah diangkut dua hari yang lalu dan tetap bekerja di rumah baru Felix dan Cyra.Tak tanggung-tanggung rumah baru ini diberikan Felix kepada istrinya. Sertifikat rumah dan segala fasilitasnya atas nama Cyra, sang istri.Saat ini, Felix dan Cyra sedang dalam perjalanan menuju rumah baru mereka. Sang istri tiba-tiba merasa ada yang aneh dengan perjalanan mereka kali ini. Cyra segera melirik ke ar

DMCA.com Protection Status