Home / Romansa / P. S. I LOVE YOU / BAB. 4 Cyra Pingsan

Share

BAB. 4 Cyra Pingsan

last update Last Updated: 2023-02-21 11:01:04

Cyra berdiri di tengah-tengah ruangan pribadi milik Felix dengan kepala menunduk.

Sementara Felix sendiri menatap tajam ke arahnya dengan tatapan ingin menghabisinya sekarang juga.

"Siapa namamu?" Hardik Felix.

Namun Cyra memilih diam. Kedua tangannya saling meremas satu sama lain. Dia sangat ketakutan saat ini.

"Jawab, bangsat!" Hardiknya lagi.

Cyra meneteskan air matanya. Dia masih tetap diam. 

Namun tidak dengan Felix, dia sudah tersulut emosi karena wanita itu memilih diam dan tak bersuara.

"Kurang ajar! Lo berani melawan gue, hah!" Dengan cepat dia melangkah menuju kepada gadis itu, lalu mencekeram mulutnya kuat.

Air mata Cyra mulai menetes. "Siapa nama mu, goblok! Kenapa Lo diam saja! Apa Lo bisu? Atau tuli, hah?" Cengkraman tangan Felix semakin menyakiti Cyra. Namun dirinya tetap membisu dia menatap sendu ke arah Felix. 

"Sial! Kenapa tatapan wanita ini terasa dekat denganku? Siapakah dia sebenarnya?" Gumamnya, dalam hati.

Namun Felix lebih memilih emosi yang sudah memuncak dalam dirinya.

Dibandingkan mendengar kata hatinya.

"Siapa namamu, hah! Lihat apa yang telah Lo lakukan kepada Mopi!" Felix menarik tubuh wanita itu dengan kasar dan memperlihatkan kepadanya beberapa foto Mopi yang mengenaskan.

"Bu ... bukan saya pelakunya, Tuan." Akhirnya, Cyra angkat bicara juga.

"Ha-ha-ha, akhirnya Lo buka suara juga, dasar perempuan murahan!" Serunya, lalu menjatuhkan tubuh lemah Cyra di bawah lantai.

"Sa ... saya bukan perempuan murahan! Saya juga tidak menyakiti anjing peliharaan Anda, Tuan." Ujarnya, sambil mulai bangkit dari lantai dan kembali berdiri tegak.

"Berani Lo menjawab gue, hah! Mana ada maling yang mau mengaku! Jika ada, penjara akan penuh! Lo akan merasakan akibat atas semua perbuatan Lo! Ingat itu, jalang!" Ujar Felix lalu hendak menampar pipi mulus milik Cyra. Namun sebelum dia melakukan itu, tiba-tiba tubuh lemah Cyra ambruk di lantai dan terpental dengan keras. 

Darah mulai mengucur keluar dari pelipisnya.

"Ada apa dengan gadis ini? Kenapa dia jatuh sendiri sih? Bahkan gue belum menamparnya." Dengan cepat dia memeriksa denyut nadi Cyra dengan menyentuh pergelangan tangannya.

"Masih hidup." Gumamnya, pelan.

Felix membuka pintu ruang pribadinya.

Terlihat wajah cemas Bik Upik yang sedang mondar-mandir di depan pintu ruang pribadi Felix. 

"Tuan Felix, apakah Anda sudah selesai dengan Nona Cyra?"

"Masuklah." Serunya, ketus.

"Nona Cyranya, mana Tuan?" Tanya, Bik Upik.

"Tuh ...." Dengan santainya, Felix menunjuk ke bawah lantai. 

"Ya ampun, Tuan. Nona Cyra kenapa?"

"Nggak tahu, tiba-tiba saja dia terjatuh di lantai." Ujarnya, dingin.

Dengan cepat Felix menggendong tubuh pingsan Cyra dan membaringkan di atas kasur berukuran king size yang ada di ruangan itu.

"Hubungi dokter Galang, segera." Serunya, dingin.

"Baik, Tuan Muda." Lalu dengan cepat, Bik Upik menghubungi dokter langganan Felix itu.

Bik Upik 

 "Hallo, dok."

Dokter Galang 

"Hallo, Bik. Ada apa menelponku? Apakah penyakit Felix kambuh lagi?"

"Bik Upik 

"Tidak dok, Tuan Muda sangat sehat. Hanya saja Nona Cyra yang sedang gawat saat ini. Kami menunggu kedatangan dokter secepatnya."

Dokter Galang 

"Cyra? Cyra, itu siapa?"

Bik Upik 

 "Nanti saya akan memberitahukannya kepada Anda, dok." Segeralah ke sini."

Dokter Galang 

"Baiklah, saya akan segera ke sana."

Setelah berkata begitu, dokter Galang pun siap-siap menuju ke rumah sahabatnya.

"Tuan Muda, saya baru saja menelpon dokter Galang, beliau sedang menuju ke sini." Seru, Bik Upik.

"Baguslah. Jaga dia, jangan sampai kabur. Gue ada urusan sebentar dengan Peter di ruangan lain." Ucap Felix, lalu keluar dari ruangan itu.

"Baik, Tuan Muda." Jawab Bik Upik.

Sang bibik lalu menghampiri kasur dan melihat kondisi tubuh Cyra yang lemah.

"Nona Muda, maafkan saya. Saya tidak dapat berbuat apa-apa." Serunya, sambil mulai menyelimuti tubuh lemah Cyra. 

Sebenarnya, apa yang telah dilakukan Tuan Felix kepadamu, Nona? Kenapa kamu sampai pingsan begini?" Area sekitar mulut Cyra yang memerah, tidak luput menjadi bahan perhatian Bik Upik.

Felix masuk ke dalam ruang pribadi miliknya yang lain. Yang juga berada di dalam rumahnya.

Terlihat Peter, sedang menunggu kedatangannya dari tadi.

"Bagaimana? Apakah semua surat-suratnya sudah beres?" Tanya, Felix.

"Sudah, Tuan."

"Berikan kepadaku, aku ingin memeriksanya secara langsung." Peter lalu menyodorkan surat dari kantor pencatatan sipil. Di dalam surat itu tertera namanya dan nama Cyra.

"Cyra Alesha, jadi itu nama panjangnya?" Gumamnya, dalam hati.

"Kenapa nama gadis itu, terasa tidak asing bagiku?" Gumamnya, lagi.

"Tuan muda, di sini bagian yang harus Anda tanda tangani." Ujar Peter, lalu menyodorkan sebatang pulpen di tangan Felix.

Felix lalu meraih pulpen itu dan mulai menandatangani keabsahan dokumen tersebut.

Peter memeriksa hasil tanda tangan Felix.

"Perfect! Tinggal tanda tangan Nona Cyra, Tuan." Ujarnya.

"Memangnya harus sekarang butuh tanda tangannya?"

"Lebih cepat lebih baik, Tuan." Ujar Peter, sambil menyusun kembali dokumen tersebut.

Felix terdiam.

"Sial!"

"Ada apa, Tuan?"  Tanya Peter, lagi.

"Gadis itu, saat ini sedang pingsan dan tak sadarkan diri."

"Apa? Tapi kok bisa?"

"Gue nggak tahu, tiba-tiba saja dia pingsan." Tutur, Felix.

"Terus, bagaimana dengan surat-surat penting ini?"

"Oh ya, tolong tanyakan, apakah bisa hanya dengan memakai cap sidik jari, saja?"

"Sepertinya tidak bisa Tuan. Kecuali si calon mempelai buta huruf." Seru, Peter.

"Tuan Muda, untuk sementara berlakulah lembut kepada Nona Cyra. Sampai dia menandatangani semua dokumen ini." Tutur Peter, lagi.

"Apa Lo bilang? Gue harus berbaik hati kepada jalang itu? Apa Lo sudah buta, hah! Dia yang membuat Mopi hampir meregang nyawa! Enak saja kamu!" Hardiknya.

"Tuan Muda, tolonglah Anda berpikir bijak saat ini. Waktu kita hanya seminggu untuk mengurus semua keabsahan pernikahan Anda dan Nona Cyra." Jelas Peter, lagi.

"Terserah! Jangan paksa gue untuk bisa berbaik hati kepada jalang itu!" 

Pintu tiba-tiba di ketuk dari luar.

"Masuk!" Jawab, Peter.

Bik Upik terlihat memasuki ruangan. 

"Ada apa, Bik?" Tanya Peter.

Begini, Tuan Muda. Jika nanti dokter Galang menanyakan perihal Nona Cyra, saya menjawabnya bagaimana?"

"Memangnya dokter Galang sudah tiba, Bik?" Tanya Peter.

"Dokter Galang akan tiba dalam waktu sepuluh menit lagi." Sahut, Bik Upik.

"Jangan katakan apa pun kepada dokter itu. Sepuluh menit lagi, saya dan Tuan Muda akan menuju ke sana." Ujar Peter, lagi.

Setelah mendengar penjelasan Peter. Bik Upik pun keluar dari ruangan itu.

"Bagaimana dengan tawaran yang saya katakan tadi, Tuan Muda? Semua terserah kepada Anda sekarang." Tutur Peter, lagi.

"Tapi saya hanya baik kepadanya sampai dia menandatangani surat-surat itu, kan?"

"Setidaknya, Anda bersandiwara jika ada orang lain disekitar Anda, Tuan. Agar mereka percaya jika hubungan kalian, nyata adanya."

Comments (3)
goodnovel comment avatar
ZekWar
Lanjutkan........
goodnovel comment avatar
Sagi Good
hihi🫣🫣🫣
goodnovel comment avatar
Zekwar77
Lànjut...Thor......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • P. S. I LOVE YOU   BAB. 5 Hanya Sandiwara

    "Cih! Banyak ngatur, Lo!" Ketus Felix. Lalu melangkah menuju ke ruangan di mana Cyra sedang berada.Bersamaan dengan itu dokter Galang tiba di kediaman Felix."Selamat datang Pak dokter, mari silakan masuk." Ujar, Bik Upik.Dokter Galang hanya mengangguk dan mengikuti langkah Bik Upik, masuk ke dalam rumah.Pintu di buka dari luar, terlihat wajah khawatir dari Felix yang dia perlihatkan saat ini."Bro, kok Lo lama banget datangnya, gue sangat khawatir dengan keadaannya." Ujarnya dengan sedih. Saat ini Felix sedang duduk di tepi ranjang sambil menggenggam tangan dingin Cyra."Maaf Bro, tadi jalanan sedikit macet." Jawab sang dokter lalu mulai memeriksa Cyra. Ternyata dokter Galang adalah salah satu orang kepercayaan orang tuanya, yang mengelola sebuah rumah sakit milik keluarganya. Jadi mau tidak mau, Felix harus bersandiwara di depan dokter itu."Gadis ini, siapa?" Tanya sang dokter, sambil mulai memeriksa tekanan darah Cyra."He-he-he, dia calon istri gue, Bro." Jawabnya, cengengesa

    Last Updated : 2023-02-21
  • P. S. I LOVE YOU   BAB. 6 Si Tuan Kejam

    Sementara Felix yang terbuai dengan manisnya bibir Cyra mulai kembali melahapnya. Cyra tak dapat berontak karena Felix menahan tengkuknya."Tuan Muda, kami masih ada di sini." Seru dokter Galang, menusuk.Sementara Peter menatap tak percaya dengan apa yang baru saja dia lihat."Apakah beliau, Tuan Felix? Kenapa dia berubah seperti itu?" Felix yang terkesan sangat dingin kepada wanita selama ini, membuat Peter seakan tak percaya dengan tingkah Felix yang sangat mengejutkan itu.Felix langsung tersadar, "eh iya, dok. He-he-he, maklum ya dok. Kami adalah pasangan baru, jadi wajar jika saling bermesraan begini. Bukan begitu, Sayang?" Seru Felix lalu mencuri sekali lagi satu ciuman di bibir Cyra, dengan kasar."Shit! Kenapa bibirnya serasa candu bagiku! Apakah aku sudah gila? Kenapa aku begitu mudahnya tergoda dengan Si jalang ini!" Gerutunya, dalam hati.Cyra kembali tersentak dengan adegan ciuman kilat yang dilakukan oleh Felix untuknya.Cyra menatap tidak suka ke arah Felix."He-he-he,

    Last Updated : 2023-05-18
  • P. S. I LOVE YOU   BAB. 7 Mulai Mencari

    Keesokan harinya. Sudah dua puluh empat jam lebih, Cyra menghilang.Lio, sang sahabat kembali mendatangi kantor polisi pagi ini. Lio membuat laporan orang hilang. Semua mengarah kepada ciri-ciri Cyra.Sebenarnya Lio sudah sejak kemarin khawatir dengan keberadaan Cyra yang tidak muncul-muncul juga di tempat mereka janjian. Setelah malam pun tiba, Cyra tetap tidak muncul juga.Malam itu, Lio mulai mendatangi kantor polisi untuk melaporkan orang hilang. Namun sayangnya, laporannya tidak dapat diproses lebih lanjut karena belum tepat dua puluh empat jam Cyra menghilang.Makanya pagi ini, setelah dua puluh empat jam Cyra menghilang, Lio kembali datang ke kantor polisi untuk melaporkan menghilangnya Cyra.Dan berita menghilangnya Cyra mulai tersebar di media elektronik dan media sosial."Tuan Muda! Gawat!" Seru Peter kepada Felix, yang saat ini sedang berada di kantor tepatnya di ruang pribadi miliknya.Felix yang baru saja selesai meeting, langsung disambut dengan wajah tegang milik Peter.

    Last Updated : 2023-05-18
  • P. S. I LOVE YOU   BAB. 8 Perbuatan Janu

    "Hai semuanya, nama saya Janu Benizal. Saya adalah saudara kandung dari Cyra Alesha yang diberitakan sebagai orang hilang. Saya memberitahukan kepada Anda semua. Jika Kakak saya, Cyra tidak sedang menghilang. Akan tetapi saat ini dia sedang berada di rumah salah keluarga kami yang berada di Jakarta. Demikian informasi dari saya." Lalu di layar terlihat Cyra yang sedang membaca beberapa buku di sebuah ruangan mewah.Felix semakin tersenyum puas. Rencana awalnya berhasil dengan sempurna.Janu barusan melakukan konferensi pers dan menginformasikan jika Cyra tidak menghilang dan baik-baik saja.Lio yang sedang berada di rumahnya, juga ikut melihat berita konferensi pers itu. Walaupun dia sedikit lega jika Cyra baik-baik saja saat ini. Namun, sisi hatinya yang lain mengatakan jika ada sesuatu hal yang menimpa sahabatnya itu."Aku harus mencari tahu kebenaran yang sesungguhnya." Gumam Lio, dalam hati."Apakah ada hal lain yang ingin saya lakukan untuk Anda, Tuan?" Mata Janu seketika menjadi

    Last Updated : 2023-05-18
  • P. S. I LOVE YOU   BAB. 9 Kebohongan Janu

    "Hei, kenapa kalian meninggalkanku di sini?" Seru Cyra, lalu melangkah menuju ke pintu yang telah tertutup rapat itu."Buka pintunya! Buka! Tolong buka pintunya! Aku hanya ingin bertemu dengan adikku!" Cyra mulai, menangis."Tuhan, apa yang harus ku lakukan untuk keluar dari sini?" Lirihnya, sambil mengeluarkan air matanya."Bagus juga sandiwara, Lo!" Puji Felix kepada Janu. Saat ini mereka berada di markas milik Felix yang mirip dengan penjara, karena ada beberapa sel di sana. Kedua polisi tadi juga adalah anak buahnya, yang menyamar sebagai polisi."Ini milik, Lo." seru Felix, lalu memberikan koper yang berisi rupiah yang banyak kepada Janu."Lo akan diantar oleh anak buah gue sampai ke desa, Lo. Untuk memastikan jika Lo tidak akan kembali lagi ke sini dan mulai melakukan kekacauan, lagi.""Siap, Tuan. Saya pasti akan menepati janji.""Tapi, Tuan. Bolehkah saya berbicara kepada kakak saya sebentar, saja?""Memangnya, Lo mau mengatakan, apa?""Saya hanya mau berpamitan kepadanya, untu

    Last Updated : 2023-05-18
  • P. S. I LOVE YOU   BAB. 10 Perubahan Sikap Felix

    "Bagaimana dengan Si Jalang itu?" Tanya Felix, kepada Bik Upik.Saat ini dirinya sedang menikmati makan malamnya sendiri di meja makan.Sejak dulu Felix selalu makan sendiri di meja makan dan hal itu sudah menjadi kebiasaannya, sejak kecil."Maaf, Tuan Muda. Dari tadi pagi, Nona Cyra tidak mau makan." Lapor Bik Upik."Kurang ajar! Jadi dia berani melawanku?" Kesal, Felix.Felix hendak meninggalkan meja makan namun Peter menahannya."Tuan Muda, jaga emosi Anda. Kita masih membutuhkan foto Nona Cyra." Peter sudah menduga, jika Felix akan melakukan sesuatu kepada Cyra. Untuk itu, dia menasihatinya lebih dulu."Tapi saat ini kami sudah sah menikah secara hukum, bukan?" Tanya Peter."Semua sudah sah, Tuan. Hanya saja buku nikahnya masih belum keluar karena masih dalam pengurusan. Untuk itu, diperlukan foto Anda dan foto Nona Cyra untuk dicantumkan ke dalam buku nikah itu." Ucap Peter panjang lebar.Namun emosi Felix, mengalahkan akal sehatnya. Dia menghempas tangan Peter yang menahannya da

    Last Updated : 2023-05-18
  • P. S. I LOVE YOU   BAB. 11 Melampiaskan Emosi

    "Ja ... jadi, surat-surat yang aku tandatangani kemarin?""Tepat sekali! Lo dengan sadarnya telah menandatangani surat persetujuan menjadi budak gue, sekaligus sebagai istri sah gue selamanya! Ha-ha-ha-ha." Tawa lepas Felix kembali membahana."Ta-pi, Tuan. Anda menyuruh saya menandatangani itu dibawah tekanan.""Lah, siapa suruh Lo menandatanganinya tanpa membacanya sedikit pun?" Tanya, Felix.Air mata Cyra tak terbendung lagi. Dia benar-benar terperangkap dalam lingkaran setan yang dibuat oleh Felix."Tu .. tuan, tolong ampuni saya. Izinkan saya keluar dari sini dan melanjutkan hidup saya." Isaknya memohon, sambil bersimpuh di hadapan Felix."Tidak akan! Enak saja aku melepasmu. Hargamu sangat mahal! Lagian adikmu sudah menikmat hasilnya. Jadi stop menangis dan terima nasibmu!" Ejeknya, kepada Cyra."Mulai besok, Lo mulai menjalankan peran Lo yang baru! Bik Upik, urusi jalang ini!" Ketusnya, lalu keluar dari ruangan itu.Air mata Cyra terus saja mengalir di sudut ranjang luas itu. Bi

    Last Updated : 2023-05-21
  • P. S. I LOVE YOU   BAB. 12 Tidak Ada Bukti

    Peter pun menjelaskan kronologinya kepada Dokter Galang."Peter. Seharusnya, Anda melarang Tuan Felix untuk balap mobil. Kondisinya sedang tidak stabil. Emosinya mulai tak terkendalikan lagi." Tukas, Dokter Galang.Saat ini, dia sedang mengukur tekanan darah Felix yang sedang terbaring lemah di atas ranjang."Maaf, Pak Dokter. Saya sudah mencoba melarang Tuan Muda. Akan tetapi, dia tidak pernah menggubrisnya." Sesal, Peter."Lain kali, Anda harus lebih tegas kepada Tuhan Felix. Jika tidak kondisinya ini, bisa saja membahayakan nyawanya." Ucap sang dokter, lagi.Ada rasa menyesal di hati Peter saat mendengar penjelasan dokter Galang. Namun di lain sisi, dia juga tidak dapat berbuat banyak untuk menegur sang atasan yang sangat keras kepala itu."Tekanan darah Tuan Felix, agak naik saat ini. Saya akan menyuntikkan obat untuk menurunkan tensinya, melalui infus." Sergah, sang dokter lalu mempersiapkan semuanya."Dokter, apakah Tuan Felix butuh dirawat di rumah sakit?" Bik Upik menjadi ikut

    Last Updated : 2023-05-21

Latest chapter

  • P. S. I LOVE YOU   BAB. 120 Akhir Bahagia

    Pagi yang cerah ceria. Secerah hati kedua pasangan romantis sepanjang masa Cyra dan Felix. Mereka baru saja selesai joging santai di sekitar area perumahan. Felix dengan setia tetap mendampingi istrinya ke mana pun Cyra pergi, seperti pagi ini.Apalagi usia kandungan istrinya, telah genap sembilan bulan. Tinggal menunggu hari yang tepat untuk Cyra dapat melahirkan."Mas ... setelah mandi kita jalan ke mall, ya?" ucap Cyra kepada suaminya."Lho? Kok malah ke mall? Bukannya hari ini kita mau ziarah ke makam Bapak?" tutur Felix tak mengerti jalan pikiran sang istri."Eh ... iya, Mas. Maksud aku, setelah kita ke mall baru ke makam Bapak," ujarnya cengengesan."Sayang, memangnya kakimu nggak capek? Kita baru selesai joging, lho?" seru Felix lagi. Sang suami tak menyangka jika istrinya akhir-akhir ini memiliki energi berlebih dari biasanya. Padahal waktu untuk melahirkan akan segera tiba. "Aku nggak capek kok, Mas. Aku malah semakin bersemangat.""Apa?" kaget Felix dengan perkataan Cyra

  • P. S. I LOVE YOU   BAB. 119 Welcome To Santorini

    Pagi yang cerah, jet pribadi milik Felix baru saja mendarat di bandar udara Thira, yang ada di Santorini, Yunani. Kedua sejoli itu segera menuju hotel yang akan mereka tinggali selama seminggu berada di kawasan indah itu.Sesampai di hotel, Cyra terlihat sangat kelelahan. Sang suami pun segera menyuruh istrinya untuk beristirahat sebentar."Sayang, kamu tidur sebentar deh. Kita jalan-jalannya agak sorean nantinya. Kamu pasti sangat kelelahan selama berada di pesawat nanti," tutur Felix."Iya, Mas. Aku sangat capek, nih." lirih Cyra."Tidurlah, aku akan membangunkanmu pada saat jam makan siang tiba," ucap Felix lalu mencium kening istrinya.Tak lupa sang suami juga mengecup lembut perut buncit istrinya, seraya berkata,"Terima kasih atas kerjasamanya, jagoan Daddy! Tetap kuat di dalam sana. Kamu, Mommy dan Daddy akan berada di tempat ini selama seminggu. So ... Daddy sangat berharap kamu ikut enjoy juga." Felix beberapa kali mencium perut Cyra membuat istrinya menjadi kegelian."Mas g

  • P. S. I LOVE YOU   BAB. 118 Cyra Akhirnya Diwisuda

    Dengan balutan kebaya berwarna baby blue, Cyra melangkah ke depan podium dengan didampingi oleh Felix yang memakai baju batik dengan warna senada. Sang suami menemani istrinya ke depan untuk menerima penghargaan sebagai salah satu mahasiswa yang lulus dengan predikat Cum Laude.Apalagi perut buncit Cyra sudah mulai kelihatan. Felix tidak mau terjadi sesuatu kepada istrinya karena sedang mengandung buah hati mereka.Felix juga diberikan kesempatan oleh pihak kampus untuk menyampaikan sepatah dua kata, untuk memotivasi para wisudawan dan wisudawati hari ini agar tidak pantang menyerah saat memasuki dunia kerja.Felix menyampaikan pidato tersebut dengan sangat piawai. Diam-diam Cyra semakin kagum dengan kepintaran suaminya. Bahkan Felix juga membuka jalan bagi para lulusan hari ini untuk melamar pekerjaan di perusahaan miliknya."Saya tunggu surat lamaran Anda semua di meja HRD di perusahaan saya. Kalian akan diseleksi dengan sangat ketat, tidak ada korupsi atau nepotisme. Semua ser

  • P. S. I LOVE YOU   BAB. 117 Akhirnya Lulus Juga

    Apalagi setelah kehamilannya ini, Felix semakin over protektif kepadanya. Mendengar ancaman dari kedua orang tuanya yang akan membawa pergi istrinya, mau tidak mau, Felix pun mengikuti keinginan istrinya yang ingin menyelesaikan kuliahnya tahun ini.Malam pun tiba,Felix sedang berbaring di tempat tidur. Sedangkan Cyra masih duduk bersandar di dashboard ranjang. Sang istri terlihat sedang belajar saat ini. Besok pagi gilirannya untuk sidang skripsi.Beberapa buku bertebaran di atas kasur mereka. Felix ingin sekali protes karena istrinya yang dari tadi terus belajar tanpa jeda sedikit pun. Felix tidak mau jika Cyra menjadi kelelahan gara-gara belajar. Akan tetapi sang suami tidak bisa berbuat apa-apa. Karena dirinya telah berjanji di hadapan kedua orang tuanya. Jika dia akan mendukung penuh Cyra yang akan menamatkan kuliahnya pagi ini.Dari tadi pandangan Felix terus saja tertuju kepada jam di dinding kamar mereka. Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Namun Cyra belum selesai

  • P. S. I LOVE YOU   BAB. 116 Selamat Tinggal Mopi

    Di sebuah rumah sakit di kawasan Jakarta Selatan,"Bagaimana dengan hasil pemeriksaan Anda, dokter?" tanya Felix kepada dokter kandungan langganan istrinya.Saat ini Cyra dan Felix sedang berada di ruang pemeriksaan. Sang istri baru saja selesai di USG."Over all semua baik-baik saja, Tuan Muda. Kondisi Si kecil juga terlihat kuat di rahim ibunya. Perkembangannya juga normal. Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan." tutur sang dokter kepada keduanya."Oh ya, dok. Kalau istri saya ingin bepergian ke luar negeri menggunakan pesawat, apakah bisa?""Bisa, Tuan. Hanya saja, usia kehamilan tidak boleh lebih dari tiga puluh dua minggu. Saya juga harus memeriksa kondisi Nona Cyra sebelum melakukan penerbangan." jelas sang dokter.Felix merasa senang mendengar penjelasan sang dokter. Pasalnya, dia ada rencana untuk mengajak Cyra ke sebuah tempat di luar negeri. Apalagi saat ini sedang musim panas. Felix ingin menghabiskan waktu bersantai dengan istrinya.Hari minggu pun tiba,Saat ini sepasan

  • P. S. I LOVE YOU   BAB. 115 Cyra Time

    Acara resepsi telah usai, Menyisakan kedua sejoli itu, yang sedang berada di kamar president suite di hotel Fairmont tersebut.Felix terlihat sedang memijit kaki istrinya yang sedikit pegal. "Kakimu masih sakit, Sayang?" tanya Felix kepada Cyra."Nggak terlalu kok, Mas. Sudah mulai agak mendingan setelah kamu pijitin. Terima kasih ya, Sayang." ucap Cyra lalu mengecup kening suaminya.Felix menjadi gemas sendiri melihat tingkah istrinya. Sebenarnya saat ini, dirinya ingin menerkam Cyra dan membawanya ke atas langit ke tujuh. Akan tetapi Felix takut istrinya akan kelelahan nantinya.Sepertinya Cyra mengetahui kemauan hati suaminya. Dia pun segera berkata,"Kamu kenapa, Mas? Apakah kamu mau malam ini?" seru Cyra penuh selidik ke arah Felix."Eh ... nggak kok, Sayang. A ... aku bisa menahannya. Apalagi kamu pasti sangat capek saat ini," seru Felix lagi. Sang suami segera tidur membelakangi istrinya. Dia tidak mau ketahuan jika saat ini alat tempurnya telah tegak berdiri dan siap tempur

  • P. S. I LOVE YOU   BAB. 114 Ceremonial Time

    Ballrom Hotel Fairmont, Jakarta Pusat,Hari ini tepatnya hari Sabtu. Sungguh menjadi akhir pekan yang indah terutama bagi pasangan Felix dan Cyra. Pasalnya hari ini, Keluarga besar Domil sedang mengadakan ceremony. Perayaan empat bulanankandungan Cyra sekaligus juga dengan resepsi pernikahan mereka.Kedua pasangan itu pun memilih hotel Fairmont yang berada di pusat kota Jakarta. Mereka pun memilih Thema acara megah itu, dengan kalimat 'memiliki cinta dan memberi kebahagiaan selamanya kepada orang terkasih' Hotel bintang lima ini sungguh sangat mewah dengan yang gaya megah. Detail Ballroom yang indah, interior canggih, dan ruang VIP yang berdekatan. Sehingga calon pengantin memiliki banyak pilihan elegan untuk hari istimewa mereka.Berbagai macam kuliner asal Indonesia dan beberapa makanan western juga terhidang istimewa saat ini. Ballroom pun mulai dipenuhi para tamu undangan yang mulai berdatangan. Hampir seribu orang yang menghadiri acara megah itu.Tuan Doni mengundang semua k

  • P. S. I LOVE YOU   BAB. 113 Menggoda Suami

    "Nak Felix, terima kasih atas kebaikanmu kepada keluarga Ibu," sahut Bu Nia."Aku juga mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Kakak kepadaku." Janu juga ikut menimpali. "Bu, Janu ... sekarang kita adalah keluarga. Sudah seharusnya anggota keluarga saling mendukung satu sama lain. Kalian berdua adalah bagian dari keluarga ku sekarang," tutur Felix panjang lebar kepada Bu Nia dan Janu.Mendengar ucapan suaminya, Cyra menjadi sangat terharu.Saat ini keduanya sedang berada di dalam kamar. Cyra semakin terharu dengan suaminya saat ini. Pasalnya Felix sedang menunjukkan sertifikat kepemilikan rumah megah ini atas nama Cyra. Sang istri dapat memperkirakan aset yang berikan suaminya kepada berjumlah milyaran rupiah.Cyra menjadi tercengang-cengang membaca isi dokumen resmi itu yang benar-benar sangat menguntungkan dirinya."Mas? Apakah ini tidak berlebihan?""Yap tentunya harus berlebihan, Sayang. Kamu kan istriku tercinta!" sahut Felix."Maksud aku bukan berlebihan yang seperti itu, Ma

  • P. S. I LOVE YOU   BAB. 112. Hunian Baru Untuk Cyra

    Setelah seminggu dirawat di rumah sakit. Hari ini Felix diizinkan oleh dokter untuk pulang ke rumah. Cyra juga telah pulih kembali. Perkembangan janin di dalam rahimnya juga sehat-sehat saja.Untuk melepas rasa trauma di hati istrinya, karena awal perkenalan mereka yang telah melewati banyak drama. Maka dari itu Felix telah menyiapkan hunian baru di sebuah kawasan perumahan elit, Permata Hijau di daerah Jakarta Selatan. Letak rumah baru mereka itu, tidak begitu jauh dari rumah kedua orang tuanya. Di rumah baru tersebut Bu Nia dan Janu juga ikut tinggal bersama mereka. Para ART di rumah lama telah diangkut dua hari yang lalu dan tetap bekerja di rumah baru Felix dan Cyra.Tak tanggung-tanggung rumah baru ini diberikan Felix kepada istrinya. Sertifikat rumah dan segala fasilitasnya atas nama Cyra, sang istri.Saat ini, Felix dan Cyra sedang dalam perjalanan menuju rumah baru mereka. Sang istri tiba-tiba merasa ada yang aneh dengan perjalanan mereka kali ini. Cyra segera melirik ke ar

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status