Share

67. Pencuri Ulung

Aku berjalan menyusuri lorong sepi menuju kelas. Belum ada yang datang di jam segitu. Aku memutuskan untuk berangkat lebih pagi dari sebelum sebelumnya.

Pagi itu benar-benad dingin hingga kaca kaca di kelas berembun. Aku juga menggosok kedua telapak tangan ketika menunggu Mino di belakang sekolah. Setelah sepuluh menit berdiri. Barulah dia muncul tanpa rasa bersalah.

“Kenapa lama sekali? Cuacanya dingin sekali.” Aku kembali mengomelinya.

Mino langsung membuka jaket hitam yang dikenakannya. Aku menoleh. “Jangan bilang kau akan memakaikannya padaku?” Aku bertanya penuh selidik. Karena situasi kami saat itu persis seperti drama romansa yang kulihat di televisi.

Betul saja. Mino langsung memakaikan jaketnya pada badanku. “Pakai saja. Kulitmu terlihat semakin pucat.” Dia tampak peduli lalu memasukkan tangan ke dalam saku.

“Tidak usah.” Aku membuka lagi jaket dan memberinya pada Mino.

Anak laki-laki itu tersentak karena
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status