Share

66. Menemukan Jalan Baru

Hujan membasuh kota. Petir gemuruh saling sahut menyahut di luar sana. Tidak nampak bulan apalagi bintang di langit gelap di luar sana.

Kami menunggu di lobi rumah sakit sambil menunggu Pandi tiba. Dia bilang akan sedikit terlambat karena harus mengurus beberapa masalah yang ada di akademi.

“Kau yakin cara itu akan berhasil?” Mino menoleh ke arahku. Kami duduk menghadap dinding yang terbuat dari kaca transparan dengan pemandangan mobil ambulance yang berlalu lalang.

Aku menghela nafas. “Kita tak pernah tahu sebelum mencobanya bukan? Kita coba saja cara ini dulu.” Aku balas menatap Mino. “Kita tinggal pergi ke rumahnya besok. Mino masih saja ragu semenjak kami membicarakan masalah ini bersama Ali di kamarnya beberapa menit yang lalu.

Aku menarik tirai menutup jendela. Suasana kamar menjadi berisik seiring suara hujan yang turun semakin deras.

“Aku sudah memikirkan caranya.” Aku berbalik sambil menatap Ali yang duduk bersandar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status