Share

72. Teman Lama

“Kau mau?” Arin menawarkan sebungkus rokok pada anak laki-laki yang tengah menatap langit malam. Anak laki-laki itu menoleh, namun tak menerima tawaran Arin.

Arin menarik kembali kotak rokoknya dan duduk di samping anak laki-laki yang tengah memindai penampilannya dari atas kepala hingga ujung kaki. “Tutup matamu!” Arin menggertak.

Anak laki-laki itu tertawa melihat perangai Arin. Terlihat jelas kalau dia anak yang nakal di sekolah.

Waktu itu adalah pertama kalinya mereka bertemu. Dua bulan sebelum memulai bersekolah di sekolah baru yaitu sekolah yang sekarang.

“Kau tinggal di sekitar sini?” Arin bertanya. Dia memantik api pada rokok yang terselip di antara bibir tipis merah mudanya.

“Tidak.” Anak laki-laki itu menjawab singkat.

“Lalu dimana? Kenapa bisa sampai di sini?” Arin terus bertanya. Dia menghembuskan asap rokok yang menggulung di tengah cuaca malam yang dingin.

“Tidak sebelum dua hari yang lal
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status