Share

Ada Debar Cinta

Penulis: Nasyifa Kirani
last update Terakhir Diperbarui: 2021-10-20 17:29:55

“Maaf, aku tak pernah mencintaimu,” jawab Arunika pelan.

“Tatap mata saya,” pinta Rino sambil meraih dagu gadis yang ada di hadapannya.

Arunika memalingkan wajahnya dan ia menepis tangan Rino. Dia takut larut dalam suasana alam yang membuat rasa ingin menyelisik birahi. Lantas gadis itu berdiri mengalihkan perhatian Rino.

“Aku harus melanjutkan mencari Sri.”

“Ini sudah malam. Kita harus mencari dia di mana?” keluh Rino sambil menarik tangan Arunika, agar gadis berambut panjang itu duduk kembali.

Namun sayangnya, Arunika bersikukuh ingin melanjutkan perjalanannya mencari Sri. Tukai Arunika melebar keluar dari kedai kopi itu dan Rino pun bergegas mengejarnya. Sebelum mengejar Arunika, lelaki berhidung bangir itu ke meja kasir membayar kopi yang mereka minum.

Rinai hujan tidak kunjung reda. Dua insan manusia itu masih menerobos dalam derasnya hujan. Pandangan Arunika tiba-tiba kunang-kunang. Dalam

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Om Duda vs Bujangan   Sadar Diri

    Raffi menatap nyalang ke arah Arunika yang berdiri bergeming sambil menundukkan wajah.“Apa yang kalian lakukan di dalam kamar tadi?!” bentak Raffi memelotot kepada Rino yang tepat berada di hadapan.“Kek, saya bisa jelasin,” jawab Rino sembari tersenyum simpul.“Apa yang akan kamu jelaskan!” Raffi geram karena lima belas menit yang lalu. Dia memergoki Rino dan Arunika di atas kasur berdua saling tindih.Padahal kejadian tersebut tidak seperti dalam pikiran Raffi. Alam pikiran mengawang di mana dia dan Arunika berdebat di dalam kamar.Saat Rino merengkuh tubuh Arunika. Terdapat debar cinta di antara mereka berdua. Gadis itu pun berbalik badan dan protes karena menyadari bahwa baju yang semalam dipakai sudah berganti.“Siapa yang buka bajuku?” tanya Arunika sembari mengurai pelukan dan menepis perasaan yang mulai menjalar.“Saya,” jawab Rino singkat, padat, dan jelas.&

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-21
  • Om Duda vs Bujangan   Salah Paham

    Rino langsung mengambil mobil. Lantas dia pun mengejar mobil yang membawa Arunika. Melaju dengan kecepatan tinggi, Rino tidak peduli dengan keselamatan dirinya sendiri bak pembalap Rino terus mengejar.Akhirnya dia dapat menyalip mobil yang ada di depannya. Lekas Rino sengaja memutar mobil ke arah tengah jalan raya untuk menghadang.Spontan lelaki berkemeja kotak-kotak itu pun langsung berhenti mendadak, menginjak rem sembari memicingkan mata. Nampak kesal sekali karena Rino menghalangi perjalanannya.Arunika membelalak saat tahu Rino mengejarnya bak kereta cepat. Nampak Rino keluar dari mobil dan berdiri tegak sambil tersenyum simpul.“Rino, mau dia apa?” tanya Forguso.Mencerna ucapan Forguso. Arunika mengernyit dan dia langsung melontarkan pertanyaan.“Anda kenal dengan Rino?”Namun, Forguso tidak menjawab. Lelaki tersebut turun dari mobil. Memangkas jarak mendekati Rino dengan tatapan menyalang. Tampa

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-23
  • Om Duda vs Bujangan   Mau Pilih Mana?

    “Apa ada tanda silang di wajah saya? Perhatikan Arunika,” tanya Rino.Gadis berlesung pipi itu menggelengkan kepalanya. Tatapannya menajam melihat Rino yang sangat dekat.“Lantas ada apa?” tanya Rino lebih dekat beberapa centimeter dengan wajah Arunika.“Hemz, ada----“ Gadis cantik itu belum menjawab. Dengan cekatan tangan Rino memegang kepala Arunika.Tanpa permisi Rino melumat bibir Arunika. Sontak Sri dan Tomi terbelalak. Arunika lekas mendorong tubuh duda keren itu. Dia pun terkejut.Nampak amarah membungbung tinggi dari raut wajah Arunika. “Tak sopan!” bentaknya.“Bagaimana rasanya?” jawab Rino terkekeh kecil.“Dasar meesuuuum!” Arunika mengepalkan kedua tangannya.Ada hati yang terluka tanpa Rino sadari yaitu Sri. Gadis itu bergegas masuk ke dalam rumah bersama sejuta kecewa yang dia pendam. Lantas Arunika pun mengejar Sri dari belakang sambil memangg

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-24
  • Om Duda vs Bujangan   Rencana Pernikahan

    “Oh, kalian anak si Wulandari. Ibu kalian sudah menjual rumah ini,” jawab wanita itu sembari tersenyum.“Apa?! Kenapa dijual? Kenapa Ambu tak bilang pada saya? Di mana Ambu sekarang,” protes Arunika sambil celingak-celinguk melihat barang-barangnya dikeluarkan oleh lima lelaki berbadan besar. Dia dan Sri tidak terima bahwa mereka tiba-tiba harus pergi dari rumah yang sudah menjadi bagian dalam hidup mereka berdua.Gadis berlesung pipi itu menghambur mempertahankan barang-barangnya yang dikeluarkan. Dia duduk memunguti baju-bajunya yang belum sempat dibereskan yang kini tercecer di tanah. Sri pun ikut membereskan.“Ini sudah keterluan!” geram Sri sambil menatap nyalang kepada salah satu lelaki yang berbadan tegap. Gadis itu berdiri dan sudah mengepalkan kedua tangannya, hendak melayangkan tinju. Akan tetapi, Arunika melarangnya. Akhirnya, kepalan tangan itu menggantung di depan muka lelaki tersebut.“Silakan tinju

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-25
  • Om Duda vs Bujangan   Raffi Minta Perawat

    “Bagaimana keadaan anak saya, Dok?” tanya Maria dengan wajah sendu. Beberapa kali dia tumbang, untungnya Arunika lekas membantu ibunya Irwansyah untuk tetap berdiri.Maria—ibu Irwansyah mengetahui kabar sang anak dari pengacara yang menangani rumah Wulandari. Usai pulang dari Wulandari bersama pengacara. Pemuda itu tiba-tiba di pertengahan jalan dihadang oleh tiga pemuda dari kampung lain yang langsung menyerang Irwansyah kala pemuda tersebut turun dari mobil. Maka terjadilah perkelahian yang membuat tubuh Irwansyah ambruk ke tanah dan bersimbah darah dikarenakan lawannya membawa pisau daging untuk menyerang bagian lengan.“Untungnya cepat dilarikan ke rumah sakit. Anak Ibu sudah melewati masa kritis,” jawab dokter yang menangani Irwansyah.Selang sepuluh detik. Brankar Irwansyah didorong oleh dua perawat baru keluar dari ruangan UGD. Pemuda itu mengulum senyum tipis melihat Arunika bersama sang ibu. Lekas tangan Maria meraih tangan

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-26
  • Om Duda vs Bujangan   Apa Istimewanya Rino?

    “Aku tak mau apa-apa. Apakah tak ada pintu maaf terbuka untukku?” tanya Dewi.“Lebih baik kamu pergi dari sini. Saya sudah tak mencintaimu,” balas Rino datar dengan tatapan dingin.Rino mengurai tangan Dewi yang menggelayut di lengannya. Satu nama yang lolos keluar dari mulut lelaki berhidung bangir itu adalah menyebutkan nama Arunika dan hal ini membuat Dewi terkejut karena benar di hati seorang Rino sudah tidak ada nama Dewi lagi.Lantas Rino beranjak pergi meninggalkan Dewi dengan sejuta kebencian, sedangkan Dewi berdiri mematung menatap nanar punggung Rino yang kian menjauh darinya. Tersemat penyesalan mendalam telah menyia-nyiakan lelaki yang setia kepadanya. Kini pintu rumah tersebut tertutup rapat bagi Dewi.Kedua tangan Dewi mengepal dan giginya gemeletuk. Lalu dia memutar badan dan mengembuskan napas berat berjalan keluar gerbang. Satpam memegangi pintu pagar, mempersilakan Dewi keluar. Satpam tersebut yang ada di sana han

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-27
  • Om Duda vs Bujangan   Berusaha Mengusir Rasa

    “Irwansyah, sudah jangan lontarkan kata-kata itu lagi,” balas Arunika dan gadis itu pun beringsut mundur.Lantas beranjak keluar dari kamar inap pemuda tersebut.Arunika berdiri di koridor dan tubuhnya terasa hendak limbung. Lekas tangannya meraih tiang yang ada di depannya. Bulu mata lentiknya mengerjap-ngerjap seraya mengembuskan napas berat. Todongan pertanyaan yang diajukan oleh Irwansyah bak sebuah silet yang menguliti setiap inci kulitnya. Dia tidak mau menyakiti perasaan Irwansyah, maka lebih baik diam seribu bahasa.“Kenapa cinta ini membuatku tersiksa?” rutuknya berdengkus kesal sembari mendongak ke langit.Tiba-tiba tangan kekar itu menepuk pundak Arunika. Langsung Arunika menoleh dan terkejut melihat Irwansyah sudah berdiri di belakangnya.“Di dalam AC dingin sekali. Menyapa tubuhku. Namun, tidak dapat dinginkan panasnya hatiku ini.Terasa terhempasnya kelakianku inidengan sikapmu yang membuat segudang

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-29
  • Om Duda vs Bujangan   Kau Bukan Tercipta Untukku

    Alunan piano berdenting merdu menggema seantero ruangan yang sudah dihias sedemikian rupa dominan warna mas dan putih. Pemilihan warna dari palet cerah melahirkan gaya pop dan edgy di panggung pelaminan nampak elegan.Dekorasi yang tidak terlalu ramai dengan pemilihan kursi yang sederhana, menonjolkan aura modern dan fresh pada seisi panggung itu. Para tamu undangan sudah banyak yang hadir.Rino berjalan di atas karpet merah sambil mendorong kursi roda Raffi. Tatapannya nanar melihat sepasang pengantin baru yang duduk saling berdampingan. Ini benar-benar di luar dugaannya, bahwasanya saat ini dia sedang datang ke pernikahan Irwansyah dan Arunika.“Jadi yang dimaksud oleh Pak Mahendra itu cucunya yaitu Irwansyah,” lirih Rino.Raffi mengulum senyum tipis dan dia meminta agar Rino membiarkan dirinya untuk menjalankan kursi roda sendiri. Selang sepuluh detik datang Mahendra mendekati Raffi dan Rino. Dia menyambut hangat kedatangan mereka.G

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-30

Bab terbaru

  • Om Duda vs Bujangan   Menemukan Cinta Sejati

    Jantung Talita seakan mencelos dari tempatnya seketika itu juga tubuhnya mendadak bergemetar hebat."Maksudmu apa?" tanya balik Talita."Mau jujur nggak?" Tantang Rino menatap lekat manik mata Talita.Atmosfer di ruangan tersebut terasa sangat menegangkan. Bahkan, butiran keringat mendadak berjatuhan dari wajah Talita. Wanita itu pun menghela napas berat sembari memilin rambut hanya sekadar untuk menghilangkan rasa groginya.Ruangan AC itu tak membuat Talita merasa sejuk. Tatapan Rino semakin menyelisik dalam seakan masuk ke dalam jendela hati Talita."Aku mau jujur," jawab Talita tersenyum getir. Lalu dia pun menarik tangan Rino dan diarahkan ke dadanya."Di sini ada Arunika. Apakah kamu marah padaku? Jika aku hidup karena kebaikan Arunika."Hening.Rino mengurai pegangan tangan Talita. Sorot mata lelaki itu berubah setajam silet. Seakan menyayat hati Talita. Usai berbicara jujur. Talita menundukkan wajahnya tak berani menatap

  • Om Duda vs Bujangan   Menuntut Kejujuran

    "Tapi, jika kamu tahu kalau aku mempunyai----" Talita menghentikan ucapannya. Dia menunduk sedih. Tak sanggup untuk jujur."Kenapa?" Rino pun mengangkat wajah Talita. "Lihat saya. Kamu mau bicara apa? Katakan saja.""Anu--it--u so--al." Talita terbata-bata. Dia tak mampu melanjutkan ucapannya lagi. Rasanya dadanya terasa sesak. Akan tetapi, raut wajah Rino meneduhkan tak ada sama sekali amarah yang terpancar dari wajah Rino karena Talita tak melanjutkan ucapannya.Tangan lelaki itu pun meraup wajah Talita dan kembali menyerang wanita itu dengan ciuman bertubi-tubi. Namun, Talita melepaskan pagutan liar dari Rino."Aku capek," ucapnya beralasan. Talita pun langsung memunggungi Rino."Kamu kenapa? Kalau ada sesuatu yang mau dibicarakan katakan saja," urai Rino sambil memeluk pinggang Talita dari belakang.Bibir wanita itu mengatup rapat dan matanya berusaha terpejam. Deguban jantungnya cepat seolah sedang lari maraton. Kendatipun d

  • Om Duda vs Bujangan   Mengatakan Cinta Kepada Talita

    Lelaki itu terus melayangkan tinju kepada Rino. Untungnya lelaki berhidung bangir itu mampu menangkis semua serangan dari lawannya.Lalu kali ini giliran Rino menyerang. Dia layangkan tendangan bebas untuk lelaki berjaket hitam kulit. Rino adu jotos dengan preman yang menghadang perjalanannya."Jauhi istri gue!" bentak lelaki yang tiba-tiba muncul sambil turun dari motor."Kamu, jadi ini anak buahmu.""Iya, jangan macam-macam. Apalagi dekat sama istri gue!""Maaf, saya tak bermaksud untuk ikut campur urusan dengan rumah tangga Gisel. Tapi, yang kamu lakukan itu sudah berlebihan.""Sial, banyak ngomong!" tukas suami Gisel sambil menodongkan pisau kepada Rino.Melihat pisau di depan mukanya. Tak membuat nyali Rino menciut. Maka dia pun lekas menepis pisau itu, hingga terjatuh ke sembarang arah."Seraaaaang!" titah suami Gisel.Dua preman itu pun langsung menyerang Rino dengan membabi-buta. Untungnya Rino jago bela di

  • Om Duda vs Bujangan   Nasib Gisel Malang

    Gisel berlari sekencang mungkin. Dia menghindar dari kejaran orang yang menagih hutang suaminya. Sungguh malang nasib Gisel. Pasca tak bersama lagi dengan Rino dan wanita itu dibawa berobat agar tak depresi memikirkan Rino. Namun sayangnya, saat di tempat penyembuhan Gisel bertemu dengan lelaki yang salah berpura-pura mencintai wanita itu. Padahal hanya ingin menumpang hidup enak di keluarga Gisel.Wanita berhijab itu pun merasa jika suaminya mempunyai niat terselubung menikahinya. Akhirnya, Gisel memutuskan untuk pergi dari rumah dari zona nyaman tak meminta materi dari kedua orangtuanya. Berharap hidup berdua mengontrak akan membuat suami Gisel sadar agar menjadi sosok lelaki dan suami yang tanggung jawab mau bekerja. Ini justru gila judi dan pemain wanita.Ini adalah titik di mana Gisel sudah muak diteror oleh banyak preman yang menagih hutang suaminya. Bahkan, saat ini Gisel dikejar oleh lelaki berusia lima puluh rintenir yang menginginkan Gisel menjadi istri kelim

  • Om Duda vs Bujangan   Bertemu Gisel

    "Pagi," sapa Rino seraya melempar senyum.Namun, tak diindahkan oleh Talita. Wanita itu sibuk menyiapkan sarapan di atas meja. Lisna sudah duduk manis sembari menonton ponsel."Hari ini lagi ada yang marah?" sindir Rino.Mau marah bagaimana coba? Kalau menjadi posisi Talita, pasti marah karena di saat mau ke puncak kenikmatan. Justru yang disebut oleh Rino nama wanita lain."Hemmmm." Talita berdeham."Siapa, Om?" tanya Lisna sembari mendongak."Itu Bundamu yang cantik," jawab Rino sambil menarik kursi. Dia duduk di samping Lisna."Aku cuma nyuapin nasi goreng. Kamu mau makan nasgor atau roti?" tanya Talita datar."Nggak apa-apa sama nasgor saja," balas Rini sembari mengulum senyum simpul.Lantas Talita langsung menaruh nasi goreng di piring Rino. Lelaki itu menatap nanar Talita."Terima kasih," ucapnya.Namun, Talita tak mengindahkan ucapan Rino. Wanita tersebut kembali menyelesaikan cucian yang

  • Om Duda vs Bujangan   Rino Jatuh Cinta Lagi

    "Mau tahu banget?" ejek Rino sambil menyetir mobil."Terima kasih, yah. Sudah mau menolongku.""Ini sudah berapa kali kamu bilang seperti itu."Talita pun tersenyum simpul. Pipinya merona memerah seketika itu juga di saat Rino mulai mau berdialog hangat dengannya. Sebagai mengalihkan pembicaraan. Lantas Talita kembali melontarkan tanya tentang cara Rino dapat berhasil masuk ke apartemen Wiro.Ternyata Rino sudah mempunyai jadwal yang di mana Wiro akan melakukan bisnis kotor yang tersambung dengan para wanita. Lelaki itu mendapatkan kabar itu dari salah satu kolega Wiro adalah kolega Rino juga dengan memberikan uang yang nominalnya cukup besar. Makanya, Rino dapat masuk ke acara Wiro di pesta topeng bersama beberapa polisi. Iya, lelaki itu telah melaporkan kehilangan Talita.Mencerna cerita dari Rino. Talita manggut-manggut dan mengulum senyum tipis. Dia tak menyangka bahwa lelaki itu mau menolongnya.Jalanan lengang. Sorot lampu jalanan menj

  • Om Duda vs Bujangan   Seratus Juta

    Wiro penyuka wanita cantik yang untuk didekati lalu dijual ke teman-teman kolega kerjanya sebagai bentuk kerja sama agar terhubung dengan baik. Memiliki ketampanan dan kemampuan merayu. Siapa yang tak akan jatuh ke pelukan Wiro kecuali Talita yang tak mudah jatuh termakan rayuan gombal maut Wiro. Begitulah yang dicerna oleh Talita saat mendengar cerita dari wanita yang duduk di depannya. Menceritakan awal pertemuannya dengan Wiro, dengan iming-iming akan dinikahi dan diberi mobil. Akan tetapi, ternyata justru wanita-wanita itu dijebak oleh Wiro untuk dijual."Dasar bedeebah," ucap Talita yang geram mendenga cerita itu."Lalu bagaimana ini? Kita tak bisa kabur dari sini. Teman kita pasti sudah digrepek sama laki-laki tua bangka," kilah salah satu wanita yang sudah memakai baju tidur sexi sesuai permintaan Wiro.Talita tertegun dan dia berusaha berpikir tenang. Agar dapat keluar dari kamar apartemen Wiro. Dia pun tak mau dijual. Suasana menjadi hening.

  • Om Duda vs Bujangan   Dijual Wiro

    "Kamu mau bawa aku ke mana?!" pekik Talita berontak melawan.Wiro terus menarik paksa tangan Talita. Dia tak peduli pekikan Talita. Sampai wanita itu dipaksa masuk ke dalam mobil."Diam, ikut saja. Jangan melawan. Jika tidak anakmu akan jadi korbannya!" sentak Wiro."Jangan macam-macam. Jangan pernah sentuh Lisna." Talita memelotot. Dia pun harus mematuhi perintah Wiro. Akhirnya, Talita duduk tenang di belakang sambil meremas-remas buku-buku jarinya sendiri. Bahkan, dia sudah tak peduli lagi dengan dirinya sendiri yang penting Wiro tak menyakiti Lisna.Perjalanan mereka hampir satu jam. Tiba di tempat tujuan. Talita terbelalak saat turun dari mobil. Gedung pencakar langit di depan mata dan dia pun menelan ludah untuk menilimisir rasa takutnya. Wiro benar-benar mengintimidasinya, sampai Talita diam seribu bahasa saat tangannya digandeng oleh Wiro."Pokoknya kamu patuhi apa yang saya perintahkan."Talita mengangguk pelan dengan raut wajah send

  • Om Duda vs Bujangan   Lisna Merindukan Talita

    "Kamu berani sama saya!" bentak Wiro.Talita terhuyung limbung jatuh ke lantai. Dia meringis kesakitan. Wiro menyeringai iblis tatapannya seolah-olah ingin menelaanjangi Talita.Lantas tangannya terulur mencengkram erat lengan Talita. "Malam ini kamu akan menjadi milik saya," bisik Wiro."Lepaasssssin aku!" Talita berontak melawan dengan susah payah. Namun, memang tenaga Wiro lebih kuat. Maka Talita tak bisa melawan. Wanita itu didorong ke kasur sampai Talita meringis menahan sakit.Saking kasarnya Wiro memperlakukan Talita. Terbit senyum jahat dari bibir Wiro. Lelaki mengerlingkan mata dan merayap naik ke ranjang.Sontak Talita beringsut mundur menghindari dengan tatapan sendu dan tampak ketakutan sekali.Wiro mendekati dan tangannya sudah menangkap tangan Talita. "Diam saja. Tinggal nikmati jangan berontak."Tiba-tiba terdengar suara bariton mengetuk pintu. Siapa lagi jika bukan teman Wiro. Maka lelaki tersebut mengurungkan niatnya

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status