[halo Riel, aku dengar lo udah di Indonesia ya? Kok Ngga kasi kabar si lo!] tanya Iqbal kesal karna dia tidak mengabari temannya itu.
[soryy. Bro, bukan maksud seperti itu, gua juga baru pulang minggu lalu. Kalau lo enggak yakin tanya aja sama bos gua!] ucap Ariel seadanya. Dan berusaha menjelaskan di telepon.
[ayah lo. getu Riel?] tanya Iqbal seakan tak percaya.
[Yaa. Jadi Siapa lagi coba kalau bukan ayah gua,] ucap Ariel sedikit bengis.
[wah. Apa gerangan lo pulang ha? Untuk sekian lama!] tanya Iqbal lagi seakan memancing amarahnya di telepon.
[berengsek lo. Jelas kamu uda tahu apa masalahnya, sekarang kamu bilang apa mau lo?] ucap Ariel ke intinya.
Perkataan Iqbal seakan memperolok - olok atas ke pulangannya yang tiba – tiba itu dan dia juga sudah tahu apa perkara yang membuat Ariel kembali. Namun ia, hanya pura – pura tidak tahu.
Iqbal selain teman dekat Ariel, Ia juga sangat akrab dan berhubungan baik dengan keluarga besar Ariel Felino sendiri. Jadi tidak heran jika dia mengetahui apa yang sedang terjadi di keluarga Ariel.
[heyy. Jangan getu doang bos, gua cuman bercanda. gini aja tanda maaf gua, aku mau mengajak lo ke pantai, Ikut enggak lo?] tanya Iqbal seakan menebus kesalahannya sambil mengajak ia bersenang – senang.
[Hmm. Apa untungnya bagi ku.,] ucap Ariel dalam benaknya. Sambil Duduk di ranjang kasur.
[tidak. Aku banyak urusan,] ucap Ariel cuek.
[ayolah kawan, di sini juga ada Reina mantan mu itu hahaha.] tandas Iqbal mengingat Kan tentang mantannya dulu sambil terkekeh.
Sebenarnya ia tidak inggin kembali ke Indonesia setelah habis masa study di turki, itu adalah caranya untuk melupakan Reina ketika wanita itu telah menghianati cinta Ariel sendiri dan memilih laki – laki lain. Akibat Ariel terlalu culun dan tak pandai merawat tubuh.
Tapi sekarang Ariel jauh berbeda dengan yang dulu . Ketika ia frustrasi di tinggal Reina dia mulai berubah dan rajin berolahraga sehingga sekarang ia lebih perfek.
[oke, saya datang!]
Ketika mendengar Reina datang ke pantai juga, Ariel langsung berkata iya. Dia hanya inggin membuktikan bahwa dia sudah melupakan Reina dan bukan anak culun yang dulu pernah dikatakan Reina. Rasa sakit hati itu membuat Ariel inggin membalas dendam pada Reina yang telah mencampak kan dia dulu.
Setelah telepon mereka terputus , dia Pun mencampakkan telepon kembali ke ranjang,
“ kita lihat. Apakah kamu akan berkata sama seperti kau katakan dulu pada ku Rein!” ucap Ariel berkata sendiri sambil tersenyum jahat.
Flasback off
Ketika Iqbal menuju air bersama selancarnya yang ingin berseluncur. Tak lama datang Reina menyapa dan mendekat pada Iqbal lelaki sedikit lebih pendek di bandingkan Ariel.
“Heyy. Iqbal, kamu mau ke mana?” tanya Reina seorang diri Dengan gaya penampilan yang ramping itu, serta mengenakan kacamata hitam.
“ oh kamu Rein! Kira in siapa.” Jawab Iqbal selesai menoleh pada perempuan itu, dengan sedikit menyipitkan kedua matanya seakan tak mengenal.
“ ada apa dengan mu, seperti tak kenal aku saja!” ucap Reina sedikit heran sekaligus melihat ke arah pantai.
“ Oh iya, kata mu! kamu bersama Ariel mana dia?” kata Reina lagi seraya bertanya tentang Ariel yang di lihatnya tak bersama Iqbal.
“ ada di sana lagi ganti baju. gua mau main selancar dulu ya Reina,” kata Iqbal sambil menunjukkan Fila yang tak jauh dari pantai tempat Ariel berada. Sambil melangkah meninggal kan Reina.
“ Em. oke,” ucap Reina dan mendekati kursi panjang sekaligus tempat membaringkan tubuhnya di bawah pohon kelapa yang cukup teduh.
Setelah lama dalam perjalanan Jessica dan Linda pun sampai di area pantai. dan memarkirkan mobilnya tidak jauh Dari Fila yang memang tempat penginapan para turis atau pun orang lain yang ingin bermalam di sana.
“ huh, akhirnya sampai juga kita Jes!” seru Linda sambil keluar dari mobil dan mengambil semua barang di bagasi.
Sementara Jessica pun setelah keluar dari mobil melihat situasi pantai yang begitu indah membuatnya ingin langsung berlari Ke arah sana.
“ Lin aku pengeng langsung ke pantai,” ucap Jesisca dan pergi tampa menghiraukan jawaban dari linda.
“ Loh. Makanannya Jes!! Masak aku harus bawa sendiri? Yang bener aja neh!”
Ucap Linda lemas seraya terbengong melihat tingkah temannya sedangkan makanan yang di bawa separuh bukan milik linda melainkan Jessica sendiri.
Ya benar saja linda terpaksa membawa semua makanan, karna ia lebih suka membawa makanan dari rumah di bandingkan membeli di tempat – tempa yang mungkin tidak sehat menurutnya.
Setelah sekian lama berada di Fila itu mengganti baju Ariel pun turun dengan mengenakan celana pendek dan membawa selancar miliknya.
Di tengah perjalanan, Reina melihat Ariel yang Sangat jauh berbeda saat dia bersamanya, Reina memanggil dan bangun serta mendekat pada Ariel, sekaligus seperti tak percaya bahwa itu Ariel Felino mantan dia dulu.
“ A—Ariel Felino' kan! ini aku Reina Yang dulu pernah menjadi bagian dari hidup mu!” ucap Raina sambil menunjuk pada Ariel, dan melihat perubahan yang mungkin Reina tak percaya awalnya.
*****
Ia menghentikan langkahnya” Hm, mau apa kamu?” dia seperti acu tak acu dengan Reina.
Reina mengerutkan keningnya ” kamu mah gitu! Kita dulu kan pernah ...?“ Belum selesai perkataan Reina, Ariel merangkul wanita yang sekilas melewatinya dengan makanan yang menampung tangannya.
“ Aduh sayang dari mana aja sih? Tau gak gue cemas” Linda terbongong, tiba-tiba saja seorang cowok yang tak di kenal merangkul bahunya dan berkata ‘sayang’. hatinya masih bertanya-tanya sejak kapan dia punya pacar.
Ketika Linda membuka mulut seakan Mau ngerocos ngomel-ngomel di siang bolong. Dengan sigap salah satu jari Ariel membungkam Selipis bibir itu.
“Susst” ucapnya “ pasti kamu mau Minta maaf ‘kan!” Ariel lalu membisikkan pelan mendekat pada telinga linda “ tolong gue pliss. Gue mau lepas dari iblis ini,”
Linda yang merasa geli dengan bisikan itu seperti bisikan roh jahat, yang memangsakan untuk Bersandiwara.
“hehehe ... Iya sayang” Di sertakan dengan anggukan dan ucapan yang terbata-bata keluar dari bibir Linda, “ emm, saya ada urusan bentar ya “ dengan perlahan melepaskan rangkulan Ariel, dan cepat-pergi mencari Jessica yang tah di mana sekarang.
“ dasar hidung belang, bisa-bisanya dia menyuruhku bersandiwara, udah gitu bilang ‘sayang' lagi, ih menjijikkan, emang dia siap? Suami bukan!, pacar bukan awas saja ketemu lagi. Gue patahin tangannya” Romet linda sepanjang jalan sambil menoleh ke arah lelaki itu dan terus berjalan yang belum tau ke mana.
“ i—tu beneran pacarmu? Reina bertanya seakan tak percaya. Jika benar begitu putus harapan untuk dekat kembali dengan Ariel.
“ udah tau pakek nanyak! Yang jelas lo jangan pernah ganggu gue lagi. “selepas puas melihat Reina kesal, dia langsung pergi untuk bermain selancar dengan senyum tipis di wajahnya seakan penuh kemenangan.
“gak boleh jadi nih, gue harus bisa dapetin Ariel.” Gumamnya dengan kesal.
*****
Sekian lama menelusuri pantai. Akhirnya terlihat wanita yang sejak tadi di cari oleh Linda.“Oh di situ ternyata” ucapnya.“kenapa sih Lin?” dengan santai Jessica berkata tampa merasa bersalah meninggalkan Linda, menggenggam butiran pasir lalu memainkannya.“ enak – enakkan lo di sini ya, lah gue nyariin lo dari tadi, gitu santuy berasa gak ada apa apa.” Ucapnya kesal menyodorkan makanan “Nih punya lo!”“Makasih Lin, lo emang sahabat gue,maaf ya,udah ninggalin lo, hehehe ...” Jessica memeluk Linda sebagai tanda maaf darinya.“ Ah, apaan si lo, dikira orang kita Lesbi tau gak!” Linda melepaskan tangan yang telah merangkul leher, seperti telah mencekiknya itu.Jessica dan Linda menikmati suasana pantai, sambil melahap makan yang telah dibawa dari jauh tempat.&nbs
Linda Permata adalah seorang gadis yang pintar dan selalu bisa diandalkan di keluarganya. Setelah kepergian ayah beberbapa tahun yang lalu, Ia hanya tinggal dengan ibunya saja.Tak heran jika ibunya sangat menyayangi karena ia anak semata wayang di keluarga Linda yang telah ditinggalkan ayahnya.Linda terbangun dari tidurnya.“Sudah jam 06.30 wah aku hampir telat,” ujar Linda dan bangun dari ranjangnya.Linda adalah salah satu staf di sebuah perusahaan milik tuan angga sekaligus direktur utama.Krek ...Krek ...Pintu kamar terbuka.Ia keluar kamar dengan pakaian rapi sekaligus memakai jas hitam, siap untuk berangkat ke kantor.“Lin, nggak makan dulu?” kata sang Ibu dari meja makan yang sedang menyantap sarapan.“Nggak ma, aku hampir telat udah!” kata Lin
“Ah, aku lapar!” seru Linda.“Loh kenapa? Belum sempat sarapan ya?” tanya Jessica heran.“Iya nih, aku hampir kesiangan,” jawab Linda sedih sambil menutup laptop kerjanya." buruan la ...?" pandangan Linda ter alih dengan seorang wanita.Belum selesai percakapan Linda dan Jessica, Intan yang baru keluar dari ruangan Pak Angga lalu mendekati ruangan semua karyawan Seraya berkata,“Kalian jangan pulang dulu ya, karena ada yang mau disampaikan oleh Pak Angga di jam pulang,” ucap Intan sambil kembali kemejanya lagi.“Emm ... emang ada apa ini?” tanya Jessica penasaran.“Katanya Pak Angga mau pensiun,” jawab Intan seadanya sembari duduk di tumpatnya.“Loh Yang gantiin siapa dong?” tanya Jessica lagi.“Ya anaknya lah! Siapa lagi?” ucap intan.
“Hei, Sayang. Sudah pulang ternyata,” kata ibu Rianti yang baru saja selesai memotong sayur.“Em, sudah.”“Mama sedang apa?” kata Linda lagi sambil duduk di samping ibunya."Lagi masak lah.”Mama kesal dengan pertanyaan anaknya yang konyol, sudah lihat dirinya memasak malah masih lempar pertanyaan.“Hehehe,“ jawab Linda tak merasa aneh.“Aku besok mau ke pantai, Mama tidak apa kan jika besok aku tidak di rumah?” ucap Linda khawatir.Linda memang begitu, selalu menghawatirkan keadaan ibunya, ia sangat takut kalau terjadi apa-apa pada Ibunya. Takut mengalami kejadian apa yang ayahnya alami.“Memang mama sakit parah seakan tak mampu lagi berjalan? Apa kau meremehkan otot tulang besi mama ini,” ucap ibu Rianti seraya me
Sekian lama menelusuri pantai. Akhirnya terlihat wanita yang sejak tadi di cari oleh Linda.“Oh di situ ternyata” ucapnya.“kenapa sih Lin?” dengan santai Jessica berkata tampa merasa bersalah meninggalkan Linda, menggenggam butiran pasir lalu memainkannya.“ enak – enakkan lo di sini ya, lah gue nyariin lo dari tadi, gitu santuy berasa gak ada apa apa.” Ucapnya kesal menyodorkan makanan “Nih punya lo!”“Makasih Lin, lo emang sahabat gue,maaf ya,udah ninggalin lo, hehehe ...” Jessica memeluk Linda sebagai tanda maaf darinya.“ Ah, apaan si lo, dikira orang kita Lesbi tau gak!” Linda melepaskan tangan yang telah merangkul leher, seperti telah mencekiknya itu.Jessica dan Linda menikmati suasana pantai, sambil melahap makan yang telah dibawa dari jauh tempat.&nbs
[halo Riel, aku dengar lo udah di Indonesia ya? Kok Ngga kasi kabar si lo!] tanya Iqbal kesal karna dia tidak mengabari temannya itu.[soryy. Bro, bukan maksud seperti itu, gua juga baru pulang minggu lalu. Kalau lo enggak yakin tanya aja sama bos gua!] ucap Ariel seadanya. Dan berusaha menjelaskan di telepon.[ayah lo. getu Riel?] tanya Iqbal seakan tak percaya.[Yaa. Jadi Siapa lagi coba kalau bukan ayah gua,] ucap Ariel sedikit bengis.[wah. Apa gerangan lo pulang ha? Untuk sekian lama!] tanya Iqbal lagi seakan memancing amarahnya di telepon.[berengsek lo. Jelas kamu uda tahu apa masalahnya, sekarang kamu bilang apa mau lo?] ucap Ariel ke intinya.Perkataan Iqbal seakan memperolok - olok atas ke pulangannya yang tiba – tiba itu dan dia juga sudah tahu apa perkara yang membuat Ariel kembali. Namun ia, hanya pura – pu
“Hei, Sayang. Sudah pulang ternyata,” kata ibu Rianti yang baru saja selesai memotong sayur.“Em, sudah.”“Mama sedang apa?” kata Linda lagi sambil duduk di samping ibunya."Lagi masak lah.”Mama kesal dengan pertanyaan anaknya yang konyol, sudah lihat dirinya memasak malah masih lempar pertanyaan.“Hehehe,“ jawab Linda tak merasa aneh.“Aku besok mau ke pantai, Mama tidak apa kan jika besok aku tidak di rumah?” ucap Linda khawatir.Linda memang begitu, selalu menghawatirkan keadaan ibunya, ia sangat takut kalau terjadi apa-apa pada Ibunya. Takut mengalami kejadian apa yang ayahnya alami.“Memang mama sakit parah seakan tak mampu lagi berjalan? Apa kau meremehkan otot tulang besi mama ini,” ucap ibu Rianti seraya me
“Ah, aku lapar!” seru Linda.“Loh kenapa? Belum sempat sarapan ya?” tanya Jessica heran.“Iya nih, aku hampir kesiangan,” jawab Linda sedih sambil menutup laptop kerjanya." buruan la ...?" pandangan Linda ter alih dengan seorang wanita.Belum selesai percakapan Linda dan Jessica, Intan yang baru keluar dari ruangan Pak Angga lalu mendekati ruangan semua karyawan Seraya berkata,“Kalian jangan pulang dulu ya, karena ada yang mau disampaikan oleh Pak Angga di jam pulang,” ucap Intan sambil kembali kemejanya lagi.“Emm ... emang ada apa ini?” tanya Jessica penasaran.“Katanya Pak Angga mau pensiun,” jawab Intan seadanya sembari duduk di tumpatnya.“Loh Yang gantiin siapa dong?” tanya Jessica lagi.“Ya anaknya lah! Siapa lagi?” ucap intan.
Linda Permata adalah seorang gadis yang pintar dan selalu bisa diandalkan di keluarganya. Setelah kepergian ayah beberbapa tahun yang lalu, Ia hanya tinggal dengan ibunya saja.Tak heran jika ibunya sangat menyayangi karena ia anak semata wayang di keluarga Linda yang telah ditinggalkan ayahnya.Linda terbangun dari tidurnya.“Sudah jam 06.30 wah aku hampir telat,” ujar Linda dan bangun dari ranjangnya.Linda adalah salah satu staf di sebuah perusahaan milik tuan angga sekaligus direktur utama.Krek ...Krek ...Pintu kamar terbuka.Ia keluar kamar dengan pakaian rapi sekaligus memakai jas hitam, siap untuk berangkat ke kantor.“Lin, nggak makan dulu?” kata sang Ibu dari meja makan yang sedang menyantap sarapan.“Nggak ma, aku hampir telat udah!” kata Lin