Share

Bab 50

***

Resepsionis itu masih mempertahankan keramahan, meski tak ada yang tau bahwa dalam hati sedang mengeluh akan usaha keras kepala remaja di depannya.

"Kalau Anda ingin memberitahu langsung dan bertemu Tuan CEO, buatlah janji bertemu dengannya agar memiliki izin masuk," kata resepsionis itu, senyum tidak seramah di awal.

"Tapi, aku-"

"Nona, sudah ada puluhan gadis yang melakukan berbagai trik semacam ini, kami tidak bisa membiarkan Anda masuk, jadi tolong pergilah, kembali jika Anda sudah memiliki jadwal janji."

Satu resepsionis lain yang semula acuh tak acuh, mengikuti percakapan tanpa diundang, membantu sang teman bicara dengan sinis.

Bibir Yerinsa mengatup rapat, tak lama berdecak pasrah mengetahui banyak pasang mata karyawan menatap ke arahnya.

Mundur dari meja resepsionis, Yerinsa melirik kiri-kanan diam-diam, memaksa otak bekerja mencari cara bagaimana bisa menemui Luga hari ini juga.

Yerinsa tidak berniat pergi dari kantor ini walaupun sudah diusir, menerima sinisme bukan jadi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status