Share

Bab 56

***

Duduk tegang di sofa panjang ruang tamu itu menatap Luga yang berdiri menjulang, Yerinsa hanya ingin ini cepat dibicarakan dan selesai.

"Coklat hangat," kata Luga tidak nyambung sebelum melangkah pergi.

Yerinsa tercengang, mulut terbuka ingin protes, tapi Luga sudah menghilang di sekat ruangan. Bertanya tapi tidak mendengarkan jawaban, apa memang Luga semenyebalkan itu?

"Seenaknya sekali," dengkus Yerinsa sinis.

Ruangan menjadi hening karena Yerinsa menyapu pandang ke seluruh tempat itu, memperhatikan pigura dan pajangan kecil di dinding, bahkan tidak ada foto Luga atau siapapun di sini.

Tidak terlalu lama menyisir dinding ruangan yang kebanyakan kosong saja, suara langkah kaki membuat Yerinsa fokus kembali pada tujuannya datang ke sini.

Melihat Luga datang membawa segelas minuman masih mengepulkan uap, dan sekaleng minuman bir di tangan yang lain. Gelas berisi coklat hangat diletakkan ke atas meja di depan Yerinsa, sementara kaleng bir masih di tangan saat Luga beranjak duduk.

"A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status