Share

Bab 44

***

Luga menggedikkan bahu, mata kuning sawo itu menyapu seluruh sudut ruang tamu yang terasa sangat nyaman dan luas. Ada sejumlah lukisan pemandangan berukuran besar di dinding atas, mungkin ketinggiannya sekitar tiga meter.

"Kudengar Gabriel akan bertunangan, jadi hanya ingin memastikan," kata Luga setelah hening cukup menyebalkan.

Sebelum Yerinsa membalas kalimat itu, Mauren datang membawa nampan untuk menghidangkan camilan ringan kue kering, dua gelas kosong dan sebuah teko kecil.

Menuangkan minuman dingin ke cangkir setelah menata piring di atas meja. Lalu merunduk sekilas sebelum pamit undur diri kembali ke dapur, membiarkan dua orang itu kembali dalam keheningan.

"Memastikan apa? Kamu akan diundang walaupun tidak ke sini, pasti merepotkan orang sibuk sepertimu harus meluangkan waktu," ujar Yerinsa sedikit menyindir meskipun terdengar sopan.

Luga tersenyum setengah, mengerti sindiran halus itu. "Tidak merepotkan sama sekali, karena aku sedang ada waktu," balasnya.

Mencoba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status