Share

40. Kamu Percaya Takdir?

DOR!

Suara tembakan hari ini terdengar lebih dari sekali dari area belakang. Sepertinya Andriyan memulai kembali hobi lamanya yakni menembak. Dia punya keinginan tinggi untuk berburu, namun memiliki masalah pada perasaannya. Andriyan yang gampang terluka perasaan jika melihat makhluk terluka merasa tak tega memburu mereka. Padahal, dari lubuk hati terdalam, dia sangat ingin meningkatkan skill memburunya.

“Apa Iyan masih menembak?” tanya Devanda yang sedang menggulir layar ponselnya.

“Benar, Nyonya. Apa Anda dan tuan ingin saya buatkan sesuatu?” kata Senorita yang sedang mengupas apel.

Devanda memperhatikan beberapa potong buah yang sudah disiapkan Senorita. “Tidak perlu. Itu saja. Aku akan membawakannya kepada Iyan setelah kamu selesai.”

Setelah menunggu Senorita sampai selesai, Devanda pun membawa nampan berisi 2 piring potongan buah. Dia melihat Andriyan yang tersenyum senang pada beberapa rekan kerjanya yang dia undang untuk menembak bersama. Mu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status