Share

Pesan Teleskop

“Ha, ha! Aku hanya bercanda, Tania,” kata Bee tanpa beban. Briella semringah sementara Tania entah kenapa seolah menganggap ucapan Bee sebelumnya adalah keseriusan, meskipun telah diberitahu seperti itu.

Inspektur Renji mendadak hadir kembali. Hadir secara mengejutkan. Sebuah pergelaran kecil seperti akan keluar dari tubuh kekarnya.

“Bagaimana hasil otopsinya, Detektif Renji?”

“Yah, terukur, namun penuh pembodohan.”

“Maksudnya?”

“Ada bekas cekikan, namun juga ada bekas luka tembakan.”

“Hmmm... benar-benar seperti dugaanku. Memang ada manipulasi situasi yang sengaja dibuat pelakunya. Aku rasa itu adalah dua hal yang sengaja ditinggalkan pelaku secara alami.”

“Dilakukan setelah Mrs. Key meninggal, begitu, kan, maksudmu?” kata Briella.

“Benar, tapi bisa juga ada perlawanan dari Mrs. Key dan akhirnya pelaku terpaksa menembaknya. Em, bagaimana dengan sidik jari di leher?”

“Tidak ada,” jawab Inspektur Renji. “Semuanya hilang. Pelaku memang menghapusnya, atau ia memakai sarung tangan.”

“Ha, ha!”

“Kenapa kau mendadak tertawa, Detektif Bee?” tanya Inspektur Renji.

“Yah, terkabulkan secara psikologi dan Mrs. Key adalah korbannya. Korban yang luluh oleh bujukan si pelaku sendiri.

“Hmmm... aku kurang paham maksudmu. Aku rasa tidak salah menghubungi mereka tadi.”

“Siapa?”

"Tiga penjaga malam yang dipekerjakan Mrs. Key untuk menjaga rumah. Aku sudah menanyakan beberapa pertanyaan di luar pikiran mereka sendiri. Aku sudah meminta rekanku mengantarku.”

“Jadi mobil mereka di belakangmu? Kenapa tidak bersamamu langsung?”

“Aku harus memeriksa studionya terlebih dahulu, jadi aku belakangan meminta mereka kemari.”

“Sebelumnya, apa tiga penjaga itu di kantor polisi bersama yang lain?”

“Tidak, mereka di rumah sakit. Mereka kami minta menjaga mayat Mrs. Key di ruangan khusus.”

“Hmm, begitu.”

“Ya, benar. Itu adalah permintaan hati dari Briella, aku kabulkan secara otomatis di luar sepengatahuanmu. Ha, ha!”

“Tak masalah, kan, Tuan Detektif tampan?" ujar Briealla menggoda untuk menutupi kelakukan di balik layarnya.”

Seperti yang biasa dilakukan Bee ketika rekannya itu berlaku aneh, ia bergerak lambat dan mencubit sisi pundak rekannya itu.

"Aku tak menyangka akan jadi sedramatis ini," kata Bee dengan nada sedikit masam.

“He he, itu hanya pikiranmu Bee, justru akan lebih mudah bagimu jika aku juga memiliki pergerakan yang lain, kan?” kata Briella cengengesan.

Melihat Briella dan Bee, Inspektur tersenyum lebar. Inspektur telah berhasil sementara ini membuat dua rekan sejagat itu membangun suatu kontak batin secara alami. Namun mendadak, ponsel Inspektur bergetar.

“Halo,” kata Inspektur memulai. Ia mengangkat ponselnya bersamaan dengan perubahan wajah. Seakan ada pesan yang telah ia ketahui sendiri.

"Inspektur, sebelum kami sampai di sana, ada yang ingin ceritakan padamu. Bisakah kau mengeraskan speakernya? Kami sedang dalam perjalanan membawa tiga penjaga itu.”

“Ya, baiklah.”

“Inspektur, biarkan lebih dekat,” pinta Bee.

“Maafkan aku. Ini, silahkan.”

“Wow, kau bisa menceritakannya pelan-pelan, petugas?”

“Ya, aku ingin bertanya. Bagaimana pendapat kalian tentang bintang jatuh.”

“Bagaimana maksudnya itu?” tanya Bee lagi.

“Aku rasa kita harus berbelok secara mendadak. Kita kembali ke tempat studio namun pada leta yang berbeda.”

“Apa?”

“Tuan Modi, ada hal yang ia lihat di sana. Di bagian yang dekat dengan bangunan studio. Tempat biasanya Mrs. Key selalu memandang bintang menggunakan teleskop.”

“Maksudmu ia meninggal karena terjatuh?”

“Itu belum pasti. Tetapi, kalian juga harus ke sana sekarang.”

“Jadi kalian tak jadi ke sini?”

“Aku rasa begitu agar menghemat waktu. Kami akan berbelok.”

“Baiklah.”

“Oke.”

Percakapan singkat itu usai dan wajah Tania kembali berubah warna ekpresi. Briella menyadari itu dan meminta agar Tania ikut, mau tidak mau. Tak mungkin mereka harus kembali lagi ke kantor polisi atau rumah sakit.

“Kita ke sana!” kata Bee.

***

Sesampainya di bagian ruangan studio, rupanya sudah ada Tuan Modi menunggu. Ia lantas menuntun semunya ke suatu tempat di sebelah bangunan studio. Dan ketika tiba di atas, percakapan itu kembali tercipta. Percakapan di atas tempat pengambilan objek angkasa. Tempat khusus untuk orang-orang melihat pemandangan langit malam melalui teleskop bergulir.

“Jadi kau melihat ada orang terjatuh dari atas sini?” tanya Bee pada Tuan Modi.

“Ya, tetapi setelah aku mengeceknya dari atas, tak ada siapa-siapa di atas. Aku lantas menyimpulkan itu adalah pembunuhan. Namun ketika melihat ke bawah, Mrs. Key telah terjatuh dari atas sini.”

“Kenapa tidak bilang dari awal?”

“Bukan karena takut, aku hanya berpikir kalau aku salah lihat. Lagipula, Mrs. Key tidak mengalami kehancuran otak atau semacamnya kan, pada pinggiran dahi?”

“Hmmm... benar juga. Jika Mrs. Key terjatuh pasti ada luka di kepala atau lenganya. Yang ada justru adalah bekas tembak dan cekikan.”

Yah, itulah alasan aku berpikir Mrs. Key tidak meninggal karena terjatuh. Tapi...”

“Tapi kau malah melihat seseorang terjatuh dari sini, kan?”

“Iya.”

“Tidak mungkin Mrs. Key bunuh diri karena tak bekas terjatuh pada dirinya,” kata Briella.

“Ayolah Detektif Bee, Opposite Briella... ini benar-benar membingungkan. Bagaimana kalau tidak usah terlalu serius? Yah, mungkin jika kita mengobrol biasa, kita akan paham letak manipulasinya di mana.”

“Ha, ha,” kau benar juga, Inspektur, kenapa kau tak melihat mencari bintang jatuh dan mencoba melalui teleskop itu?” kata Briella.

“Aku akan menemukan bintang jatuh dan berdoa untuk kekasih impain,” kata salah seorang penjaga yang ikut di mobil sebelumnya.

“Ya ampun, untuk apa ibu membeli teleskop fantastis ini dan membawanya jauh-jauh ke mari?” tanya Tania.

“Kau ini bicara apa, Tania. Bukankah aneh untuk melihat bintang tanpa menggunakan teleskop?” ucap Bee. “Bahkan lebih aneh jika teleskopnya dibiarkan terus menerus di sini. Ibumu membuka teleskop berbayar?”

“Eh, itu... mana aku tahu, Detektif Bee! Aku tidak pernah ikut bersama ibu jika beliau keluar malam,” jawab Tania. “Oh, bintang jatuh!”

“Oh? Di mana?” tanya Tuan Modi.

“Sudah hilang.”

“Aku tidak melihatnya karena kau bicara pada kami, Tania,” kata Briella.

“Inspekture Briella?” tanya seorang petugas polisi yang membawa tiga penjaga itu.

“Ya?”

“Apakah baik-baik saja sekarang?”

“Ah, itu... entahlah. Tetapi... terimakasih sudah membawa mereka kemari.”

“Siapa dia?”

“Dia adalah Tania, putri almarhuma Mrs. Key. “Hei, Modi.”

“Oh, begitu, halo. Kau pasti syok karena kematian ibumu dengan cara yang aneh begitu.”

“Jika kau punya waktu membahas hal yang tidak penting, mulailah mengumpulkan data, ya?” pinta Inspektur Renji. Membuat yang lain tertawa.

“Ha, ha, maaf inspektur,” jawabnya sambil menggaruh kepalanya yang tak ada rasa gatal sama sekali. “Tapi tunggu... oh, kalian detekif terkenal itu, kan?”

Bee dan Briella mengangguk, merespon rasa penasaran petugas polisi itu dengan sigap.

“Wah, sayang sekali aku tidak bisa berada di lokasi pencurian kalung Nyonya Smith dengan petugas Divisi Satu,” katanya biasa saja.

“Sudahlah, lalu apa yang perlu kausampaikan melalui tiga penjaga yang sekarang bersama kita di sini,” kata Inspektur Renji tegas.

“Oh, mengenai itu... inspektur, mereka sebelumnya memberitahu jika Mrs. Key memberi mereka pesan melalui sambungan telepon melalui pembantu rumah tangga di rumah almarhuma.”

“Benarkah? Apa yang disampaikan almarhuma?” Inspektur Renji mengarahkan pertanyaan ke tiga orang penjaga. “Siapa yang menerima pesan dan menelepon dengan Mrs. Key waktu itu?”

“Aku!” jawab penjaga yang bertubuh agak kurus. “Mrs. Key memberitahuku kalau ia akan mengambil gambar terakhir melalui teleskop. Saat itu, almarhuma berkata ia sedang berada di suatu tempat yang ciri-cirinya mirip seperti tempat ini. Lalu, kami menanyakan Tuan Modi dan beliau langsung mengarahkan kita kemari.”

“Gambar terakhir? Apa teleskop bisa digunakan untuk mengambil gambar?” tanya Bee.

“Bisa, jika kita menggunakan kamera ponsel untuk memotret memalui celah intip teleskop.”

“Hmmm... apakah Mrs. Key benar –benar bunuh diri?”

“Maksud Anda?” tanya Tuan Modi.

“Yah, beliau berkata akan mengambil gambar terakhir. Tuan penjaga, apakah Mrs. Key hanya berpesan begitu?”

“Ya, sehari sebelumnya setelah mengatakan itu, beliau meminta kami menyampaikannya pada Nona Tania. Tetapi Nona Tania jarang pulang dan baru pulang setelah ibunya meninggal, jadi kami belum sempat memberitahunya.”

“Begitu, jadi pelakunya memang lihai menggunakan semua kebiasaan orang-orang yang berhubungan dengan korban.”

“Maksudmu, pelaku adalah orang yang dekat dengan Mrs. Key?” tanya inspektur.

“Ya, Bee memang bermaksud begitu. Benar, kan, Bee?” kata Briella mewakili lalu memberi senyuman terbaiknya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status