Share

Bukan Surat Bunuh Diri

Di kisaran jarak yang cukup jauh, hanya Bee, Briella, dan tiga penjaga rumah Mrs. Key yang kembali ke rumah kejadian. Inspektur Renji dan yang lainnya bersama Tania, kembali ke ruang kantor. Nyonya Smith kini bergiliran waktu dengan Tania dan sudah dijemput Inspektur Renji, untuk kembali ke rumah. Sebuah pertanyaan sudah disiapkan Bee dengan segala konsekwensinya.

Jika mengakui adrenalin para kandidat dalam pikiran Bee, maka mungkin Briella bisa mengimbangi itu. Nyonya Smith melangkahkan kaki dengan gemetar. Ada pikiran acak-acakan yang mungkin coba dilindungi oleh Bee.

Nyonya Smith duduk lebih dulu di sofa ruangan tengah. Ia sadar, akan ada pertanyaannya yang sulit dijawab.

"Apa aku harus menjadi orang pertama yang ditanya?" tanya Nyonya Smith membuka.

"Tidak juga, Tuan Modi telah menjadi pertama," jawab Bee.

"Apa?" Nyonya Smith entah kenapa bertanya dengan penuh tekanan. "Di mana?"

"Suatu gedung yang biasa menjadi tempat orang-orang menggunakan teleskop gratis."

Mendengar itu, Nyonya Key terbelalak. Matanya memancarkan keterkejutan. Seperti mengetahui sesuatu.

"Kenapa begitu terkejut, Nyonya Smith. Apa kau mengetahui sesuatu tentang gedung itu? Para penjaga mengatakan, kalau Nyonya Mrs. Key memiliki kebiasaan mengambil gambar melalui teleskop itu saat malam hari. Apa kau tidak tahu kebiasaan Mrs. Key yang selalu keluar malam untuk hal itu?" Briella bertanya sembari menjelaskan.

"Itu... aku baru mendengarnya dari kalian. Aku lebih sering keluar malam ke tempat suamiku untuk menjemputnya pulang. Aku tidak tahu kebiasaan Key karena aku juga sering keluar malam. Aku bahkan bertemu kalian berdua saat itu di tempat pembelian tiket, bukan? Malam hari kemarin."

"Seseorang berusaha berusaha mengejar bayangan yang jatuh dari atas gedung. Tuan Modi yang gerak-geriknya membingungkan, mengakibatkan perasaan takut dan akhirnya dimanfaatkan oleh pelaku. Hal yang sulit dijelaskan. Tapi di sana, ada bekas tembak di sekitar pegangan bangunan," jelas Briella lagi lalu duduk di berdampingan di pinggiran raga Bee.

Seperti lem lalat, mereka berdua seakan lekat dan tertempel baik sebagai rekan. Sementara itu, terdengar suara mobil petugas polisi di luar rumah. Seseorang masuk.

"Bibi Keri?" tanya Nyonya Smith.

"Aku diminta kemari lagi oleh Detektifnya Bee, Nyonya."

"Kau bisa membuatkan mereka minum lebih dulu, Bibi Keri," pinta Nyonya Smith. Sekalian ada hal yang ingin saya lihat, Hal sederhana."

Bibi Keri masuk ke dalam melintasi area dapur.

"Sesuatu untuk menghibur diri, kah?" tanya Bee menghentikan.

"Bee tunggu..." kata Briella menyeru kecil. Berbisik di telinga Bee. "Kita tidak bisa juga menyalahkan Bibi Keri. Bahkan terlihat Tania waktu itu. Meski alibinya sulit untuk dijadikan tersangka, tapi kau pernah mengatakan pembunuhan dilihat dari tingkat keberhasilannya. Selalu ada trik untuk memanipulasi semua hal."

"Haha, apapun bisa terjadi, Briella," Bee hanya merespon dengan cengar-cengir kecil. Ia seakan menikmati perubahan sikap dari Briella yang lucu. "Apa hal seperap itu perlu untuk dikhawatirkannya? Bibi Keri, marilah... tak perlu menyiapkan minum. Kita kemari tidak untuk santai-santai. Kita harus mengejar waktu sebelum malam konser Mrs. Key tiba."

Bibi Keri tersenyum. jalan ke sofa lalu duduk. Sementara Nyonya Smith tersenyum pahit. Entah apa yang mereka saling pikirkan satu sama lain. Pemandangan diam yang aneh dan alami namun begitu kaku di mata Bee dan Briella.

"Apa sebenarnya yang kau dengar malam itu, Bibi Keri?" Bee bertanya sedang.

"Aku tidak mendengar apa-apa. Eh... maksudku..."

"Apa?"

Bibi Keri menyatakan sesuatu, yang seolah sengaja diceploskan. Tak tertahankan dan membuat Bee terkejut.

"Bukankah kau mengatakannya mendengar suara pecahan kaca jendela, Bibi Keri?" Bee lanjut bertanya.

"Bukankah Bibi Keri sudah menceritakan semua yang terjadi sebelumnya waktu semuanya ada di sini?" tanya Nyonya Smith.

Bee menggaruk kepalanya, tersenyum sedikit. Matanya diedarkan ke lain arah.

"Aku hanya memancing dan ingin memastikan sesuatu. Meskipun kita sudah sama-sama tahu apa yang terjadi, tapi semuanya adalah hal yang saling bertolak belakang dan kurang masuk akal. Itulah alasan aku bertanya lagi, namun dengan cara spontan. Reaksi psikologi terkadang bisa memberi jawaban lebih baik daripada yang diutarakan lidah."

"Aku hanya sedang bingung. Maaf, Detektif Bee, bisakah kau katakan langsung apa yang kaubutuhkan?" Bibi Keri bertanya gugup.

"Hmmm... harusnya kau tidak mendengar apa-apa saat kaca jendela itu dipecahkan, Bibi Keri," jawab Briella tak langsung, ia seakan tahu apa yang ingin dipikirkan dalam oleh Bee.

"Aku sebenarnya juga tidak terlalu mendengar. Mendengar yang aku maksud saat itu adalah, seolah aku mendengar. Apalagi saat Nyonya Smith bercerita tentang kejadian di kamarnya, aku jadi yakni kalau aku memang mendengar suara itu."

"Hmmm... begitu. Kau memang hebat, Bibi Keri. Tapi lebih hebat lagi Nyonya Smith," kelakar Bee. "Jika dilihat dari pecahan kaca jendela, itu lebih dominan di luar, kan?"

"Bukankah kau sudah membahas itu, Detektif Bee?" tanya Nyonya Smith menjadi tinggi entah kenapa.

"Ya, tapi aneh jika pencuri itu masuk ke dalam melalui pintu dalam, bukan? Harusnya ia adalah orang di dalam rumah ini sendiri. Pelakunya adalah orang yang mengerti rumah ini. Terbitin dari alarm keamanan yang rusak. Penjaga rumah sudah memeriksa ulang seperti kataku. Alarmnya tidak rusak, melainkan diputuskan dari dalam. Lalu pelaku menyambungkannya lagi saat penjaga melihatnya, saat malam pencurian itu, sekaligus malam pembunuhan Mrs. Key."

"Apa maksudmu... alarm yang diputuskan dan disambungkan ulang di pusat penyalanya, menjadi penyebab alarm itu terlalu rusak?" tanya Nyonya Smith.

"Entahlah, bukankah kau seharusnya lebih mengedepankan rumah ini, Nyonya Smith?" Bee kembali memancing dan ia seakan berhasil.

Nyonya Smith terbelalak antara seperti berbohong, dan seperti sedang menjadi korban yang dibohongi.

"Lalu apa hubungannya dengan kejadian di gedung teleskop yang kaukatakan tadi, Detekti Bee?"

"Hmmm.... yang aku maksudkan adalah ada korban pengarahan situasi di sini. Sehingga pelaku bisa membunuh Mrs. Key dan melakukan dua manipulasi sekaligus."

"Pembunuhnya lebih dari satu orang?" tanya Bibi Keri.

"Tidak, hanya satu. Namun korban yang seolah menjadi tersangka menjadi lebih dari satu. Jika kita tidak hati-hati, maka kita akan tertipu pelaku sebenarnya. Kita jadi menganggap korban pengalihan tersangka, menjadi tersangka sebenarnya."

Penjaga kemudian masuk. Ia keluar melalui kamar Mrs. Key.

"Sejak kapan kalian masuk ke situ?" tanya Nyonya Smith.

"Aku yang memintanya memeriksa kamar Mrs. Key. Itulah alasan aku meminta rumah di kosongkan, dan kalian semua berada di kantor Inspektur Renji sementara sejak kemarin. Tentu agar semua hal tidak dirubah oleh pelaku," terang Briella.

"Maaf, kami menemukan surat di atas meja Mrs. Key," kata penjaga itu lalu menyerahkannya kepada Bee.

Kapan ya... aku meninggal? Dunia ini benar-benar menyakitkan untuk dijalani. Kalau aku diberi tahu kapan waktuku meninggal, aku pasti bahagia. Sebutkan alasan kenapa harus bahagia kalau kita sudah tahu kapan kita meninggal? Ya, kita jadi tinggalkan dunia sepenuhnya dan menunggu waktu pulang. Kita tidak khawatir ketika kekurangan segalanya. Karena kita tahu kapan kita akan pulang

Hanya saja, pembedahan saat kita MENGETAHUI dengan TIDAK MENGETAHUINYA. Sama sama menunggu waktu juga sih, hidup yang seperti sebuah sepeda. Jika masih terus ingin berjalan, maka kita harus tetap bergerak untuk mengayuhnya. Walaupun kita sudah tahu jika akan sampai ke tujuan dan berhenti di sana. Sepertinya hidup, mau itu sudah diketahui atau belum kapan kita mati, tetap saja harus bergerak saat menunggu waktunya tiba.

Apakah kalau satu minggu kemudian kita sudah tahu akan meninggal, lantas kita berhenti bergerak, berhenti beraktifitas? Memangnya kalau kita sudah tahu kapan akan meninggal, kita juga sudah bisa mengukur kebaikan yang kita miliki dan dapatkan?

"Apa benar ini tulisan tangan Mrs. Key?" tanya Bee seraya memberikan surat itu kepada Bibi Keri, usai ia membacanya.

"Iya, tidak salah lagi."

"Tapi... dari isi tulisan, itu tidak seperti keinginan untuk bunuh diri, melainkan persepsi Mrs. Key sendiri saat sedang dalam masa kesalahan mental. Apa satu rumah tidak menyukai beliau?" Bee sontak memberikan pernyataan yang membuat semuanya terkejut otomatis tak terkecuali Briella.

"Aku yakin Mrs. Key sama sekali tidak berniat bunuh diri melihat dari semangatnya latihan bersama Tuan Modi. Ia juga tidak memiliki pembenci di antara penggemarnya. Penyukanya lebih banyak. Lagipula, ia memang dibunuh di area gedung teleskop itu. Dan kaca jendela yang pecah itu, menjadi kalau ada yang berbohong sejak kemarin pada kami. Yah, pelakunya adalah orang-orang di rumah ini, salah satunya," lanjutnya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status