Share

Beludru Merah

“Buka matamu, Theo.”

Debaran itu masih sama kerasnya seperti pertama kali igauan Theo terucap. Jantung dan isi kepala Rose saling bertempur. Masing – masing memperebutkan spasi bertindih batasan yang dia ciptakan sendiri. Sementara di antara yang lain muncul perasaan asing, yang tidak dapat Rose susun menjadi sebuah sandyakala. Dia terdesak acak berantakan. Seharusnya mempertimbangkan kembali kalimat Xelle beberapa saat lalu, apa benar Rose sedang berusaha bertahan dengan seseorang yang membuatnya tersesat oleh perasaan sendiri ....

Tidak. Rose tak ingin dikacaukan semua kenyataan itu. Sejauh mungkin memisahkan hal yang tidak semestinya bersarang lama ke sisi terpojok lebirin hatinya. Menuju semacam pilihan mana yang paling tepat untuk memenangkan kewarasan Rose. Dia tidak ingin ditaklukkan.

“Bangun. Cepat bangun, Theo!”

Rose menekan – nekan otot liat di lengan suaminya. Membalik tubuh meringkuk itu menghadap langit – langit kamar utama.

“Theo, ih ... bangun!”

Pejaman mata Theo terlal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (11)
goodnovel comment avatar
silitonga
theo modus kali itu hahahaha
goodnovel comment avatar
Apelope dedeliona
belum juga mulai enak enak udah encok duluan hahahaha
goodnovel comment avatar
Mira asih
dasar theo selalu aja kelakuannya bikin rose tensi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status