Tangan Nova yang memegang menu semakin erat. "Benarkah? Kalaupun aku bilang harganya, apa kamu masih mau bekas dari Pak Brian?"Stephen tertawa semakin tak terkendali."Bu Nova nggak perlu khawatir. Pak Brian bilang kalau aku berhasil mengajakmu, maka kamu akan jadi milikku."Kepala Nova berdengung, wajahnya langsung menjadi pucat.Nova menekan rasa sakit yang luar biasa di hatinya dan terpaksa untuk tersenyum."Kapan dia bilang seperti itu?"Nova berpikir, apa mungkin saat dia berselisih dengan Brian waktu itu?Meski berhati dingin, tapi Brian bisa dengan baik mengontrol emosinya.Nova bilang ingin pergi, tentu saja akan membuat Brian marah.Wajar jika Brian mengatakan hal ini saat marah.Sama seperti saat di kelab malam, Nova bilang bisa pergi dengan Stephen selama dirinya mau.Namun pada detik berikutnya, Stephen menghancurkan harapan terakhirnya."Baru dua hari yang lalu, aku bilang padanya kalau aku masih tertarik padamu, bahkan dia memintaku untuk mengejarmu. Dia juga mengingatka
Nabila tercengang.Ketika bersikeras untuk menyingkirkan bayinya, Nova pernah bilang bahwa dirinya ingin mengakhiri hubungan dengan Brian.Namun, kemudian gagal menyingkirkan bayi itu, entah karena demi bayinya, masalah ini akhirnya dilupakan begitu saja.Singkatnya, selama ini, dia tidak pernah banyak menyebut Brian.Hari ini kenapa tiba-tiba muncul lagi?"Apa Brian bajingan itu melakukan hal keji lagi?"Nabila memandangnya dan berkata, "Apa karena Yasmin?"Nova menggelengkan kepalanya lalu menjawab, "Aku selalu berpikir seperti ini."Hanya saja ... tidak bisa pergi sebelumnya karena berbagai alasan.Baik itu karena Gary, biaya pengobatan ibunya, atau sekarang ... bayi dalam perutnya.Semua ini adalah kekhawatirannya.Nova memang sudah menabung selama beberapa bulan untuk membayar biaya pengobatan ibunya.Namun, sekarang setelah punya bayi, Nova tidak bisa menjamin bisa mendapat pekerjaan setelah berpisah dengan Brian.Apalagi, setelah anak tersebut lahir, biaya untuk membesarkan dan
Ada banyak wanita di sekitar Brian, tentu saja ada juga berbagai artis muda.Namun Brian tidak pernah membiarkan skandal apa pun menyebar antara dirinya dengan seorang artisBrian tidak akan pernah berpartisipasi dalam acara seperti itu.Bahkan tidak akan muncul di depan kamera.Ini adalah pertama kalinya.Nova tersenyum pahit, sepertinya cinta pertama memang berbeda.Kemunculan mereka berdua secara terang-terangan membuat Nova langsung memikirkan kata-kata Stephen lagi.Dia seperti pencuri yang mencuri tempat orang lain, tercela dan tidak tahu malu.....Nova naik bus untuk pulang. Saat turun dari bus, Nova melihat Gary dari kejauhan.Gary sedang duduk di depan gerbang kompleks sambil memegang sebotol anggur di tangannya.Saat berpapasan dengan seseorang, Gary akan bertanya, "Ap kamu kenal Nova?"Langkah kaki Nova tiba-tiba berhenti, dirinya segera berbalik dan bersembunyi di balik pohon besar di sebelahnya.Begitu bersembunyi di balik pohon, otak Nova mulai berdengung.Kenapa Gary da
Mata Nova berkedip. "Pak Brian begitu peduli?"Brian mencibir. "Apa Bu Nova masih saja belum sadar?"Nova tiba-tiba merasa malu. "Jangan khawatir, Pak Brian, aku nggak berjanji padanya."Brian menatapnya dengan tatapan dingin. "Kenapa? Harganya belum cocok?""Dia menyuruhku menyebutkan harganya, dia juga mau menunggu kabar dariku."Mata Brian menyipit tajam. "Jadi, Bu Nova belum memutuskan berapa harganya?"Nova memandang Brian dan berusaha bersikap sealami mungkin. "Pak Brian, apakah kamu peduli dengan harga yang aku tawarkan, atau apakah kamu peduli dengan harga yang akan aku tawarkan?"Brian mencibir dan melepaskannya.Brian hanya duduk di sofa sambil menatapnya."Entah kamu buka penawaran atau nggak, itu semua urusanmu. Aku hanya peduli kalau Bu Nova sudah melanggar kontrak."Brian bersikap jauh dan acuh tak acuh, seolah-olah hal yang dirinya bicarakan tidak ada hubungannya dengannya.Nova tiba-tiba merasakan sakit di hatinya.Nova tahu bahwa godaan seperti itu akan merugikan dirin
Brian melepaskannya, menundukkan kepalanya dan terus membaca informasinya.Brian berkata padanya, "Bu Nova, kamu terlalu banyak tanya. Jangan tanya tentang Yasmin lagi."Nova duduk di sofa sambil mengatupkan jarinya erat-erat.Setelah beberapa saat, Nova menjawab."Ya."Nova mencoba yang terbaik untuk tersenyum. "Mulai sekarang aku akan berhenti bertanya padamu. Pak Brian, jangan marah."Nova duduk kembali di meja teh dan berkonsentrasi membuat teh.Dokumen di tangan Brian mungkin akan digunakan besok.Jadi, Brian menanggapinya dengan sangat serius.Nova menemaninya sampai larut malam.Selama ini, rasa mualnya sudah berkurang banyak dan malah mulai merasa mengantuk.Di ruangan yang sunyi, satu-satunya suara yang tersisa hanyalah suara kertas yang sedang dibolak-balik.Nova duduk di depan meja teh dan tanpa sadar tertidur.Hingga dia dijemput oleh Brian."Kenapa sampai lelah seperti ini? Apa kamu main-main saat aku nggak di rumah?"Suara Brian pelan dan berbahaya.Nova tiba-tiba terbang
Kepala Nova berdengung.Nova segera berdiri dan membuka Twitter.Di daftar pencarian terpopuler, Yasmin keluar masuk hotel bersama seorang pria misterius di tengah malam.Nova sekilas mengenali pria misterius di foto itu sebagai Brian.Gara-gara foto yang diambil keduanya sehari sebelumnya, banyak warga net yang menduga pria tersebut adalah Brian.Brian, pemimpin Keluarga Frank yang sebenarnya.Sekarang Brian mempunya Permata Ivy.Pria yang punya kuasa besar dan kaya bersama dengan seorang artis yang baru pulang dari luar negeri membuat banyak orang mengira bahwa artis ini menjadi simpanan pria ini.Ada yang salah dengan kolom komentar.Sebagai bintang iklan Permata Ivy, citra Yasmin terkait dengan citra Permata Ivy.Jika reputasi buruk menimpanya, Permata Ivy juga akan terpengaruh.Nova segera bangun, segala jenis rencana sudah muncul di benaknya.Namun, sebelum menelepon Cindy, ada ketukan di pintu kamar.Nova membuka pintu dan melihat sekretaris umum berdiri di depan pintu."Bu Nova
"Bu Nova baik-baik saja?"Nova kembali sadar dan menarik sudut bibirnya."Lumayan."Sekretaris umum ingin menghiburnya, tapi tidak tahu harus berkata apa.Pada akhirnya, sekretaris umum hanya bisa diam dan membantu Nova membuka pintu mobil.Nova duduk di dalam mobil dan memejamkan mata.Apa yang semalam dia pikirkan hingga merasa bahwa Brian akan lembut padanya?Rasa sakit di hatinya terasa akan mencekik dirinya.Entah berapa lama waktu berlalu, telepon dari Cindy masuk lagi."Kak, bagaimana dengan humasnya? Apa kamu ingin menghubungi agen Yasmin?"Nova terdiam sejenak. "Jangan khawatir, Pak Brian akan menanganinya sendiri."Cindy tertegun sejenak lalu bertanya, "Kakak baik-baik saja?"Nova tersenyum dan menjawab, "Nggak apa-apa."....Di hotel.Brian bersandar di sofa dengan ekspresi muram.Simon berdiri di sampingnya dan berkata, "Kak, seharusnya memang bukan Bu Nova."Brian menatapnya lalu menjawab, "Kamu tahu lagi?"Simon tersenyum."Hal ini memang nggak akan ada gunanya baginya. S
Begitu kembali ke hotel, Nova menerima sebuah pesan pemberitahuan transfer uang dari ponselnya.Uang sebanyak satu miliar.Setelah membaca pesan itu, Nova membuka laman penelusuran hangat di internet.Benar saja, topik hangat barusan sudah berubah.Berita di mana Yasmin berkencan dengan pria misterius di malam hari diganti menjadi berita bahwa Yasmin adalah pacar pertama Brian.Para netizen mengirim komentar heboh di artikel tersebut.Ada yang memberi ucapan selamat, ada juga yang iri.Bahkan ada yang bertanya apakah mereka sudah berbaikan.Tangan Nova yang memegang ponsel menjadi kaku.Sesaat kemudian, Nova tersenyum.Itulah yang dimaksud dengan harapan menjadi kenyataan.Itulah yang diinginkan oleh Yasmin.Itulah sebabnya Brian mengumumkan hubungan mereka kepada khalayak umum.Sementara itu, dia memilih untuk bersama Brian demi uang.Jadi, Brian menggunakan uang untuk mendiamkan Nova.Itu memang Brian.Brian begitu cuek dan cermat.Saat hendak menyimpan ponsel, Nova ditelepon oleh se