Brian melepaskannya, menundukkan kepalanya dan terus membaca informasinya.Brian berkata padanya, "Bu Nova, kamu terlalu banyak tanya. Jangan tanya tentang Yasmin lagi."Nova duduk di sofa sambil mengatupkan jarinya erat-erat.Setelah beberapa saat, Nova menjawab."Ya."Nova mencoba yang terbaik untuk tersenyum. "Mulai sekarang aku akan berhenti bertanya padamu. Pak Brian, jangan marah."Nova duduk kembali di meja teh dan berkonsentrasi membuat teh.Dokumen di tangan Brian mungkin akan digunakan besok.Jadi, Brian menanggapinya dengan sangat serius.Nova menemaninya sampai larut malam.Selama ini, rasa mualnya sudah berkurang banyak dan malah mulai merasa mengantuk.Di ruangan yang sunyi, satu-satunya suara yang tersisa hanyalah suara kertas yang sedang dibolak-balik.Nova duduk di depan meja teh dan tanpa sadar tertidur.Hingga dia dijemput oleh Brian."Kenapa sampai lelah seperti ini? Apa kamu main-main saat aku nggak di rumah?"Suara Brian pelan dan berbahaya.Nova tiba-tiba terbang
Kepala Nova berdengung.Nova segera berdiri dan membuka Twitter.Di daftar pencarian terpopuler, Yasmin keluar masuk hotel bersama seorang pria misterius di tengah malam.Nova sekilas mengenali pria misterius di foto itu sebagai Brian.Gara-gara foto yang diambil keduanya sehari sebelumnya, banyak warga net yang menduga pria tersebut adalah Brian.Brian, pemimpin Keluarga Frank yang sebenarnya.Sekarang Brian mempunya Permata Ivy.Pria yang punya kuasa besar dan kaya bersama dengan seorang artis yang baru pulang dari luar negeri membuat banyak orang mengira bahwa artis ini menjadi simpanan pria ini.Ada yang salah dengan kolom komentar.Sebagai bintang iklan Permata Ivy, citra Yasmin terkait dengan citra Permata Ivy.Jika reputasi buruk menimpanya, Permata Ivy juga akan terpengaruh.Nova segera bangun, segala jenis rencana sudah muncul di benaknya.Namun, sebelum menelepon Cindy, ada ketukan di pintu kamar.Nova membuka pintu dan melihat sekretaris umum berdiri di depan pintu."Bu Nova
"Bu Nova baik-baik saja?"Nova kembali sadar dan menarik sudut bibirnya."Lumayan."Sekretaris umum ingin menghiburnya, tapi tidak tahu harus berkata apa.Pada akhirnya, sekretaris umum hanya bisa diam dan membantu Nova membuka pintu mobil.Nova duduk di dalam mobil dan memejamkan mata.Apa yang semalam dia pikirkan hingga merasa bahwa Brian akan lembut padanya?Rasa sakit di hatinya terasa akan mencekik dirinya.Entah berapa lama waktu berlalu, telepon dari Cindy masuk lagi."Kak, bagaimana dengan humasnya? Apa kamu ingin menghubungi agen Yasmin?"Nova terdiam sejenak. "Jangan khawatir, Pak Brian akan menanganinya sendiri."Cindy tertegun sejenak lalu bertanya, "Kakak baik-baik saja?"Nova tersenyum dan menjawab, "Nggak apa-apa."....Di hotel.Brian bersandar di sofa dengan ekspresi muram.Simon berdiri di sampingnya dan berkata, "Kak, seharusnya memang bukan Bu Nova."Brian menatapnya lalu menjawab, "Kamu tahu lagi?"Simon tersenyum."Hal ini memang nggak akan ada gunanya baginya. S
Begitu kembali ke hotel, Nova menerima sebuah pesan pemberitahuan transfer uang dari ponselnya.Uang sebanyak satu miliar.Setelah membaca pesan itu, Nova membuka laman penelusuran hangat di internet.Benar saja, topik hangat barusan sudah berubah.Berita di mana Yasmin berkencan dengan pria misterius di malam hari diganti menjadi berita bahwa Yasmin adalah pacar pertama Brian.Para netizen mengirim komentar heboh di artikel tersebut.Ada yang memberi ucapan selamat, ada juga yang iri.Bahkan ada yang bertanya apakah mereka sudah berbaikan.Tangan Nova yang memegang ponsel menjadi kaku.Sesaat kemudian, Nova tersenyum.Itulah yang dimaksud dengan harapan menjadi kenyataan.Itulah yang diinginkan oleh Yasmin.Itulah sebabnya Brian mengumumkan hubungan mereka kepada khalayak umum.Sementara itu, dia memilih untuk bersama Brian demi uang.Jadi, Brian menggunakan uang untuk mendiamkan Nova.Itu memang Brian.Brian begitu cuek dan cermat.Saat hendak menyimpan ponsel, Nova ditelepon oleh se
"Nggak," jawab Nova sambil menatap Brian. Kapan dia berani bertindak sesuka hati?"Aku nggak pernah berpikir seperti itu, aku hanya ...."Pada akhirnya, Nova tidak mengatakan bahwa dirinya sedih.Di mata pria yang tidak mencintainya, sedih juga adalah mengambek.Nova tidak punya hak untuk merasa sedih.Nova menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri, lalu menoleh pada Brian."Aku hanya ... nggak mengerti. Sudah sekian lama Nona Yasmin pulang, kenapa Pak Brian nggak berbaikan dengan Nona Yasmin?Ekspresi Brian menjadi suram. "Bu Nova, itu bukan urusanmu.""Aku benaran nggak nyaman kalau terus terapit di tengah-tengah kalian.""Bu Nova." Tatapan Brian menyiratkan kemarahan saat menoleh pada Nova. "Ketahuilah apa status dan kedudukanmu. Masalahku dengan Yasmin bukan urusanmu."Seketika, Nova terdiam.Benar.Dari awal, Nova hanyalah wanita simpanan.Sama sekali tidak akan berpengaruh pada mereka.Nova-lah yang berpikir terlalu banyak.Sampai berpikir dirinya terapit di tengah-tengah
Hati Nova perih saat membaca isi pesan yang menghina itu.Nova sangat ingin mengembalikan uang itu.Kemudian, memberikan ratusan ribu pada Brian dan mengatakan itu adalah bayaran.Akan tetapi, Nova tidak berani.Nova melihat pesan itu selama sesaat, lalu membalas pesan itu."Terima kasih, Pak Brian."Tidak ada gunanya untuk mengambek.Terutama pada Brian yang tidak mencintainya.Sesaat setelah pesan terkirim, pintu kamar Nova dibuka.Brian berdiri di depan pintu dengan ekspresi sinis.Brian mencibir."Terima kasih untuk apa?"Nova menatap lurus pada Brian seraya menjawab, "Terima kasih sudah atas uang dan pelayanan Pak Brian."Brian mengangkat alis dan bersandar di pintu. Tatapannya penuh dengan ejekan. "Bu Nova sungguh berpikiran terbuka."Kemudian, Brian berjalan ke luar sembari berkata, "Ayo makan."Nova tidak ingin pergi.Nova sedang sedih dan lemas."Nggak mau.""Jangan sampai aku ulangi," ujar Brian dengan santai. Namun, Nova tidak berani membantah lagi.Nova bangun dan berpakaia
Namun, Nova tidak terlalu memikirkan hal itu karena Yasmin tidak mengambil tindakan apa pun.Tak disangka, Yasmin mengungkitkan hal itu lagi hari ini.Nova berusaha bersikap natural. "Apa ada yang salah kalau aku menemani Pak Brian dalam perjalanan bisnis?"Yasmin tertawa. "Bu Nova nggak enak badan, 'kan? Bu Nova malah melakukan perjalanan bisnis dalam keadaan sakit. Apa nggak ada orang lain di perusahaan?"Nova memalingkan tatapan. "Aku sudah lebih baik. Terima kasih atas perhatian Nona Yasmin."Kemudian, Nova langsung pergi.Baru setelah itu, Nova merasa lega.Tidak ada kejanggalan di wajah Yasmin saat keluar dari toilet. Yasmin mendatangi Brian dengan manja."Brian, aku mau duduk bersamamu nanti."Brian mengangkat alis."Kenapa dengan kursimu?"Yasmin berpura-pura marah. "'Aku mau duduk bersamamu, kamu nggak mau?"Brian tersenyum. "Tanya Bu Nova saja, itu kursinya."Brian sekali lagi mengungkit Nova.Nova tersenyum saat Yasmin menoleh padanya."Baik, aku tukar tempat duduk dengan No
Nova mengiakan dengan gugup.Untungnya, Brian tidak curiga.Setelah Nova siap, Brian langsung membawanya pergi.Nova berpikir itu hanya pesta malam seperti biasa.Tak disangka, itu adalah acara amal berskala besar.Terdapat deretan panjang mobil-mobil mewah di jalanan depan gedung acara yang dijaga dengan ketat.Nova berjalan di sebelah Brian dan terkejut.Melihat keterkejutan dalam tatapan Nova, Brian langsung tertawa."Kenapa? Bu Nova nggak pernah datang ke acara seperti ini?"Nova terdiam.Nova memang tidak pernah mendatangi acara seperti itu.Dengan latar belakang keluarganya, bagaimana mungkin Nova bisa menghadiri acara seperti itu?Nova telah menemani Brian menghadiri banyak acara pesta kelas atas, tetapi acara malam ini sangat spektakuler.Jika bukan Brian, Nova mungkin tidak akan pernah berkesempatan untuk menghadiri acara seperti itu.Brian berstatus mulia.Selama tiga tahun sejak mereka bersama, baru kali ini Nova merasakan kesenjangan mereka dengan begitu jelas.Nova merasak