Beranda / Romansa / Nona Muda, Mari Bercinta / Merenggut Keperawanan Tanpa Sengaja

Share

Merenggut Keperawanan Tanpa Sengaja

Penulis: agneslovely2014
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-11 22:09:33

Sentuhan penuh hasrat dari partner ranjangnya membuat tubuh Celia bergetar pelan, matanya masih terpejam karena kelopak itu terasa berat. Namun, suara deru napas yang melingkupinya terdengar begitu jelas. Lambat, tapi yakin gerakan pria itu membimbingnya menuju ke sebuah penyatuan.

"Aargh!" pekik Celia saat selaput daranya terkoyak karena liangnya yang masih suci diterobos oleh seorang laki-laki. 

"Shit! Kau masih perawan?" rutuk Morgan setengah tak percaya bercampur panik. Dia merasa bersalah telah merenggut kegadisan wanita yang disangkanya seorang pramuria. Matanya memicing penuh selidik, sejenak kemudian dia berkata, "Nona, aku ... ehm ... aku akan memberikan kompensasi yang besar untuk malam ini!"

Bukannya berhenti melampiaskan gairah, Morgan malah semakin larut dalam permainan panasnya bersama Celia. Dia senang mulut manis wanita itu mendesahkan panggilan sayang untuknya, My Honey Bee. Memang cocok, pikir Morgan jenaka. Dia laksana lebah jantan penghisap madu dari bunga yang sedang mekar-mekarnya ini.

"Ohh ... Baby, kebetulan sekali aku belum memiliki kekasih. Besok saat pikiranmu jernih, aku akan mengajakmu bicara baik-baik!" Morgan menggeram dengan hawa napsu menguasainya saat menggapai puncak kepuasannya. 

Beberapa kali percintaan dilakukan oleh Morgan bersama Celia. Kulit seputih susu itu sudah mirip macan tutul karena dikecupi oleh bibir Morgan berulang-ulang di berbagai tempat. Nampaknya chef tampan pemilik jaringan waralaba sukses di daratan Amerika Serikat itu menemukan pasangan yang diinginkannya. Celia begitu mudah mengobarkan gairah dalam dirinya yang selama ini terlihat dingin dan berjarak menyangkut lawan jenis.

Dengan tubuh basah bermandikan peluh dia mendekap erat Celia yang mengernyit seperti kesakitan saat hentakan keras pinggulnya terjadi bersamaan dengan semburan benih subur Morgan untuk kesekian kalinya. 

Kecupan bibir Morgan melumat bibir mungil Celia yang seolah sedang mencebik karena perlakuan ganasnya. Namun, tak satu pun kata protes meluncur dari mulut gadis itu. Mabuk dan lelah melanda raga Celia, dia tertidur nyenyak setelah melayani hasrat Morgan yang tak terbendung.

Sesaat dia melihat wajah damai gadis misterius itu, Morgan pun memutuskan untuk beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum menemani si cantik tidur pada dini hari.

"Baby, akan kuanggap kau belum ada yang punya karena keperawananmu telah kuambil tadi. Tunggu besok pagi ya, sepertinya aku akan melamarmu saja!" ujar Morgan penuh keyakinan lalu mengecup kening Celia sebelum memeluknya sembari tertidur di sisinya.

Malam yang tenang bergulir perlahan hingga matahari sudah bersinar terang keesokan pagi. Celia merasakan sekujur tubuhnya sakit, terutama di bagian intimnya. Dia terkejut setengah mati saat menyadari tubuhnya telanjang di bawah selimut. Sepasang lengan kekar berbulu lebat memeluknya erat hingga nyaris seperti lilitan ular Anaconda. 

Terlebih histeris lagi karena bentukan memanjang di bawah sana bersentuhan dengan kulit paha mulusnya. 'Ohh Gosh, ini sungguh gila. Aku mabuk semalam dan tidur dengan pria yang tak kukenal! Bagaimana ini?!' cicit Celia panik dalam hatinya karena telah menjalani one-night-stand yang tak dia sadari tadi malam.

Setelah mengumpulkan keberanian, Celia berusaha meloloskan diri dari lengan kekar pria itu. Dia tak sadar telah merusak kait gelang emas dengan hiasan permata zamrud di pergelangan tangannya dan menjatuhkan benda berharga itu di kasur. Dengan panik, Celia mengenakan gaun mini warna merah itu ke tubuhnya kembali sekalipun sangat kusut. 

Dia takut pria itu terbangun jadi Celia menjinjing sepatu high heels miliknya dan memilih berjingkat-jingkat dengan bertelanjang kaki melarikan diri dari kamar night club tempat dia bermalam.

Di lorong kamar-kamar VIP night club yang tertutup, Celia mengenakan sepatunya cepat-cepat sembari mengumpat. Dia segera meninggalkan night club yang tak beroperasi di pagi hari dan mencari taksi di trotoar. Semalam dia meninggalkan rumah diam-diam dan naik taksi sendirian ke night club yang dikirim alamatnya oleh nomor tak dikenal. Austin dan Esmeralda sedang berselingkuh di tempat itu.

Taksi bercat kuning yang ditumpangi Celia melaju stabil menuju ke kediaman Richero di Brookside. Pikiran gadis itu kacau balau karena mengetahui dirinya sudah ternoda tadi malam. Bayangan raut wajah pria yang tidur seranjang dengannya melintas dalam benaknya. 'Siapa laki-laki itu? Aku belum pernah mengenalnya. Bagaimana dia bisa membawaku ke kamar di night club?' Berbagai pertanyaan tanpa jawaban berkecamuk dalam diri Celia.

Setelah nyaris satu jam perjalanan, taksi tersebut melambat di depan pintu gerbang setinggi dua meter berjeruji runcing setinggi tiga meter. "Kita sudah sampai di tujuan, Miss. Apa Anda ingin turun di sini atau saya harus masuk hingga ke dalam rumah megah ini?" tanya sopir taksi itu.

"Aku turun saja di sini. Ini uangnya, Sir. Simpan kembaliannya untuk tip!" jawab Celia lalu membuka pintu mobil. 

Petugas sekuriti di pos jaga depan mengenali Celia dan langsung membukakan pintu gerbang. Pria itu tersenyum seraya menyapa nona muda Richero. Celia membalas dengan sopan dan singkat. Dia agak terkejut melihat beberapa mobil terparkir di depan teras. "Hans, apa ada acara di rumah pagi ini?" tanyanya ke satpam.

"Maaf, saya kurang tahu pastinya. Itu rombongan keluarga Robertson. Mister Austin yang tadi meminta dibukakan pintu gerbang," jawab Hans sekenanya.

"Okay, thanks!" tukas Celia lalu melangkah memasuki rumahnya. Dia merasa tak nyaman dengan penampilannya yang kusut dan berantakan. Jejak-jejak kemesraan yang ditinggalkan oleh pria tak dikenal itu tak bisa dia tutupi karena mini dress merah yang dikenakannya bermodel terbuka. 

Suara melengking Esmeralda memanggil namanya membuat Celia yang mengendap-endap di undakan tangga kayu menuju lantai dua terhenti. Berpasang-pasang mata di sofa ruang tengah tertuju ke sosoknya. Mereka penasaran dari mana Celia hingga baru muncul pagi menjelang siang dengan penampilan berantakan seperti wanita jalang.

"Apa kau tidak ingin menyapa Mr. Brian dan Mrs. Olivia Robertson?" ujar Esmeralda nyaring dengan sengaja. Dia tahu bahwa semalam adik tirinya itu tidur dengan tamu acak night club Heracles.

"M—mungkin nanti saja, Esme. Aku perlu mandi dan merapikan diri!" Celia menggigit bibir bawahnya panik. Dia memang sudah putus dengan Austin, tetapi sangat memalukan bila harus menemui ayah ibu pria itu dalam kondisi begini.

Namun, Esmeralda menangkap pergelangan tangan Celia lalu menyeretnya ke ruang tengah untuk mempermalukan adik tirinya. Dia puas melihat kissmark yang bertebaran begitu banyak di kulit mulus Celia. Semua orang bisa melihatnya dengan jelas dan menyimpulkan hal buruk mengenai Celia.

Celia berdiri jengah di dekat sofa dengan senyuman yang dipaksakan. Dia berucap lirih, "Good morning, Sir, Ma'am!"

Nyonya Olivia Robertson mengernyit dan bergidik risih melihat Celia lalu menghela napas melemparkan pandangan ke Austin yang mengendikkan bahunya acuh tak acuh. "Jadi yang akan kau nikahi adalah Esmeralda Richero, bukan Celia, iya 'kan, Sayang?" tanya mama Austin ke putranya.

"Yes. Mom bisa lihat seperti apa kelakuan Celia. Aku tak bisa menikahi perempuan liar seperti dia. Esme lebih berharga dan memahami aku, cocok jadi pendamping hidupku!" jawab Austin dengan tatapan merendahkan Celia.

Hati Celia serasa tertusuk sembilu, sakit tak berdarah. Dia benci Austin. Pria itu yang berkhianat di belakangnya dengan Esmeralda. Akan tetapi, kini justru dia yang diinjak-injak seolah tak ada harganya. Tanpa berkata apa pun, Celia berlari menjauh dari ruang tengah dan berderap menaiki tangga menuju ke kamarnya. Akhir kisah cintanya selama tiga tahun yang sia-sia bersama Austin Robertson sungguh tragis. 

Di atas ranjang dia berbaring tertelungkup sambil menangis sejadi-jadinya. Dia tak mengerti kenapa segalanya begitu kacau. Kehilangan keperawanan dalam semalam dan dipermalukan di depan keluarga mantan tunangannya serta ayah ibunya. Sepertinya dia wanita paling naas di dunia hari ini.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (33)
goodnovel comment avatar
Gadis Bar bar
hedeh si austin bener2 keterlaluan g papa celia biarkan para sampah itubmenang diawal. nnt kau yg akan jadi oemenangnya
goodnovel comment avatar
Muktie Prilly
ko gedek bgt ya sama sikap Esme pdhl yg menjijikan kan sifat dia bukan Celia klo bukan Krn Esme Celia tidak akan pernah kehilangan mahkotanya
goodnovel comment avatar
Dhevitha Fhey
laki" sampah emng cocoknya Ama prmpuan sampah juga. dah cocok tuh Austin Ama Esme. biarin aja mreka nikah.. kamu beruntung Cel, krna sampahmu udah di rebut Ama sodara tirimu. jadi ngga prlu repot" ngebuangnya krna udah prgi sndiri...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Tergelitik Oleh Rasa Penasaran

    "Ouch ... kepalaku pening sekali!" gerutu Morgan Bradburry yang baru saja bangun selepas tengah hari. Dia terlalu banyak bercinta semalam.Seiring kesadarannya muncul dia mencari-cari wanita yang menjadi partner ranjangnya. Morgan bangkit dan melenggang ke kamar mandi, tetapi sosok yang dicarinya tak nampak di mana pun. Setelah mencuci wajah, dia kembali ke tempat tidur dan menyibak selimut tebal yang menutupi kasur. Noda darah yang kontras dengan seprai putih menjadi bukti nyata bahwa wanita yang melayaninya semalam adalah perawan. Sebentuk gelang emas berhiaskan permata hijau berkilau tertimpa sinar matahari dari jendela kamar VIP night club itu. Tangan Morgan bergerak mengambil perhiasan yang terlihat mahal di atas kasur berseprai kusut. Dia memeriksa dengan seksama benda tersebut. "CR, inisialnya? Lambang ini mungkin bisa dilacak. Hmm ... bagaimana bisa aku tak menyadari kepergiannya pagi ini? Bodoh sekali!" Morgan mengomeli dirinya sendiri. Dia segera meraih ponsel di nakas. No

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-12
  • Nona Muda, Mari Bercinta   Didorong Ke Kolam Renang

    "Tidak. Buat apa aku menyesali keputusanku meninggalkanmu, Austin?" balas Celia, berusaha untuk tegar. Pernikahan yang seharusnya menjadi miliknya justru kandas dan mempelai wanita digantikan oleh Esmeralda.Namun, Austin yang berpikir bahwa Celia hanya bersandiwara tak menyesal telah membiarkan dia menikahi Esmeralda segera menangkap pergelangan tangan mantan tunangannya itu. "Pembohong!" desisnya.Senyum sinis dengan tatapan jijik itu tertuju ke wajah Austin. Dia menepiskan tangan yang mencengkeram erat dirinya hingga terasa sakit. "Jangan menyentuhku lagi. Kau tak layak!" hardik Celia bernada tajam. "Kau masih mencintaiku, bukan? Mana mungkin hanya karena masalah sepele lantas perasaan cinta yang dalam itu lenyap begitu saja, Celia!" cecar Austin yang masih menginginkan wanita bermata ungu di hadapannya. "Apa kau tuli? Kisah kita telah usai sejak aku memergokimu bersama Esme di night club—" Kata-kata selanjutnya tercekat di tenggorokannya karena ingatan bahwa pada malam yang sama

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-12
  • Nona Muda, Mari Bercinta   Kabur Ke Carribean Islands

    "Hey, Celia. Seharusnya aku dan suamiku yang pergi berbulan madu, kenapa kau yang justru buru-buru terbang ke Bahama?" protes Esmeralda dengan nada meliuk-liuk. "Sudahlah, Esme Sayang. Kita pergi bulan madu kapan pun kau mau? Biarkan Celia memilih yang ingin dia lakukan," bela Austin. Dan istrinya langsung mendelik menatap dia.Celia pun angkat bicara. "Bagian terpentingnya, aku tak akan mengganggu kalian, bukan? Sudah waktunya aku berangkat ke bandara. Sampai jumpa ketika aku pulang jalan-jalan di Carribean Island!" Dia bangkit dari kursi makan lalu berpelukan dengan papa mamanya. Celia hanya melambaikan tangan sekilas ke arah pasangan pengantin baru itu sebelum menenteng tas tangannya menuju teras depan.Hari masih pagi sekali ketika Celia bertolak menuju ke Bahamas Island, pilihan pertamanya untuk bertamasya di Carribean Island. Fabio Hernandez mengawalnya selama berada di luar Kansas. Iklim tropis yang kaya akan sinar matahari membuat Celia serasa lahir baru setelah menghadapi b

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Nona Muda, Mari Bercinta   Dipaksa Pulang Ke Kansas

    Private jet yang membawa Carlos Peron bersama selusin pengawal berbadan tegap mendarat di Bandara Internasional Owen Roberts (ORIA) yang terletak di Grand Cayman. Mereka segera menaiki beberapa taksi bandara menuju resort tempat nona muda Richero menginap. Pesawat sewaan itu tetap terparkir di bandara karena mereka akan langsung kembali ke Kansas City."Apa kau yakin, Nona Celia akan menuruti keinginan papanya, Carlos?" tanya George yang duduk di bangku sebelah sopir taksi."Hmm ... mustahil. Gadis itu terlalu bengal untuk patuh dijodohkan dengan pria pilihan Mister Arnold. Pokoknya jaga jangan sampai dia kabur. Aku sendiri yang akan memanggulnya di bahu bila dia menolak dan berusaha melarikan diri!" jawab Carlos Peron. Penampilan Celia yang lemah gemulai nan anggun hanya kamuflase dan dia tahu itu karena Celia penggemar olahraga atletik sejak kecil, tubuh gadis itu sangatlah lentur dan lincah.Empat taksi bercat kuning itu berderet berhenti di depan lobi resort mewah. Pria-pria bertu

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14
  • Nona Muda, Mari Bercinta   Ternyata Lelaki Hidung Belang

    Suara denting peralatan makan di meja panjang bertaplak putih itu terdengar di sela-sela obrolan yang didominasi para orang tua. Celia yang duduk berseberangan dengan Harry Livingstone nampak cuek dan memilih mengisi perut dengan hidangan lezat di hadapannya.Dengan terang-terangan Harry menatap calon mempelainya dengan penuh minat. Dia pun memberi kode dengan suara berdesis agar Celia memperhatikannya alih-alih terus mengunyah makanan ini dan itu. "Sstt ... Celia, apa besok kita bisa bertemu di cafe? Aku ingin mengenalmu lebih dekat lagi, Sweetheart!" ucapnya."Hmm ... boleh. Jam sepuluh pagi di Riverside Cafe dekat rumahku, apa kau bisa, Harry?" jawab Celia yang ingin tahu sifat asli calon suaminya. Pembicaraan orang tua mereka sepertinya sudah pasti akan terjadi pernikahan kilat beberapa hari ke depan. Itu sedikit membuat Celia tak nyaman. Dia tidak ingin memilih suami seperti membeli kucing dalam karung. "Okay, aku pasti akan menemuimu di sana besok pagi, Celia. Ngomong-ngomong,

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-15
  • Nona Muda, Mari Bercinta   Pengantin Wanita Kabur

    "Master Morgan, ini berita yang sangat gawat!" Alfons Boudin berlari masuk tanpa mengetuk pintu kantor bosnya lebih dahulu."Ada apa, Alfons?" tanya Morgan dengan dahi berkerut.Alfons menata napasnya yang tersengal-sengal di kursi seberang Morgan lalu menjawab, "Sir, wanita incaran Anda akan menikah besok di The Catedral of Saint Peter The Apostle!""WHAT?!" Morgan sontak bengong. "Yeah, ini bukan hoaks. Nona Celia Richero akan menikah dengan Harry Livingstone karena dijodohkan oleh papanya, Sir!" tutur Alfons.Morgan menghela napas. Sebenarnya dia ingin mengamuk. Berbulan-bulan dia menunggu Celia kembali ke Kansas. Namun, justru wanita itu akan dipersunting menjadi istri pria lain."Apa Celia setuju dinikahkan dengan pria pilihan papanya?" tanya Morgan tenang sekalipun penasaran. Dia kuatir calon suami Celia tidak menikahi wanita itu karena cinta melainkan terpaksa atau lebih buruknya hanya demi harta.Alfons mengendikkan bahunya, dia hanya mengetahui highlight berita itu dari Matt

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-16
  • Nona Muda, Mari Bercinta   Malam Spesial Di Las Vegas

    "Adikmu sungguh punya nyali, Esme. Dia kabur sebelum berjalan ke altar. Aku penasaran seandainya dulu yang kunikahi bukan kau melainkan Celia. Apakah dia akan kabur dari pernikahan juga?" canda Austin Robertson di perjalanan pulang ke rumah keluarga Richero. Esmeralda mendengkus sinis seraya melirik suaminya yang duduk di bangku belakang mobil bersebelahan dengannya. "Aku malas membicarakan adik yang tak tahu diri dan kontroversial itu. Dia mempermalukan keluarga Richero. Entah siapa pria yang masih mau menikahinya?" sahut kakak tiri Celia dengan dada dipenuhi kebencian."Sepertinya Mama dan papa tak berhasil mendidik Celia. Sungguh disayangkan setelah dewasa kelakuan putri kandungku buruk sekali!" ujar Nyonya Emilia dari bangku depan samping sopir.Sedari dahulu memang mama kandung Celia lebih menyayangi Esmeralda, putri sambungnya. Dia selalu memandang Celia dengan kaca mata negatif seolah-olah anaknya adalah beban keluarga Richero."Biarkan saja Celia melanglang buana berpetualang

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-17
  • Nona Muda, Mari Bercinta   Terpukau Sekali Lagi

    "Chef Morgan, tamu spesial kita malam ini ingin bertemu dengan Anda. Bagaimana?" Madeline memberi tahu big bossnya sesuai arahan Chef Eugene Botswa.Melihat big bossnya salah tingkah, Madeline berusaha menahan tawa. Dia tak menyangka Chef Morgan yang menjadi penguasa restoran waralaba tersebar di berbagai negara bagian Amerika Serikat nampak begitu menggemaskan."Ohh, benarkah?" Pria tampan itu menyisir rambut dengan jemari tangannya agar nampak lebih rapi."Anda terlihat mempesona begitu saja, Chef. Jangan kuatir!" ujar Madeline meyakinkan atasannya dengan seringai lebar."Princesstårta siap, Eugene?" seru Chef Morgan seraya menghela napas.Chef yang baru saja menghias bagian luar dari kue berlapis gula krim warna hijau itu menjawab, "Kue Anda siap dihidangkan, Sir!"Jantung Chef Morgan berdetak lebih kencang dari biasanya. Dia berdehem sambil me

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23

Bab terbaru

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Lamaran Manis Di Rumah Sakit

    "Wah, tampan sekali bayimu, Ellen!" puji Nyonya Lupe Perez, ibu Gustavo saat menjenguk keponakan dan bayi barunya di rumah sakit."Terima kasih, Bibi Lupe. Aku beruntung karena Señor Andre mau mengantarkan aku jam satu pagi ke rumah sakit. Bagaimana liburan akhir pekan kalian berkaravan?" balas Ellen santai. Dia ingin membuka lembaran baru kehidupannya tanpa bayang-bayang Austin. Gustavo menyahut, "Liburan beramai-ramai selalu asyik, Ellen. Oya, apa kau tidak punya rasa ketertarikan kepada Andrew Vinson, Adikku yang Cantik?" "Ohh ... kau ini aneh-aneh saja, Gustav! Aku baru saja melahirkan mana bisa mengejar pria bujangan. Rasanya seperti wanita tak tahu malu saja!" Ellen merona wajahnya. Dia memang menyukai pribadi tetangga stand berjualannya yang berseberangan jalan itu. Namun, menggaet pria single dengan kondisinya baru beranak, absurd pastinya!"Kalian cocok bisa bersanding dan Sergio butuh bapak juga kalau kau mendaftarkan akte kelahirannya nanti. Kasihan bila dia tumbuh besar

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Melahirkan Dini Hari Tanpa Suami

    "Ouch ... tidak! Sepertinya aku pecah ketuban, Gustavo dan keluarganya sedang ke kota sebelah berakhir pekan. Bagaimana ini?" ujar Ellen Aquila Perez di dalam kamar tidur kontrakannya. Jam di dinding menunjukkan pukul 01.15 dini hari, dia tak yakin ada taksi yang mau mengantarkannya ke rumah sakit bersalin. Terpaksa Ellen mencoba menelepon Andrew Vinson yang menyewa kontrakan tak jauh dari tempat tinggalnya.Beberapa kali nada sambung terdengar dan suara pria yang masih mengantuk menjawab panggilan telepon Ellen, "Halo, yes Senorita Ellen. Ada apa?" "Halo, Señor Andre. Apa aku bisa merepotkanmu? Air ketubanku pecah, aku akan segera melahirkan. Gustavo sedang pergi sekeluarga ke luar kota, apa bisa mengantarkan aku ke rumah sakit?" ujar Ellen penuh harap. Dia memilin-milin tepi gaun tidurnya yang basah oleh cairan ketuban."Hmm ... bisa, hanya saja kita naik skuter karena tak ada mobil, bagaimana? Taksi sulit dicari dini hari meskipun mungkin saja ada entah di mana!" Andrew Vinson me

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Kobaran Gairah Cinta Malam Pertama (21+)

    "Tamu sudah tinggal sedikit, kalian berdua naiklah ke kamar pengantin yang sudah dipersiapkan spesial oleh pihak wedding organizer!" ujar Tuan Arnold Richero kepada putri sulung dan menantu barunya di meja khusus keluarga yang ada di tepi kolam renang tempat pesta.Awalnya Esmeralda ingin membuka mulut akan menunggu tamu pulang semua saja, tetapi Jeff segera mendahuluinya. "Baiklah, Papa Mertua. Kami pamit naik kalau begitu. Terima kasih atas semua bantuannya. Sampai jumpa besok!" jawab dokter tampan yang menjadi raja pesta tersebut.Dia bangkit dari kursi dan membantu Esmeralda juga dengan menarikkan kursi ke belakang. Tangannya menggenggam telapak tangan yang dingin karena grogi itu. "Apa kau kedinginan di luar ruangan karena cuaca jelang musim dingin, Esme?" tanya Jeff seraya merangkul bahu istrinya yang terbuka dengan protektif.Dalam ingatan Esmeralda, perlakuan Austin dahulu kepadanya penuh kepura-puraan berbeda jauh dengan Jeff yang memperhatikan hal-hal kecil tentang dirinya.

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Pesta Resepsi Di Taman Kediaman Richero

    "Selamat untuk pernikahan kalian, Esme, Jeff. Apa kita langsung pulang ke kediaman Richero?" ujar Carlos Peron di balik kemudi mobil pengantin.Jeff pun menjawab, "Iya, Uncle Carlos. Terima kasih sudah mau menjadi sopir mobil pengantin kami hari ini. Pesta resepsi akan dimulai dua jam lagi, mungkin riasan Esmeralda masih bisa dibetulkan di rumah sembari beristirahat."Baiklah. Tamu-tamu kalian tidak terlalu banyak, santai saja karena sebagian besar dari kalangan keluarga dan kolega terdekat!" Carlos Peron merasa lega karena sebagian acara pernikahan putri sulung big bossnya telah dilalui dengan lancar. Di mata Carlos, memang Jeffrey Norton adalah pria yang baik wataknya.Iring-iringan mobil dua keluarga besar mengikuti mobil pengantin dari katedral menuju ke kediaman Richero. Jembatan layang yang sedang mereka lewati menuju area Brookside memiliki kenangan buruk dalam memori Carlos. Dahulu ibu kandung Esmeralda bunuh diri dengan menabrakkan mobil yang dia kendarai ke pagar pembatas je

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Beautiful In White

    "Halo, Dokter Jeff. Maaf menghubungi di waktu cuti Anda. Namun, Dokter Ryan Finder tidak dapat dihubungi padahal ada seorang wanita hamil yang harus dioperasi cesar segera. Apa mungkin Anda menyempatkan diri melakukan tindakan di ruang operasi?" kata Suster Anabelle di telepon jam lima pagi."Halo, Suster Anabelle. Baik, minta tim medis menyiapkan epidural anestesi untuk pasien, saya akan sampai dalam setengah jam ke rumah sakit!" jawab Dokter Jeffrey Norton. Dia tetap memaksa melakukan operasi emergency itu beberapa jam sebelum acara pernikahannya.Tuxedo sewaan telah dia bawa dari bridal karena tak ingin mendapat riasan yang terkesan tidak natural di wajahnya. Lelaki sejati tak perlu didempul atau diberi lipstick dan sejenisnya, menurut pendapat konservatif si dokter tampan.Jeff menenteng kostum pengantin pria meninggalkan unit apartemen mewahnya. Dia turun ke parkiran mobil penghuni tower di basement. Dia mengenakan sepatu fantofel juga agar tidak ketinggalan. Sesuai janjinya, da

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Pengaturan yang Sempurna

    Sederet agenda telah tersusun sejak pagi untuk Esmeralda dan Jeffrey. Setelah sarapan bersama keluarga Richero, mereka melesat ke salon dan bridal di tengah kota.Kedatangan mereka disambut ramah oleh manager salon khusus pengantin itu. "Selamat datang, ada yang bisa kami bantu, Sir, Miss?""Selamat pagi, Miss. Saya Jeff dan ini calon istri saya Esme. Kami ingin berkonsultasi mengenai kostum pengantin yang disewakan di bridal Anda dan juga riasan pengantin," jawab Jeff."Untuk tanggal berapa acara pernikahan kalian?" tanya Colleen MacKay, manager bridal dan salon itu."Tanggal 20 bulan ini, Miss!" jawab Esmeralda."Itu tiga hari dari sekarang? Mendadak sekali. Tenang, kami siap melayani klien kapan pun. Mari kita ke ruang pajang gaun pengantin dan tuxedo!" sahut Colleen terkejut. Dia segera mengajak pasangan calon mempelai itu menuju ke sebuah ruangan besar yang dikelilingi

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Mencintai Tanpa Syarat

    "Jeff, kalau boleh tahu apa yang diderita Esmeralda sampai-sampai dia harus menjadi pasienmu? Bukankah kamu dokter spesialis kandungan?" tanya Bibi Daisy yang duduk di bangku tengah mobil mini van yang membawa rombongan itu pulang ke hotel. Dia hanya mewakili keluarga Norton yang penasaran terhadap kondisi kesehatan Esmeralda.Dokter Jeffrey Norton menghela napas bimbang antara ingin menjawab atau menolak memberikan penjelasan atas pertanyaan bibinya itu. Namun, Nyonya Evelyn mendesak putranya juga untuk menjawab. Akhirnya, Jeff menceritakan tentang gangguan pada indung telur Esmeralda yang tidak subur dan sulit hamil."Astaga, kenapa kamu tidak menceritakan hal sepenting ini kepada kami sebelumnya, Jeff? Kasihan mama kamu bila mendapat menantu mandul!" seru Tuan Conrad Norton yang tadi menjadi wali Jeff saat melamar."Tolong, jangan berpikiran negatif tentang Esmeralda. Dia sudah menjalani terapi penyembuhan kondisi tidak subur itu. Semua tenang dulu, dengarkan penjelasanku!" bantah

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Menerima Menantu yang Tak Sempurna

    Tuan Arnold Richero sudah siap menyambut tamu kehormatannya dari Indianapolis dengan berdiri di teras depan kediamannya. Sudah pukul 10.10 di jam tangan Rolex limited colection yang dikenakannya di pergelangan tangan kiri."Apa mereka terjebak macet di jalan raya, Carlos? Aku jadi ikut gelisah, padahal Esme yang akan dilamar!" decak tak sabar meluncur dari bibir papa Esmeralda.Carlos Peron yang berdiri mendampingi big bossnya pun menenangkan dengan berkata, "Bisa jadi begitu, Sir karena mereka berasal dari luar Kansas. Mungkin sebentar lagi—nah itu dia, ada mini van memasuki pintu gerbang!"Jantung Tuan Arnold berdebar kencang melihat sebuah kendaraan berpenumpang banyak itu meluncur dan berhenti tepat di hadapannya. Calon menantunya membuka pintu mobil dan turun paling awal. Dokter Jeffrey Norton membantu neneknya turun lalu ibundanya juga disusul paman bersama bibinya empat pasangan semua.&nb

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Detik-detik Mendebarkan Menjelang Lamaran Esmeralda

    "Nona Esme, Anda tampak memukau. Pasti calon mertua Anda akan setuju menikahkan putranya denganmu!" puji make up artist yang dipanggil ke kediaman Richero pagi-pagi sekali untuk merias Esmeralda."Terima kasih, Madam Malique. Berkat bantuan tangan ajaib Anda, penampilanku jadi luar biasa!" balas Esmeralda rendah hati. Sepasang mata hijau zamrud warisan genetik mendiang Viona Sherrington itu nampak berbinar-binar indah di bawah naungan sederet bulu mata lentik.Dari ambang pintu kamar kakaknya, Celia memandangi dengan takjub. Dia berseru, "You're stunning, Esme!" Kemudian dia menghampiri Esmeralda di kursi rias yang menghadap ke cermin lebar. "Jam berapa keluarga Norton akan datang ke rumah kita?" tanya Celia. Dia sebenarnya telah bersiap-siap berangkat ke kantor seusai sarapan sebentar lagi."Kata Jeff pukul 10.00, dia sedang menunggu keluarga Norton di bandara karena mereka berangkat dengan pesawat penerbangan pertama dari Indianapolis. Apa nanti kau bisa pulang makan siang di rumah,

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status