Home / Romansa / Nona Muda, Mari Bercinta / Merenggut Keperawanan Tanpa Sengaja

Share

Merenggut Keperawanan Tanpa Sengaja

last update Last Updated: 2025-01-11 22:09:33

Sentuhan penuh hasrat dari partner ranjangnya membuat tubuh Celia bergetar pelan, matanya masih terpejam karena kelopak itu terasa berat. Namun, suara deru napas yang melingkupinya terdengar begitu jelas. Lambat, tapi yakin gerakan pria itu membimbingnya menuju ke sebuah penyatuan.

"Aargh!" pekik Celia saat selaput daranya terkoyak karena liangnya yang masih suci diterobos oleh seorang laki-laki. 

"Shit! Kau masih perawan?" rutuk Morgan setengah tak percaya bercampur panik. Dia merasa bersalah telah merenggut kegadisan wanita yang disangkanya seorang pramuria. Matanya memicing penuh selidik, sejenak kemudian dia berkata, "Nona, aku ... ehm ... aku akan memberikan kompensasi yang besar untuk malam ini!"

Bukannya berhenti melampiaskan gairah, Morgan malah semakin larut dalam permainan panasnya bersama Celia. Dia senang mulut manis wanita itu mendesahkan panggilan sayang untuknya, My Honey Bee. Memang cocok, pikir Morgan jenaka. Dia laksana lebah jantan penghisap madu dari bunga yang sedang mekar-mekarnya ini.

"Ohh ... Baby, kebetulan sekali aku belum memiliki kekasih. Besok saat pikiranmu jernih, aku akan mengajakmu bicara baik-baik!" Morgan menggeram dengan hawa napsu menguasainya saat menggapai puncak kepuasannya. 

Beberapa kali percintaan dilakukan oleh Morgan bersama Celia. Kulit seputih susu itu sudah mirip macan tutul karena dikecupi oleh bibir Morgan berulang-ulang di berbagai tempat. Nampaknya chef tampan pemilik jaringan waralaba sukses di daratan Amerika Serikat itu menemukan pasangan yang diinginkannya. Celia begitu mudah mengobarkan gairah dalam dirinya yang selama ini terlihat dingin dan berjarak menyangkut lawan jenis.

Dengan tubuh basah bermandikan peluh dia mendekap erat Celia yang mengernyit seperti kesakitan saat hentakan keras pinggulnya terjadi bersamaan dengan semburan benih subur Morgan untuk kesekian kalinya. 

Kecupan bibir Morgan melumat bibir mungil Celia yang seolah sedang mencebik karena perlakuan ganasnya. Namun, tak satu pun kata protes meluncur dari mulut gadis itu. Mabuk dan lelah melanda raga Celia, dia tertidur nyenyak setelah melayani hasrat Morgan yang tak terbendung.

Sesaat dia melihat wajah damai gadis misterius itu, Morgan pun memutuskan untuk beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum menemani si cantik tidur pada dini hari.

"Baby, akan kuanggap kau belum ada yang punya karena keperawananmu telah kuambil tadi. Tunggu besok pagi ya, sepertinya aku akan melamarmu saja!" ujar Morgan penuh keyakinan lalu mengecup kening Celia sebelum memeluknya sembari tertidur di sisinya.

Malam yang tenang bergulir perlahan hingga matahari sudah bersinar terang keesokan pagi. Celia merasakan sekujur tubuhnya sakit, terutama di bagian intimnya. Dia terkejut setengah mati saat menyadari tubuhnya telanjang di bawah selimut. Sepasang lengan kekar berbulu lebat memeluknya erat hingga nyaris seperti lilitan ular Anaconda. 

Terlebih histeris lagi karena bentukan memanjang di bawah sana bersentuhan dengan kulit paha mulusnya. 'Ohh Gosh, ini sungguh gila. Aku mabuk semalam dan tidur dengan pria yang tak kukenal! Bagaimana ini?!' cicit Celia panik dalam hatinya karena telah menjalani one-night-stand yang tak dia sadari tadi malam.

Setelah mengumpulkan keberanian, Celia berusaha meloloskan diri dari lengan kekar pria itu. Dia tak sadar telah merusak kait gelang emas dengan hiasan permata zamrud di pergelangan tangannya dan menjatuhkan benda berharga itu di kasur. Dengan panik, Celia mengenakan gaun mini warna merah itu ke tubuhnya kembali sekalipun sangat kusut. 

Dia takut pria itu terbangun jadi Celia menjinjing sepatu high heels miliknya dan memilih berjingkat-jingkat dengan bertelanjang kaki melarikan diri dari kamar night club tempat dia bermalam.

Di lorong kamar-kamar VIP night club yang tertutup, Celia mengenakan sepatunya cepat-cepat sembari mengumpat. Dia segera meninggalkan night club yang tak beroperasi di pagi hari dan mencari taksi di trotoar. Semalam dia meninggalkan rumah diam-diam dan naik taksi sendirian ke night club yang dikirim alamatnya oleh nomor tak dikenal. Austin dan Esmeralda sedang berselingkuh di tempat itu.

Taksi bercat kuning yang ditumpangi Celia melaju stabil menuju ke kediaman Richero di Brookside. Pikiran gadis itu kacau balau karena mengetahui dirinya sudah ternoda tadi malam. Bayangan raut wajah pria yang tidur seranjang dengannya melintas dalam benaknya. 'Siapa laki-laki itu? Aku belum pernah mengenalnya. Bagaimana dia bisa membawaku ke kamar di night club?' Berbagai pertanyaan tanpa jawaban berkecamuk dalam diri Celia.

Setelah nyaris satu jam perjalanan, taksi tersebut melambat di depan pintu gerbang setinggi dua meter berjeruji runcing setinggi tiga meter. "Kita sudah sampai di tujuan, Miss. Apa Anda ingin turun di sini atau saya harus masuk hingga ke dalam rumah megah ini?" tanya sopir taksi itu.

"Aku turun saja di sini. Ini uangnya, Sir. Simpan kembaliannya untuk tip!" jawab Celia lalu membuka pintu mobil. 

Petugas sekuriti di pos jaga depan mengenali Celia dan langsung membukakan pintu gerbang. Pria itu tersenyum seraya menyapa nona muda Richero. Celia membalas dengan sopan dan singkat. Dia agak terkejut melihat beberapa mobil terparkir di depan teras. "Hans, apa ada acara di rumah pagi ini?" tanyanya ke satpam.

"Maaf, saya kurang tahu pastinya. Itu rombongan keluarga Robertson. Mister Austin yang tadi meminta dibukakan pintu gerbang," jawab Hans sekenanya.

"Okay, thanks!" tukas Celia lalu melangkah memasuki rumahnya. Dia merasa tak nyaman dengan penampilannya yang kusut dan berantakan. Jejak-jejak kemesraan yang ditinggalkan oleh pria tak dikenal itu tak bisa dia tutupi karena mini dress merah yang dikenakannya bermodel terbuka. 

Suara melengking Esmeralda memanggil namanya membuat Celia yang mengendap-endap di undakan tangga kayu menuju lantai dua terhenti. Berpasang-pasang mata di sofa ruang tengah tertuju ke sosoknya. Mereka penasaran dari mana Celia hingga baru muncul pagi menjelang siang dengan penampilan berantakan seperti wanita jalang.

"Apa kau tidak ingin menyapa Mr. Brian dan Mrs. Olivia Robertson?" ujar Esmeralda nyaring dengan sengaja. Dia tahu bahwa semalam adik tirinya itu tidur dengan tamu acak night club Heracles.

"M—mungkin nanti saja, Esme. Aku perlu mandi dan merapikan diri!" Celia menggigit bibir bawahnya panik. Dia memang sudah putus dengan Austin, tetapi sangat memalukan bila harus menemui ayah ibu pria itu dalam kondisi begini.

Namun, Esmeralda menangkap pergelangan tangan Celia lalu menyeretnya ke ruang tengah untuk mempermalukan adik tirinya. Dia puas melihat kissmark yang bertebaran begitu banyak di kulit mulus Celia. Semua orang bisa melihatnya dengan jelas dan menyimpulkan hal buruk mengenai Celia.

Celia berdiri jengah di dekat sofa dengan senyuman yang dipaksakan. Dia berucap lirih, "Good morning, Sir, Ma'am!"

Nyonya Olivia Robertson mengernyit dan bergidik risih melihat Celia lalu menghela napas melemparkan pandangan ke Austin yang mengendikkan bahunya acuh tak acuh. "Jadi yang akan kau nikahi adalah Esmeralda Richero, bukan Celia, iya 'kan, Sayang?" tanya mama Austin ke putranya.

"Yes. Mom bisa lihat seperti apa kelakuan Celia. Aku tak bisa menikahi perempuan liar seperti dia. Esme lebih berharga dan memahami aku, cocok jadi pendamping hidupku!" jawab Austin dengan tatapan merendahkan Celia.

Hati Celia serasa tertusuk sembilu, sakit tak berdarah. Dia benci Austin. Pria itu yang berkhianat di belakangnya dengan Esmeralda. Akan tetapi, kini justru dia yang diinjak-injak seolah tak ada harganya. Tanpa berkata apa pun, Celia berlari menjauh dari ruang tengah dan berderap menaiki tangga menuju ke kamarnya. Akhir kisah cintanya selama tiga tahun yang sia-sia bersama Austin Robertson sungguh tragis. 

Di atas ranjang dia berbaring tertelungkup sambil menangis sejadi-jadinya. Dia tak mengerti kenapa segalanya begitu kacau. Kehilangan keperawanan dalam semalam dan dipermalukan di depan keluarga mantan tunangannya serta ayah ibunya. Sepertinya dia wanita paling naas di dunia hari ini.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (33)
goodnovel comment avatar
Gadis Bar bar
hedeh si austin bener2 keterlaluan g papa celia biarkan para sampah itubmenang diawal. nnt kau yg akan jadi oemenangnya
goodnovel comment avatar
Muktie Prilly
ko gedek bgt ya sama sikap Esme pdhl yg menjijikan kan sifat dia bukan Celia klo bukan Krn Esme Celia tidak akan pernah kehilangan mahkotanya
goodnovel comment avatar
Dhevitha Fhey
laki" sampah emng cocoknya Ama prmpuan sampah juga. dah cocok tuh Austin Ama Esme. biarin aja mreka nikah.. kamu beruntung Cel, krna sampahmu udah di rebut Ama sodara tirimu. jadi ngga prlu repot" ngebuangnya krna udah prgi sndiri...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Tergelitik Oleh Rasa Penasaran

    "Ouch ... kepalaku pening sekali!" gerutu Morgan Bradburry yang baru saja bangun selepas tengah hari. Dia terlalu banyak bercinta semalam.Seiring kesadarannya muncul dia mencari-cari wanita yang menjadi partner ranjangnya. Morgan bangkit dan melenggang ke kamar mandi, tetapi sosok yang dicarinya tak nampak di mana pun. Setelah mencuci wajah, dia kembali ke tempat tidur dan menyibak selimut tebal yang menutupi kasur. Noda darah yang kontras dengan seprai putih menjadi bukti nyata bahwa wanita yang melayaninya semalam adalah perawan. Sebentuk gelang emas berhiaskan permata hijau berkilau tertimpa sinar matahari dari jendela kamar VIP night club itu. Tangan Morgan bergerak mengambil perhiasan yang terlihat mahal di atas kasur berseprai kusut. Dia memeriksa dengan seksama benda tersebut. "CR, inisialnya? Lambang ini mungkin bisa dilacak. Hmm ... bagaimana bisa aku tak menyadari kepergiannya pagi ini? Bodoh sekali!" Morgan mengomeli dirinya sendiri. Dia segera meraih ponsel di nakas. No

    Last Updated : 2025-01-12
  • Nona Muda, Mari Bercinta   Didorong Ke Kolam Renang

    "Tidak. Buat apa aku menyesali keputusanku meninggalkanmu, Austin?" balas Celia, berusaha untuk tegar. Pernikahan yang seharusnya menjadi miliknya justru kandas dan mempelai wanita digantikan oleh Esmeralda.Namun, Austin yang berpikir bahwa Celia hanya bersandiwara tak menyesal telah membiarkan dia menikahi Esmeralda segera menangkap pergelangan tangan mantan tunangannya itu. "Pembohong!" desisnya.Senyum sinis dengan tatapan jijik itu tertuju ke wajah Austin. Dia menepiskan tangan yang mencengkeram erat dirinya hingga terasa sakit. "Jangan menyentuhku lagi. Kau tak layak!" hardik Celia bernada tajam. "Kau masih mencintaiku, bukan? Mana mungkin hanya karena masalah sepele lantas perasaan cinta yang dalam itu lenyap begitu saja, Celia!" cecar Austin yang masih menginginkan wanita bermata ungu di hadapannya. "Apa kau tuli? Kisah kita telah usai sejak aku memergokimu bersama Esme di night club—" Kata-kata selanjutnya tercekat di tenggorokannya karena ingatan bahwa pada malam yang sama

    Last Updated : 2025-01-12
  • Nona Muda, Mari Bercinta   Kabur Ke Carribean Islands

    "Hey, Celia. Seharusnya aku dan suamiku yang pergi berbulan madu, kenapa kau yang justru buru-buru terbang ke Bahama?" protes Esmeralda dengan nada meliuk-liuk. "Sudahlah, Esme Sayang. Kita pergi bulan madu kapan pun kau mau? Biarkan Celia memilih yang ingin dia lakukan," bela Austin. Dan istrinya langsung mendelik menatap dia.Celia pun angkat bicara. "Bagian terpentingnya, aku tak akan mengganggu kalian, bukan? Sudah waktunya aku berangkat ke bandara. Sampai jumpa ketika aku pulang jalan-jalan di Carribean Island!" Dia bangkit dari kursi makan lalu berpelukan dengan papa mamanya. Celia hanya melambaikan tangan sekilas ke arah pasangan pengantin baru itu sebelum menenteng tas tangannya menuju teras depan.Hari masih pagi sekali ketika Celia bertolak menuju ke Bahamas Island, pilihan pertamanya untuk bertamasya di Carribean Island. Fabio Hernandez mengawalnya selama berada di luar Kansas. Iklim tropis yang kaya akan sinar matahari membuat Celia serasa lahir baru setelah menghadapi b

    Last Updated : 2025-01-13
  • Nona Muda, Mari Bercinta   Dipaksa Pulang Ke Kansas

    Private jet yang membawa Carlos Peron bersama selusin pengawal berbadan tegap mendarat di Bandara Internasional Owen Roberts (ORIA) yang terletak di Grand Cayman. Mereka segera menaiki beberapa taksi bandara menuju resort tempat nona muda Richero menginap. Pesawat sewaan itu tetap terparkir di bandara karena mereka akan langsung kembali ke Kansas City."Apa kau yakin, Nona Celia akan menuruti keinginan papanya, Carlos?" tanya George yang duduk di bangku sebelah sopir taksi."Hmm ... mustahil. Gadis itu terlalu bengal untuk patuh dijodohkan dengan pria pilihan Mister Arnold. Pokoknya jaga jangan sampai dia kabur. Aku sendiri yang akan memanggulnya di bahu bila dia menolak dan berusaha melarikan diri!" jawab Carlos Peron. Penampilan Celia yang lemah gemulai nan anggun hanya kamuflase dan dia tahu itu karena Celia penggemar olahraga atletik sejak kecil, tubuh gadis itu sangatlah lentur dan lincah.Empat taksi bercat kuning itu berderet berhenti di depan lobi resort mewah. Pria-pria bertu

    Last Updated : 2025-01-14
  • Nona Muda, Mari Bercinta   Ternyata Lelaki Hidung Belang

    Suara denting peralatan makan di meja panjang bertaplak putih itu terdengar di sela-sela obrolan yang didominasi para orang tua. Celia yang duduk berseberangan dengan Harry Livingstone nampak cuek dan memilih mengisi perut dengan hidangan lezat di hadapannya.Dengan terang-terangan Harry menatap calon mempelainya dengan penuh minat. Dia pun memberi kode dengan suara berdesis agar Celia memperhatikannya alih-alih terus mengunyah makanan ini dan itu. "Sstt ... Celia, apa besok kita bisa bertemu di cafe? Aku ingin mengenalmu lebih dekat lagi, Sweetheart!" ucapnya."Hmm ... boleh. Jam sepuluh pagi di Riverside Cafe dekat rumahku, apa kau bisa, Harry?" jawab Celia yang ingin tahu sifat asli calon suaminya. Pembicaraan orang tua mereka sepertinya sudah pasti akan terjadi pernikahan kilat beberapa hari ke depan. Itu sedikit membuat Celia tak nyaman. Dia tidak ingin memilih suami seperti membeli kucing dalam karung. "Okay, aku pasti akan menemuimu di sana besok pagi, Celia. Ngomong-ngomong,

    Last Updated : 2025-01-15
  • Nona Muda, Mari Bercinta   Pengantin Wanita Kabur

    "Master Morgan, ini berita yang sangat gawat!" Alfons Boudin berlari masuk tanpa mengetuk pintu kantor bosnya lebih dahulu."Ada apa, Alfons?" tanya Morgan dengan dahi berkerut.Alfons menata napasnya yang tersengal-sengal di kursi seberang Morgan lalu menjawab, "Sir, wanita incaran Anda akan menikah besok di The Catedral of Saint Peter The Apostle!""WHAT?!" Morgan sontak bengong. "Yeah, ini bukan hoaks. Nona Celia Richero akan menikah dengan Harry Livingstone karena dijodohkan oleh papanya, Sir!" tutur Alfons.Morgan menghela napas. Sebenarnya dia ingin mengamuk. Berbulan-bulan dia menunggu Celia kembali ke Kansas. Namun, justru wanita itu akan dipersunting menjadi istri pria lain."Apa Celia setuju dinikahkan dengan pria pilihan papanya?" tanya Morgan tenang sekalipun penasaran. Dia kuatir calon suami Celia tidak menikahi wanita itu karena cinta melainkan terpaksa atau lebih buruknya hanya demi harta.Alfons mengendikkan bahunya, dia hanya mengetahui highlight berita itu dari Matt

    Last Updated : 2025-01-16
  • Nona Muda, Mari Bercinta   Malam Spesial Di Las Vegas

    "Adikmu sungguh punya nyali, Esme. Dia kabur sebelum berjalan ke altar. Aku penasaran seandainya dulu yang kunikahi bukan kau melainkan Celia. Apakah dia akan kabur dari pernikahan juga?" canda Austin Robertson di perjalanan pulang ke rumah keluarga Richero. Esmeralda mendengkus sinis seraya melirik suaminya yang duduk di bangku belakang mobil bersebelahan dengannya. "Aku malas membicarakan adik yang tak tahu diri dan kontroversial itu. Dia mempermalukan keluarga Richero. Entah siapa pria yang masih mau menikahinya?" sahut kakak tiri Celia dengan dada dipenuhi kebencian."Sepertinya Mama dan papa tak berhasil mendidik Celia. Sungguh disayangkan setelah dewasa kelakuan putri kandungku buruk sekali!" ujar Nyonya Emilia dari bangku depan samping sopir.Sedari dahulu memang mama kandung Celia lebih menyayangi Esmeralda, putri sambungnya. Dia selalu memandang Celia dengan kaca mata negatif seolah-olah anaknya adalah beban keluarga Richero."Biarkan saja Celia melanglang buana berpetualang

    Last Updated : 2025-01-17
  • Nona Muda, Mari Bercinta   Terpukau Sekali Lagi

    "Chef Morgan, tamu spesial kita malam ini ingin bertemu dengan Anda. Bagaimana?" Madeline memberi tahu big bossnya sesuai arahan Chef Eugene Botswa.Melihat big bossnya salah tingkah, Madeline berusaha menahan tawa. Dia tak menyangka Chef Morgan yang menjadi penguasa restoran waralaba tersebar di berbagai negara bagian Amerika Serikat nampak begitu menggemaskan."Ohh, benarkah?" Pria tampan itu menyisir rambut dengan jemari tangannya agar nampak lebih rapi."Anda terlihat mempesona begitu saja, Chef. Jangan kuatir!" ujar Madeline meyakinkan atasannya dengan seringai lebar."Princesstårta siap, Eugene?" seru Chef Morgan seraya menghela napas.Chef yang baru saja menghias bagian luar dari kue berlapis gula krim warna hijau itu menjawab, "Kue Anda siap dihidangkan, Sir!"Jantung Chef Morgan berdetak lebih kencang dari biasanya. Dia berdehem sambil me

    Last Updated : 2025-01-23

Latest chapter

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Welcome To My Paradise

    Pesawat lokal yang membawa Morgan, Celia, dan para pengawal mereka mendarat mulus di Bandara Internasional Lombok, Mandalika, Tanak Awu, Nusa Tenggara Barat. Mereka mengagumi betapa indah pulau kecil yang ada di sebelah timur Pulau Bali itu sejak taksi meluncur dari bandara menuju ke resort tepi pantai yang telah direservasi beberapa kamarnya oleh Morgan melalui booking online."Hubby, tidak percuma kita membelokkan rute liburan bulan madu ke mari sebelum ke Vietnam!" ujar Celia sembari melayangkan pandangan ke luar kaca jendela taksi. Pulau Lombok tidak sepadat Bali penduduknya. Masih banyak sekali daerah yang menyerupai hutan rimbun di kanan kiri jalan raya beraspal yang dilalui rombongan itu. Celia menurunkan kaca jendela untuk menghirup udara beraroma pantai yang dibawa angin yang berhembus dari arah garis pantai yang mengelilingi daratan."Yes, Baby Girl. Kuharap kamu akan puas dengan kunjungan kita karena ini khusus untuk menyelam di beberapa Gili. Apa tidak terlalu melelahkan

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Ketika Semua Wanita Meninggalkannya

    Esmeralda tahu mantan suaminya menatapnya terus menerus. Akan tetapi, kisah cintanya bersama Austin telah usai dengan ketok palu hakim di pengadilan negara bagian Kansas. Dia menghela napas perlahan-lahan lalu berjalan sesuai antrean pelayat pemakaman Tuan Brian Robertson untuk menaruh setangkai mawar putih ke atas gundukan tanah merah yang masih basah.Dia tak menyangka mantan ayah mertuanya akan pergi secepat ini semenjak perceraiannya dengan Austin. Setelah itu Esmeralda sengaja melangkah menjauhi kerumunan untuk menuju ke area parkir mobil. Karena langit sangat mendung dan aroma tanah begitu menyengat seolah pasti akan segera turun hujan, Dokter Jeffrey mengambil payung untuk mereka berdua di mobilnya.Pergelangan tangan Esmeralda dicekal erat dari belakang oleh seseorang. Dia pun membalik badannya. Sosok familiar yang memang sengaja dia hindari itu memandangi wajahnya dengan alis tebal berkerut."Apa maumu, Mi

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Berita Duka Mendadak

    Ricky Eston melirik melalui kaca spion tengah mobil, dia mulai cemas karena majikannya memejamkan mata dalam posisi duduk miring di bangku belakang. Tanpa menunda lagi, sopir keluarga Robertson itu menepikan mobil ke trotoar. Dia keluar dan membuka pintu sisi penumpang untuk memeriksa denyut nadi serta napas Tuan Brian.Namun, saat dia tidak menemukan tanda-tanda vital kehidupan pria berusia 65 tahun itu, Rick segera berseru, "Demi Tuhan! Mister Brian sudah tak bernyawa. Damn! Sudahlah tetap kubawa ke rumah sakit saja!" Dia langsung naik lagi ke bangku pengemudi dan menginjak gas dalam-dalam hingga kecepatan mobil melaju tinggi.Sesampainya di rumah sakit, Ricky Eston meminta paramedis memindahkan Tuan Brian Robertson ke brankar untuk dibawa ke poli IGD. Tak perlu waktu lama, Dokter John Karlson segera muncul menemui Rick lagi."Apa Anda keluarga pasien atas nama Mister Brian Robertson?" tanya dokter dengan wajah serius."Saya sopir beliau, Dok. Bagaimana kondisi Mister Brian?" sahut

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Pembalasan Telak Dari Tuan Arnold Richero

    "Lucas, terima kasih sudah meluangkan waktu menemuiku!" Tuan Arnold Richero berdiri berjabat tangan menyambut calon rekanannya."Ohh ... kau ini. Jangan sungkan. Ada hal penting apa sampai Tuan Besar Richero turun gunung? Bukankah Esme yang menangani perusahaan sekarang?" balas Lucas Stralin, kolega dekat grup Richero. Mereka duduk bersama di sofa sebuah coffeshop exclusive lobi hotel bintang lima di Kansas City. Waitress cantik menyajikan minuman pesanan dua pria berumur itu."Yeah ... urusan perusahaan Richero memang sudah kuserahkan sepenuhnya ke anak-anak. Ini berbeda, aku ingin perusahaanmu menjadi pesaing kuat untuk perusahaan ekspor impor milik keluarga Robertson. Rencananya aku akan menyuntikkan dana jumbo ke perusahaanmu sebagai investor!" terang Tuan Arnold Richero.Lucas Stralin menanggapi penuh semangat, "Wah, dengan senang hati aku akan menerima kucuran modal darimu, Arnold! Perusahaanku memang bersaing dengan perusahaan Robertson yang dijalankan oleh Austin, menantumu—"

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Peringatan Keras Untuk Katlin Rookie

    "Kate, kau diminta menemui Don Barlow di ruang bunker bawah tanah sekarang!" kurir pembawa pesan itu menemui Katlin Rookie saat jam bebas di penjara wanita. Wanita berkulit putih pucat yang jarang terkena sinar matahari dan berambut pirang kusam agak berantakan itu menjawab sambil tertawa sombong, "Ohh, apa big boss merindukanku?" "Entahlah, jangan berlama-lama!" tukas Julio yang langsung meninggalkan Katlin Rookie. Dia tahu tujuan dari pemanggilan wanita itu, tetapi dia tutup mulut.Katlin berpamitan dengan heboh kepada pengikutnya yang bertambah banyak semenjak dia menghajar Emilia Pilscher sampai babak belur. Sudah lebih dari 24 jam wanita itu belum kembali ke sel tahanannya dan terbaring lemah di pusat kesehatan penjara."Semangat, Kate. Kau pasti berhasil menyingkirkan perempuan lemah itu sehingga Don Barlow memanggilmu kembali untuk melayaninya!" ujar Velice sok tahu."Pastinya ... hanya wanita kuat yang cocok dengan pria yang berkuasa seperti John Barlow!" sahut Katlin dengan

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Menjenguk Wanita Kesayangannya yang Babak Belur

    "Don, lapor ... di penjara wanita ada kericuhan. Katlin menganiaya Emilia Pilscher bersama anak buahnya!" ujar Ricardo, tangan kanan John Barlow. Surat dari Zelda telah sampai di tangannya baru saja."Praang!" Gelas kaca dilempar hingga membentur tembok sel penjara pria hingga pecah berkeping-keping."Lantas apa yang terjadi? Katakan selengkapnya, jangan sepotong-sepotong, Bodoh!" teriak John Barlow tak sabar. Dia mencemaskan Emilia karena posisi bangunan penjara pria dan wanita terpisah. Ricardo pun menyeka peluh yang bermunculan di keningnya karena ketakutan menghadapi amarah big bossnya. "Ampun, Don. Saya hanya menerima secarik surat yang dikirim si tua Zelda. Ini silakan Anda baca langsung!" jawabnya sembari menyerahkan kertas kecil berisi tulisan tangan tak rapi seperti cakar ayam ke tangan John.Dengan mata melotot menyeramkan John Barlow membaca tulisan jelek yang mengabarkan bahwa Emilia dikeroyok oleh Katlin bersama enam anak buah wanita itu dan kini dirawat di pusat kesehat

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Menjelajah Pulau Bali yang Eksotis

    "Jadi kita akan meluncur ke Taman Safari Bali Marine Park, Tanah Lot, Pura Besakih, kemudian lanjut siang nanti ke Kawasan Patung Garuda Wishnu Kencana. Sorenya Mister Morgan meminta diantar ke Pantai Dreamland untuk berselancar ombak!" Bapak Wayan Krishna menjelaskan rute wisata hari ini kepada Celia dan Morgan sembari mengemudi mobil van berisi delapan orang tamu tersebut.Keenam pengawal Morgan masih sigap mengamankan bos dan nyonya bos mereka. Semuanya dalam kondisi sehat meskipun berpindah-pindah negara mengikuti perjalanan bulan madu penuh kenangan indah itu. Hanya di Selandia Baru saja Morgan meminta mereka tidak mengawal ketat saat berada di Canterbury karena memang jarang bertemu orang di kawasan yang masih alami.Perhentian pertama pagi ini di sebuah wahana taman safari yang memelihara berbagai hewan liar dan juga yang terlatih. Celia bersama Morgan sempat melihat pertunjukan burung Kakaktua, memberi makan gajah jinak, dan juga menonton sendratari harimau dengan para talent

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Bulan Madu Di Surga Tropis Katulistiwa

    Pesawat Qantas yang terbang dari Sydney menuju ke Pulau Bali, Indonesia mendarat mulus di Bandara Ngurah Rai pada sore hari Waktu Indonesia Bagian Tengah. Rombongan Celia-Morgan bersama para pengawal mereka dijemput oleh mobil resmi Melia Resort Nusa Dua Bali.Sopir mobil tersebut orang asli Bali yang bernama Bapak Wayan Krishna. Bahasa Inggrisnya bagus dan ramah menyambut wisatawan asing. Sepanjang perjalanan dia menjelaskan tempat-tempat yang mereka lalui dan juga mempromosikan tempat wisata menarik di Pulau Bali yang mungkin ingin dikunjungi Mister Morgan Bradburry dan Madam Celia Richero-Bradburry."Nah, kita sampai di tujuan, Sir, Madam! Bell boy akan membantu menurunkan barang bawaan rombongan ini. Silakan langsung check-in saja di bagian resepsionis!" kata Bapak Wayan Krisna setelah memasang hand rem mobil."Okay, terima kasih, Mister Wayan Krisna. Kami turun dulu ya!" pamit Morgan sembari menolong Celia turun dar

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Sebuah Malam Penuh Cinta Di Sydney (21+)

    Pertunjukan balet opera bertajuk Swan Lake yang dipentaskan di panggung Sydney Opera House di malam hari menutup rangkaian traveling bulan madu Morgan dan Celia di negeri kangguru, tepatnya di New South Wales. Siang tadi pasangan mesra itu mengunjungi Bondi Beach yang berpasir putih dan berombak sedang. Morgan mengajari Celia berselancar di atas papan surfing, dia jago menunggangi ombak terutama yang tinggi nan menantang.Tujuan mereka berikutnya adalah Pulau Bali, Indonesia. Morgan sangat bersemangat segera terbang ke sana karena banyak pantai berombak tinggi yang asik untuk berselancar. "Jadi ... besok kita akan meninggalkan Sydney, Celia. Apa kamu yakin tidak ingin menambah waktu liburan di sini?" tanya Morgan sambil merangkul bahu istrinya menyusuri halaman luas di depan Sydney Opera House yang memiliki pemandangan ke arah lautan."Aku mencemaskan molornya durasi bulan madu kita, Morgan. Katamu, kita masih akan ke beberapa negara Asia lainnya, bukan?" jawab Celia seraya menghela

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status