Beranda / Romansa / Nona Muda, Mari Bercinta / Didorong Ke Kolam Renang

Share

Didorong Ke Kolam Renang

Penulis: agneslovely2014
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-12 20:28:38

"Tidak. Buat apa aku menyesali keputusanku meninggalkanmu, Austin?" balas Celia, berusaha untuk tegar. Pernikahan yang seharusnya menjadi miliknya justru kandas dan mempelai wanita digantikan oleh Esmeralda.

Namun, Austin yang berpikir bahwa Celia hanya bersandiwara tak menyesal telah membiarkan dia menikahi Esmeralda segera menangkap pergelangan tangan mantan tunangannya itu. "Pembohong!" desisnya.

Senyum sinis dengan tatapan jijik itu tertuju ke wajah Austin. Dia menepiskan tangan yang mencengkeram erat dirinya hingga terasa sakit. "Jangan menyentuhku lagi. Kau tak layak!" hardik Celia bernada tajam. 

"Kau masih mencintaiku, bukan? Mana mungkin hanya karena masalah sepele lantas perasaan cinta yang dalam itu lenyap begitu saja, Celia!" cecar Austin yang masih menginginkan wanita bermata ungu di hadapannya. 

"Apa kau tuli? Kisah kita telah usai sejak aku memergokimu bersama Esme di night club—" Kata-kata selanjutnya tercekat di tenggorokannya karena ingatan bahwa pada malam yang sama dia kehilangan kehormatannya bersama pria asing mengaburkan pandangan Celia dengan air mata.

Austin menarik Celia ke pelukannya. Dia salah memahami bahwa alasan Celia menangis karena dirinya. Segera wanita muda itu memberontak dari pelukannya. "Lepaskan aku! Apa yang kau lakukan, Austin?!" serunya panik karena itu bukan pemandangan yang pantas di mata publik. Austin adalah kakak iparnya yang akan merayakan pesta pernikahan siang ini.

"CELIA!" Teriakan gusar Esmeralda menyentakkan kesadaran Austin dan Celia. Mereka langsung menjaga jarak satu sama lain dengan jengah.

Esmeralda dengan gaun pengantin putihnya yang mekar heboh menghampiri Austin dan Celia dengan langkah menghentak-hentak penuh kecemburuan. 

"Ini hanya salah paham, Esme!" bela Celia dengan wajah diliputi kekuatiran.

"PLAK!" Tamparan keras Esmeralda mendarat telak di pipi Celia dengan suara yang kencang. "Baru saja kami diumumkan sah menjadi suami istri, kau sudah gatal ingin merebut Austin kembali? Dasar murahan!" teriak Esmeralda kalap memaki-maki Celia.

Air mata menganak sungai membasahi wajah Celia yang make up-nya berantakan. "Aku tidak begitu—" bisiknya lirih. Emosi kakak tirinya seolah menghanguskan Celia. Sementara para tamu tertarik mengerumuni kehebohan di pesta yang bahkan belum dimulai itu.

Tak cukup di situ saja, Esmeralda mendorong tubuh Celia hingga tercebur ke kolam renang.

"BYUURR!"

Gaun bermodel maxi dress yang dikenakan Celia membuatnya kesulitan berenang dan kakinya kram karena mendadak tenggelam di kolam renang.

"Tolong! Tolong aku!" teriaknya seraya berusaha menyembulkan wajahnya ke permukaan air.

Orang-orang di tepi kolam renang enggan untuk berbasah-basah karena menolongnya. Sebagian besar juga tak mengenal Celia. Sedangkan, Austin bergeming di tempatnya berdiri digandeng oleh Esmeralda, dia hanya diam menyaksikan mantan tunangannya tenggelam. 

Morgan yang baru saja sampai di tempat acara pesta pernikahan CEO muda grup Richero, penyuplai minyak goreng sawit dan produk olahan susu perusahaannya mengerutkan kening melihat kerumunan tak wajar di tepi kolam renang. Suara wanita yang menjerit putus asa memohon pertolongan disertai kecipak heboh air mengisyaratkan bahwa ada yang nyaris tenggelam.

Dia segera menerobos kerumunan dan melihat siapa yang berada di kolam renang. "Wanita pemilik gelang emas itu!" gumam Morgan sembari mencopot jas dan sepatunya. Tanpa menunda lagi dia menceburkan diri untuk menolong Celia.

"Jangan panik, Nona. Aku akan menolongmu!" ujar Morgan sambil merengkuh tubuh Celia. Dia berenang menuju tepi kolam.

"Terima kasih, Tuan. Maaf merepotkanmu—kakiku kram dan gaun pesta ini membuatku sulit berenang!" jawab Celia lega. Dia dinaikkan ke ubin tepi kolam. Lengan kekar berbulu gelap itu membuatnya teringat sesuatu yang samar-samar.

"Apa kamu punya pakaian ganti, Nona? Atau perlu kuantar pulang bersama sopirku?" tawar Morgan dengan debaran jantung lebih kencang saat menatap sepasang mata ungu yang menghantui mimpi-mimpi indahnya belakangan ini.

"Umm ... aku bisa naik ke kamarku di hotel ini. Ada pakaian bersih. Bagaimana dengan Anda?" sahut Celia yang masih belum mengenali Morgan. Dia terlalu panik pagi itu saat kabur dari kamar VIP night club.

"Jangan kuatir, aku bisa pulang ke rumah!" jawab Morgan dengan jemari mengusap pipi Celia yang basah. Dia tak mampu menahan keinginan untuk merengkuh wanita yang basah kuyup itu ke dekapannya.

Celia membiarkan Morgan membantu menghilangkan kram di telapak kaki hingga ke betisnya. Mereka berdua tak menghiraukan para tamu yang sibuk berpesta merayakan pernikahan Austin dan Esmeralda di sisi lain kolam renang. 

Tuan Arnold Richero tergopoh-gopoh menghampiri Celia yang duduk di tepi kolam dalam kondisi mengenaskan. "Sayang, apa yang terjadi? Kenapa kamu malah basah kuyup begini?" serunya panik memeriksa kondisi putri bungsu hasil pernikahan keduanya.

"Aku baik-baik saja, Pa. Ehh ... mungkin kehadiran Papa lebih diperlukan di pelaminan. Acara sudah dimulai—" Celia tak enak hati karena justru papanya lebih memilih memperhatikan dia yang jelas-jelas bukan bintang pesta siang ini.

"Biarkan mereka berpesta, kamu membuat Papa cemas setengah mati. Apa kamu baik-baik saja? Atau Papa antar ke rumah sakit?" ujar Tuan Arnold Richero memindai tubuh Celia yang menggigil kedinginan dan juga bersin-bersin. Dia pun menoleh ke pria yang nampaknya basah kuyup juga karena menolong Celia tadi.

"Ahh ... kalau tidak salah, Anda Mister Morgan Bradburry?!" seru papa Celia yang mengenal Morgan sebagai salah satu kolega bisnisnya.

Morgan menghela napas dan tersenyum tipis. "Ya. Saya Morgan, Sir. Permisi, sepertinya saya harus meninggalkan pesta lebih cepat!" pamit Morgan karena dirinya basah kuyup. Dia juga belum siap untuk menjelaskan tentang 'malam itu' ke Tuan Arnold Richero.

"Terima kasih sudah menolong Celia. Anda pasti kedinginan, jangan ditunda lagi untuk berganti pakaian!" sahut papa Celia sungkan.

Celia dan Morgan berpisah dengan sebuah tatapan penasaran di antara mereka berdua. Bahu Celia dirangkul oleh papanya sebelum dipanggilkan Hilda, kepala pelayan keluarga Richero untuk membantunya berganti pakaian. 

Ketika Alfons Boudin melihat bosnya basah kuyup tanpa ada tanda-tanda cuaca hujan, dia terkejut. "Baju Anda basah, Sir?" tukasnya.

"Accident. Antar aku pulang, si cantik memang putri keluarga Richero seperti laporanmu kemarin, Alfons. Kita bicarakan rencana selanjutnya di jalan ke penthouse!" jawab Morgan praktis. Dia naik ke bangku belakang mobilnya lalu diantar pulang oleh sopir dan ditemani Alfons.

Seusai mandi dan mengeringkan diri, Celia mengenakan gaun pesta yang dikirim langsung dari butik. Papanya menelepon kolega pemilik butik di mall untuk mengirimkan sebuah gaun cantik berwarna biru muda selutut untuk Celia.

"Papa memang yang paling sayang kepadaku!" ucap Celia dipenuhi rasa haru di dadanya. Dia pun segera mengenakan gaun tersebut dibantu oleh Hilda.

"Apa Nona Muda ingin turun lagi ke pesta sekarang?" tanya wanita berusia awal tiga puluh tahun itu ragu-ragu. Esmeralda dan Celia berkonflik sengit karena memperebutkan seorang pria, pikirnya.

"Hmm ... tentunya, perutku kembung karena menahan lapar!" sahut Celia ringan lalu melangkah ringan meninggalkan kamar Hotel Westin Kansas City.

Pesta perayaan pernikahan Austin dan Esmeralda sudah tak seramai tadi karena puncak acara telah terlewati. Beberapa tamu bergerombol sibuk bergosip dan mereka melirik Celia dengan tatapan tak bersahabat. Namun, Celia tak ambil pusing. Dia terus melewati mereka dan langsung mengambil menu makanan prasmanan ke piring bersih.

Tuan Arnold Richero menghampiri meja Celia dan menemani putrinya makan sekalipun agak terlambat. Mereka mengobrol santai berdua tanpa mempedulikan Emilia yang masih setia mendampingi Esmeralda dan Austin bersama pasangan Robertson di meja lain.

"Papa, izinkan aku menenangkan diri dengan bertamasya ke Carribean Island, boleh ya?" pinta Celia dengan hati-hati.

"Berapa lama kamu akan pergi dari Kansas, Sayang?" tanya Tuan Arnold dengan berat hati.

Celia menjawab sambil mengunyah daging bebek panggang yang lezat, "Aku belum tahu pastinya, Pa. Namun, aku akan berangkat besok pagi karena tiket pesawat sudah kupesan dengan pembayaran lunas kemarin."

Tuan Arnold menghela napas, dia pun mengangguk setuju. "Bawa Hernandez untuk menjagamu. Bila perlu ajak beberapa pengawal tambahan!" pesannya.

"Hernandez saja cukup, Pa. Dia bisa menjagaku!" jawab Celia seraya tersenyum lega, akhirnya dia bisa meninggalkan Esmeralda dan Austin jauh-jauh tanpa drama yang tak perlu.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (34)
goodnovel comment avatar
Tanzanite Haflmoon
ya Allah sialan Austin apalagi Esme. masa tega gitu bikin Celia jatuh di kolam pengen timpuk
goodnovel comment avatar
Widia Anaska
dari sekian banyak orang ditempat pesta ngeliat kamu did0r0ng jatuh kok ya ga ada yg menolong itu orang2 pada ga punya hati kah
goodnovel comment avatar
Widia Anaska
pergi cel... pergi lah menepi sejenak kamu juga berhak bahagia cel yang penting papamu masih sangat menyayangi mu juga perduli sama kamu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Kabur Ke Carribean Islands

    "Hey, Celia. Seharusnya aku dan suamiku yang pergi berbulan madu, kenapa kau yang justru buru-buru terbang ke Bahama?" protes Esmeralda dengan nada meliuk-liuk. "Sudahlah, Esme Sayang. Kita pergi bulan madu kapan pun kau mau? Biarkan Celia memilih yang ingin dia lakukan," bela Austin. Dan istrinya langsung mendelik menatap dia.Celia pun angkat bicara. "Bagian terpentingnya, aku tak akan mengganggu kalian, bukan? Sudah waktunya aku berangkat ke bandara. Sampai jumpa ketika aku pulang jalan-jalan di Carribean Island!" Dia bangkit dari kursi makan lalu berpelukan dengan papa mamanya. Celia hanya melambaikan tangan sekilas ke arah pasangan pengantin baru itu sebelum menenteng tas tangannya menuju teras depan.Hari masih pagi sekali ketika Celia bertolak menuju ke Bahamas Island, pilihan pertamanya untuk bertamasya di Carribean Island. Fabio Hernandez mengawalnya selama berada di luar Kansas. Iklim tropis yang kaya akan sinar matahari membuat Celia serasa lahir baru setelah menghadapi b

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Nona Muda, Mari Bercinta   Dipaksa Pulang Ke Kansas

    Private jet yang membawa Carlos Peron bersama selusin pengawal berbadan tegap mendarat di Bandara Internasional Owen Roberts (ORIA) yang terletak di Grand Cayman. Mereka segera menaiki beberapa taksi bandara menuju resort tempat nona muda Richero menginap. Pesawat sewaan itu tetap terparkir di bandara karena mereka akan langsung kembali ke Kansas City."Apa kau yakin, Nona Celia akan menuruti keinginan papanya, Carlos?" tanya George yang duduk di bangku sebelah sopir taksi."Hmm ... mustahil. Gadis itu terlalu bengal untuk patuh dijodohkan dengan pria pilihan Mister Arnold. Pokoknya jaga jangan sampai dia kabur. Aku sendiri yang akan memanggulnya di bahu bila dia menolak dan berusaha melarikan diri!" jawab Carlos Peron. Penampilan Celia yang lemah gemulai nan anggun hanya kamuflase dan dia tahu itu karena Celia penggemar olahraga atletik sejak kecil, tubuh gadis itu sangatlah lentur dan lincah.Empat taksi bercat kuning itu berderet berhenti di depan lobi resort mewah. Pria-pria bertu

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14
  • Nona Muda, Mari Bercinta   Ternyata Lelaki Hidung Belang

    Suara denting peralatan makan di meja panjang bertaplak putih itu terdengar di sela-sela obrolan yang didominasi para orang tua. Celia yang duduk berseberangan dengan Harry Livingstone nampak cuek dan memilih mengisi perut dengan hidangan lezat di hadapannya.Dengan terang-terangan Harry menatap calon mempelainya dengan penuh minat. Dia pun memberi kode dengan suara berdesis agar Celia memperhatikannya alih-alih terus mengunyah makanan ini dan itu. "Sstt ... Celia, apa besok kita bisa bertemu di cafe? Aku ingin mengenalmu lebih dekat lagi, Sweetheart!" ucapnya."Hmm ... boleh. Jam sepuluh pagi di Riverside Cafe dekat rumahku, apa kau bisa, Harry?" jawab Celia yang ingin tahu sifat asli calon suaminya. Pembicaraan orang tua mereka sepertinya sudah pasti akan terjadi pernikahan kilat beberapa hari ke depan. Itu sedikit membuat Celia tak nyaman. Dia tidak ingin memilih suami seperti membeli kucing dalam karung. "Okay, aku pasti akan menemuimu di sana besok pagi, Celia. Ngomong-ngomong,

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-15
  • Nona Muda, Mari Bercinta   Pengantin Wanita Kabur

    "Master Morgan, ini berita yang sangat gawat!" Alfons Boudin berlari masuk tanpa mengetuk pintu kantor bosnya lebih dahulu."Ada apa, Alfons?" tanya Morgan dengan dahi berkerut.Alfons menata napasnya yang tersengal-sengal di kursi seberang Morgan lalu menjawab, "Sir, wanita incaran Anda akan menikah besok di The Catedral of Saint Peter The Apostle!""WHAT?!" Morgan sontak bengong. "Yeah, ini bukan hoaks. Nona Celia Richero akan menikah dengan Harry Livingstone karena dijodohkan oleh papanya, Sir!" tutur Alfons.Morgan menghela napas. Sebenarnya dia ingin mengamuk. Berbulan-bulan dia menunggu Celia kembali ke Kansas. Namun, justru wanita itu akan dipersunting menjadi istri pria lain."Apa Celia setuju dinikahkan dengan pria pilihan papanya?" tanya Morgan tenang sekalipun penasaran. Dia kuatir calon suami Celia tidak menikahi wanita itu karena cinta melainkan terpaksa atau lebih buruknya hanya demi harta.Alfons mengendikkan bahunya, dia hanya mengetahui highlight berita itu dari Matt

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-16
  • Nona Muda, Mari Bercinta   Malam Spesial Di Las Vegas

    "Adikmu sungguh punya nyali, Esme. Dia kabur sebelum berjalan ke altar. Aku penasaran seandainya dulu yang kunikahi bukan kau melainkan Celia. Apakah dia akan kabur dari pernikahan juga?" canda Austin Robertson di perjalanan pulang ke rumah keluarga Richero. Esmeralda mendengkus sinis seraya melirik suaminya yang duduk di bangku belakang mobil bersebelahan dengannya. "Aku malas membicarakan adik yang tak tahu diri dan kontroversial itu. Dia mempermalukan keluarga Richero. Entah siapa pria yang masih mau menikahinya?" sahut kakak tiri Celia dengan dada dipenuhi kebencian."Sepertinya Mama dan papa tak berhasil mendidik Celia. Sungguh disayangkan setelah dewasa kelakuan putri kandungku buruk sekali!" ujar Nyonya Emilia dari bangku depan samping sopir.Sedari dahulu memang mama kandung Celia lebih menyayangi Esmeralda, putri sambungnya. Dia selalu memandang Celia dengan kaca mata negatif seolah-olah anaknya adalah beban keluarga Richero."Biarkan saja Celia melanglang buana berpetualang

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-17
  • Nona Muda, Mari Bercinta   Terpukau Sekali Lagi

    "Chef Morgan, tamu spesial kita malam ini ingin bertemu dengan Anda. Bagaimana?" Madeline memberi tahu big bossnya sesuai arahan Chef Eugene Botswa.Melihat big bossnya salah tingkah, Madeline berusaha menahan tawa. Dia tak menyangka Chef Morgan yang menjadi penguasa restoran waralaba tersebar di berbagai negara bagian Amerika Serikat nampak begitu menggemaskan."Ohh, benarkah?" Pria tampan itu menyisir rambut dengan jemari tangannya agar nampak lebih rapi."Anda terlihat mempesona begitu saja, Chef. Jangan kuatir!" ujar Madeline meyakinkan atasannya dengan seringai lebar."Princesstårta siap, Eugene?" seru Chef Morgan seraya menghela napas.Chef yang baru saja menghias bagian luar dari kue berlapis gula krim warna hijau itu menjawab, "Kue Anda siap dihidangkan, Sir!"Jantung Chef Morgan berdetak lebih kencang dari biasanya. Dia berdehem sambil me

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • Nona Muda, Mari Bercinta   Mengamuk Di Meja Makan

    "Hai, Celia Sayang. Senang sekali melihatmu kembali ke rumah. Kau makin kurus saja, pasti makanmu tak teratur ya?" sambut Tuan Arnold Richero di teras depan rumahnya. Dia memeluk putri bungsu kesayangannya penuh kerinduan.Celia pun tahu pria dengan rambut beruban yang sedang memeluknya itu yang paling peduli dan menyayanginya. Hanya saja dia waswas akan dijodohkan lagi dengan pria sok baik lainnya seperti Harry Livingstone yang aslinya brengsek."Papa, aku juga kangen padamu. Ayo kita masuk dan mengobrol di ruang keluarga saja. Musim dingin sudah mulai menunjukkan tanda-tanda turun salju pertama tak lama lagi, udara mulai turun suhunya ke nol derajat Celcius!" ajak Celia sembari menggandeng lengan papanya masuk ke dalam rumah."Syukurlah kamu sudah pulang hari ini. Papa akan jauh lebih kuatir bila kamu berada jauh dari keluarga sendirian di luar sana. Celia, tolong dengarkan Papa kali ini. Menikahlah. Ada seorang

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • Nona Muda, Mari Bercinta   Mendarat Di Dekapan Hangat Chef Tampan

    "Hentikan pertengkaran kalian!" Suara Tuan Arnold yang penuh wibawa menggelegar di ruang makan. Kakak beradik beda ibu itu harus dilerai.Mark merangkul bahu Celia yang dalam kondisi basah wajahnya oleh wine, sedangkan Austin menenangkan Esmeralda yang menatap kejam ke arah adik tirinya.Emilia pun berkata, "Celia, dengarkan nasihat kakakmu. Mama malu kalau sampai kamu menggoda kakak iparmu agar kembali lagi bersamamu. Dia suami Esme sekarang. Lebih baik segera menikah saja dengan Mark. Kau akan mudah melepaskan masa lalumu bersama Austin!"Mendengar mamanya membela Esmeralda lagi, Celia rasanya tak tahan ingin mengamuk. "Ohh yeah, bela terus anak kesayanganmu itu, Ma. Dia yang menikungku dari belakang. Lantas kini aku seperti orang sakit jiwa obsesif yang berusaha menggoda mantan tunanganku lagi. Maaf saja, kalian salah mengira. Segalanya di antara kami berdua telah usai!""Celia, jaga mulutmu

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23

Bab terbaru

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Welcome To My Paradise

    Pesawat lokal yang membawa Morgan, Celia, dan para pengawal mereka mendarat mulus di Bandara Internasional Lombok, Mandalika, Tanak Awu, Nusa Tenggara Barat. Mereka mengagumi betapa indah pulau kecil yang ada di sebelah timur Pulau Bali itu sejak taksi meluncur dari bandara menuju ke resort tepi pantai yang telah direservasi beberapa kamarnya oleh Morgan melalui booking online."Hubby, tidak percuma kita membelokkan rute liburan bulan madu ke mari sebelum ke Vietnam!" ujar Celia sembari melayangkan pandangan ke luar kaca jendela taksi. Pulau Lombok tidak sepadat Bali penduduknya. Masih banyak sekali daerah yang menyerupai hutan rimbun di kanan kiri jalan raya beraspal yang dilalui rombongan itu. Celia menurunkan kaca jendela untuk menghirup udara beraroma pantai yang dibawa angin yang berhembus dari arah garis pantai yang mengelilingi daratan."Yes, Baby Girl. Kuharap kamu akan puas dengan kunjungan kita karena ini khusus untuk menyelam di beberapa Gili. Apa tidak terlalu melelahkan

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Ketika Semua Wanita Meninggalkannya

    Esmeralda tahu mantan suaminya menatapnya terus menerus. Akan tetapi, kisah cintanya bersama Austin telah usai dengan ketok palu hakim di pengadilan negara bagian Kansas. Dia menghela napas perlahan-lahan lalu berjalan sesuai antrean pelayat pemakaman Tuan Brian Robertson untuk menaruh setangkai mawar putih ke atas gundukan tanah merah yang masih basah.Dia tak menyangka mantan ayah mertuanya akan pergi secepat ini semenjak perceraiannya dengan Austin. Setelah itu Esmeralda sengaja melangkah menjauhi kerumunan untuk menuju ke area parkir mobil. Karena langit sangat mendung dan aroma tanah begitu menyengat seolah pasti akan segera turun hujan, Dokter Jeffrey mengambil payung untuk mereka berdua di mobilnya.Pergelangan tangan Esmeralda dicekal erat dari belakang oleh seseorang. Dia pun membalik badannya. Sosok familiar yang memang sengaja dia hindari itu memandangi wajahnya dengan alis tebal berkerut."Apa maumu, Mi

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Berita Duka Mendadak

    Ricky Eston melirik melalui kaca spion tengah mobil, dia mulai cemas karena majikannya memejamkan mata dalam posisi duduk miring di bangku belakang. Tanpa menunda lagi, sopir keluarga Robertson itu menepikan mobil ke trotoar. Dia keluar dan membuka pintu sisi penumpang untuk memeriksa denyut nadi serta napas Tuan Brian.Namun, saat dia tidak menemukan tanda-tanda vital kehidupan pria berusia 65 tahun itu, Rick segera berseru, "Demi Tuhan! Mister Brian sudah tak bernyawa. Damn! Sudahlah tetap kubawa ke rumah sakit saja!" Dia langsung naik lagi ke bangku pengemudi dan menginjak gas dalam-dalam hingga kecepatan mobil melaju tinggi.Sesampainya di rumah sakit, Ricky Eston meminta paramedis memindahkan Tuan Brian Robertson ke brankar untuk dibawa ke poli IGD. Tak perlu waktu lama, Dokter John Karlson segera muncul menemui Rick lagi."Apa Anda keluarga pasien atas nama Mister Brian Robertson?" tanya dokter dengan wajah serius."Saya sopir beliau, Dok. Bagaimana kondisi Mister Brian?" sahut

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Pembalasan Telak Dari Tuan Arnold Richero

    "Lucas, terima kasih sudah meluangkan waktu menemuiku!" Tuan Arnold Richero berdiri berjabat tangan menyambut calon rekanannya."Ohh ... kau ini. Jangan sungkan. Ada hal penting apa sampai Tuan Besar Richero turun gunung? Bukankah Esme yang menangani perusahaan sekarang?" balas Lucas Stralin, kolega dekat grup Richero. Mereka duduk bersama di sofa sebuah coffeshop exclusive lobi hotel bintang lima di Kansas City. Waitress cantik menyajikan minuman pesanan dua pria berumur itu."Yeah ... urusan perusahaan Richero memang sudah kuserahkan sepenuhnya ke anak-anak. Ini berbeda, aku ingin perusahaanmu menjadi pesaing kuat untuk perusahaan ekspor impor milik keluarga Robertson. Rencananya aku akan menyuntikkan dana jumbo ke perusahaanmu sebagai investor!" terang Tuan Arnold Richero.Lucas Stralin menanggapi penuh semangat, "Wah, dengan senang hati aku akan menerima kucuran modal darimu, Arnold! Perusahaanku memang bersaing dengan perusahaan Robertson yang dijalankan oleh Austin, menantumu—"

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Peringatan Keras Untuk Katlin Rookie

    "Kate, kau diminta menemui Don Barlow di ruang bunker bawah tanah sekarang!" kurir pembawa pesan itu menemui Katlin Rookie saat jam bebas di penjara wanita. Wanita berkulit putih pucat yang jarang terkena sinar matahari dan berambut pirang kusam agak berantakan itu menjawab sambil tertawa sombong, "Ohh, apa big boss merindukanku?" "Entahlah, jangan berlama-lama!" tukas Julio yang langsung meninggalkan Katlin Rookie. Dia tahu tujuan dari pemanggilan wanita itu, tetapi dia tutup mulut.Katlin berpamitan dengan heboh kepada pengikutnya yang bertambah banyak semenjak dia menghajar Emilia Pilscher sampai babak belur. Sudah lebih dari 24 jam wanita itu belum kembali ke sel tahanannya dan terbaring lemah di pusat kesehatan penjara."Semangat, Kate. Kau pasti berhasil menyingkirkan perempuan lemah itu sehingga Don Barlow memanggilmu kembali untuk melayaninya!" ujar Velice sok tahu."Pastinya ... hanya wanita kuat yang cocok dengan pria yang berkuasa seperti John Barlow!" sahut Katlin dengan

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Menjenguk Wanita Kesayangannya yang Babak Belur

    "Don, lapor ... di penjara wanita ada kericuhan. Katlin menganiaya Emilia Pilscher bersama anak buahnya!" ujar Ricardo, tangan kanan John Barlow. Surat dari Zelda telah sampai di tangannya baru saja."Praang!" Gelas kaca dilempar hingga membentur tembok sel penjara pria hingga pecah berkeping-keping."Lantas apa yang terjadi? Katakan selengkapnya, jangan sepotong-sepotong, Bodoh!" teriak John Barlow tak sabar. Dia mencemaskan Emilia karena posisi bangunan penjara pria dan wanita terpisah. Ricardo pun menyeka peluh yang bermunculan di keningnya karena ketakutan menghadapi amarah big bossnya. "Ampun, Don. Saya hanya menerima secarik surat yang dikirim si tua Zelda. Ini silakan Anda baca langsung!" jawabnya sembari menyerahkan kertas kecil berisi tulisan tangan tak rapi seperti cakar ayam ke tangan John.Dengan mata melotot menyeramkan John Barlow membaca tulisan jelek yang mengabarkan bahwa Emilia dikeroyok oleh Katlin bersama enam anak buah wanita itu dan kini dirawat di pusat kesehat

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Menjelajah Pulau Bali yang Eksotis

    "Jadi kita akan meluncur ke Taman Safari Bali Marine Park, Tanah Lot, Pura Besakih, kemudian lanjut siang nanti ke Kawasan Patung Garuda Wishnu Kencana. Sorenya Mister Morgan meminta diantar ke Pantai Dreamland untuk berselancar ombak!" Bapak Wayan Krishna menjelaskan rute wisata hari ini kepada Celia dan Morgan sembari mengemudi mobil van berisi delapan orang tamu tersebut.Keenam pengawal Morgan masih sigap mengamankan bos dan nyonya bos mereka. Semuanya dalam kondisi sehat meskipun berpindah-pindah negara mengikuti perjalanan bulan madu penuh kenangan indah itu. Hanya di Selandia Baru saja Morgan meminta mereka tidak mengawal ketat saat berada di Canterbury karena memang jarang bertemu orang di kawasan yang masih alami.Perhentian pertama pagi ini di sebuah wahana taman safari yang memelihara berbagai hewan liar dan juga yang terlatih. Celia bersama Morgan sempat melihat pertunjukan burung Kakaktua, memberi makan gajah jinak, dan juga menonton sendratari harimau dengan para talent

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Bulan Madu Di Surga Tropis Katulistiwa

    Pesawat Qantas yang terbang dari Sydney menuju ke Pulau Bali, Indonesia mendarat mulus di Bandara Ngurah Rai pada sore hari Waktu Indonesia Bagian Tengah. Rombongan Celia-Morgan bersama para pengawal mereka dijemput oleh mobil resmi Melia Resort Nusa Dua Bali.Sopir mobil tersebut orang asli Bali yang bernama Bapak Wayan Krishna. Bahasa Inggrisnya bagus dan ramah menyambut wisatawan asing. Sepanjang perjalanan dia menjelaskan tempat-tempat yang mereka lalui dan juga mempromosikan tempat wisata menarik di Pulau Bali yang mungkin ingin dikunjungi Mister Morgan Bradburry dan Madam Celia Richero-Bradburry."Nah, kita sampai di tujuan, Sir, Madam! Bell boy akan membantu menurunkan barang bawaan rombongan ini. Silakan langsung check-in saja di bagian resepsionis!" kata Bapak Wayan Krisna setelah memasang hand rem mobil."Okay, terima kasih, Mister Wayan Krisna. Kami turun dulu ya!" pamit Morgan sembari menolong Celia turun dar

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Sebuah Malam Penuh Cinta Di Sydney (21+)

    Pertunjukan balet opera bertajuk Swan Lake yang dipentaskan di panggung Sydney Opera House di malam hari menutup rangkaian traveling bulan madu Morgan dan Celia di negeri kangguru, tepatnya di New South Wales. Siang tadi pasangan mesra itu mengunjungi Bondi Beach yang berpasir putih dan berombak sedang. Morgan mengajari Celia berselancar di atas papan surfing, dia jago menunggangi ombak terutama yang tinggi nan menantang.Tujuan mereka berikutnya adalah Pulau Bali, Indonesia. Morgan sangat bersemangat segera terbang ke sana karena banyak pantai berombak tinggi yang asik untuk berselancar. "Jadi ... besok kita akan meninggalkan Sydney, Celia. Apa kamu yakin tidak ingin menambah waktu liburan di sini?" tanya Morgan sambil merangkul bahu istrinya menyusuri halaman luas di depan Sydney Opera House yang memiliki pemandangan ke arah lautan."Aku mencemaskan molornya durasi bulan madu kita, Morgan. Katamu, kita masih akan ke beberapa negara Asia lainnya, bukan?" jawab Celia seraya menghela

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status