Home / Romansa / Nona Muda, Mari Bercinta / Ternyata Lelaki Hidung Belang

Share

Ternyata Lelaki Hidung Belang

last update Last Updated: 2025-01-15 19:21:58

Suara denting peralatan makan di meja panjang bertaplak putih itu terdengar di sela-sela obrolan yang didominasi para orang tua. Celia yang duduk berseberangan dengan Harry Livingstone nampak cuek dan memilih mengisi perut dengan hidangan lezat di hadapannya.

Dengan terang-terangan Harry menatap calon mempelainya dengan penuh minat. Dia pun memberi kode dengan suara berdesis agar Celia memperhatikannya alih-alih terus mengunyah makanan ini dan itu. "Sstt ... Celia, apa besok kita bisa bertemu di cafe? Aku ingin mengenalmu lebih dekat lagi, Sweetheart!" ucapnya.

"Hmm ... boleh. Jam sepuluh pagi di Riverside Cafe dekat rumahku, apa kau bisa, Harry?" jawab Celia yang ingin tahu sifat asli calon suaminya. 

Pembicaraan orang tua mereka sepertinya sudah pasti akan terjadi pernikahan kilat beberapa hari ke depan. Itu sedikit membuat Celia tak nyaman. Dia tidak ingin memilih suami seperti membeli kucing dalam karung. 

"Okay, aku pasti akan menemuimu di sana besok pagi, Celia. Ngomong-ngomong, berapa umurmu?" tanya Harry yang mulai menikmati hidangan pencuci mulut yang disajikan pelayan kediaman Richero.

Celia mengamati pria di hadapannya itu, dia sedikit mengerutkan kening sesaat menangkap basah Harry menatap genit ke Edna, pelayan rumahnya yang berusia remaja. 'Ckk ... semua pria sama saja! Dia pasti seperti Austin yang mudah berselingkuh. Hell!' batin Celia kecewa. Dia nyaris ingin membatalkan janji mereka besok pagi karena kesan pertama yang dia dapatkan sudah cukup untuk mencoret Harry dari daftar suami idaman versinya.

"Hello ... Celia, apa kau melamun?" tegur Harry tanpa mengetahui isi pikiran wanita itu.

"Ohh ... hanya teringat sesuatu saja. Umurku 25 tahun, kenapa?" jawab Celia dengan polos. Terkadang orang mengira dia hanya seorang nona muda payah yang kurang pintar, hanya bisa berfoya-foya menghabiskan harta keluarga Richero. Berbeda dengan Esmeralda yang menjadi CEO.

Harry pun berkomentar, "Usiamu sudah saatnya berkeluarga, jangan menolak tawaran pernikahan dariku. Ini sudah yang terbaik untuk kita berdua!"

'Cih ... pede sekali kau!' batin Celia seraya mengulas senyum manis di bibir mungilnya. "Kita lihat saja nanti, Harry. Bukankah jodoh itu misteri Illahi?" balasnya netral.

"Ahh ... jangan mengelak lagi, Celia. Kaulah jodohku!" tukas Harry tanpa goyah sedikit pun.

Celia enggan menanggapi berlebihan karena pasti akan berujung ke perdebatan. Dia hanya tersenyum tipis dan menikmati Chantily Cake dengan isian cream vanilla dan buah persik segar.

Acara makan malam perjodohan Harry dan Celia dianggap sukses oleh kedua belah keluarga konglomerat di Kansas tersebut. Namun, tidak bagi Celia, dia bertekad untuk kabur saja dari pernikahan yang dipaksakan oleh orang tuanya.

Pagi harinya di Riverside Cafe, Celia menemui Harry Livingstone sesuai janji. Mereka duduk di meja saling berhadapan. "Kuharap kau suka bunga ini, Celia Darling!" ucap Harry yang membawakannya buket bunga mawar merah berisi 20 tangkai bunga mekar.

"Wah, cantik sekali. Terima kasih, Harry!" puji Celia yang sontak membuat calon suaminya bangga. 

"Excuse me. Apa ingin memesan sekarang atau nanti saja?" Waitress cafe berpenampilan menarik dengan celemek dan seragam rok mini setengah paha menghampiri meja mereka.

Mata Harry berbinar-binar memandangi waitress itu dan mengerling genit sekali. Dia tak tahu bahwa Celia memperhatikan setiap gerak geriknya. 

'Ohh Gosh! Dasar hidung belang payah, kambing betina diberi bedak pun sepertinya akan digoda kalau lewat di hadapan Harry!' geram Celia dalam hatinya. Keputusannya sudah bulat, pria itu tak layak menjadi suaminya sampai dunia berakhir.

"Maafkan aku, Harry. Ternyata aku ada janji penting dengan Esme dan Austin terkait perusahaan. Izinkan aku pergi sekarang ya?" ujar Celia berpura-pura. Dia malas membuang waktu untuk lelaki playboy yang tak selevel dengannya. Dia tidak akan pernah bisa menuntut kesetiaan dari pria semacam Harry Livingstone.

"Apa tidak bisa minta ditunda beberapa jam saja, Celia? Kita baru saja bertemu di sini!" Harry merajuk tak ingin ditinggalkan.

Celia mengendikkan bahunya. "Maaf, ini hal penting terkait klien perusahaan kami. Aku baru saja bergabung dengan bisnis keluarga Richero!" kilahnya mencari alasan yang meyakinkan. Dia segera bangkit dari kursi dan membawa buket bunga mawar merah itu dan berkata, "Terima kasih untuk buket cantik ini ya!" Celia pun melangkah cepat meninggalkan Riverside Cafe.

Dari bangku cafe, Harry hanya bisa bengong menatap calon istrinya menjauh menuju ke parkiran mobil. Dia pun tetap memesan kopi espresso dan donat ke waitress seksi tadi sembari merayu meminta nomor handphonenya.

Celia tak menghubungi Harry setelah pertemuan di cafe itu. Dia memikirkan cara untuk kabur dari pernikahan yang telah diurus oleh wedding organizer atas perintah papanya. Tak ada yang bisa diandalkan di kediaman Richero. Dia pun mencari orang pekerja lepas untuk membantu memuluskan rencananya di situs lowongan kerja dan bursa karyawan. 

Hari yang dinantikan pun tiba, Celia merasa gelisah saat dirinya dirias oleh bridal make up artist. Segalanya telah dia rencanakan dengan sempurna. Dave Sinclair, orang yang dia bayar untuk membantunya kabur telah stand by dengan sepeda motor di pintu depan katedral.

Esmeralda mendatangi tempat Celia dirias. Dia bersedekap memandang lurus ke wajah adik tirinya melalui pantulan bayangan cermin. Dia berdecak lalu berkata, "Akhirnya kau mendapat pengganti Austin juga, Celia. Kuharap suamimu tidak akan kecewa setelah malam pengantin. Hahaha!"  

"Apa maksud perkataanmu, Esme?" sahut Celia curiga.

"Sudahlah, Celia. Malam ketika kau putus dengan Austin di night club itu, kau menghabiskan malam bersama pengunjung bar bukan?" jawab Esmeralda. Dia yakin adik tirinya itu sudah tak perawan lagi karena mabuk dan dibawa ke kamar tamu VVIP oleh Damian, waiter yang dia bayar untuk menjebak Celia.

Bagaikan petir di siang bolong, Celia menyadari bahwa apa yang dia alami bukanlah kebetulan belaka. Esme yang menjadi dalang kemalangan yang menimpanya malam itu. Dia pun bangkit berdiri dan membalik badan menghadapi Esmeralda lalu menamparnya.

"PLAK!"

"Kau tega! Apa masalahmu denganku, hahh? Tunanganku dulu kau rebut, masih tak puas juga malah kau mencelakaiku!" teriak Celia dengan berair mata.

Esmeralda memegangi wajahnya yang perih terkena tamparan Celia. Dia memelototi adiknya dengan tatapan mata sengit. "Kau selalu menjadi pusat perhatian. Bahkan, papa mengistimewakanmu, Nona Muda Celia Richero. Padahal kau hanya anak dari istri muda papa. Siapa suruh kau dilahirkan? Aku benci kamu, Celia!" 

Perkataan beracun Esme menusuk hingga ke lubuk hati Celia. Dia menyeka air matanya tanpa peduli riasan wajahnya menjadi amburadul. "Fine. I knew it. Aku paham batasan kita sekarang. Kau tidak menerima kehadiranku di dunia!" jawab Celia dingin lalu mendorong bahu Esmeralda dengan pundaknya agar minggir dari jalannya. 

"Tunggu, Nona Celia. Riasanmu harus dibetulkan!" sergah make up artist dari Victoria Bridal.

"Tak perlu, aku akan membersihkan sendiri riasan yang luntur di wajahku!" Celia bergegas menuju toilet dengan tas tangan berukuran sedang yang berisi celana skinny jeans dan lakban.

Comments (51)
goodnovel comment avatar
Dhevitha Fhey
waah Wahh Celia bawa lakban buat apaan ya? mnding kamu bawa koper aja skalian Cel, ngga usah pulang dulu ke rumah... daripada kmu sakit hati terus oleh perlakuan KK tiri kmu itu. hmm smoga aja pernikahan nya sukses batalnya ya.
goodnovel comment avatar
Dhevitha Fhey
astagaa belum apa" aja si Harry udah jelalatan matanya. ke pelayan aja kek gitu hadehh.. bener tuh kata Celia, kambing hitam diberi bedak pun pasti bikin Harry klepek" ahaha... jangan" harry anaknya bukan cuma 4 tapi segudang dari wanita segudang pula. hiiii... papa Celia pasti ngga tau akan hal ini
goodnovel comment avatar
Tanzanite Haflmoon
kerjain aja kalau dia laki laki hidung belang... kenapa coba di jodohkan sama yg gak bener lagi kesel jdnya , walau maksud papa Celia baik. tapi masa gak bisa liat cowok bener Ama gak wkwkwk
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Pengantin Wanita Kabur

    "Master Morgan, ini berita yang sangat gawat!" Alfons Boudin berlari masuk tanpa mengetuk pintu kantor bosnya lebih dahulu."Ada apa, Alfons?" tanya Morgan dengan dahi berkerut.Alfons menata napasnya yang tersengal-sengal di kursi seberang Morgan lalu menjawab, "Sir, wanita incaran Anda akan menikah besok di The Catedral of Saint Peter The Apostle!""WHAT?!" Morgan sontak bengong. "Yeah, ini bukan hoaks. Nona Celia Richero akan menikah dengan Harry Livingstone karena dijodohkan oleh papanya, Sir!" tutur Alfons.Morgan menghela napas. Sebenarnya dia ingin mengamuk. Berbulan-bulan dia menunggu Celia kembali ke Kansas. Namun, justru wanita itu akan dipersunting menjadi istri pria lain."Apa Celia setuju dinikahkan dengan pria pilihan papanya?" tanya Morgan tenang sekalipun penasaran. Dia kuatir calon suami Celia tidak menikahi wanita itu karena cinta melainkan terpaksa atau lebih buruknya hanya demi harta.Alfons mengendikkan bahunya, dia hanya mengetahui highlight berita itu dari Matt

    Last Updated : 2025-01-16
  • Nona Muda, Mari Bercinta   Malam Spesial Di Las Vegas

    "Adikmu sungguh punya nyali, Esme. Dia kabur sebelum berjalan ke altar. Aku penasaran seandainya dulu yang kunikahi bukan kau melainkan Celia. Apakah dia akan kabur dari pernikahan juga?" canda Austin Robertson di perjalanan pulang ke rumah keluarga Richero. Esmeralda mendengkus sinis seraya melirik suaminya yang duduk di bangku belakang mobil bersebelahan dengannya. "Aku malas membicarakan adik yang tak tahu diri dan kontroversial itu. Dia mempermalukan keluarga Richero. Entah siapa pria yang masih mau menikahinya?" sahut kakak tiri Celia dengan dada dipenuhi kebencian."Sepertinya Mama dan papa tak berhasil mendidik Celia. Sungguh disayangkan setelah dewasa kelakuan putri kandungku buruk sekali!" ujar Nyonya Emilia dari bangku depan samping sopir.Sedari dahulu memang mama kandung Celia lebih menyayangi Esmeralda, putri sambungnya. Dia selalu memandang Celia dengan kaca mata negatif seolah-olah anaknya adalah beban keluarga Richero."Biarkan saja Celia melanglang buana berpetualang

    Last Updated : 2025-01-17
  • Nona Muda, Mari Bercinta   Terpukau Sekali Lagi

    "Chef Morgan, tamu spesial kita malam ini ingin bertemu dengan Anda. Bagaimana?" Madeline memberi tahu big bossnya sesuai arahan Chef Eugene Botswa.Melihat big bossnya salah tingkah, Madeline berusaha menahan tawa. Dia tak menyangka Chef Morgan yang menjadi penguasa restoran waralaba tersebar di berbagai negara bagian Amerika Serikat nampak begitu menggemaskan."Ohh, benarkah?" Pria tampan itu menyisir rambut dengan jemari tangannya agar nampak lebih rapi."Anda terlihat mempesona begitu saja, Chef. Jangan kuatir!" ujar Madeline meyakinkan atasannya dengan seringai lebar."Princesstårta siap, Eugene?" seru Chef Morgan seraya menghela napas.Chef yang baru saja menghias bagian luar dari kue berlapis gula krim warna hijau itu menjawab, "Kue Anda siap dihidangkan, Sir!"Jantung Chef Morgan berdetak lebih kencang dari biasanya. Dia berdehem sambil me

    Last Updated : 2025-01-23
  • Nona Muda, Mari Bercinta   Mengamuk Di Meja Makan

    "Hai, Celia Sayang. Senang sekali melihatmu kembali ke rumah. Kau makin kurus saja, pasti makanmu tak teratur ya?" sambut Tuan Arnold Richero di teras depan rumahnya. Dia memeluk putri bungsu kesayangannya penuh kerinduan.Celia pun tahu pria dengan rambut beruban yang sedang memeluknya itu yang paling peduli dan menyayanginya. Hanya saja dia waswas akan dijodohkan lagi dengan pria sok baik lainnya seperti Harry Livingstone yang aslinya brengsek."Papa, aku juga kangen padamu. Ayo kita masuk dan mengobrol di ruang keluarga saja. Musim dingin sudah mulai menunjukkan tanda-tanda turun salju pertama tak lama lagi, udara mulai turun suhunya ke nol derajat Celcius!" ajak Celia sembari menggandeng lengan papanya masuk ke dalam rumah."Syukurlah kamu sudah pulang hari ini. Papa akan jauh lebih kuatir bila kamu berada jauh dari keluarga sendirian di luar sana. Celia, tolong dengarkan Papa kali ini. Menikahlah. Ada seorang

    Last Updated : 2025-01-23
  • Nona Muda, Mari Bercinta   Mendarat Di Dekapan Hangat Chef Tampan

    "Hentikan pertengkaran kalian!" Suara Tuan Arnold yang penuh wibawa menggelegar di ruang makan. Kakak beradik beda ibu itu harus dilerai.Mark merangkul bahu Celia yang dalam kondisi basah wajahnya oleh wine, sedangkan Austin menenangkan Esmeralda yang menatap kejam ke arah adik tirinya.Emilia pun berkata, "Celia, dengarkan nasihat kakakmu. Mama malu kalau sampai kamu menggoda kakak iparmu agar kembali lagi bersamamu. Dia suami Esme sekarang. Lebih baik segera menikah saja dengan Mark. Kau akan mudah melepaskan masa lalumu bersama Austin!"Mendengar mamanya membela Esmeralda lagi, Celia rasanya tak tahan ingin mengamuk. "Ohh yeah, bela terus anak kesayanganmu itu, Ma. Dia yang menikungku dari belakang. Lantas kini aku seperti orang sakit jiwa obsesif yang berusaha menggoda mantan tunanganku lagi. Maaf saja, kalian salah mengira. Segalanya di antara kami berdua telah usai!""Celia, jaga mulutmu

    Last Updated : 2025-01-23
  • Nona Muda, Mari Bercinta   Bujuk Rayu Morgan

    "Kau ingin mengajakku bercinta atau apa, Morgan?" tanya Celia sembari tertawa ringan menatap sepasang mata biru yang tak berkedip memperhatikan dirinya."Yeah, itu maksudku, Celia. Cara terbaik menghilangkan stres. Aku berjanji akan menggunakan pengaman. Ayolah ikut bersamaku ke penthouse!" bujuk Morgan masih mengungkung tubuh Celia di sofa night club.Para pengawalnya berjaga di sekeliling sofa agar tak ada yang mengganggu kemesraan Morgan dan Celia. Dalam benaknya Celia menilai sosok misterius chef tampan itu, tak wajar seorang chef memiliki banyak pengawal. Untuk apa pria berbadan kekar seperti Morgan dikawal ketat?"Jawab dulu pertanyaanku, Morgan. Kenapa kau dikawal begitu banyak bodyguard seperti ini?" Celia belum terlalu mabuk untuk bercakap-cakap normal.Morgan tak menduga akan ditanyai sesuatu yang akan membuat identitasnya terungkap. Namun, wanita cantik yang berada di bawah badan kekarnya

    Last Updated : 2025-01-24
  • Nona Muda, Mari Bercinta   Love Me More, My Honey Bee!

    Aroma pizza yang baru saja dikeluarkan dari panggangan tercium sedap dan membuat air liur menitik. Celia yang sedari tadi menemani Chef Morgan memasak, bertepuk tangan meriah menyambut satu loyang besar pizza terhidang di hadapannya."Wah, sepertinya lezat. Aku tak sabar ingin mencicipinya!" ucap Celia.Morgan memotong-motong pizza dengan pisau lalu menaruhnya di piring sebelum memberikannya ke Celia. "Makan yang banyak ya, Cantik!"Satu gigitan pertama membuat Celia makin penasaran. "Pizza buatanmu berbeda rasanya. Ini enak sekali!""Tentu. Karena aku membuatnya dengan cinta!" jawab Morgan dengan seringai lebar."Gombal sekali! Kalau aku menjadi pacarmu, apa kau akan memasak untukku setiap hari?" tantang Celia."Boleh saja, kamu menemaniku setiap malam di sini. Deal?" Morgan mengulurkan tangan kanannya.Namun, Celia eng

    Last Updated : 2025-01-24
  • Nona Muda, Mari Bercinta   Ledakan Gairah Di Meja Dapur

    Perlahan Celia membuka matanya yang masih terasa berat mengantuk di pagi hari. Bobot lengan kekar yang mendekapnya dari balik punggung membuatnya ingin beringsut bangkit dari ranjang. 'Lengan berbulu lebat ini seperti tidak asing. Tidak mungkin 'kan kalau pria di kamar VIP night club itu Morgan?' batin Celia ragu-ragu.Saat merasakan tubuh polos di sisinya bergerak-gerak, Morgan ikut terbangun. Dia menyapa Celia dengan suara beratnya yang agak serak, "Good morning, Darling. Apa kamu ingin ke toilet?""Uhm ... yes. Permisi sebentar!" Celia meloloskan dirinya dari lilitan lengan berotot itu lalu berdiri jengah ketika menyadari dirinya tak mengenakan apa pun di balik selimut.Mata Morgan yang berat langsung melebar berbinar-binar disuguhi pemandangan indah tubuh Celia yang berlekuk seksi. Ada yang ikut terbangun penuh semangat di bawah perutnya. Sementara Celia berlari terbirit-birit karena malu menuju kam

    Last Updated : 2025-01-24

Latest chapter

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Peluru Nyasar Di Lorong ICU

    'Mister Carlos, target sudah mulai melancarkan aksinya. Dua pengawal berhasil dia hasut untuk meninggalkan pos jaga!' ketik Fabio Hernandes di layar ponselnya.Di dalam mobil yang melaju, Carlos membalas pesan anak buahnya, 'Berpura-puralah kalian semua sibuk ke toilet dan tempat lainnya atau tertidur saat berjaga. Setelah penjahat itu beraksi kejutkan dia lalu ringkus. Pastikan barang bukti berupa video agar kuat diserahkan ke pihak kepolisian. Aku sebentar lagi sampai di rumah sakit.'Fabio mengirim pesan ke rekan-rekan pengawal satu regu dengannya. Dia menjelaskan adanya pembunuh bayaran yang menyusup ke skuad pengawal pagi ini dan memberi instruksi sesuai saran Carlos. Selepas kepergian Timothy dan Leonard dari lorong poli ICU depan kamar Tuan Arnold Richero, para pengawal lainnya meminta izin untuk ke toilet dan kantin rumah sakit. Hanya Fabio Hernandes dan Aaron MacKay yang duduk sambil bersedekap mengantuk di bangku tunggu.Hugo Clarke menyeringai puas dengan kesempatan emas y

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Rencana Melenyapkan Tuan Arnold

    Setelah pengacara Oliver Darwin berhasil melepaskan kliennya dan Emilia Pilscher dari sel tahanan sementara dengan uang jaminan. Mereka berpisah di depan pintu keluar kantor polisi Kansas City. "Oliver, kuharap istrimu tak akan menganggap peristiwa hari sebagai sesuatu yang serius!" ucap Emilia seraya mengecup pipi notaris tampan itu. "Hmm ..., tak perlu kau pikirkan. Pulang dan beristirahatlah, ini sudah malam!" sahut Oliver dengan senyum tipis lalu dia masuk ke mobil pengacaranya. Sedangkan, Emilia naik taksi ke kediaman Richero.Langit telah menjadi gelap ketika dia sampai di tujuan, Emilia memasuki rumah megah yang menjadi tempat tinggalnya selama 28 tahun terakhir ini. Hubungannya dengan Arnold Richero dan kedua putri beda ibu itu telah melewati banyak cerita. "Madam, Anda sudah pulang!" sapa Hilda dengan sopan sekalipun dia melihat berita Emilia digelandang polisi dari sebuah hotel bersama pasangan selingkuhnya siang jelang sore tadi."Iya, Hilda. Tolong suruh pelayan mengiri

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Terciduk Berselingkuh Di Hotel

    "Aku ada di kamar 8008, Oliver. Apa kau sudah sampai di hotel?" Emilia berganti pakaian dengan bathrobe yang disediakan untuk tamu hotel sambil menelepon.Notaris hidung belang itu menyeberangi lantai lobi hotel yang luas sembari menempelkan ponsel di telinganya. Kaca mata hitam dikenakan oleh Oliver Darwin agar tak ada yang mengenali dia dan menjadi penasaran dengan urusannya."Yes, aku akan naik lift ke lantai delapan. Tunggu aku membunyikan bel, Madam Sayang!" jawab Oliver dengan seringai lebar di wajahnya.Tak lama kemudian bel kamar 8008 berdenting, "TING TONG!" Segera Emilia berlari-lari kecil tanpa alas kaki untuk membukakan pintu. Dia tak hanya butuh bantuan Oliver, tetapi dia juga suka aksi pria perkasa itu di balik pintu kamar hotel yang tertutup.Ketika pintu terayun membuka, Oliver segera menyergap tubuh Emilia seperti layaknya pasangan gelap yang bertemu melepas rindu. Dia menendang pintu hingga menutup rapat kembali dan menciumi bibir, leher, dan dada wanita itu dengan g

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Memergoki Suami Selingkuh Di Kantor

    "Halo, aku mengerti. Ikuti mereka dulu, Louis. Aku akan meminta beberapa pihak melakukan penggerebekan di hotel!" ujar Carlos Peron. Dia berjalan menuju ke poli ICU karena Tuan Arnold Richero telah dipindahkan dari ruang operasi."Baik, Sir. Akan saya pantau terus Emilia!" jawab Louis. Dia mengendarai sepeda motor pria lalu mengikuti taksi yang membawa Emilia Pilscher menuju ke Hotel Balmont Royal Kansas.Sementara itu Esmeralda yang tadi diusir dari rumah sakit ingin mengadu kepada Austin di kantor suaminya tersebut. Dia berharap pria yang dicintainya akan menghibur kekesalannya. Akan tetapi, Esmeralda justru harus menelan pil pahit siang itu.Langkah ringannya terhenti beberapa meter dari pintu ruang presdir Ultima Exim Technology Company. Logo huruf besar UE itu terukir di kayu Ek berpelitur cokelat tua. Pintu berat tersebut tak sepenuhnya menutup rapat."Aahh ... Austin!" Desahan diikuti su

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Lebih Mempercayai Kebohongan

    "Mama, syukurlah Tuan Davidson bisa membebaskan Mama dengan jaminan!" seru Esmeralda menyambut kebebasan Emilia dari sel tahanan sementara.Kasus itu mudah saja ditangani pengacara kawakan sekelas Arthur Davidson karena memang tak ada korban jiwa maupun kerugian secara materi. Pengacara itu langsung berpamitan ke dua wanita tersebut setelah pekerjaannya selesai di kantor polisi.Emilia merasa di atas angin, dia berhasil meracuni pikiran Esmeralda dengan mengadu domba dua bersaudari beda ibu itu. Di dalam mobil yang dikemudikan sopir, Emilia berkata ke Esme, "Papamu sedang menjalani operasi cangkok ginjal saat ini. Celia itu malah sengaja berbuat ulah agar kita terlihat buruk di mata Arnold!" "Huhh, awas saja kalau aku bertemu dengan Celia. Akan kuhajar tanpa ampun dia. Anak haram dari pelakor yang mencelakakan mama kandungku itu tak boleh hidup bahagia!" geram Esmeralda penuh kedengkian. Hatinya telah teracuni semua cerita bohong karangan Emilia sedari kecil."Kita lihat saja nanti,

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Setuju Berpacaran Dulu

    "TING!" Pintu lift terbuka di lantai tiga di mana ruang operasi berada. Celia melangkah keluar dari lift bersama Carlos Peron. Mereka berbincang ringan mengenai rencana mengadakan pesta penyambutan kepulangan Tuan Arnold Richero pasca operasi. Memang masih lama karena kata Dokter Jarvis untuk monitoring akurat kondisi pemulihan ginjal pasien butuh sekitar sebulan. Beliau menginginkan risiko minimal setelah transplantasi ginjal, terkadang ada efek samping yang tak terduga jikalau pasien tidak mendapat perawatan intensif tim medis di rumah sakit."Aku senang sudah tak ada lagi pernikahan yang dipaksakan kepadaku. Jujur, Uncle Carlos ... aku agak phobia dengan laki-laki. Terutama setelah bertemu yang semacam Joel Falcon dan Davidoff Van Siege, mereka diktator pemaksa!" ujar Celia di lorong menuju bangku tunggu depan ruang operasi."Celia, menikah itu saling melengkapi dengan pasangan yang kita cintai. Dengarkan kata hatimu saja. Tak ada gunanya ketakutan terhadap pernikahan. Uncle tida

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Perkelahian Menuju Ke Altar

    "Hey, bangun ... bangun kau, Putri Tidur!" Emilia menepuk-nepuk kasar wajah Celia yang telah dirias cantik."Tante Emmy, jangan terlalu kasar membangunkan Celia. Kasihan dia kesakitan!" sergah Joaqin. Dia memang tak pernah memukul perempuan.Emilia bukannya mendengarkan keponakannya justru semakin keras mencubit lengan Celia. "Jangan tidur terus, Celia. Ckk ... dasar nona muda pemalas!" hardiknya galak."Ukh ... sakit! Hentikan Maa ... ada apa ini? Di mana kita? Kenapa aku memakai gaun pengantin? Serentetan pertanyaan meluncur dari bibir Celia yang dipoles lipstick merah muda glossy."Akhirnya, sadar juga kau, Celia. Pagi ini, aku ingin kau menikah dengan Joaqin. Jangan membantah maupun ingin kabur. Aku tidak segan-segan menyakitimu!" ancam Emilia masih di ruang rias.Kedua wanita perias pengantin itu mengerutkan kening tak senang melihat perlakuan Emilia ke putrinya. Merek

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Penentu Nasib Celia

    "Klik!" Suara pengunci yang tergeser terdengar pelan dan akhirnya pintu kamar tidur Celia pun terbuka. "Cepat ... gendong dia, Joaqin!" desis Emilia tak bisa bersabar lagi kepada keponakannya yang otaknya lama loading. "Ohh, okay. Langsung di bawa turun ya, Tante Emmy?" tanya Joaqin lagi yang membuat tatapan mata Emilia tajam bak sebilah pedang."Iyaa!!" jawab wanita berhati iblis itu, dongkol.Segera Joaqin mengangkat tubuh ringan Celia ke dadanya lalu membawanya keluar kamar dan menuruni tangga ke lantai bawah. Namun, mereka memang sudah terlambat beraksi sekalipun masih agak gelap."Ada apa dengan nona muda, Joaqin?" tanya Hilda yang baru saja keluar dari kamar tidurnya di kediaman Richero. Karena Joaqin tak dapat menjawab pertanyaan Hilda, maka sang tante segera turun tangan. Emilia pun beralasan, "Kami akan membawanya ke rumah sakit ... ehh ... jadi Celia terserang demam tinggi. Maaf, kami terburu-buru!" Dia segera mendorong punggung Joaqin menuju ke garasi samping rumah dan m

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Diculik Untuk Dinikahkan Paksa Dengan Joaqin

    "Uncle Carlos, aku ingin tahu ada kisah apa di balik kebencian Esme kepadaku sedari kecil?!" tuntut Celia dengan mata berkaca-kaca. Dia bagaikan gajah bertarung dengan gajah, pelanduk mati di tengah dalam situasi ini. Justru dia yang tak bersalah terkait sengketa besar keluarga Richero yang jadi korbannya. Asisten kepercayaan Arnold Richero itu menghela napas sembari menyugar rambutnya lalu menatap iba kepada Celia. Dia pun berkata, "Celia Dear, bisakah kamu menahan sejenak rasa ingin tahu itu sampai papamu sembuh pasca operasi?""Ayolah, Uncle ... tak ada seorang pun yang tahu mengenai kisah masa lalu mama kandungku selain papa, Uncle Carlos, dan Esme, bukan? Mereka enggan memberi tahuku!" desak Celia memegangi lengan Carlos seperti anak kecil."Aku perlu bertanya terlebih dahulu kepadamu, seandainya pun kamu tahu ... apakah bisa merubah keadaan? Semua itu telah berlalu 25 tahun lampau!" kelit Carlos. Kebenaran yang terkuak akan menyeret Celia dalam pusaran konflik besar lainnya, sa

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status