Beranda / Romansa / Nona Muda, Mari Bercinta / Ternyata Lelaki Hidung Belang

Share

Ternyata Lelaki Hidung Belang

Penulis: agneslovely2014
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-15 19:21:58

Suara denting peralatan makan di meja panjang bertaplak putih itu terdengar di sela-sela obrolan yang didominasi para orang tua. Celia yang duduk berseberangan dengan Harry Livingstone nampak cuek dan memilih mengisi perut dengan hidangan lezat di hadapannya.

Dengan terang-terangan Harry menatap calon mempelainya dengan penuh minat. Dia pun memberi kode dengan suara berdesis agar Celia memperhatikannya alih-alih terus mengunyah makanan ini dan itu. "Sstt ... Celia, apa besok kita bisa bertemu di cafe? Aku ingin mengenalmu lebih dekat lagi, Sweetheart!" ucapnya.

"Hmm ... boleh. Jam sepuluh pagi di Riverside Cafe dekat rumahku, apa kau bisa, Harry?" jawab Celia yang ingin tahu sifat asli calon suaminya. 

Pembicaraan orang tua mereka sepertinya sudah pasti akan terjadi pernikahan kilat beberapa hari ke depan. Itu sedikit membuat Celia tak nyaman. Dia tidak ingin memilih suami seperti membeli kucing dalam karung. 

"Okay, aku pasti akan menemuimu di sana besok pagi, Celia. Ngomong-ngomong, berapa umurmu?" tanya Harry yang mulai menikmati hidangan pencuci mulut yang disajikan pelayan kediaman Richero.

Celia mengamati pria di hadapannya itu, dia sedikit mengerutkan kening sesaat menangkap basah Harry menatap genit ke Edna, pelayan rumahnya yang berusia remaja. 'Ckk ... semua pria sama saja! Dia pasti seperti Austin yang mudah berselingkuh. Hell!' batin Celia kecewa. Dia nyaris ingin membatalkan janji mereka besok pagi karena kesan pertama yang dia dapatkan sudah cukup untuk mencoret Harry dari daftar suami idaman versinya.

"Hello ... Celia, apa kau melamun?" tegur Harry tanpa mengetahui isi pikiran wanita itu.

"Ohh ... hanya teringat sesuatu saja. Umurku 25 tahun, kenapa?" jawab Celia dengan polos. Terkadang orang mengira dia hanya seorang nona muda payah yang kurang pintar, hanya bisa berfoya-foya menghabiskan harta keluarga Richero. Berbeda dengan Esmeralda yang menjadi CEO.

Harry pun berkomentar, "Usiamu sudah saatnya berkeluarga, jangan menolak tawaran pernikahan dariku. Ini sudah yang terbaik untuk kita berdua!"

'Cih ... pede sekali kau!' batin Celia seraya mengulas senyum manis di bibir mungilnya. "Kita lihat saja nanti, Harry. Bukankah jodoh itu misteri Illahi?" balasnya netral.

"Ahh ... jangan mengelak lagi, Celia. Kaulah jodohku!" tukas Harry tanpa goyah sedikit pun.

Celia enggan menanggapi berlebihan karena pasti akan berujung ke perdebatan. Dia hanya tersenyum tipis dan menikmati Chantily Cake dengan isian cream vanilla dan buah persik segar.

Acara makan malam perjodohan Harry dan Celia dianggap sukses oleh kedua belah keluarga konglomerat di Kansas tersebut. Namun, tidak bagi Celia, dia bertekad untuk kabur saja dari pernikahan yang dipaksakan oleh orang tuanya.

Pagi harinya di Riverside Cafe, Celia menemui Harry Livingstone sesuai janji. Mereka duduk di meja saling berhadapan. "Kuharap kau suka bunga ini, Celia Darling!" ucap Harry yang membawakannya buket bunga mawar merah berisi 20 tangkai bunga mekar.

"Wah, cantik sekali. Terima kasih, Harry!" puji Celia yang sontak membuat calon suaminya bangga. 

"Excuse me. Apa ingin memesan sekarang atau nanti saja?" Waitress cafe berpenampilan menarik dengan celemek dan seragam rok mini setengah paha menghampiri meja mereka.

Mata Harry berbinar-binar memandangi waitress itu dan mengerling genit sekali. Dia tak tahu bahwa Celia memperhatikan setiap gerak geriknya. 

'Ohh Gosh! Dasar hidung belang payah, kambing betina diberi bedak pun sepertinya akan digoda kalau lewat di hadapan Harry!' geram Celia dalam hatinya. Keputusannya sudah bulat, pria itu tak layak menjadi suaminya sampai dunia berakhir.

"Maafkan aku, Harry. Ternyata aku ada janji penting dengan Esme dan Austin terkait perusahaan. Izinkan aku pergi sekarang ya?" ujar Celia berpura-pura. Dia malas membuang waktu untuk lelaki playboy yang tak selevel dengannya. Dia tidak akan pernah bisa menuntut kesetiaan dari pria semacam Harry Livingstone.

"Apa tidak bisa minta ditunda beberapa jam saja, Celia? Kita baru saja bertemu di sini!" Harry merajuk tak ingin ditinggalkan.

Celia mengendikkan bahunya. "Maaf, ini hal penting terkait klien perusahaan kami. Aku baru saja bergabung dengan bisnis keluarga Richero!" kilahnya mencari alasan yang meyakinkan. Dia segera bangkit dari kursi dan membawa buket bunga mawar merah itu dan berkata, "Terima kasih untuk buket cantik ini ya!" Celia pun melangkah cepat meninggalkan Riverside Cafe.

Dari bangku cafe, Harry hanya bisa bengong menatap calon istrinya menjauh menuju ke parkiran mobil. Dia pun tetap memesan kopi espresso dan donat ke waitress seksi tadi sembari merayu meminta nomor handphonenya.

Celia tak menghubungi Harry setelah pertemuan di cafe itu. Dia memikirkan cara untuk kabur dari pernikahan yang telah diurus oleh wedding organizer atas perintah papanya. Tak ada yang bisa diandalkan di kediaman Richero. Dia pun mencari orang pekerja lepas untuk membantu memuluskan rencananya di situs lowongan kerja dan bursa karyawan. 

Hari yang dinantikan pun tiba, Celia merasa gelisah saat dirinya dirias oleh bridal make up artist. Segalanya telah dia rencanakan dengan sempurna. Dave Sinclair, orang yang dia bayar untuk membantunya kabur telah stand by dengan sepeda motor di pintu depan katedral.

Esmeralda mendatangi tempat Celia dirias. Dia bersedekap memandang lurus ke wajah adik tirinya melalui pantulan bayangan cermin. Dia berdecak lalu berkata, "Akhirnya kau mendapat pengganti Austin juga, Celia. Kuharap suamimu tidak akan kecewa setelah malam pengantin. Hahaha!"  

"Apa maksud perkataanmu, Esme?" sahut Celia curiga.

"Sudahlah, Celia. Malam ketika kau putus dengan Austin di night club itu, kau menghabiskan malam bersama pengunjung bar bukan?" jawab Esmeralda. Dia yakin adik tirinya itu sudah tak perawan lagi karena mabuk dan dibawa ke kamar tamu VVIP oleh Damian, waiter yang dia bayar untuk menjebak Celia.

Bagaikan petir di siang bolong, Celia menyadari bahwa apa yang dia alami bukanlah kebetulan belaka. Esme yang menjadi dalang kemalangan yang menimpanya malam itu. Dia pun bangkit berdiri dan membalik badan menghadapi Esmeralda lalu menamparnya.

"PLAK!"

"Kau tega! Apa masalahmu denganku, hahh? Tunanganku dulu kau rebut, masih tak puas juga malah kau mencelakaiku!" teriak Celia dengan berair mata.

Esmeralda memegangi wajahnya yang perih terkena tamparan Celia. Dia memelototi adiknya dengan tatapan mata sengit. "Kau selalu menjadi pusat perhatian. Bahkan, papa mengistimewakanmu, Nona Muda Celia Richero. Padahal kau hanya anak dari istri muda papa. Siapa suruh kau dilahirkan? Aku benci kamu, Celia!" 

Perkataan beracun Esme menusuk hingga ke lubuk hati Celia. Dia menyeka air matanya tanpa peduli riasan wajahnya menjadi amburadul. "Fine. I knew it. Aku paham batasan kita sekarang. Kau tidak menerima kehadiranku di dunia!" jawab Celia dingin lalu mendorong bahu Esmeralda dengan pundaknya agar minggir dari jalannya. 

"Tunggu, Nona Celia. Riasanmu harus dibetulkan!" sergah make up artist dari Victoria Bridal.

"Tak perlu, aku akan membersihkan sendiri riasan yang luntur di wajahku!" Celia bergegas menuju toilet dengan tas tangan berukuran sedang yang berisi celana skinny jeans dan lakban.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (51)
goodnovel comment avatar
Dhevitha Fhey
waah Wahh Celia bawa lakban buat apaan ya? mnding kamu bawa koper aja skalian Cel, ngga usah pulang dulu ke rumah... daripada kmu sakit hati terus oleh perlakuan KK tiri kmu itu. hmm smoga aja pernikahan nya sukses batalnya ya.
goodnovel comment avatar
Dhevitha Fhey
astagaa belum apa" aja si Harry udah jelalatan matanya. ke pelayan aja kek gitu hadehh.. bener tuh kata Celia, kambing hitam diberi bedak pun pasti bikin Harry klepek" ahaha... jangan" harry anaknya bukan cuma 4 tapi segudang dari wanita segudang pula. hiiii... papa Celia pasti ngga tau akan hal ini
goodnovel comment avatar
Tanzanite Haflmoon
kerjain aja kalau dia laki laki hidung belang... kenapa coba di jodohkan sama yg gak bener lagi kesel jdnya , walau maksud papa Celia baik. tapi masa gak bisa liat cowok bener Ama gak wkwkwk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Pengantin Wanita Kabur

    "Master Morgan, ini berita yang sangat gawat!" Alfons Boudin berlari masuk tanpa mengetuk pintu kantor bosnya lebih dahulu."Ada apa, Alfons?" tanya Morgan dengan dahi berkerut.Alfons menata napasnya yang tersengal-sengal di kursi seberang Morgan lalu menjawab, "Sir, wanita incaran Anda akan menikah besok di The Catedral of Saint Peter The Apostle!""WHAT?!" Morgan sontak bengong. "Yeah, ini bukan hoaks. Nona Celia Richero akan menikah dengan Harry Livingstone karena dijodohkan oleh papanya, Sir!" tutur Alfons.Morgan menghela napas. Sebenarnya dia ingin mengamuk. Berbulan-bulan dia menunggu Celia kembali ke Kansas. Namun, justru wanita itu akan dipersunting menjadi istri pria lain."Apa Celia setuju dinikahkan dengan pria pilihan papanya?" tanya Morgan tenang sekalipun penasaran. Dia kuatir calon suami Celia tidak menikahi wanita itu karena cinta melainkan terpaksa atau lebih buruknya hanya demi harta.Alfons mengendikkan bahunya, dia hanya mengetahui highlight berita itu dari Matt

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-16
  • Nona Muda, Mari Bercinta   Malam Spesial Di Las Vegas

    "Adikmu sungguh punya nyali, Esme. Dia kabur sebelum berjalan ke altar. Aku penasaran seandainya dulu yang kunikahi bukan kau melainkan Celia. Apakah dia akan kabur dari pernikahan juga?" canda Austin Robertson di perjalanan pulang ke rumah keluarga Richero. Esmeralda mendengkus sinis seraya melirik suaminya yang duduk di bangku belakang mobil bersebelahan dengannya. "Aku malas membicarakan adik yang tak tahu diri dan kontroversial itu. Dia mempermalukan keluarga Richero. Entah siapa pria yang masih mau menikahinya?" sahut kakak tiri Celia dengan dada dipenuhi kebencian."Sepertinya Mama dan papa tak berhasil mendidik Celia. Sungguh disayangkan setelah dewasa kelakuan putri kandungku buruk sekali!" ujar Nyonya Emilia dari bangku depan samping sopir.Sedari dahulu memang mama kandung Celia lebih menyayangi Esmeralda, putri sambungnya. Dia selalu memandang Celia dengan kaca mata negatif seolah-olah anaknya adalah beban keluarga Richero."Biarkan saja Celia melanglang buana berpetualang

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-17
  • Nona Muda, Mari Bercinta   Terpukau Sekali Lagi

    "Chef Morgan, tamu spesial kita malam ini ingin bertemu dengan Anda. Bagaimana?" Madeline memberi tahu big bossnya sesuai arahan Chef Eugene Botswa.Melihat big bossnya salah tingkah, Madeline berusaha menahan tawa. Dia tak menyangka Chef Morgan yang menjadi penguasa restoran waralaba tersebar di berbagai negara bagian Amerika Serikat nampak begitu menggemaskan."Ohh, benarkah?" Pria tampan itu menyisir rambut dengan jemari tangannya agar nampak lebih rapi."Anda terlihat mempesona begitu saja, Chef. Jangan kuatir!" ujar Madeline meyakinkan atasannya dengan seringai lebar."Princesstårta siap, Eugene?" seru Chef Morgan seraya menghela napas.Chef yang baru saja menghias bagian luar dari kue berlapis gula krim warna hijau itu menjawab, "Kue Anda siap dihidangkan, Sir!"Jantung Chef Morgan berdetak lebih kencang dari biasanya. Dia berdehem sambil me

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • Nona Muda, Mari Bercinta   Mengamuk Di Meja Makan

    "Hai, Celia Sayang. Senang sekali melihatmu kembali ke rumah. Kau makin kurus saja, pasti makanmu tak teratur ya?" sambut Tuan Arnold Richero di teras depan rumahnya. Dia memeluk putri bungsu kesayangannya penuh kerinduan.Celia pun tahu pria dengan rambut beruban yang sedang memeluknya itu yang paling peduli dan menyayanginya. Hanya saja dia waswas akan dijodohkan lagi dengan pria sok baik lainnya seperti Harry Livingstone yang aslinya brengsek."Papa, aku juga kangen padamu. Ayo kita masuk dan mengobrol di ruang keluarga saja. Musim dingin sudah mulai menunjukkan tanda-tanda turun salju pertama tak lama lagi, udara mulai turun suhunya ke nol derajat Celcius!" ajak Celia sembari menggandeng lengan papanya masuk ke dalam rumah."Syukurlah kamu sudah pulang hari ini. Papa akan jauh lebih kuatir bila kamu berada jauh dari keluarga sendirian di luar sana. Celia, tolong dengarkan Papa kali ini. Menikahlah. Ada seorang

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • Nona Muda, Mari Bercinta   Mendarat Di Dekapan Hangat Chef Tampan

    "Hentikan pertengkaran kalian!" Suara Tuan Arnold yang penuh wibawa menggelegar di ruang makan. Kakak beradik beda ibu itu harus dilerai.Mark merangkul bahu Celia yang dalam kondisi basah wajahnya oleh wine, sedangkan Austin menenangkan Esmeralda yang menatap kejam ke arah adik tirinya.Emilia pun berkata, "Celia, dengarkan nasihat kakakmu. Mama malu kalau sampai kamu menggoda kakak iparmu agar kembali lagi bersamamu. Dia suami Esme sekarang. Lebih baik segera menikah saja dengan Mark. Kau akan mudah melepaskan masa lalumu bersama Austin!"Mendengar mamanya membela Esmeralda lagi, Celia rasanya tak tahan ingin mengamuk. "Ohh yeah, bela terus anak kesayanganmu itu, Ma. Dia yang menikungku dari belakang. Lantas kini aku seperti orang sakit jiwa obsesif yang berusaha menggoda mantan tunanganku lagi. Maaf saja, kalian salah mengira. Segalanya di antara kami berdua telah usai!""Celia, jaga mulutmu

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • Nona Muda, Mari Bercinta   Bujuk Rayu Morgan

    "Kau ingin mengajakku bercinta atau apa, Morgan?" tanya Celia sembari tertawa ringan menatap sepasang mata biru yang tak berkedip memperhatikan dirinya."Yeah, itu maksudku, Celia. Cara terbaik menghilangkan stres. Aku berjanji akan menggunakan pengaman. Ayolah ikut bersamaku ke penthouse!" bujuk Morgan masih mengungkung tubuh Celia di sofa night club.Para pengawalnya berjaga di sekeliling sofa agar tak ada yang mengganggu kemesraan Morgan dan Celia. Dalam benaknya Celia menilai sosok misterius chef tampan itu, tak wajar seorang chef memiliki banyak pengawal. Untuk apa pria berbadan kekar seperti Morgan dikawal ketat?"Jawab dulu pertanyaanku, Morgan. Kenapa kau dikawal begitu banyak bodyguard seperti ini?" Celia belum terlalu mabuk untuk bercakap-cakap normal.Morgan tak menduga akan ditanyai sesuatu yang akan membuat identitasnya terungkap. Namun, wanita cantik yang berada di bawah badan kekarnya

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24
  • Nona Muda, Mari Bercinta   Love Me More, My Honey Bee!

    Aroma pizza yang baru saja dikeluarkan dari panggangan tercium sedap dan membuat air liur menitik. Celia yang sedari tadi menemani Chef Morgan memasak, bertepuk tangan meriah menyambut satu loyang besar pizza terhidang di hadapannya."Wah, sepertinya lezat. Aku tak sabar ingin mencicipinya!" ucap Celia.Morgan memotong-motong pizza dengan pisau lalu menaruhnya di piring sebelum memberikannya ke Celia. "Makan yang banyak ya, Cantik!"Satu gigitan pertama membuat Celia makin penasaran. "Pizza buatanmu berbeda rasanya. Ini enak sekali!""Tentu. Karena aku membuatnya dengan cinta!" jawab Morgan dengan seringai lebar."Gombal sekali! Kalau aku menjadi pacarmu, apa kau akan memasak untukku setiap hari?" tantang Celia."Boleh saja, kamu menemaniku setiap malam di sini. Deal?" Morgan mengulurkan tangan kanannya.Namun, Celia eng

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24
  • Nona Muda, Mari Bercinta   Ledakan Gairah Di Meja Dapur

    Perlahan Celia membuka matanya yang masih terasa berat mengantuk di pagi hari. Bobot lengan kekar yang mendekapnya dari balik punggung membuatnya ingin beringsut bangkit dari ranjang. 'Lengan berbulu lebat ini seperti tidak asing. Tidak mungkin 'kan kalau pria di kamar VIP night club itu Morgan?' batin Celia ragu-ragu.Saat merasakan tubuh polos di sisinya bergerak-gerak, Morgan ikut terbangun. Dia menyapa Celia dengan suara beratnya yang agak serak, "Good morning, Darling. Apa kamu ingin ke toilet?""Uhm ... yes. Permisi sebentar!" Celia meloloskan dirinya dari lilitan lengan berotot itu lalu berdiri jengah ketika menyadari dirinya tak mengenakan apa pun di balik selimut.Mata Morgan yang berat langsung melebar berbinar-binar disuguhi pemandangan indah tubuh Celia yang berlekuk seksi. Ada yang ikut terbangun penuh semangat di bawah perutnya. Sementara Celia berlari terbirit-birit karena malu menuju kam

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24

Bab terbaru

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Welcome To My Paradise

    Pesawat lokal yang membawa Morgan, Celia, dan para pengawal mereka mendarat mulus di Bandara Internasional Lombok, Mandalika, Tanak Awu, Nusa Tenggara Barat. Mereka mengagumi betapa indah pulau kecil yang ada di sebelah timur Pulau Bali itu sejak taksi meluncur dari bandara menuju ke resort tepi pantai yang telah direservasi beberapa kamarnya oleh Morgan melalui booking online."Hubby, tidak percuma kita membelokkan rute liburan bulan madu ke mari sebelum ke Vietnam!" ujar Celia sembari melayangkan pandangan ke luar kaca jendela taksi. Pulau Lombok tidak sepadat Bali penduduknya. Masih banyak sekali daerah yang menyerupai hutan rimbun di kanan kiri jalan raya beraspal yang dilalui rombongan itu. Celia menurunkan kaca jendela untuk menghirup udara beraroma pantai yang dibawa angin yang berhembus dari arah garis pantai yang mengelilingi daratan."Yes, Baby Girl. Kuharap kamu akan puas dengan kunjungan kita karena ini khusus untuk menyelam di beberapa Gili. Apa tidak terlalu melelahkan

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Ketika Semua Wanita Meninggalkannya

    Esmeralda tahu mantan suaminya menatapnya terus menerus. Akan tetapi, kisah cintanya bersama Austin telah usai dengan ketok palu hakim di pengadilan negara bagian Kansas. Dia menghela napas perlahan-lahan lalu berjalan sesuai antrean pelayat pemakaman Tuan Brian Robertson untuk menaruh setangkai mawar putih ke atas gundukan tanah merah yang masih basah.Dia tak menyangka mantan ayah mertuanya akan pergi secepat ini semenjak perceraiannya dengan Austin. Setelah itu Esmeralda sengaja melangkah menjauhi kerumunan untuk menuju ke area parkir mobil. Karena langit sangat mendung dan aroma tanah begitu menyengat seolah pasti akan segera turun hujan, Dokter Jeffrey mengambil payung untuk mereka berdua di mobilnya.Pergelangan tangan Esmeralda dicekal erat dari belakang oleh seseorang. Dia pun membalik badannya. Sosok familiar yang memang sengaja dia hindari itu memandangi wajahnya dengan alis tebal berkerut."Apa maumu, Mi

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Berita Duka Mendadak

    Ricky Eston melirik melalui kaca spion tengah mobil, dia mulai cemas karena majikannya memejamkan mata dalam posisi duduk miring di bangku belakang. Tanpa menunda lagi, sopir keluarga Robertson itu menepikan mobil ke trotoar. Dia keluar dan membuka pintu sisi penumpang untuk memeriksa denyut nadi serta napas Tuan Brian.Namun, saat dia tidak menemukan tanda-tanda vital kehidupan pria berusia 65 tahun itu, Rick segera berseru, "Demi Tuhan! Mister Brian sudah tak bernyawa. Damn! Sudahlah tetap kubawa ke rumah sakit saja!" Dia langsung naik lagi ke bangku pengemudi dan menginjak gas dalam-dalam hingga kecepatan mobil melaju tinggi.Sesampainya di rumah sakit, Ricky Eston meminta paramedis memindahkan Tuan Brian Robertson ke brankar untuk dibawa ke poli IGD. Tak perlu waktu lama, Dokter John Karlson segera muncul menemui Rick lagi."Apa Anda keluarga pasien atas nama Mister Brian Robertson?" tanya dokter dengan wajah serius."Saya sopir beliau, Dok. Bagaimana kondisi Mister Brian?" sahut

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Pembalasan Telak Dari Tuan Arnold Richero

    "Lucas, terima kasih sudah meluangkan waktu menemuiku!" Tuan Arnold Richero berdiri berjabat tangan menyambut calon rekanannya."Ohh ... kau ini. Jangan sungkan. Ada hal penting apa sampai Tuan Besar Richero turun gunung? Bukankah Esme yang menangani perusahaan sekarang?" balas Lucas Stralin, kolega dekat grup Richero. Mereka duduk bersama di sofa sebuah coffeshop exclusive lobi hotel bintang lima di Kansas City. Waitress cantik menyajikan minuman pesanan dua pria berumur itu."Yeah ... urusan perusahaan Richero memang sudah kuserahkan sepenuhnya ke anak-anak. Ini berbeda, aku ingin perusahaanmu menjadi pesaing kuat untuk perusahaan ekspor impor milik keluarga Robertson. Rencananya aku akan menyuntikkan dana jumbo ke perusahaanmu sebagai investor!" terang Tuan Arnold Richero.Lucas Stralin menanggapi penuh semangat, "Wah, dengan senang hati aku akan menerima kucuran modal darimu, Arnold! Perusahaanku memang bersaing dengan perusahaan Robertson yang dijalankan oleh Austin, menantumu—"

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Peringatan Keras Untuk Katlin Rookie

    "Kate, kau diminta menemui Don Barlow di ruang bunker bawah tanah sekarang!" kurir pembawa pesan itu menemui Katlin Rookie saat jam bebas di penjara wanita. Wanita berkulit putih pucat yang jarang terkena sinar matahari dan berambut pirang kusam agak berantakan itu menjawab sambil tertawa sombong, "Ohh, apa big boss merindukanku?" "Entahlah, jangan berlama-lama!" tukas Julio yang langsung meninggalkan Katlin Rookie. Dia tahu tujuan dari pemanggilan wanita itu, tetapi dia tutup mulut.Katlin berpamitan dengan heboh kepada pengikutnya yang bertambah banyak semenjak dia menghajar Emilia Pilscher sampai babak belur. Sudah lebih dari 24 jam wanita itu belum kembali ke sel tahanannya dan terbaring lemah di pusat kesehatan penjara."Semangat, Kate. Kau pasti berhasil menyingkirkan perempuan lemah itu sehingga Don Barlow memanggilmu kembali untuk melayaninya!" ujar Velice sok tahu."Pastinya ... hanya wanita kuat yang cocok dengan pria yang berkuasa seperti John Barlow!" sahut Katlin dengan

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Menjenguk Wanita Kesayangannya yang Babak Belur

    "Don, lapor ... di penjara wanita ada kericuhan. Katlin menganiaya Emilia Pilscher bersama anak buahnya!" ujar Ricardo, tangan kanan John Barlow. Surat dari Zelda telah sampai di tangannya baru saja."Praang!" Gelas kaca dilempar hingga membentur tembok sel penjara pria hingga pecah berkeping-keping."Lantas apa yang terjadi? Katakan selengkapnya, jangan sepotong-sepotong, Bodoh!" teriak John Barlow tak sabar. Dia mencemaskan Emilia karena posisi bangunan penjara pria dan wanita terpisah. Ricardo pun menyeka peluh yang bermunculan di keningnya karena ketakutan menghadapi amarah big bossnya. "Ampun, Don. Saya hanya menerima secarik surat yang dikirim si tua Zelda. Ini silakan Anda baca langsung!" jawabnya sembari menyerahkan kertas kecil berisi tulisan tangan tak rapi seperti cakar ayam ke tangan John.Dengan mata melotot menyeramkan John Barlow membaca tulisan jelek yang mengabarkan bahwa Emilia dikeroyok oleh Katlin bersama enam anak buah wanita itu dan kini dirawat di pusat kesehat

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Menjelajah Pulau Bali yang Eksotis

    "Jadi kita akan meluncur ke Taman Safari Bali Marine Park, Tanah Lot, Pura Besakih, kemudian lanjut siang nanti ke Kawasan Patung Garuda Wishnu Kencana. Sorenya Mister Morgan meminta diantar ke Pantai Dreamland untuk berselancar ombak!" Bapak Wayan Krishna menjelaskan rute wisata hari ini kepada Celia dan Morgan sembari mengemudi mobil van berisi delapan orang tamu tersebut.Keenam pengawal Morgan masih sigap mengamankan bos dan nyonya bos mereka. Semuanya dalam kondisi sehat meskipun berpindah-pindah negara mengikuti perjalanan bulan madu penuh kenangan indah itu. Hanya di Selandia Baru saja Morgan meminta mereka tidak mengawal ketat saat berada di Canterbury karena memang jarang bertemu orang di kawasan yang masih alami.Perhentian pertama pagi ini di sebuah wahana taman safari yang memelihara berbagai hewan liar dan juga yang terlatih. Celia bersama Morgan sempat melihat pertunjukan burung Kakaktua, memberi makan gajah jinak, dan juga menonton sendratari harimau dengan para talent

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Bulan Madu Di Surga Tropis Katulistiwa

    Pesawat Qantas yang terbang dari Sydney menuju ke Pulau Bali, Indonesia mendarat mulus di Bandara Ngurah Rai pada sore hari Waktu Indonesia Bagian Tengah. Rombongan Celia-Morgan bersama para pengawal mereka dijemput oleh mobil resmi Melia Resort Nusa Dua Bali.Sopir mobil tersebut orang asli Bali yang bernama Bapak Wayan Krishna. Bahasa Inggrisnya bagus dan ramah menyambut wisatawan asing. Sepanjang perjalanan dia menjelaskan tempat-tempat yang mereka lalui dan juga mempromosikan tempat wisata menarik di Pulau Bali yang mungkin ingin dikunjungi Mister Morgan Bradburry dan Madam Celia Richero-Bradburry."Nah, kita sampai di tujuan, Sir, Madam! Bell boy akan membantu menurunkan barang bawaan rombongan ini. Silakan langsung check-in saja di bagian resepsionis!" kata Bapak Wayan Krisna setelah memasang hand rem mobil."Okay, terima kasih, Mister Wayan Krisna. Kami turun dulu ya!" pamit Morgan sembari menolong Celia turun dar

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Sebuah Malam Penuh Cinta Di Sydney (21+)

    Pertunjukan balet opera bertajuk Swan Lake yang dipentaskan di panggung Sydney Opera House di malam hari menutup rangkaian traveling bulan madu Morgan dan Celia di negeri kangguru, tepatnya di New South Wales. Siang tadi pasangan mesra itu mengunjungi Bondi Beach yang berpasir putih dan berombak sedang. Morgan mengajari Celia berselancar di atas papan surfing, dia jago menunggangi ombak terutama yang tinggi nan menantang.Tujuan mereka berikutnya adalah Pulau Bali, Indonesia. Morgan sangat bersemangat segera terbang ke sana karena banyak pantai berombak tinggi yang asik untuk berselancar. "Jadi ... besok kita akan meninggalkan Sydney, Celia. Apa kamu yakin tidak ingin menambah waktu liburan di sini?" tanya Morgan sambil merangkul bahu istrinya menyusuri halaman luas di depan Sydney Opera House yang memiliki pemandangan ke arah lautan."Aku mencemaskan molornya durasi bulan madu kita, Morgan. Katamu, kita masih akan ke beberapa negara Asia lainnya, bukan?" jawab Celia seraya menghela

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status