Share

Tertarik

Author: Rucaramia
last update Last Updated: 2024-11-08 12:22:50

Elma memutuskan menunggu diluar club, ketika akhirnya dia melihat Kai keluar dari pintu belakang khusus staff. Melihat pria itu telah berganti pakaian, dia tahu bahwa itu saatnya bagi Elma untuk turun dan membungkus ikan yang telah dia pancing.

Pria itu langsung terkejut melihat keberadaan Elma yang sudah bersender pada dinding gedung bar, sekadar menantikan kepulangannya. Sejujurnya Kai hanya bercanda dan sekadar menggoda balik wanita itu saja, dia tidak pernah punya ekspektasi bahwa leluconnya akan ditanggapi dengan serius oleh perempuan ini. Buat Kai mana mungkin wanita secantik dia mau tidur dengan pria yang bekerja sebagai bartender club malam? hanya satu dari sejuta kemungkinan, dan tampaknya malam ini dia keruntuhan bulan.

“Hallo lagi, Tuan Bartender seksi. Tawaran darimu masih berlaku kan?” tanya Elma to the point sambil mengedipkan sebelah matanya.

Kai sedikit shock, ini sungguhan. Dia tidak sedang bermimpi mala mini. “Apa yang sebenarnya wanita cantik sepertimu inginkan dari saya?”

“Mind blowing sex maybe,” jawab Elma bercanda.

Pria berambut kecoklatan itu kemudian melangkah mendekati Elma. Jarak mereka semakin menipis, dan terus terang setiap langkah yang diambil oleh Kai membuat Elma harus mengendalikan dirinya sendiri agar tetap terlihat tenang. Hanya tersisa beberapa centimeter saja, dan terus terang setiap pergerakan yang Kai buat membuat jantung Elma dibuat nyaris meledak. Tubuh wanita itu bergidik penuh antisipasi ketika Kai menundukan kepala hanya untuk sekadar berbisik di telinga.

“Bagaimana kalau kita test drive dulu? kalau tidak sesuai ekspektasi kau boleh menamparku,” ujarnya parau.

Elma tidak sanggup menjawab, untuk beberapa alasan suaranya tiba-tiba saja menghilang apalagi ketika tangan pria itu membelai pipinya yang agak dingin karena terekan angin malam selama beberapa saat sebelum mereka bertemu. Kehangatan yang dia dapatkan dari telapak tangan pria itu membuat dia meleleh. Tubuhnya pun seakan dipaksa memaku jauh ke dalam tanah ketika secara perlahan-lahan lelaki itu mendaratkan kecupan demi kecupan ke lehernya. Menggodanya dengan sedikit sentuhan penuh kasih yang tampaknya cukup membuat Elma dibuat gemetaran.

‘Not bad, dia tahu apa yang dia lakukan’  pikir Elma dan membiarkan tubuhnya dijelajahi oleh Kai sementara yang dia lakukan hanyalah memejamkan mata dan menikmati sensasi yang diciptakan bibir pria itu dipemukaan kulitnya.

Menyadari tidak adanya perlawanan meski tanpa jawaban, Kai tahu betul bahwa itu berarti adalah sebuah konfirmasi persetujuan dari yang bersangkutan. Maka tanpa ragu, Kai melanjutkan eksplorasi yang telah diamulai. Menggunakan lidahnya untuk membelai kulit sensitif dibelakang telinga wanita itu dan kini mulailah dia mendapati adanya respon berupa sedikit erangan tertahan dengan tangan si wanita yang mencengkram otot bisepnya.

Merasa mulai limbung dan Elma tahu dia bisa menggila jika membiarkan pria itu berbuat semuanya. Maka dia segera berinisiatif mengaitkan tangannya pada leher si pria. Kedua matanya mulai dipenuhi dengan kabut birahi dan sensitivitasnya mulai meningkat. Ini mendebarkan dan membuatnya ketagihan.

“Hmm? Ternyata tidak perlu banyak usaha untuk membuatmu excited, Ms. Confident,” gumam Kai.

“Shut up!”  

Elma memutuskan berhenti menjadi wanita pasif. Dia mengambil inisiatif untuk mencuri ciuman dari Kai sebagai balasan atas tindakan nakal yang pria itu perbuat sebelumnya. Tatkala bibir mereka saling bersentuhan satu sama lain, Elma merasa bagaikan tersengat aliran Listrik. Dia memulainya dengan sebuah kecupan yang lembut dan perlahan hanya untuk memberikan umpan panas yang dibalas dengan ciuman kasar nan agresif. Elma merasa takjub mengetahui bahwa instingnya sebagai perempuan dalam memilih pria cukup bisa diancungi jempol. Toh, dari ciuman saja pria ini sudah bisa sangat liar, bagaimana dengan yang lainnya? membayangkannya saja sudah membuat Elma merem melek.

“Kau cukup liar rupanya, Tuan Bartender,” ungkap Elma ketika mereka berpisah sesaat dan dia melihat betapa kepayahannya Kai dalam rangka mengontrol dirinya sendiri.

Kai sendiri memang tidak pernah begitu excited dan agresif. Dia selalu bisa sangat tenang dan logis dalam situasi apapun. Tetapi sesuatu yang ada didalam diri wanita ini membuat dia kehilangan ketenangan yang selalu dia banggakan. Entah karena kulitnya yang halus, atau karena aroma wanginya yang memabukan.

Kai tidak tahu alasannya, tetapi yang pasti dia menyukai suara rintihan wanita itu ditelinganya ketika dia cukup sibuk memanjakan. Rasanya dia ingin buru-buru melucuti pakaian dan menikmati wanita itu hingga tuntas. Namun mengingat wanita itu datang padanya untuk sebuah pelayanan panas dan bahkan rela menantikannya hingga jam pulang. Maka Kai tahu bila foreplay yang baik untuk memulai permainan sangat penting bagi si wanita dan dia juga yakin kalau kesabarannya akan berbuah manis.

“Karena kau membuat saya mabuk dalam gairah, Ms. Confident.” Sejauh ini Kai memanggil wanita itu dengan panggilan yang dia buat. Rasanya aneh saja untuk bertanya nama saat mereka sudah sejauh ini. Buat Kai dia rasa ini hanya terjadi sekali dan mereka tidak akan pernah bertemu lagi. Jadinya, dia hanya perlu memastikan membuat kenangan terbaik sebelum semuanya sirna begitu saja. Waktu yang dia miliki tidak begitu banyak karena itu dia akan memanfaatkan segalanya dalam satu kesempatan.

“Apakah saya membuatmu panas?” tanya Kai lagi yang dibalas dengan kikikan dan kerlingan nakal.

“Tunjukan padaku apa yang membuatmu berpikir bahwa aku cukup panas? Yang kau berikan padaku hanya sekadar ciuman bila perlu kuingatkan,” sahut Elma dengan kepercayaan dirinya yang begitu tinggi. Energi feminim yang begitu besar menguar darinya dan menantang hasrat kelelakian Kai untuk berbuat semakin lebih.

“Kalau begitu persiapkan dirimu, karena mungkin saja saya akan membuatmu kehilangan akal.”

Elma bersiul. “Aku tidak sabar menantikannya darimu.”

Tangan pria itu kemudian mulai menjamah pahanya, ketika sekali lagi dia memagut bibir Elma. Perlahan tetapi pasti dia mulai menjelajah disana hingga pangkal paha dan sedikit terkejut ketika menyadari bahwa wanita ini tidak mengenakan apa-apa dibalik gaun malam seksinya. “Kau ternyata sangat nakal, Ms. Confident,” ungkap Kai ketika bibir mereka berpisah sementara untuk mengambil napas.

“Aku memang bukan perempuan baik-baik, tuan bartender.”

Maka dengan langkah pasti, Kai membelai lipatan yang terasa hangat dan basah dengan jarinya. Sentuhan itu sejujurnya sangat ringan tetapi itu cukup membuat Elma tersentak. Melihat reaksi wanita itu dari hasil perbuatannya, Kai semakin berani untuk mengeksplorasi lebih jauh lagi, jarinya menemukan satu titik sensitif yang tersembunyi dibalik lipatan keintimannya. Dengan ahli pria itu mulai memanipulasi keadaan, merangsang area tersebut dengan ibu jarinya. “Wow, you’re the feisty one,” gumam Kai dengan suara yang serak.

Elma tidak bisa menjawab, wanita itu hanya bisa merintih dan mengerang menikmati sensasi yang mengalir deras ke sekujur tubuhnya hanya dari sentuhan disatu titik. Kai mulai merasakan dirinya sudah sangat sesak dan celananya mengetat. Suara desahan yang keluar dari bibir ranum nan seksi dihadapannya membuat dia kegerahan dan terangsang berat. Elma merasa tubuhnya mulai lemah dan tidak kuat untuk berdiri sendiri, untungnya dia bersandar pada dinding club dan memeluk pria itu erat-erat sebagai pertahanan diri untuk tidak ambruk.

Kai tersenyum puas, dia tergugah untuk menggoda wanita ini sampai dia memohon untuk mendapatkan hal yang lebih. Kai bisa menebak bahwa wanita ini bisa dibilang adalah wanita yang tidak pernah memohon seumur hidupnya. Wanita ini cantik, misterius, punya aura dominasi tapi juga seperti seorang control freak. Kai bisa merasakan kalau wanita itu selalu ingin in-charge. Selalu menjadi pihak yang memerintah dan tahu apa yang dia inginkan tanpa rasa malu atau ragu dari carinya menarik tangan Kai untuk menyentuh bagian yang dia inginkan atau menjambak rambutnya untuk memperdalam ciuman mereka. Wanita itu ingin menjadi sang dominan, tetapi sebagai pria Alpha jelas Kai tidak akan membiarkan peran itu diambil alih oleh mate-nya.

“Kau menginginkan lebih, Ms. Confident?”

Meski itu adalah sebuah pertanyaan tapi dari setiap penekanan kata yang lelaki itu gunakan lebih mengimplementasikan bahwa itu adalah sebuah perintah yang mutlak mesti Elma patuhi.

Kini Elma telah jatuh dalam lubang harsat yang tidak dia duga, dia telah dijebak oleh pria dengan wajah teduh dan tenang ini yang membawanya pada sisi tidak lagi bisa berpikir jernih. Elma jelas menginginkannya, dia ingin sesuatu didalam dirinya diisi penuh, belaian pria itu pada inti dirinya membuat Elma tidak bisa lagi menggunakan otaknya dengan benar. Tanpa dia sadari dia telah ditaklukan oleh sang bartender muda, pria yang sama sekali tidak pernah dia bayangkan akan menjadi sang dominan.

“Ya,” sahut Elma dengan suara serak dan napas yang tersenggal.

Kai menyelipkan dua jari pada lubang panas nan basah, secara perlahan menggerakan jarinya masuk keluar. Menyaksikan dengan kedua matanya efek yang terjadi dari tindakan erotisnya. Wanita itu memejamkan mata dan Kai tergoda untuk menaikan tempo permainan. Desah napas sang wanita mulai tidak beraturan, makin pendek makin kewalahan. Kai tahu bahwa dititik ini tampaknya sang submissive sebentar lagi akan mencapai klimaks. Tetapi Kai punya gagasan lain bahwa dia tidak ingin membiarkan wanita itu merasa puas dengan cepat.

“Fuck …,” gumam Elma yang bisa merasakan kehangatan merebak dari pusat ke seluruh tubuhnya. Jari pria itu memenuhi inti kewanitaannya dan dia bisa merasakan tensi meningkat dari setiap pergerakan dan dorongan yang diciptakan. Gelombang maha dahsyat hampir meledak.

“Faster!” perintah Elma, tetapi yang terjadi malah sebaliknya. Bukan klimaks yang dia dapatkan melainkan kekosongan yang mendadak.

Itulah gagasan Kai yang ingin mempermainkan Elma. Berhenti mengikuti keinginannya, dan memberikan wanita itu pemahaman bahwa tidak semua hal bisa berjalan sesuai keinginannya.

Kedua mata Elma melebar tidak percaya, rasa frustasi merebak dan membuat Elma merasakan dorongan emosional tinggi sehingga membuat dia begitu marah akan keadaan yang terjadi. Ini membuatnya gila, bagaimana bisa dia berhenti saat Elma nyaris akan keluar?

“Kenapa berhenti?!” Arogansi yang kental begitu kentara dari suaranya. Elma paling tidak suka dibuat gantung seperti ini.

“Bila kau mau melanjutkannya, it should be on my term. Ms. Confident.”  Kai menatap Elma tanpa ekspresi apa-apa.

Situasi ini membuatnya gila, tapi bukan Elma namanya bila dia tidak bisa mengatasi hal seperti ini. “Namaku Elma,” katanya. Kedua mata wanita itu berkilat di bawah cahaya bulan, masih terengah karena dipaksa berhenti ketika dirinya nyaris klimaks.

Kedua mata Kai berkilat dibawah cahaya rembulan. “Sepertinya kamu sedikit terlambat untuk memperkenalkan diri, Ms. Elma.”

Elma memperlihatkan seringainya. “Aku tertarik padamu, Kai. Jadilah kekasihku.”

Related chapters

  • Nona Kesayangan Dua Pria Tampan   Sepakat

    “Selamat datang di tempat saya yang kecil. Saya tidak berharap kamu akan suka tempat ini, tetapi tolong buatlah dirimu senyaman mungkin disini. Apa kamu mau minum sesuatu, Ms. Confident?” kata Kai setelah membuka pintu rumah kecilnya yang jujur saja buat Elma sangat tidak layak huni. Terlebih alih-alih menjawab pertanyaannya beberapa saat lalu dia malah menyeret Elma masuk ke dalam rumah seperti ini.Elma untuk beberapa saat tidak langsung menjawab pertanyaan Kai yang ramah kepadanya, malah dia lebih memilih mengitari pandangannya ke segala penjuru arah di dalam rumah tersebut. Seperti yang dia duga, tidak ada yang mewah disana, tetapi ruangan tersebut sangat rapi, bersih dan yang paling penting sangat terorganisir. Elma curiga kalau Kai adalah seorang neat freak karena semua yang dia lihat terlalu sempurna untuk ukuran tempat tinggal seorang pria lajang. Kecuali, sudut ruang tamu yang dimana terdapat sebuah kanvas, kuas, dan juga cat yang berserakan.“Ms. Elma?” panggil Kai sekali la

    Last Updated : 2024-11-28
  • Nona Kesayangan Dua Pria Tampan   Woman In Heat

    Elma tercekat ketika bibir mereka berdua bertemu untuk kedua kalinya. Intensinya untuk melawan luluh lantah, terkalahkan oleh insting hawa nafsu. Ciuman itu berhasil meredam teriakan Elma, bahkan seluruh tubuh mendadak lumpuh karenanya. Pada akhirnya Elma hanya bisa disana dalam diam menikmati setiap sensasi yang pria itu bagi berikut dengan tangan Kai yang berada dikulitnya. Memeluk dirinya dengan erat ketika pria itu memperdalam ciuman diantara mereka berdua. Lidah mereka berdansa, mencoba untuk saling mendominasi satu sama lain. Kai mencoba untuk mengeksplorasi setiap inchi dari mulut wanita itu seperti orang yang kelaparan. Mereka melepaskan diri masing-masing dalam dekapan hasrat. Kai meraba setiap lekuk tubuhnya dengan sangat lembut dan hati-hati membuat Elma terbuai. Wanita itu bahkan mendesah ketika Kai menggigit bibir bawahnya sebelum melepaskan kulumannya dari bibir Elma. Kai memberi wanita itu tatapan penuh intensi serta senyuman manis, terutama karena Kai menyadari bahwa E

    Last Updated : 2024-11-29
  • Nona Kesayangan Dua Pria Tampan   Tame U

    “Jika kau ingin melanjutkan hal yang tertunda, maka beri aku kenikmatan yang setara,” ungkap Kai sambil membimbing Elma untuk bangkit, dan posisi Elma yang lebih pendek dari Kai membuat wanita itu berdiri tepat di hadapan dada telanjang sang pria. Elma memang sebal pada pria itu, tetapi begitu ditempatkan pada posisi ini dia hanya bisa meneguk ludah. Elma jelas mengerti apa yang pria itu inginkan. “Gunakan mulutmu untuk memuaskanku.” Anehnya ucapan yang keluar dari mulut Kai bagaikan sebuah sihir yang membuat Elma dapat dengan mudah mematuhinya. Elma menundukan kepala, dia memulai aksi dengan memberikan kecupan sederhana pada bagian bahu. Kai terdiam, lelaki itu merapatkan bibir mencoba untuk menahan diri. Wanita ini, tidak pernah petah lidah bahkan dia lebih lihai mengungkapkan rasa. Dan tindakan wanita ini sekarang terhadapnya membuktikan bahwa jauh lebih efektif dan lagi entah bagaimana sentuhan ringan yang dibuat olehnya membuat jantung Kai meliar. Detakan jantungnya jadi terbu

    Last Updated : 2024-11-30
  • Nona Kesayangan Dua Pria Tampan   Breaking Mind

    Sang nona sudah tidak dapat menahan jerit kenikmatan kala tubuh bagian bawahnya dipaksa untuk membuka lebih lebar. Ukuran milik pria itu adalah yang paling besar yang pernah mampir dalam dirinya, dan itu sebabnya pula Elma kesulitan untuk beradaptasi dengan situasi barunya.“Kau menyukai hadiah dariku … hmmm.. Ms. Elma?” kata Kai setelah dia berhasil membobol milik wanita itu dan kini dia menunggu beberapa saat untuk memberi waktu pada Elma beradaptasi penuh dengan miliknya.Hanya ada desahan dan kalimat-kalimat tak koheren yang keluar dari bibir Elma. Sesekali dia menoleh ke belekang hanya untuk mendapati tatapan ganas dari Kai yang ditujukan kepadanya. Elma menjilat bibir bawahnya sendiri, dia harus mengakui bahwa pria yang dia berhasil jaring malam ini adalah yang paling panas yang bisa dia nikmati. Sebagai seorang bartender biasa, Kai dianugerahi oleh wajah tampan dan tubuh yang seksi. Seandainya dia adalah salah satu dari pria elit dan Elma menemukannya sejak lama. Sudah pasti di

    Last Updated : 2024-12-01
  • Nona Kesayangan Dua Pria Tampan   Pria Berdarah Panas

    Elma menggeliat dibawah selimut yang entah sejak kapan menutupi tubuh. Wanita itu mengerjapkan mata memandang nanar keseluruh penjuru ruangan dengan dinding bercat putihnya. Isi kepala mulai memproses semua hal yang dia lihat, sampai kemudian dia memalingkan wajah tepat pada cermin besar yang diletakan didepan kasur. Memantulkan bayangan dirinya yang masih terbaring diatas ranjang dengan kondisi super berantakan tetapi Elma mengabaikan fakta itu dan memilih untuk bangkit kemudian duduk di tepi ranjang. Beberapa hal mulai masuk kedalam ingatan, memutar seluruh memori yang terjadi.“Fuck …,” gumam Elma setelah semua berhasil dia rangkum menjadi sebuah satu benang merah.Namun alih-alih segera bergerak dan kabur, Elma justru malah memberikan atensi lebih terhadap ruangan yang saat ini masih dia tempati. Dikamar sempit itu Elma menemukan ada tali yang tergeletak disudut, sebuah kursi kayu dan kalung yang terkait dengan rantai anjing di atas meja. “Memangnya ditempat seperti ini boleh meme

    Last Updated : 2024-12-02
  • Nona Kesayangan Dua Pria Tampan   Nona Plin-Plan

    “Ah!” Tubuh Elma kontan tersentak, ketika jari telunjuk pria itu telah masuk ke dalam sana. Kai juga menggunakan ibu jarinya untuk mengelus bagian terluar yang paling sensitif agar semakin membengkak. “Masih bisa bilang kamu tidak suka ini?” bisik Kai rendah yang kemudian mempergunakan keahlian lidahnya untuk menggelitiki permukaan kulit leher Elma. Tentu saja hal tersebut membuat tubuh sang wanita sedikit gemetar dan secara mengejutkan kekesalan yang Elma pendam untuk pria itu memudar begitu saja. Raganya mengkhianati akal sehatnya sebab dia malah jadi mudah bereaksi atas sentuhan kecil dari pria itu. Kai mulai senang ketika Elma sudah sangat basah hanya karena jarinya, karena itulah dia mulai menambah satu jari lagi untuk memberikan sensasi lebih. Sesuatu yang dia tebak akan lebih disukai oleh si wanita kaya. “Ah … more…,” rintih Elma yang mulai terbius oleh hawa nafsunya sendiri. Kini bahkan tanpa merasa malu Elma secara spontan menggeliat dan mengangkat pinggulnya sendiri untu

    Last Updated : 2024-12-03
  • Nona Kesayangan Dua Pria Tampan   Kau Sudah Menjadi Milikku

    Jeritan Elma menggema di dalam ruangan. Hal tersebut terjadi lantaran dia tidak merasa nyaman dengan keadaan barunya kini. Rasa nyeri langsung merebak ketika benda tersebut masuk dalam dirinya tanpa aba-aba, bergesekan dengan dinding dalam miliknya dengan cara yang kasar. Namun, yang jadi aneh dari semua itu adalah meski Elma tahu ini bukanlah salah satu bentuk variasi kesukaannya wanita itu terkesan tidak keberatan bahkan tidak menyuruh pria itu berhenti melakukannya. Sebelumnya Elma memang pernah dapat patner yang liar, tetapi jika dibandingkan dengan Kai jelas pria dimasa lalunya itu kalah jauh. Situasi ini seakan membuatnya seperti sedang berada dalam kondisi diperkosa. Elma agak heran mengapa dia malah jadi terangsang berat diperlakukan seperti ini. Apakah Kai baru saja memberikan dia sebuah penerangan baru bahwa sebenarnya dia seorang masokis? Inikah yang sebenernya dia cari dari seorang pria? sikap dominan, kasar dan tidak mau diatur oleh Elma? Sial! dia tidak tahu lagi. Selu

    Last Updated : 2024-12-04
  • Nona Kesayangan Dua Pria Tampan   Pria Mesum

    Elma menyentuh kalung yang sudah melekat erat dilehernya. Sesaat Elma terpaku ketika dia mendapati ekspresi Kai yang melembut. Itu sangatlah tidak terduga, tetapi cukup membuat sesuatu di dalam diri Elma berdebar kencang.“Nah, sayangku. Sekarang kita akan membicarakan aturan mainnya. Mulai saat ini kau harus menyerahkan seluruh kontrol atas dirimu kepadaku. Ini tidak hanya untuk urusan ranjang saja, tetapi untuk beberpa aspek dihidupmu pun aku yang akan membuat keputusan untukmu dan kamu wajib untuk selalu bertanya kepadaku lebih dulu,” jelas pria itu yang seketika membuat alis Elma mengernyit tak suka.“Hel, bukankah ini terlalu berlebihan? Kau tidak bisa mengatur hidupku, statusmu pun hanya menjadi kekasih palsuku saja. Dan yang perlu kau camkan adalah aku hanya bersedia menjadi milikmu saat kita sedang berada diatas ranjang atau pun untuk kegiatan erotis semata, bukan untuk gaya hidup!” tentang Elma.Kai terdiam sebentar, dia rasa itu memang terlalu cepat untuk Elma. Satu tangann

    Last Updated : 2024-12-05

Latest chapter

  • Nona Kesayangan Dua Pria Tampan   Panggilan Darurat

    “Bukan salahku kalau mereka jatuh cinta. Apa menurutmu aku harus bertanggung jawab atas perasaan mereka padalah aku sendiri tidak memiliki rasa yang sama? Salah sendiri kenapa jatuh cinta. Aku tidak pernah meminta cinta dari mereka.”Gaby menepuk jidatnya begitu mendengar penuturan tidak bertanggung jawab dari mulut Elma.“Elma, bukan tidak mungkin kalau suatu saat ini kau akan menerima dan merasakan akibat dari perbuatanmu sekarang. Sebelum kau menyesal, aku sarankan untuk berhenti mengambil manfaat dari orang-orang yang tulus padamu. Bila nanti kau betulan jatuh cinta dan terlambat menyadari, kau sendiri yang akan sakit.”“Sudah aku bilang, aku tidak akan pernah jatuh cinta lagi.”Gaby mungkin bukan orang yang tepat untuk mengatakan sebuah pepatah yang bijak, tetapi berhubung dia sangat mengenal Elma dan mereka sudah mengenalnya sejak kecil, maka dia merasa bahwa harus dia yang menyadarkan gadis itu. “Elma, kau bisa saja berencana begitu. Tapi ingat, takdir hidup manusia sudah tertu

  • Nona Kesayangan Dua Pria Tampan   Obrolan Bersama Sahabat

    “Jadi intinya kau menyeret pria malang yang tidak tau apa-apa itu ke dalam masalahmu? Lalu kau membuat dia berhadapan dengan Arash demi menyelamatkan dirimu sendiri, begitu?” Ekspresi wajah Gaby membuat segalanya jadi lebih buruk, apalagi tatapan matanya yang menyelidik agak membuat Elma terganggu.Walaupun Gaby merebut Thomy darinya dahulu. Tetapi setelah kejadian itu mereka kembali bersahabat dan Elma sudah berdamai dengan keadaan. Karena itulah di waktu kosongnya, mereka bisa hangout bareng seperti sekarang.“Hei, jangan buat seolah-olah aku ini orang jahatnya. Lagipula kau tidak perlu bersimpati kepada Kai, toh dia bukan korban. Kami sudah membuat kesepakatan, dan lagi dia bersedia membantu karena aku bersedia memberinya imbalan yang sepadan.”“Berapa banyak uang yang dia inginkan darimu?”Elma menggelengkan kepala dan malah menunjukan sesuatu yang terpasang di lehernya. “Dia tidak minta uang, tapi kau lihat benda yang terpasang di leherku? Menurutmu ini apa?”“Choker? Tidak. Itu

  • Nona Kesayangan Dua Pria Tampan   Hardcore

    “Good girl, setelah ini aku akan memberimu kenikmatan yang tidak terlupakan,” ungkap Kai sambil memegang kepala sang wanita yang berlutut diantara kedua kakinya. Elma benar-benar sangat ahli dalam hal ini. Kai tidak munafik bahwa perempuan ini adalah sosok yang membuatnya kelimpungan hanya dengan blow jobnya saja. Akan sangat memalukan bagi Kai bila dia keluar di mulut wanita itu.Merasa dia tidak bisa lagi bertahan lama, Kai menarik dirinya. Menimbulkan tanda tanya besar di raut wajah cantik sang wanita yang melihat dirinya telah memerah dengan napas terengah. Ya, Kai nyaris keluar jika saja dia tidak buru-buru melepaskan diri. Dan sekarang pria itu teramat membutuhkan Elma. Persetan dengan kesabaran, dia butuh lebih dan wanita itu membutuhkan pelepasan.Akhirnya Kai menarik dan menggendong Elma ke atas ranjang dan langsung mengambil sesuatu dari laci dekat ranjangnya. Posisi wanita terbaring dengan tengkurap sehingga mudah bagi Kai untuk mengatur posisi dan mengangkat pinggulnya. Ka

  • Nona Kesayangan Dua Pria Tampan   It’s Just Too Good

    Ada jeda cukup lama sebelum akhirnya Kai memutuskan untuk membuka suaranya lagi. “I am fine with it.” Elma memandang pria itu agak lama, sudut bibirnya sedikit terangkat. “Aku tidak menyangka bahwa kita memiliki kesamaan, meskipun aku tidak tahu apa alasan dibalik kebekuan hatimu,” gurau Elma.“Apa kau pikir dua orang yang terluka bisa saling mengobati? Aku menginginkanmu Sayangku, tetapi bukan berarti kau bisa terlalu dekat denganku. Seperti yang kau sering katakan, aku tidak punya hati. You can’t fix me,” sahut Kai enteng.“Tapi kau juga perlu tahu bahwa aku tidak butuh cintamu. Aku cuku puas dengan situasi kita sekarang, duduk sebagai seorang teman lalu kita bisa main gila di lain waktu. Aku masih berharap kau mau membantuku lagi hingga aku lepas dari Arash.”“Aku tidak mengerti isi kepalamu, Sayangku. Alih-alih bersama seorang pria yang punya segalanya dan reputasinya cukup baik. Kau malah memilih bersamaku disini. Apa yang membuatmu menolak pria itu?”Elma memutar ingatannya pad

  • Nona Kesayangan Dua Pria Tampan   Saling Mengobati

    Sepanjang siang, waktu yang ada mereka habiskan bersama anak-anak itu. Hanya perlu waktu singkat saja sampai Elma menjadi pusat atensi, dan semua anak langsung suka dan lengket padanya. Hal itu tidak mengherankan, sebab Kai pun adalah korban dari daya tarik memikat yang wanita itu punya.Kai memandang penuh apresiasi kepada Elma, menyadari bahwa kecanggungan yang sempat ada padanya telah menguap kini dia bisa dengan sangat natural dan santai bersama mereka.Kini Elma sudah seperti seorang volunteer yang mengajari anak-anak itu bernyanyi, bertepuk tangan, dan berbagi canda tawa bersama mereka. Kai suka melihat sisi lain dari wanita itu saat ini. Apalagi saat dia tersenyum sumringah menanggapi apa saja yang anak-anak lontarkan kepadanya. Elma tidak terlihat seperti Elma Enderson sang nona besar angkuh. Dia yang sekarang seperti dapat dia jangkau.“Paman, kau sangat beruntung punya pacar yang cantik, baik hati, dan tegas seperti dia. Lihat, hanya perlu waktu sebentar bagi dia untuk mencu

  • Nona Kesayangan Dua Pria Tampan   Penerimaan

    Kai lantas berdiri dari kursinya, mengambil rokok dan pematik untuk kemudian meninggalkan Elma. Dia menuju ke balkon, bersandar pada dinding sambil menatap keluar. Pria itu menyalakan rokok dan menghisap benda beracun itu dalam-dalam. Kai sebetulnya bukan seorang perokok ulung, tetapi disaat-saat tertentu dia membutuhkan nikotin yang pekat untuk menenangkannya.Kai sebenarnya enggan mengaku bahwa wanita yang menemuinya pagi ini sudah menggerakan sesuatu jauh di dalam dirinya. Ya, Kai akan mengakui bahwa dia sejujurnya memiliki sebuah hasrat terpendam padanya. Dia menginginkan Elma lebih dari sekadar menjadi pemenuh kebutuhan fisik dan seksualitas. Namun berkat hal tersebut, disaat yang bersamaan dia menjadi sangat takut untuk lebih dekat dengan Elma. Perkataan orang yang bernama Angga malam itu cukup mengganggunya dan Kai juga tidak mau merasakan pengalaman yang serupa dengan lelaki berdarah panas itu. Karena bila Elma mengecewakannya, dia merasa bahwa dia tidak akan sanggup untuk men

  • Nona Kesayangan Dua Pria Tampan   Kunjungan di Pagi Hari

    Elma berbaring di ranjang meski pagi telah datang. Wanita itu masih cukup lelah untuk menghadapi hari baru setelah apa yang terjadi semalam. Kedua matanya berkedip, mencoba beradaptasi dengan cahaya pagi yang masuk dari jendela. Erangan keluar dari celah bibirnya yang terbuka sebelum akhirnya memijat pelipisnya sendiri. Dia terlalu banyak minum alkohol, dan itu membuatnya sakit kepala. Bukan tanpa alasan dia minum-minum, toh terlalu banyak kejadian yang bagai mimpi buruk dan membuat Elma ingin keluar dari mimpi buruk itu segera. Tapi memang sih, alkohol hanya memperburuk situasi saja.Adu mulut dengan Arash bukan apa-apa buatnya. Justru yang membuat perasaan Elma kacau balau adalah saat Kai meninggalkannya demi menghampiri seorang perempuan. Elma bisa saja bertanya apa hubungan mereka, tetapi dia sadar diri akan situasi dan statusnya yang tidak berhak untuk bertanya dan puncak kesialannya semalam adalah dia bertemu lagi dengan Angga sampai titik pria itu hendak memukulnya.Untungnya,

  • Nona Kesayangan Dua Pria Tampan   Perempuan yang Punya Banyak Rahasia

    “Dasar wanita jalang sialan! Kau pikir bisa mempermainkan aku begitu saja semaumu?!”Angga tampak begitu geram, pria itu kemudian melangkah mendekati Elma dengan sorot mata yang dipenuhi dengan kebencian. Kesunyian yang beberapa saat lalu Elma syukuri kini justru membuat wanita itu ketakutan. Pasalnya tidak ada siapa pun disini, dan lokasi ini terpisah dari aula pesta yang hingar bingar. Elma kini terpojok, dia tidak bisa lari kemana pun kecuali dia cukup gila untuk melompat dari lantai tiga.Dengan kasar Angga mencengkram pergelangan tangan Elma, dan secara spontan wanita itu berusaha melepaskan diri dan enggan untuk bertukar kata sama sekali. “Kenapa kau mencampakan aku begitu saja, Elma? Setelah semua hal yang telah kita lewati, apa sebegitu tidak berharganya aku dimatamu?”Elma sangat lelah dengan drama. Gelagat Angga yang seperti inilah yang membuat Elma lelah untuk memperpanjang hubungan diantara mereka. Elma pikir segalanya sudah cukup jelas saat itu, dan dia sama sekali tidak

  • Nona Kesayangan Dua Pria Tampan   Pertemuan Dengan Orang Masa Lalu

    “Lady Eleanor, saya tidak mengira bahwa kita akan bertemu disini.”Wanita yang kala itu mengenakan gaun berwarna ungu gelap menatap ke arah Kai dengan bingung. Tentu saja karena ini pesta topeng dia tidak bisa dengan jelas mengetahui siapa yang mengajaknya bicara. Namun meski begitu wanita yang disapa Eleanor tersebut memperlihatkan senyuman ramahnya kepada Kai.“Oh, siapakah pemuda tampan yang sedang menyapaku sekarang ini?” tanya wanita itu.“Apakah Anda tidak mengingat saya, Lady? Biar saya bantu kalau begitu. Apa Anda masih ingat dengan sebutan bocah kotor?”Kalimat yang terucap dari bibir Kai kontan membuat beberapa orang disekitar mereka terhenyak dan memaku pandang penuh minat. Eleanor sendiri langsung menutup wajahnya dengan kipas, gelagat tersebut sudah merupakan salah satu bentuk konfirmasi bahwa orang itu telah mengenali Kai. Tentu saja dia akan mengenalnya, sebab bocah kotor adalah panggilan wanita itu kepada dia saat Kai masih bekerja untuknya.“Oh astaga, sungguh mengeju

DMCA.com Protection Status