Share

Tertarik

Penulis: Rucaramia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-08 12:22:50

Elma memutuskan menunggu diluar club, ketika akhirnya dia melihat Kai keluar dari pintu belakang khusus staff. Melihat pria itu telah berganti pakaian, dia tahu bahwa itu saatnya bagi Elma untuk turun dan membungkus ikan yang telah dia pancing.

Pria itu langsung terkejut melihat keberadaan Elma yang sudah bersender pada dinding gedung bar, sekadar menantikan kepulangannya. Sejujurnya Kai hanya bercanda dan sekadar menggoda balik wanita itu saja, dia tidak pernah punya ekspektasi bahwa leluconnya akan ditanggapi dengan serius oleh perempuan ini. Buat Kai mana mungkin wanita secantik dia mau tidur dengan pria yang bekerja sebagai bartender club malam? hanya satu dari sejuta kemungkinan, dan tampaknya malam ini dia keruntuhan bulan.

“Hallo lagi, Tuan Bartender seksi. Tawaran darimu masih berlaku kan?” tanya Elma to the point sambil mengedipkan sebelah matanya.

Kai sedikit shock, ini sungguhan. Dia tidak sedang bermimpi mala mini. “Apa yang sebenarnya wanita cantik sepertimu inginkan dari saya?”

“Mind blowing sex maybe,” jawab Elma bercanda.

Pria berambut kecoklatan itu kemudian melangkah mendekati Elma. Jarak mereka semakin menipis, dan terus terang setiap langkah yang diambil oleh Kai membuat Elma harus mengendalikan dirinya sendiri agar tetap terlihat tenang. Hanya tersisa beberapa centimeter saja, dan terus terang setiap pergerakan yang Kai buat membuat jantung Elma dibuat nyaris meledak. Tubuh wanita itu bergidik penuh antisipasi ketika Kai menundukan kepala hanya untuk sekadar berbisik di telinga.

“Bagaimana kalau kita test drive dulu? kalau tidak sesuai ekspektasi kau boleh menamparku,” ujarnya parau.

Elma tidak sanggup menjawab, untuk beberapa alasan suaranya tiba-tiba saja menghilang apalagi ketika tangan pria itu membelai pipinya yang agak dingin karena terekan angin malam selama beberapa saat sebelum mereka bertemu. Kehangatan yang dia dapatkan dari telapak tangan pria itu membuat dia meleleh. Tubuhnya pun seakan dipaksa memaku jauh ke dalam tanah ketika secara perlahan-lahan lelaki itu mendaratkan kecupan demi kecupan ke lehernya. Menggodanya dengan sedikit sentuhan penuh kasih yang tampaknya cukup membuat Elma dibuat gemetaran.

‘Not bad, dia tahu apa yang dia lakukan’  pikir Elma dan membiarkan tubuhnya dijelajahi oleh Kai sementara yang dia lakukan hanyalah memejamkan mata dan menikmati sensasi yang diciptakan bibir pria itu dipemukaan kulitnya.

Menyadari tidak adanya perlawanan meski tanpa jawaban, Kai tahu betul bahwa itu berarti adalah sebuah konfirmasi persetujuan dari yang bersangkutan. Maka tanpa ragu, Kai melanjutkan eksplorasi yang telah diamulai. Menggunakan lidahnya untuk membelai kulit sensitif dibelakang telinga wanita itu dan kini mulailah dia mendapati adanya respon berupa sedikit erangan tertahan dengan tangan si wanita yang mencengkram otot bisepnya.

Merasa mulai limbung dan Elma tahu dia bisa menggila jika membiarkan pria itu berbuat semuanya. Maka dia segera berinisiatif mengaitkan tangannya pada leher si pria. Kedua matanya mulai dipenuhi dengan kabut birahi dan sensitivitasnya mulai meningkat. Ini mendebarkan dan membuatnya ketagihan.

“Hmm? Ternyata tidak perlu banyak usaha untuk membuatmu excited, Ms. Confident,” gumam Kai.

“Shut up!”  

Elma memutuskan berhenti menjadi wanita pasif. Dia mengambil inisiatif untuk mencuri ciuman dari Kai sebagai balasan atas tindakan nakal yang pria itu perbuat sebelumnya. Tatkala bibir mereka saling bersentuhan satu sama lain, Elma merasa bagaikan tersengat aliran Listrik. Dia memulainya dengan sebuah kecupan yang lembut dan perlahan hanya untuk memberikan umpan panas yang dibalas dengan ciuman kasar nan agresif. Elma merasa takjub mengetahui bahwa instingnya sebagai perempuan dalam memilih pria cukup bisa diancungi jempol. Toh, dari ciuman saja pria ini sudah bisa sangat liar, bagaimana dengan yang lainnya? membayangkannya saja sudah membuat Elma merem melek.

“Kau cukup liar rupanya, Tuan Bartender,” ungkap Elma ketika mereka berpisah sesaat dan dia melihat betapa kepayahannya Kai dalam rangka mengontrol dirinya sendiri.

Kai sendiri memang tidak pernah begitu excited dan agresif. Dia selalu bisa sangat tenang dan logis dalam situasi apapun. Tetapi sesuatu yang ada didalam diri wanita ini membuat dia kehilangan ketenangan yang selalu dia banggakan. Entah karena kulitnya yang halus, atau karena aroma wanginya yang memabukan.

Kai tidak tahu alasannya, tetapi yang pasti dia menyukai suara rintihan wanita itu ditelinganya ketika dia cukup sibuk memanjakan. Rasanya dia ingin buru-buru melucuti pakaian dan menikmati wanita itu hingga tuntas. Namun mengingat wanita itu datang padanya untuk sebuah pelayanan panas dan bahkan rela menantikannya hingga jam pulang. Maka Kai tahu bila foreplay yang baik untuk memulai permainan sangat penting bagi si wanita dan dia juga yakin kalau kesabarannya akan berbuah manis.

“Karena kau membuat saya mabuk dalam gairah, Ms. Confident.” Sejauh ini Kai memanggil wanita itu dengan panggilan yang dia buat. Rasanya aneh saja untuk bertanya nama saat mereka sudah sejauh ini. Buat Kai dia rasa ini hanya terjadi sekali dan mereka tidak akan pernah bertemu lagi. Jadinya, dia hanya perlu memastikan membuat kenangan terbaik sebelum semuanya sirna begitu saja. Waktu yang dia miliki tidak begitu banyak karena itu dia akan memanfaatkan segalanya dalam satu kesempatan.

“Apakah saya membuatmu panas?” tanya Kai lagi yang dibalas dengan kikikan dan kerlingan nakal.

“Tunjukan padaku apa yang membuatmu berpikir bahwa aku cukup panas? Yang kau berikan padaku hanya sekadar ciuman bila perlu kuingatkan,” sahut Elma dengan kepercayaan dirinya yang begitu tinggi. Energi feminim yang begitu besar menguar darinya dan menantang hasrat kelelakian Kai untuk berbuat semakin lebih.

“Kalau begitu persiapkan dirimu, karena mungkin saja saya akan membuatmu kehilangan akal.”

Elma bersiul. “Aku tidak sabar menantikannya darimu.”

Tangan pria itu kemudian mulai menjamah pahanya, ketika sekali lagi dia memagut bibir Elma. Perlahan tetapi pasti dia mulai menjelajah disana hingga pangkal paha dan sedikit terkejut ketika menyadari bahwa wanita ini tidak mengenakan apa-apa dibalik gaun malam seksinya. “Kau ternyata sangat nakal, Ms. Confident,” ungkap Kai ketika bibir mereka berpisah sementara untuk mengambil napas.

“Aku memang bukan perempuan baik-baik, tuan bartender.”

Maka dengan langkah pasti, Kai membelai lipatan yang terasa hangat dan basah dengan jarinya. Sentuhan itu sejujurnya sangat ringan tetapi itu cukup membuat Elma tersentak. Melihat reaksi wanita itu dari hasil perbuatannya, Kai semakin berani untuk mengeksplorasi lebih jauh lagi, jarinya menemukan satu titik sensitif yang tersembunyi dibalik lipatan keintimannya. Dengan ahli pria itu mulai memanipulasi keadaan, merangsang area tersebut dengan ibu jarinya. “Wow, you’re the feisty one,” gumam Kai dengan suara yang serak.

Elma tidak bisa menjawab, wanita itu hanya bisa merintih dan mengerang menikmati sensasi yang mengalir deras ke sekujur tubuhnya hanya dari sentuhan disatu titik. Kai mulai merasakan dirinya sudah sangat sesak dan celananya mengetat. Suara desahan yang keluar dari bibir ranum nan seksi dihadapannya membuat dia kegerahan dan terangsang berat. Elma merasa tubuhnya mulai lemah dan tidak kuat untuk berdiri sendiri, untungnya dia bersandar pada dinding club dan memeluk pria itu erat-erat sebagai pertahanan diri untuk tidak ambruk.

Kai tersenyum puas, dia tergugah untuk menggoda wanita ini sampai dia memohon untuk mendapatkan hal yang lebih. Kai bisa menebak bahwa wanita ini bisa dibilang adalah wanita yang tidak pernah memohon seumur hidupnya. Wanita ini cantik, misterius, punya aura dominasi tapi juga seperti seorang control freak. Kai bisa merasakan kalau wanita itu selalu ingin in-charge. Selalu menjadi pihak yang memerintah dan tahu apa yang dia inginkan tanpa rasa malu atau ragu dari carinya menarik tangan Kai untuk menyentuh bagian yang dia inginkan atau menjambak rambutnya untuk memperdalam ciuman mereka. Wanita itu ingin menjadi sang dominan, tetapi sebagai pria Alpha jelas Kai tidak akan membiarkan peran itu diambil alih oleh mate-nya.

“Kau menginginkan lebih, Ms. Confident?”

Meski itu adalah sebuah pertanyaan tapi dari setiap penekanan kata yang lelaki itu gunakan lebih mengimplementasikan bahwa itu adalah sebuah perintah yang mutlak mesti Elma patuhi.

Kini Elma telah jatuh dalam lubang harsat yang tidak dia duga, dia telah dijebak oleh pria dengan wajah teduh dan tenang ini yang membawanya pada sisi tidak lagi bisa berpikir jernih. Elma jelas menginginkannya, dia ingin sesuatu didalam dirinya diisi penuh, belaian pria itu pada inti dirinya membuat Elma tidak bisa lagi menggunakan otaknya dengan benar. Tanpa dia sadari dia telah ditaklukan oleh sang bartender muda, pria yang sama sekali tidak pernah dia bayangkan akan menjadi sang dominan.

“Ya,” sahut Elma dengan suara serak dan napas yang tersenggal.

Kai menyelipkan dua jari pada lubang panas nan basah, secara perlahan menggerakan jarinya masuk keluar. Menyaksikan dengan kedua matanya efek yang terjadi dari tindakan erotisnya. Wanita itu memejamkan mata dan Kai tergoda untuk menaikan tempo permainan. Desah napas sang wanita mulai tidak beraturan, makin pendek makin kewalahan. Kai tahu bahwa dititik ini tampaknya sang submissive sebentar lagi akan mencapai klimaks. Tetapi Kai punya gagasan lain bahwa dia tidak ingin membiarkan wanita itu merasa puas dengan cepat.

“Fuck …,” gumam Elma yang bisa merasakan kehangatan merebak dari pusat ke seluruh tubuhnya. Jari pria itu memenuhi inti kewanitaannya dan dia bisa merasakan tensi meningkat dari setiap pergerakan dan dorongan yang diciptakan. Gelombang maha dahsyat hampir meledak.

“Faster!” perintah Elma, tetapi yang terjadi malah sebaliknya. Bukan klimaks yang dia dapatkan melainkan kekosongan yang mendadak.

Itulah gagasan Kai yang ingin mempermainkan Elma. Berhenti mengikuti keinginannya, dan memberikan wanita itu pemahaman bahwa tidak semua hal bisa berjalan sesuai keinginannya.

Kedua mata Elma melebar tidak percaya, rasa frustasi merebak dan membuat Elma merasakan dorongan emosional tinggi sehingga membuat dia begitu marah akan keadaan yang terjadi. Ini membuatnya gila, bagaimana bisa dia berhenti saat Elma nyaris akan keluar?

“Kenapa berhenti?!” Arogansi yang kental begitu kentara dari suaranya. Elma paling tidak suka dibuat gantung seperti ini.

“Bila kau mau melanjutkannya, it should be on my term. Ms. Confident.”  Kai menatap Elma tanpa ekspresi apa-apa.

Situasi ini membuatnya gila, tapi bukan Elma namanya bila dia tidak bisa mengatasi hal seperti ini. “Namaku Elma,” katanya. Kedua mata wanita itu berkilat di bawah cahaya bulan, masih terengah karena dipaksa berhenti ketika dirinya nyaris klimaks.

Kedua mata Kai berkilat dibawah cahaya rembulan. “Sepertinya kamu sedikit terlambat untuk memperkenalkan diri, Ms. Elma.”

Elma memperlihatkan seringainya. “Aku tertarik padamu, Kai. Jadilah kekasihku.”

Bab terkait

  • Nona Kesayangan Dua Pria Tampan   Sepakat

    “Selamat datang di tempat saya yang kecil. Saya tidak berharap kamu akan suka tempat ini, tetapi tolong buatlah dirimu senyaman mungkin disini. Apa kamu mau minum sesuatu, Ms. Confident?” kata Kai setelah membuka pintu rumah kecilnya yang jujur saja buat Elma sangat tidak layak huni. Terlebih alih-alih menjawab pertanyaannya beberapa saat lalu dia malah menyeret Elma masuk ke dalam rumah seperti ini.Elma untuk beberapa saat tidak langsung menjawab pertanyaan Kai yang ramah kepadanya, malah dia lebih memilih mengitari pandangannya ke segala penjuru arah di dalam rumah tersebut. Seperti yang dia duga, tidak ada yang mewah disana, tetapi ruangan tersebut sangat rapi, bersih dan yang paling penting sangat terorganisir. Elma curiga kalau Kai adalah seorang neat freak karena semua yang dia lihat terlalu sempurna untuk ukuran tempat tinggal seorang pria lajang. Kecuali, sudut ruang tamu yang dimana terdapat sebuah kanvas, kuas, dan juga cat yang berserakan.“Ms. Elma?” panggil Kai sekali la

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • Nona Kesayangan Dua Pria Tampan   Woman In Heat

    Elma tercekat ketika bibir mereka berdua bertemu untuk kedua kalinya. Intensinya untuk melawan luluh lantah, terkalahkan oleh insting hawa nafsu. Ciuman itu berhasil meredam teriakan Elma, bahkan seluruh tubuh mendadak lumpuh karenanya. Pada akhirnya Elma hanya bisa disana dalam diam menikmati setiap sensasi yang pria itu bagi berikut dengan tangan Kai yang berada dikulitnya. Memeluk dirinya dengan erat ketika pria itu memperdalam ciuman diantara mereka berdua. Lidah mereka berdansa, mencoba untuk saling mendominasi satu sama lain. Kai mencoba untuk mengeksplorasi setiap inchi dari mulut wanita itu seperti orang yang kelaparan. Mereka melepaskan diri masing-masing dalam dekapan hasrat. Kai meraba setiap lekuk tubuhnya dengan sangat lembut dan hati-hati membuat Elma terbuai. Wanita itu bahkan mendesah ketika Kai menggigit bibir bawahnya sebelum melepaskan kulumannya dari bibir Elma. Kai memberi wanita itu tatapan penuh intensi serta senyuman manis, terutama karena Kai menyadari bahwa E

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • Nona Kesayangan Dua Pria Tampan   Tame U

    “Jika kau ingin melanjutkan hal yang tertunda, maka beri aku kenikmatan yang setara,” ungkap Kai sambil membimbing Elma untuk bangkit, dan posisi Elma yang lebih pendek dari Kai membuat wanita itu berdiri tepat di hadapan dada telanjang sang pria. Elma memang sebal pada pria itu, tetapi begitu ditempatkan pada posisi ini dia hanya bisa meneguk ludah. Elma jelas mengerti apa yang pria itu inginkan. “Gunakan mulutmu untuk memuaskanku.” Anehnya ucapan yang keluar dari mulut Kai bagaikan sebuah sihir yang membuat Elma dapat dengan mudah mematuhinya. Elma menundukan kepala, dia memulai aksi dengan memberikan kecupan sederhana pada bagian bahu. Kai terdiam, lelaki itu merapatkan bibir mencoba untuk menahan diri. Wanita ini, tidak pernah petah lidah bahkan dia lebih lihai mengungkapkan rasa. Dan tindakan wanita ini sekarang terhadapnya membuktikan bahwa jauh lebih efektif dan lagi entah bagaimana sentuhan ringan yang dibuat olehnya membuat jantung Kai meliar. Detakan jantungnya jadi terbu

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Nona Kesayangan Dua Pria Tampan   Breaking Mind

    Sang nona sudah tidak dapat menahan jerit kenikmatan kala tubuh bagian bawahnya dipaksa untuk membuka lebih lebar. Ukuran milik pria itu adalah yang paling besar yang pernah mampir dalam dirinya, dan itu sebabnya pula Elma kesulitan untuk beradaptasi dengan situasi barunya.“Kau menyukai hadiah dariku … hmmm.. Ms. Elma?” kata Kai setelah dia berhasil membobol milik wanita itu dan kini dia menunggu beberapa saat untuk memberi waktu pada Elma beradaptasi penuh dengan miliknya.Hanya ada desahan dan kalimat-kalimat tak koheren yang keluar dari bibir Elma. Sesekali dia menoleh ke belekang hanya untuk mendapati tatapan ganas dari Kai yang ditujukan kepadanya. Elma menjilat bibir bawahnya sendiri, dia harus mengakui bahwa pria yang dia berhasil jaring malam ini adalah yang paling panas yang bisa dia nikmati. Sebagai seorang bartender biasa, Kai dianugerahi oleh wajah tampan dan tubuh yang seksi. Seandainya dia adalah salah satu dari pria elit dan Elma menemukannya sejak lama. Sudah pasti di

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-01
  • Nona Kesayangan Dua Pria Tampan   Pria Berdarah Panas

    Elma menggeliat dibawah selimut yang entah sejak kapan menutupi tubuh. Wanita itu mengerjapkan mata memandang nanar keseluruh penjuru ruangan dengan dinding bercat putihnya. Isi kepala mulai memproses semua hal yang dia lihat, sampai kemudian dia memalingkan wajah tepat pada cermin besar yang diletakan didepan kasur. Memantulkan bayangan dirinya yang masih terbaring diatas ranjang dengan kondisi super berantakan tetapi Elma mengabaikan fakta itu dan memilih untuk bangkit kemudian duduk di tepi ranjang. Beberapa hal mulai masuk kedalam ingatan, memutar seluruh memori yang terjadi.“Fuck …,” gumam Elma setelah semua berhasil dia rangkum menjadi sebuah satu benang merah.Namun alih-alih segera bergerak dan kabur, Elma justru malah memberikan atensi lebih terhadap ruangan yang saat ini masih dia tempati. Dikamar sempit itu Elma menemukan ada tali yang tergeletak disudut, sebuah kursi kayu dan kalung yang terkait dengan rantai anjing di atas meja. “Memangnya ditempat seperti ini boleh meme

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02
  • Nona Kesayangan Dua Pria Tampan   Nona Plin-Plan

    “Ah!” Tubuh Elma kontan tersentak, ketika jari telunjuk pria itu telah masuk ke dalam sana. Kai juga menggunakan ibu jarinya untuk mengelus bagian terluar yang paling sensitif agar semakin membengkak. “Masih bisa bilang kamu tidak suka ini?” bisik Kai rendah yang kemudian mempergunakan keahlian lidahnya untuk menggelitiki permukaan kulit leher Elma. Tentu saja hal tersebut membuat tubuh sang wanita sedikit gemetar dan secara mengejutkan kekesalan yang Elma pendam untuk pria itu memudar begitu saja. Raganya mengkhianati akal sehatnya sebab dia malah jadi mudah bereaksi atas sentuhan kecil dari pria itu. Kai mulai senang ketika Elma sudah sangat basah hanya karena jarinya, karena itulah dia mulai menambah satu jari lagi untuk memberikan sensasi lebih. Sesuatu yang dia tebak akan lebih disukai oleh si wanita kaya. “Ah … more…,” rintih Elma yang mulai terbius oleh hawa nafsunya sendiri. Kini bahkan tanpa merasa malu Elma secara spontan menggeliat dan mengangkat pinggulnya sendiri untu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Nona Kesayangan Dua Pria Tampan   Kau Sudah Menjadi Milikku

    Jeritan Elma menggema di dalam ruangan. Hal tersebut terjadi lantaran dia tidak merasa nyaman dengan keadaan barunya kini. Rasa nyeri langsung merebak ketika benda tersebut masuk dalam dirinya tanpa aba-aba, bergesekan dengan dinding dalam miliknya dengan cara yang kasar. Namun, yang jadi aneh dari semua itu adalah meski Elma tahu ini bukanlah salah satu bentuk variasi kesukaannya wanita itu terkesan tidak keberatan bahkan tidak menyuruh pria itu berhenti melakukannya. Sebelumnya Elma memang pernah dapat patner yang liar, tetapi jika dibandingkan dengan Kai jelas pria dimasa lalunya itu kalah jauh. Situasi ini seakan membuatnya seperti sedang berada dalam kondisi diperkosa. Elma agak heran mengapa dia malah jadi terangsang berat diperlakukan seperti ini. Apakah Kai baru saja memberikan dia sebuah penerangan baru bahwa sebenarnya dia seorang masokis? Inikah yang sebenernya dia cari dari seorang pria? sikap dominan, kasar dan tidak mau diatur oleh Elma? Sial! dia tidak tahu lagi. Selu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Nona Kesayangan Dua Pria Tampan   Pria Mesum

    Elma menyentuh kalung yang sudah melekat erat dilehernya. Sesaat Elma terpaku ketika dia mendapati ekspresi Kai yang melembut. Itu sangatlah tidak terduga, tetapi cukup membuat sesuatu di dalam diri Elma berdebar kencang.“Nah, sayangku. Sekarang kita akan membicarakan aturan mainnya. Mulai saat ini kau harus menyerahkan seluruh kontrol atas dirimu kepadaku. Ini tidak hanya untuk urusan ranjang saja, tetapi untuk beberpa aspek dihidupmu pun aku yang akan membuat keputusan untukmu dan kamu wajib untuk selalu bertanya kepadaku lebih dulu,” jelas pria itu yang seketika membuat alis Elma mengernyit tak suka.“Hel, bukankah ini terlalu berlebihan? Kau tidak bisa mengatur hidupku, statusmu pun hanya menjadi kekasih palsuku saja. Dan yang perlu kau camkan adalah aku hanya bersedia menjadi milikmu saat kita sedang berada diatas ranjang atau pun untuk kegiatan erotis semata, bukan untuk gaya hidup!” tentang Elma.Kai terdiam sebentar, dia rasa itu memang terlalu cepat untuk Elma. Satu tangann

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05

Bab terbaru

  • Nona Kesayangan Dua Pria Tampan   I Still Love You

    Melihat Elma berjalan sendirian tanpa Arash disisinya, Kai memanfaatkan hal tersebut untuk mendekat. Pria itu mengikuti kemana Elma pergi, dan menemukan wanita itu duduk sendirian di bangku taman. Cahaya lampu yang temaram sangat tidak memungkinkan bagi Kai untuk melihat secara jelas bagaimana ekspresi wajah wanita itu apalagi dari jaraknya yang jauh. Karena itulah, lelaki tersebut memutuskan untuk menghapus jarak diantara mereka berdua, mengesampingkan semua hal yang kemungkian terjadi setelahnya. Dia lebih memfokuskan untuk mengambil moment terbaik dengan Elma di kesempatan pertamanya.“Elma!”Wanita itu menyatukan kedua tangannya di pangkuan. Menutup mata seolah dirinya sedang berdoa untuk mencari kekuatan untuk tidak menoleh dan memandang sosok pria yang paling dia rindukan. Bahkan pria ini pula yang dia usahakan untuk dapat dia hapus di dalam memori kepalanya sampai dia perlu pergi ke Italia. Tetapi sialnya, lelaki itu malah menampakan diri dan menghancurkan semua upaya Elma untu

  • Nona Kesayangan Dua Pria Tampan   Goncangan Besar

    Mereka bertiga tepat di tengah ruangan. Waktu seakan berhenti berputar untuk ketiganya dan hanya ada eksistensi mereka saja yang ada disana. Diluar itu segalanya mengabur begitu saja. Elma sendiri berjuang untuk tetap mempertahankan ekspersinya menajdi terlihat normal, dari sudut matanya dia melirik ke arah Arash yang kini juga telah mengatur air mukanya dengan baik. Meski untuk beberapa saat dirinya langsung shock atas pernyataan tidak bertanggung jawab yang orang itu katakan di muka umum seperti sekarang.Kai menatap lurus pada Elma. Mencoba mencari sekelumit emosi yang tampaknya dapat wanita itu tutupi dengan baik. Tanpa merasa perlu memperhatikan tangan Arash yang berada di pinggang wanita secara posesif. Kai justru dengan terang-terangan meraih tangan Elma sambil membungkukan tubuh seraya mendaratkan kecupan ringan di punggung tangan wanita itu. “Anda terlihat sangat cantik Ms. Gorgeous,” ucapnya tuus. Langkah ini jelas dia lakukan untuk memprovokasi lawannya.Jantung Elma berdeb

  • Nona Kesayangan Dua Pria Tampan   Ghost Of You

    Elma dan Arash kembali setelah dua minggu berturut-turut menghabiskan waktu berdua saja di Italia. Setelah insiden yang terjadi ketika mereka mabuk, entah bagaimana kini hubungan mereka berdua sudah menjadi lebih akrab dari pada sebelumnya. Elma menyadari bahwa Arash adalah patner yang sempurna, serta dia tipikal teman serumah yang baik. Pria itu bisa memasak dan situasi rumah jadi lebih terorganisir sejak dia ikut tinggal bersamanya dibandingkan saat hanya ada Elma disana. Perbedaan yang terlalu mencolok tersebut membuat Elma sedikit membuka hatinya. Apalagi setelah dia kerap melihat Arash yang selalu membereskan setiap kekacauan yang Elma buat.Seementara di sisi Arash sendiri, dia bersyukur dan sangat senang lantaran usahanya menyusul wanita itu tidak sia-sia. Liburan mereka berjalan lancar dan memberikan progress positif dihubungan mereka berdua. Dia juga berhasil membuat Elma tertarik dengan pesta pernikahan yang akan mereka gelar dalam waktu dekat dengan mengunjungi beberapa WO

  • Nona Kesayangan Dua Pria Tampan   Kai yang Duduk di Puncak

    “Thomy, ayo kita makan siang!” Gaby masuk ke dalam kantor sang tunangan dengan santai, karena memang hal itu sudah biasa dia lakukan. Namun melihat raut muka kekasihnya tampak ditekuk bersamaan dengan tumpukan file yang tak biasa di atas meja kerjanya cukup memberikan informasi jawaban yang akan dia terima dari pria itu.“Maafkan aku, Gaby. Kau bisa lihat sendiri sepertinya aku tidak akan bisa menemanimu makan siang keluar. Yang bisa aku tawarkan sekarang hanya sebatas memesan makanan siap antar dan makan disini. Itupun kalau kau tidak keberatan,” jawab Thomy yang mempertegas dugaan Gaby sebelumnya.Alih-alih kecewa, wanita itu malah menatap wajah tunangannya dengan ekspresi yang khawatir. “Apa yang terjadi?”Thomy memijat batang hidungnya. Matanya tampak lelah membaca setiap laporan yang masuk ke meja kerjanya. Thomy memang biasanya bekerja semampunya, jadi ini adalah kali pertama Gaby melihat sang kekasih tercinta frustasi atas pekerjaan. “Arash kabur mengejar Elma ke Italia, dan si

  • Nona Kesayangan Dua Pria Tampan   Goyah

    Arash terbangun dengan ekspresi mengernyit. Kepalanya terasa berdenyut tak karuan. Untuk sesaat dia merasa kebingungan dengan apa yang sudah terjadi. Ingatan terakhir yang muncul dikepalanya adalah mereka berdua makan malam, Elma yang setengah mabuk, dan … secara beruntun semua potongan itu mulai bermunculan membentuk sebuah cerita secara utuh. Arash kontan menutup wajahnya dengan tangan. Rasa malu dan juga penyesalan menerpa bagaikan air bah, wajahnya memanas. Mereka berdua telah melakukannya. Mereka terlalu tenggelam dalam nafsu birahi hingga mengabaikan semua hal. Padahal Arash berencana mendekati Elma dengan cara yang benar, dengan cara yang baik. Sebagaimana para gentleman berlaku. Tetapi setelah kejadian semalam, tentu saja harapan itu pupus sudah dan sekarang Arash malah tidak tahu harus bersikap bagaimana. Dia takut wanita itu menanyakan sesuatu, dia tidak tahu bagaimana harus menjelaskan semuanya. Karena sesungguhnya semalam dia adalah yang paling sadar diantara mereka.Arash

  • Nona Kesayangan Dua Pria Tampan   First Time With Arash

    Bibir Arash yang menyentuhnya membuat Elma merasakan kehangatan yang dia damba. Hanya saja Arash tetaplah Arash, dia bukan Kai dan mereka berdua adalah dua orang yang berbeda. Bibir yang kini dia kecup terasa seperti wine, tidak terlalu mengenakan di awal tetapi semakin dalam malah semakin memabukan. Bila ciuman dari Kai selalu terasa seperti api yang berkobar membakar dirinya dalam sebuah letupan gairah membara maka ciuman milik Arash ini jauh lebih seperti sebuah air danau yang dingin dan tidak beriak, memberikan sebuah ketenangan yang memang sedang Elma butuhkan tetapi sejujurnya Elma membutuhkan lebih dari sekadar penenang untuk sekarang. Sebab ketenangan yang Arash berikan malah membuat dirinya mati rasa.Memang benar, sejenak hatinya jauh terasa lebih lega. Semua hal yang menyesakan terlupakan dengan mudah. Tetapi hanya sebatas itu, tidak ada godaan yang memikat seperti yang biasa dapati dari Kai. Tidak ada.Dia dan Arash, mereka berdua bukanlah musuh, mereka juga sepasang kekas

  • Nona Kesayangan Dua Pria Tampan   I Love You Elma

    Menyadari bahwa Elma bergumam untuk dirinya sendiri dan menutupi wajahnya dengan buku di tangan. Pada saat itulah Arash mencuri lirikan pada jemari Elma yang terpampang di setiap sisi buku yang sedang dia pegang. Arash melihat ada cincin pertunangan mereka disana, dan laki-laki itu langsung tersenyum simpul.“Aku senang melihatmu memakai cincin pertunangan yang aku berikan. Aku rasa kau benar-benar bisa menerimaku sekarang,” ujar pria itu yang kemudian kembali memilih menyibukan diri dengan seluruh proses memasak yang sedang dia lakukan.Mendengar soal cincin, Elma dengan refleks menutupi jemari tangannya sendiri. Tindak tanduknya yang gugup malah membuat wanita itu terlihat lucu. “A—aku hanya suka cincinnya, bukan berarti apa-apa ya. Dan lagi asal kau tahu kalau hatiku masih belum sepenuhnya ikhlas menerimamu jadi tunanganku,” sanggah Elma sedikit gelagapan.Arash hanya mengangguk-anggukan kepalanya. “Baiklah, baiklah. Aku mengerti.”“Jangan mengejekku!” seru Elma lagi mendengar jawa

  • Nona Kesayangan Dua Pria Tampan   Melunak Pada Pria yang Seharusnya Aku Benci

    Kedua mata Elma kontan membelalak tidak percaya atas apa yang baru saja dia dengar dari mulut Arash. “Apa? tidak! tidak! cari hotel lain saja sana. Aku tidak sedang menerima tamu, apalagi pria dengan alasan apa pun,” jelas Elma yang langsung membanting pintu tepat di depan muka Arash.Arash yang merasa sangat lelah karena perjalanannya sudah tidak punya tenaga untuk memahami perempuan itu. Rasa letih dan jet lag membuat pria itu tidak kuasa menahan diri lagi. “Elma, jangan jahat begitu. Kau tahu betul kalau perjalanan yang aku tempuh kemari itu memakan waktu dan aku juga sudah sangat kelelahan. Jika kau menyuruhku untuk pergi mencari tempat lain, itu bisa makan waktu tiga jam, dan sungguh aku tidak sanggup untuk melakukan perjalanan dalam bentuk apa pun untuk sekarang,” teriak pria itu mengungkapkan segalanya. Dia sudah tidak lagi menutup diri dan tidak sekaku dirinya yang dulu. Bersama Elma, Arash memang jadi lebih vocal untuk memperlihatkan semua hal yang dirinya rasakan tanpa meras

  • Nona Kesayangan Dua Pria Tampan   That’s Elma for him

    Sylla sudah berusaha mencari keberadaan Kai. Pria yang pernah dia selidiki asal-usulnya. Tetapi usahanya sekarang tampak tidak membuahkan hasil apa-apa. Sylla bahkan menelusuri langsung tempat tinggal pria itu, tetapi sekali lagi dia tidak mendapatkan informasi apa-apa. Tidak ada hasil yang signifikan atas seluruh daya upayanya. Namun ada satu moment dimana Sylla menemukan informasi bahwa Kai pernah bercengkrama dengan Lady Eleanor saat pesta perusahaan. Saat mendengar penuturan sang saksi mata, Sylla hanya bisa merasa aneh. Tentu itu sangat mencengangkan, mengingat Kai adalah seorang pria yang latar belakangnya sangat tidak jelas bahkan terkesan suram. Meski begitu dia malah punya kontak dengan seorang wanita yang berpengaruh macam Lady Eleanor yang notabene adalah seorang politisi.Setidaknya ada sedikit petunjuk, dan Sylla akan memastikan dia menggali semuanya. Dia mungkin akan mengatur pertemuan dengan Lady Eleanor segera untuk menguak seluk beluk pria itu secara rinci. Bagaimana

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status