Share

Chapter 38. Bertemu Bunda

Diwana dan Nilakandi tengah menyiapkan makan malam di meja makan. Sebenarnya Diwana yang menyiapkan semuanya, Nilakandi hanya menyiapkan piring dan mengupas beberapa buah, masih dengan perasaan canggung.

Mereka membeli satu ekor ayam madu utuh di perjalanan, titipan Aiden. Diwana hanya menyiapkan telur rebus dan salad sayur sebagai pelengkap. Beberapa saat kemudian, Aiden datang dan menginterupsi keduanya.

“Oh, hai. Kenapa lama banget keluar kamarnya?” sapa Nilakandi.

Aiden melirik ke arah kakaknya sebentar sebelum mendekatkan dirinya ke telinga Nilakandi dan berbisik pelan.

“Andini ngambek, Kak. Hari ini harusnya kita ngedate, tapi aku lupa dan malah tidur seharian. Aku abis diomelin tiga puluh menit ditelepon,” bisiknya.

“Kenapa harus pelan-pelan?” tanya Nilakandi ikut berbisik di telinga Aiden.

Anak itu menunjuk Diwana dengan dagunya, lalu berbicara tanpa suara dengan menggerakkan bibirnya. Tangan kanannya bergerak di depan leher me

Kalasenja

Terimakasih untuk para readers yang setia membaca. Jangan lupa berikan ulasan, ya^^ Salam hangat, ~Kalasenjana

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status