Share

Chapter 46. Dibalik Tragedi

Bau obat-obatan menyeruak di setiap sudut ruangan. Bunyi alat-alat medis yang menggema terdengar begitu mencekam.

Diwana bangun dari lelapnya dengan nafas memburu. Ia berharap semua yang terjadi adalah mimpi. Namun sayang, pemandangan di sekelilingnya mengatakan tidak.

“Ta...” lirihnya begitu mengenali sosok Tama yang duduk di kejauhan.

“Diwana? Kamu udah sadar? Istirahat dulu, kamu cukup lemah sekarang,” ucap Tama saat Diwana hendak memaksakan diri untuk bangun.

“Dimana Nilakandi?” tanya Diwana tanpa basa-basi.

“Ada di ICU. Kamu juga perlu pemulihan, jantungmu cukup shock karena kejadian kemarin,”

“Aku mau ketemu Nilakandi sekarang, aku mohon,” pinta Diwana memelas.

“Tapi Diw-“

Ada sesuatu yang nampak janggal dari raut wajah Tama, dan Diwana menyadari hal itu. Diwana meremat selimutnya, bersiap untuk apapun yang akan keluar dari bibir Tama.

“A

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status