Share

Chapter 45. Denyut Terakhir

“Kalau sesuatu yang buruk terjadi, aku nggak akan maafin Kak Diwana,” ujar Nana yang duduk di kursi tengah.

Diwana hanya membisu, bukan hanya Nana yang tak akan memaafkannya. Tapi ia juga tak kan pernah memaafkan dirinya sendiri jika sesuatu terjadi pada Nilakandi

“Aku harap kalian bisa fokus hanya untuk cari Nilakandi aja hari ini. Aku nggak peduli kalian mau berantem kaya gimana, tapi lakukan nanti, nanti setelah semua masalah ini clear,” sanggah Tama sambil mengendarai mobilnya dengan kecepatan lebih dari 100 km/jam.

“Kamar 1103 itu lantai 11. Hanya ada 4 kamar di sana, dan hanya VVIP atau hotelier yang bisa akses. Karena itu, kalian harus pakai tangga darurat. Begitu sampai, kalian berdua langsung ke TKP, aku akan urus manager dan ngumpulin keamanan hotel. Aku ada kenalan di sana,” jelas Tama.

Tama memang sudah sering mengunjungi hotel eksklusif itu untuk kunjungan bisnis atau bertemu dengan VVIP lainnya. Beruntung,

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status