Share

Chapter 42. Sebelum Tragedi

Seorang perempuan berpakaian serba hitam terlihat mondar-mandir di luar gedung apartemen. Perempuan itu bahkan mengenakan masker hitam, kacamata, dan topi untuk menutupi wajahnya. Ia kemudian masuk dan naik ke lantai sembilan, atau lebih tepatnya ke apartemen nomor 903, tempat Diwana dan Nilakandi tinggal.

Perempuan mencurigakan itu meletakkan sebuah kotak di depan pintu, ia membunyikan bel satu kali dan langsung berlari menuju lift untuk kembali turun.

“Siapa?” teriak Nilakandi dari layar interkom.

Awalnya ia pikir itu adalah Diwana, karena lelaki itu belum ada dua puluh menit meninggalkan rumah untuk pergi bekerja. Tapi karena tak ada jawaban, Nilakandi segera membuka pintu. Untuk sesaat ia lupa bahwa keberadaan Ten masih selalu mengancamnya.

Namun begitu ia melihat benda di depan pintu, senyum lebar justru terukir di wajahnya. Ia mengambil benda yang ternyata adalah sekotak kado berwarna kuning dan berpita merah hati.

“Kenapa n

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status