Share

Kalab

Agam telah tiba di depan toserba ketika jalanan melengang dan suasana malam semakin jauh dari keramaian. Untuk hari itu juga, diskotik tutup rapat, barangkali sedang ambil cuti persiapan menjelang Bulan Ramadhan. Akan banyak tempat gemerlap yang diliburkan menyambut bulan suci tersebut. Agam abai dengan hal itu, ia fokus pada seorang gadis yang menyandarkan kepala di atas meja. Tubuhnya terduduk di atas kursi. Dinding kaca yang menampilkan aneka ragam makanan ringan menjadi bigron. Ia menendang kaki kursi sehingga tubuh Shofi terjengkang, jatuh, mukanya menyentuh lantai. Dia terbangun karena kaget.

"Agam?" desis Shofi sambil mengamati sekitar.

Sikap pemuda dengan kaos pendek selegam arang itu menarik perhatian Zea, juga karyawan yang jaga shift malam.

Zea meninggalkan kasir, dia menuju pintu kaca, mendorong tergesa.

"Kurang ajar! Seharusnya kau tidak pernah menampakkan wajahmu, Shof! Lenyap saja dari kehidupan ini! Keberadaanmu hanya membuat Bunda celaka!" sentak Agam. Dua tangan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status