Share

Hati Nurani

"Di mana hati nuranimu, Nggi?" tuntut Agam.

Malam kemarin, dia mendengar pergerakan kaki Anggi. Perempuan berambut pirang dengan wajah masam itu tidak berkutik setelah Agam menarik tangannya kuat-kuat kemudian mendudukkan di kursi teras. Dia mengikat tangan Anggi kepada kursi sementara dirinya lari ke rumah sakit, lantas kembali ke rumah Anggi setelah Shofi mendapat perawatan.

Orang yang lalu lalang di depan rumah mencari nasi kucing di angkringan bisa melihat manusia mendiami malam tanpa kenal waktu. Mereka tidak tidur sampai pagi, sibuk berkutat dengan pertanyaan yang sukar dijawab oleh Anggi. Puluhan kali Agam menggertak, jawabannya hanya pengabaian atau justru umpatan.

Pagi mengetuk pintu langit timur, burung hantu yang semalam bertengger di atas genting telah kabur mencari persembunyian, sinar matahari merayap di permukaan daun-daun liar, hinggap di atas gulma, menyiram lumut-lumut pada dinding, juga membasuh wajah letih Agam serta Zea yang mendadak tertidur di atas kursi bamb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status