Share

Menjaga Diri

"Terima kasih, Shofi. Kau telah menjaga kepercayaan Bunda dengan baik selama ini," ucap wanita yang sedari tadi terisak. Dia mengayunkan punggung tangan untuk menyeka cairan hangat tersebut.

Agam sendiri masih terpaku di luar ruang, ada keraguan untuk menemui Shofi, malu karena perasaan bersalah bersemayam di lubuk hatinya. Kepalan tangan terus diremas untuk menguatkan diri, jujur kakinya mengajak lari dari rumah sakit, bersembunyi di tengah kesibukan orang-orang memburu kebanggan Idul Fitri. Hari itu, rumah sakit mendadak sepi, seolah sudah diatur supaya penyakit berkurang menjelang hari raya. Perawat duduk-duduk membawa daftar tanggung jawab yang harus segera ditunaikan. Dokter memeriksa pasien dengan langkah santai, tidak seburu-buru biasanya karena ada pasien urgent harus dioperasi, atau lantaran pasien lain menunggu giliran.

Tubuh Agam menjadi kontras di lorong rumah sakit, bersandar pada dinding di bawah kedamaian pagi yang dingin, matahari telah menyambut hari, menentramkan b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status