Share

Dendam Bertumpuk

"Pikirkan baik-baik, kalau saya masuk polisi, apakah kau akan keluar dengan selamat detik ini?" geretak Bos Bagong sambil menjambak rambut yang dibungkus jilbab Shofi.

"Lepas!"

"Hahaha. Gadis pembawa sial!" umpat Bos Bagong lantas menendang kursi yang digunakan untuk mengikat tubuh malang Shofi. Kursi itu terpental, membentur dinding, menciptakan suara gaduh tetapi tidak seorang pun memberi bantuan, justru ikut mentertawakan. Penderitaan Shofi menjadi guyonan.

Bos Bagong melanjutkan aksi, dia menendang lutut Shofi. "Bisnisku porak-poranda karena gadis brengsek sepertimu, biadab!" Kaki Shofi dipancal kuat-kuat.

"Kau akan mendapat pembalasan atas semua perbuatanmu!" sentak Shofi menolak gentar. Dia menatap nyalang Bos Bagong, berharap dengan demikian Bos Bagong ciut.

"Ceramah lagi, dasar mulut sok suci!"

Bos Bagong menyuruh Bawon mendirikan kursi, sementara Juned diperintah mengambil potongan kayu yang berserak di lantai. Entah ada di daerah mana, tetapi mereka sulit ditemukan. Sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status