Share

Hama

Siang itu Gus Farhan buru-buru menyandang jaket dan kontak mobil. Ia mengabaikan Umi yang mengajaknya makan. Kebetulan sekali hari itu akhir pekan, Abah Azis sedang mengosongkan jadwal dakwah keluar pesantren. Khusus hari itu ia ingin kumpul keluarga—makan di rumah bersama Gus Farhan juga Umi.

"Maafkan Farhan, Mi. Farhan mau bertemu seseorang!"

"Makan sebentar, apa tidak bisa? Umi sudah memasakkan sayur kesukaanmu, sop gambas dan tumis kangkung."

Sayangnya pesan dari salah satu mahasiswa yang pernah mengikuti kajiannya di kampus, membuat langkah Gus Farhan serupa dikejar deadline. Hentakannya begitu meyakinkan penuh tekanan. Ada tempat yang dituju, sesuatu yang membuat kursi makan untuknya tidak bisa disinggahi.

"Farhan makannya nanti setelah pulang dari rumah sakit ya, Mi." Gus Farhan menawarkan pilihan lain.

Seketika wajah Umi dipenuhi dengan mendung. Namun, sebagai ibu yang baik, ia berusaha memahami prioritas putranya yang tengah dewasa.

"Memangnya ke rumah sakit mau jenguk s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status