Kutukan apa yang pas ditujukan pada Banyu? Wajah tengilnya sangat membuat Sara kesal bukan main. Bisa-bisanya Banyu mengambil Kikut yang sudah melompat ke bahu Sara dengan santainya, sementara Sara sudah gemetaran dan bergidik ngeri, takut katak itu loncat lagi ke bagian wajahnya atau bagian tubuh yang lain. Banyu juga sepertinya sengaja lama mengambil bajunya untuk mengerjai Sara.
"Kayaknya Kikut suka sama lo," katanya terkekeh. "mau bicara apa sih?" lanjut Banyu tanpa rasa bersalah."Gak jadi!" putus Sara berbarengan dengan hentakan kakinya di lantai lalu berbalik menuju kamarnya dan menutup pintu dengan keras.Mood-nya berubah drastis. Ia menghempaskan tubuhnya lagi ke atas ranjang. Banyu memang punya uang, tapi untuk saat ini tidak bisa diandalkan. Sara butuh saran yang bagus dan menurutnya Banyu bisa diajak diskusi. Ia punya ide untuk membuka kantor cabang HH yang tidak terdampak langsung kasus papanya. Cabang di sektor pengemasan fresh fruit ini punyBeberapa saat setelah Banyu selesai mandi dan masuk kamarnya, Sara diam-diam keluar kamar dan gantian masuk ke toilet.Rencananya, selesai mandi, Sara akan keluar setelah mendengar pintu kamar Banyu terbuka dan lelaki itu akan pergi duluan ke kantor. Sara malu luar biasa jika harus menghadapi Banyu setelah tantangan memalukan tadi. Benar-benar Banyu ini manipulatif sekali.Hampir tiga puluh menitan, Sara tidak juga mendengar suara langkah kaki atau mobil Banyu yang meninggalkan garasi. Katanya tadi Banyu harus buru-buru ke kantor karena ada meeting. Kok belum berangkat juga?Lama-lama di kamar Sara bosan juga, lagian ia sudah janji pada om Derry akan sampai Cafe Rambo sekitar pukul sembilan pagi. Ini sudah setengah sembilan dan jalanan pasti macet parah. Mau tidak mau, ia pun keluar dari kamarnya. Dalam hatinya, semoga saja Banyu sudah berangkat.Dan Voila!Apa-apaan ini? Banyu berdiri di depan pintu dengan setelan jas kemeja dan celana kain yang rapi. Rambutnya sudah klimis mengkilat
"Lo gak bestie banget sih sama gue Bal!!" teriak Sara yang sudah berhasil masuk kontrakan Babal dan mendapati lelaki itu masih molor di ranjangnya tanpa memakai baju.Lelaki ini tidak bisa dihubungi sejak tadi, padahal Sara minta jemput di Cafe Rambo setelah bertemu om Derry. Terpaksa ia naik taksi online. Rupanya lelaki ini masih jadi kerbau di kamarnya.Babal pun terusik dengan suara menggelegar Sara. Ia pun bangkit dengan mata masih terpejam."Lo ngapain dah ke sini? Bukannya di rumah suami atau honeymoon kek, biar gue punya keponakan."Tangan Sara reflek mencubit puting Babal dengan kasar hingga mata lelaki itu terbuka selebar-lebarnya karena kaget. Ia menjerit histeris bagai bencong perempatan yang digoda supir truk."Ngimpi lo?!""Heh!" Babal menutup dadanya dengan kedua tangan. "Gak sopan ya!"Sara tertawa lebar. Sebetulnya ia masih kesal, tapi ya sudahlah. Babal juga punya kehidupan sendiri sekarang setelah Sara
Rumah Banyu - cafe Rambo - Rumah Babal - Lapas - Mall - setelah ini kemana lagi kita? Ya! Kantor Banyu!Kalau ada kata yang tepat untuk menggambarkan hari ini, tentu saja itu cuma kata 'capek!'Sara menyandarkan punggungnya dengan lemas di kursi penumpang taksi online yang akan membawanya ke kantor Banyu. Sampai di sana, yang perlu Sara lakukan adalah mengumpat sekencang-kencangnya di depan wajah lelaki itu. Tidak tahu situasi sekali seenaknya menyuruh Sara membelikan es krim dan mengirimkannya ke kantor. Padahal Sara sudah menawarkan untuk dipesan lewat online dan dikirim pakai kurir, tapi Banyu tidak mau. Lelaki itu bersikeras agar Sara sendiri yang membeli dan mengantarkannya. Sungguh minta ditiup ubun-ubunnya biar sadar. Kakinya sudah lelah, energinya sudah habis dan badannya lemas. Namun setidaknya masih ada sisa mood ketika ia merogoh kaca kecil dari tasnya dan melihat riasan wajahnya masih rapi. Apalagi ombre di bibirnya bagus sekali hari ini, uhh!! Tiba-tiba ia bangga dengan d
Kepala-kepala itu mengintip di balik kubikel, ruangan kaca, pintu dan tembok-tembok dengan rasa penasaran. Bisik-bisik mereka pun terdengar lirih mengeluarkan gosip atau tanya yang mereka simpan di kepala. Bosnya keluar ruangan dengan menggendong seorang perempuan yang matanya terpejam. Mirip pangeran dengan putri tidurnya. "Itu kan Saragita? Itu loh anak dari bos Healthy Human yang kemarin bapaknya ketangkap polisi." bisik seorang karyawan perempuan dengan kacamata tebalnya."Gue tahunya dia selebgram yang suka review hotel dan penginapan." kini giliran lelaki berambut neon yang bicara."Bos Banyu pacaran sama Saragita?" ujar mereka berbarengan.Total ada lima orang yang menumpuk kepalanya di balik tembok itu. Rasa penasarannya kian memuncak, apalagi bosnya tidak pernah membawa perempuan apalagi kekasihnya ke kantor. Sampai-sampai mereka mengira bosnya itu adalah penyuka sesama jenis. Banyu melihat mereka berlima sekilas lalu
Sara paling benci ketika merasakan perasaan bersalah pada orang. Baginya, hal itu jadi membuatnya banyak berpikir. Apalagi ia tidak merasa melakukan kesalahan sebelumnya dan yang bersangkutan diam saja.Akhirnya, ia relakan kasur empuk itu untuk bangkit dan menyusul Banyu. Langkahnya cepat mencari keberadaan Banyu. Mungkin ia harus meminta maaf karena sudah jahil. Tapi kan Banyu lebih sering menjahilinya dan tidak pernah meminta maaf. Sara sebal sekali, tapi ia tidak pernah lupa bilang maaf jika ternyata salah."Bay!" panggilnya tapi tidak ada sahutan.Ia mengetuk kamar Banyu juga tidak ada suara atau pergerakan apapun sampai ia buka dan teliti, orangnya tidak ada di dalam. Di toilet juga tidak ada, kemana Banyu? Menghilang secepat kilat.Sara mencari ke dapur, ruang tamu dan ... ternyata orangnya terpantau sedang di taman samping sedang bermain dengan katak yang menggelikan miliknya itu."Astaga, gue cariin." ujar Sara yang sud
Hareudang Hareudang Hareudang Sara ngibrit ke kamarnya setelah Banyu menerima telepon dan agak menjauh. Ini kesempatan Sara untuk pergi dari hadapan lelaki itu daripada matanya juling karena melihat ke satu titik terus. Ia baru ingat bahwa belum makan seharian, padahal hari sudah menggelap. Untung perutnya sudah terbiasa tidak makan nasi karena sering diet. Maka, setelah menyelesaikan mandi di toilet dekat dengan dapur karena toiletnya belum benar, ia pun langsung mencari sesuatu yang bisa di makan di kulkas. Ternyata cukup banyak bahan makanan di sana, Sayangnya, semua bahan mentah dan harus diolah dulu. Sementara Sara tidak bisa memasak. Mana perutnya sudah berbunyi nyaring. Apa ia pesan makanan online saja? Tapi kata Banyu kurirnya bisa ditahan lama di pos penjagaan karena insiden mengerikan tetangganya. Ia bersandar di kitchen island marmer itu sambil menggulir ponselnya mencari tutorial memasak. Kira-kira masakan apa yang bisa dengan mudah ia buat dan tidak perlu waktu lama ta
"Halah! Bilang aja lo juga pengen!""MULUT LO!!"Hampir saja paperbag di tangan Sara melayang ke muka Banyu. Untung ia masih punya pengendalian diri yang baik. Lagian paperbag ini agak berat, sebenarnya isinya apa sih?Sara pun membukanya di atas meja makan. Ternyata isinya ada satu box berisi cheese cake. Namun ada satu box lagi tapi kali ini ukurannya lebih kecil. Banyu menghampiri, menyambar kue itu dan memotongnya. Sementara Sara membuka box satunya berwarna biru tua, ada pita dan surat kecilnya juga. "Apa sih isinya?" tanya Banyu yang juga penasaran sambil mengunyah.Sara hanya mengedikkan bahunya dan membuka box itu. Ia membaca suratnya terlebih dahulu."Halo, kata tetangga yang lain, kalian baru menikah. Happy wedding, semoga berkenan dengan hadiah kecil ini. Salam, Roby & Popy." Sara membacakan surat itu dan Banyu mendengarkannya.Tangan Sara membuka bungkusan hitam di dalamnya dan isinya adalah ... "Aaaaa!!!" Sara melempar box itu begitu saja saat tahu isinya. "Apasih teri
"Habis ini layani gue."Kata itu terus terngiang di kepalanya tatkala Banyu sudah meraih piring kosong mereka dan mencucinya, sementara Sara terdiam di tempat duduknya. Badannya tiba-tiba menggigil. YA memang ia tahu arti kata melayani terutama untuk suami itu apa. Ia juga pernah melakukan itu dengan mantannya tapi tidak sampai jauh, hanya make out. Ciuman dan memberi tanda pada sekujur lehernya saja dan juga ah pokoknya tidak sampai dibawah sana. Sara punya batasan jika berpacaran. Untungnya mantannya itu mengerti dan mereka selama ini tidak lebih dari itu. Lagipula badan mantannya tidak sebesar Banyu. Yah namanya juga masih kuliah, laki-laki kebanyakan ambis dengan karirnya di kampus, sementara tubuhnya cungkring bagai jailangkung.Lalu jika sekarang ia membayangkan benar-benar melakukannya dengan Banyu, bagaimana nasibnya setelah ini? Kata Babal, tubuh besar belum tentu itunya juga besar, ada juga yang cuma seterong mini. Tapi Banyu terlihat gagah dan