Share

Bab 14. Roti sobek Banyu

Author: Ohmyrum
last update Last Updated: 2023-11-02 09:00:37

Sara paling benci ketika merasakan perasaan bersalah pada orang. Baginya, hal itu jadi membuatnya banyak berpikir. Apalagi ia tidak merasa melakukan kesalahan sebelumnya dan yang bersangkutan diam saja.

Akhirnya, ia relakan kasur empuk itu untuk bangkit dan menyusul Banyu.

Langkahnya cepat mencari keberadaan Banyu. Mungkin ia harus meminta maaf karena sudah jahil. Tapi kan Banyu lebih sering menjahilinya dan tidak pernah meminta maaf. Sara sebal sekali, tapi ia tidak pernah lupa bilang maaf jika ternyata salah.

"Bay!" panggilnya tapi tidak ada sahutan.

Ia mengetuk kamar Banyu juga tidak ada suara atau pergerakan apapun sampai ia buka dan teliti, orangnya tidak ada di dalam. Di toilet juga tidak ada, kemana Banyu? Menghilang secepat kilat.

Sara mencari ke dapur, ruang tamu dan ... ternyata orangnya terpantau sedang di taman samping sedang bermain dengan katak yang menggelikan miliknya itu.

"Astaga, gue cariin." ujar Sara yang sud
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Ngebet Nikah Karena Takut Miskin   Bab 15. Tetangga baru

    Hareudang Hareudang Hareudang Sara ngibrit ke kamarnya setelah Banyu menerima telepon dan agak menjauh. Ini kesempatan Sara untuk pergi dari hadapan lelaki itu daripada matanya juling karena melihat ke satu titik terus. Ia baru ingat bahwa belum makan seharian, padahal hari sudah menggelap. Untung perutnya sudah terbiasa tidak makan nasi karena sering diet. Maka, setelah menyelesaikan mandi di toilet dekat dengan dapur karena toiletnya belum benar, ia pun langsung mencari sesuatu yang bisa di makan di kulkas. Ternyata cukup banyak bahan makanan di sana, Sayangnya, semua bahan mentah dan harus diolah dulu. Sementara Sara tidak bisa memasak. Mana perutnya sudah berbunyi nyaring. Apa ia pesan makanan online saja? Tapi kata Banyu kurirnya bisa ditahan lama di pos penjagaan karena insiden mengerikan tetangganya. Ia bersandar di kitchen island marmer itu sambil menggulir ponselnya mencari tutorial memasak. Kira-kira masakan apa yang bisa dengan mudah ia buat dan tidak perlu waktu lama ta

    Last Updated : 2023-11-02
  • Ngebet Nikah Karena Takut Miskin   Bab 16. Hadiah vulgar

    "Halah! Bilang aja lo juga pengen!""MULUT LO!!"Hampir saja paperbag di tangan Sara melayang ke muka Banyu. Untung ia masih punya pengendalian diri yang baik. Lagian paperbag ini agak berat, sebenarnya isinya apa sih?Sara pun membukanya di atas meja makan. Ternyata isinya ada satu box berisi cheese cake. Namun ada satu box lagi tapi kali ini ukurannya lebih kecil. Banyu menghampiri, menyambar kue itu dan memotongnya. Sementara Sara membuka box satunya berwarna biru tua, ada pita dan surat kecilnya juga. "Apa sih isinya?" tanya Banyu yang juga penasaran sambil mengunyah.Sara hanya mengedikkan bahunya dan membuka box itu. Ia membaca suratnya terlebih dahulu."Halo, kata tetangga yang lain, kalian baru menikah. Happy wedding, semoga berkenan dengan hadiah kecil ini. Salam, Roby & Popy." Sara membacakan surat itu dan Banyu mendengarkannya.Tangan Sara membuka bungkusan hitam di dalamnya dan isinya adalah ... "Aaaaa!!!" Sara melempar box itu begitu saja saat tahu isinya. "Apasih teri

    Last Updated : 2023-11-02
  • Ngebet Nikah Karena Takut Miskin   Bab 17. Melayani Banyu

    "Habis ini layani gue."Kata itu terus terngiang di kepalanya tatkala Banyu sudah meraih piring kosong mereka dan mencucinya, sementara Sara terdiam di tempat duduknya. Badannya tiba-tiba menggigil. YA memang ia tahu arti kata melayani terutama untuk suami itu apa. Ia juga pernah melakukan itu dengan mantannya tapi tidak sampai jauh, hanya make out. Ciuman dan memberi tanda pada sekujur lehernya saja dan juga ah pokoknya tidak sampai dibawah sana. Sara punya batasan jika berpacaran. Untungnya mantannya itu mengerti dan mereka selama ini tidak lebih dari itu. Lagipula badan mantannya tidak sebesar Banyu. Yah namanya juga masih kuliah, laki-laki kebanyakan ambis dengan karirnya di kampus, sementara tubuhnya cungkring bagai jailangkung.Lalu jika sekarang ia membayangkan benar-benar melakukannya dengan Banyu, bagaimana nasibnya setelah ini? Kata Babal, tubuh besar belum tentu itunya juga besar, ada juga yang cuma seterong mini. Tapi Banyu terlihat gagah dan

    Last Updated : 2023-11-03
  • Ngebet Nikah Karena Takut Miskin   Bab 18. Bibir lembut

    Setelah semalam membuat Sara overthinking tidak karuan, ternyata Banyu hanya meminta diambilkan dokumen untuk mencocokkan dengan sesuatu yang ada di laptopnya. Sara jadi merasa bodoh sendiri karena sempat berpikir aneh-aneh.Pagi ini, Banyu akan berangkat keluar kota, katanya selama tiga hari. Karena semalam Banyu yang membuatkan Sara makanan, kini giliran Sara yang membuatkan sarapan sederhana yang paling ia bisa untuk lelaki itu. Sandwich sayur yang telor mata sapinya sedikit gosong. Sudah seperti istri sungguhan bukan? Pagi-pagi sudah membuat dapur Banyu berantakan. Pe-er sekali membersihkannya nanti."Hari ini kegiatan lo apa?" tanya Banyu masih mengunyah sandwich-nya."Belum tahu, tapi kayaknya gue harus mulai bikin konten lagi. Ya meski gak di endorse, buat pancingan aja brand-brand lain pada datang.""Engagement masih bagus?""Justru kayaknya bakal naik. Bukan karena interest nambah, tapi pada kepo aja, apalagi gue udah gak posting sejak kasus papa mencuat ke publik." jawabnya

    Last Updated : 2023-11-03
  • Ngebet Nikah Karena Takut Miskin   Bab 19. Mantan Banyu

    Di perjalanan menuju bandara yang kini sudah disetiri oleh Ardi, Banyu senyum-senyum tidak jelas. Ia masih mengingat bagaimana ekspresi Sara ketika ia kerjai setiap saat. Kesalnya Sara tidak benar-benar menunjukkan kekesalannya sampai ingin membunuh Banyu. Lebih tepatnya, Sara seperti anak kecil yang polos."Lama-lama gue gulung juga nih bumi!" ujar Ardi dengan nada penuh penekanan."Ngapain juga lo gulung bumi? Gulung karpet aja miring.""Ya percaya deh yang baru nikah, lagi anget-angetnya sampai senyum-senyum kayak lagi kesurupan gitu. Gak cocok banget sama persona lo yang macho, maskulin dan cool itu.""Fokus nyetir aja, nanti gue telat.""Belum apa-apa lo udah kangen kan sama bini lo? Ngaku!"Sialan! Ardi malah menggodanya. Siapa juga yang kangen? Justru sepertinya Sara punya kebebasan tanpanya di rumah sekarang. Tidak akan ada yang mengerjainya.Namun, kira-kira apa yang akan dilakukan Sara ketika tidak ada dirinya ya? Apa perempuan malas itu hanya akan rebahan sepanjang hari di k

    Last Updated : 2023-11-05
  • Ngebet Nikah Karena Takut Miskin   Bab 20. Artikal jahat

    "Aaaaa!!!!"Layar ponsel itu menampakkan wajah Sara yang berteriak histeris. Lalu blur. Banyu sudah menduga ini akan terjadi. Si Kikut katak kesayangannya itu pasti berulah. "Lo kenapa?" tanya Banyu yang pasti tidak akan dijawab karena perempuan di seberang telepon video itu sedang fokus mengibaskan sesuatu. "Bay! Pulang-pulang gue bunuh lo!!" teriaknya tak kalah histeris. Ponsel itu sepertinya di hadapkan ke bawah sehingga yang terlihat hanya lantai dan langkah Sara yang tergesa-gesa. Tak selang lama, mbak Yah dan pak Kodir akhirnya datang. Banyu mendengar suara mereka heboh."Neng ada apa?""Astaga, mas Banyu kebiasaan suka taruh Kikut di kamar.""Pak Kodir tolongin dulu ini, dia nemplok di punggung!" teriak Sara lagi.Banyu tertawa. Andai ia ada di sana sekarang, sudah pasti tawanya sangat membuat perut sakit. Ekspresi Sara pasti tidak karuan. Sebenarnya perempuan itu tidak takut, hanya masih geli dan belum terbiasa saja. Semoga ia tidak trauma karena dua kali Kikut nemplok di t

    Last Updated : 2023-11-05
  • Ngebet Nikah Karena Takut Miskin   Bab 21. Banyu khawatir?

    Seumur-umur bermain sosial media, baru kali ini Sara menerima hujatan yang banyak dan barbar dari netizen. Tentu saja ia syok. Mana ada yang keterlaluan bilang jika ia adalah anak haram. Itu sangat menyakiti hatinya.Babal pun akhirnya memutar balik mobilnya dan tidak jadi makan di restoran bintang lima. Sara sudah menangis dan susah diajak bicara. Lagipula, ia pasti sedang dicari netizen sekarang. Makan di tempat umum bukanlah ide yang bagus.Di rumah Babal, situasinya mirip dengan waktu Sara menghabiskan tissue-nya untuk menangis karena kebodohannya. Kali ini tangisnya memang lebih kalem, tapi juga lebih terdengar menyakitkan.Babal juga ikut bersedih. Menilik kejadian ini, foto yang diunggah Sara saja adalah foto lama. Bukan foto terbaru. Dari sini, netizen sudah salah sangka. Jempol-jempol mereka seolah tidak punya filter lagi. Otak mereka seolah tidak dimaksimalkan untuk berpikir. Miris sekali."Minum dulu, Beb." ujar Babal sambil menyodorkan

    Last Updated : 2023-11-06
  • Ngebet Nikah Karena Takut Miskin   Bab 22. Pelukan Erat

    Sara melihat ke kaca dan hampir saja melompat kaget melihat wajahnya sekacau ini. Mata bengkak, hidung merah, wajah pucat, rambut berantakan dan kulitnya kusam.Astaga, nenek gayung bahkan lebih cakep daripada ini.Ia pun merengek. Haruskah ia ke salon hari ini? Tapi ... memangnya boleh pakai kartu hitam Banyu untuk bersenang-senang begitu? Ia kembali lemas dan merebahkan tubuhnya di ranjang.Babal muncul dari balik pintu. Lelaki itu membawakan sarapan untuk Sara. "Makan Beb. Nanti kalau lo sakit, gue juga yang repot. Mas Banyu mu juga pasti khawatir.""Halah! Gak mungkin lah. Lagian dia masih di luar kota."Babal tersenyum tipis penuh arti sambil menatap Sara tajam. "Gak mungkin apanya, orang semalam doi telpon gue karena ponsel lo mati.""Ngapain telpon lo?""Kepo ya? Ya nanyain kabar lo lah. Dia juga tahu kali beritanya."Sara sampai lupa bahwa semua orang sedang menghujatnya sekarang. Makanya ia ma

    Last Updated : 2023-11-07

Latest chapter

  • Ngebet Nikah Karena Takut Miskin   EXTRA PART 2

    "Ish! Salah siapa sih kamu buru-buru, sampai gak lihat jalan?"Sara meniup-niup kening Banyu. Lelaki itu kemarin baru saja mendapatkan lima jahitan akibat menabrak pinggiran pintu dan bocor."Aku panik Hon waktu dengar Bumi nangis kejer. Jadi aku lari gak lihat-lihat. Mana baru bangun tidur di sofa, terus ingetnya masih rumah lama.""Ck! Bumi nangis kan wajar sayang. Kalau gak minta susu ya gak nyaman. Kamu gak perlu sepanik itu." Kini, Sara mengusap pelan perban sekitar perban itu dan menyelipkan rambut ikal Banyu ke belakang.Tangan Banyu melingkar di pinggang Sara yang berdiri di depannya. "Iya, maaf. Lain kali aku hati-hati."Banyu mendongak dan menatap istrinya yang serius sekali meniup luka Banyu tersebut. "Honey, Kiss me a little, please!" katanya dengan nada berbisik."Gak bisa, kita harus segera keluar sekarang. Itu udah rame loh. Gak sopan membuat mereka nunggu." tolak Sara.Banyu memberengut. "Satu k

  • Ngebet Nikah Karena Takut Miskin   EXTRA PART 1

    "Kenapa, Hon?" tanya Banyu saat Sara terlihat menghela napas kasar seraya menyurukkan kepalanya di dada Banyu."Papa pasti kesepian di rumah. Biasanya kita selalu makan malam bersama, terus ngobrol di ruang tengah. Atau aku bantuin Papa mengurus beberapa hal di ruang kerjanya sambil ngerjain endorsment."Tangan Banyu membelai kepala Sara dengan sayang. "Kamu bisa telpon Papa, Hon. Atau mau aku telponin?"Sara menggeleng. "Papa udah tidur jam segini."Ini memang sudah pukul sebelas malam, dan Mario selalu tidur sebelum sepuluh malam. Beliau selalu menerapkan jam tidur sehat supaya bisa bekerja lebih produktif esok harinya. Ya tidak heran, Mario kan pemilik perusahaan kesehatan."Sayang, aku kepikiran sesuatu." Sara mendongak menatap Banyu.Lelaki itu pun menaikkan kedua alisnya, bertanya. "Apa?""Boleh gak Kikut dikasihkan ke Papa, biar gak kesepian banget kalau punya hewan peliharaan."Banyu melotot. "Sara, wala

  • Ngebet Nikah Karena Takut Miskin   Bab 120. Pada akhirnya

    Papa, Sara, dan Banyu duduk berjejer di dalam satu pesawat. Mereka akan balik ke ibu kota sore ini setelah Sara diperbolehkan pulang oleh dokter.Sementara Babal, Ardi dan Disha, masih mau menikmati liburan mereka. Biarlah tim penggembira itu bersenang-senang, sebelum Babal akan Sara repotkan selama kehamilannya ini. Mungkin Ardi dan Disha juga akan kerepotan karena Banyu tampak akan menjadi suami super posesif dan siaga nantinya. Ya bagaimana tidak? Banyu punya beban untuk meyakinkan Papa Mario atas tanggung jawab dan perhatian penuhnya terhadap Sara.Meski suasananya sudah lebih mencair, Sejak masuk ke dalam pesawat, Mario sama sekali belum berbicara apapun dengan Banyu. Membuat Sara gemas sendiri."Papa tahu gak? Seberapa bahagia Sara hari ini?"Mario menaikkan kedua alisnya saat putrinya membungkus lengannya dengan manja."Sara bahagia banget Pa. Dua lelaki kesayangan Sara kini kembali. Momen-momen yang selalu Sara impikan saat Papa m

  • Ngebet Nikah Karena Takut Miskin   Bab 119. Akhir dari kerumitan?

    Sara tidak bisa diam di kamar. Babal dan Ardi bahkan sudah meminta Sara untuk duduk dan berbaring dengan tenang demi kesehatannya, tapi Sara terus menolak. Ia tidak bisa diam saja melihat Banyu dan papa bicara di luar sana. Ada rasa takut. Bagaimana jika Banyu akan menuruti apa yang papanya mau seperti waktu di rumah Papa itu. Ia baru saja mengurai benang kusut dengan Banyu dan akan memulai semuanya kembali. Mengarungi rumah tangga dengan pengalaman baru mempersiapkan diri jadi orang tua. Kali ini ia tidak mau mengulangi hal buruk kemarin lagi. Berpisah dengan Banyu meski hanya seminggu, rasanya sudah sangat menyiksanya. Terserah jika orang berkata ia budak cinta paling tolol. Nyatanya, Banyu tidak pernah gagal membuatnya mabuk kepayang dan jatuh cinta sedalam-dalamnya. Ia tidak bisa terpisah dengan Banyu.Kemudian ia teringat sesuatu. Sara pun menyuruh Babal mengambilkan ponselnya dan menelepon Mbok Na. Sara harus memastikan sesuatu."Mbak Sara!! Astaga!

  • Ngebet Nikah Karena Takut Miskin   Bab 118. Pembicaraan serius

    Babal menggigit bibirnya dengan gelisah, sementara Ardi mengusap wajahnya kasar, sama paniknya dengan Babal tatkala melihat Mario Iswary sudah berdiri tegak di depan ranjang itu, melihat tajam dua orang yang masih bergelung di atas sana."Gawat!" bisik Babal setelah mereka membuka pintu kamar itu dan hanya bisa mematung juga di belakang Mario.Ardi menggeleng-gelengkan kepalanya sambil komat-kamit mulut mbah dukun baca mantra, dengan segelas air lalu pasien di sembur. Ah! ia frustasi melihat pemandangan ini.Sepasang pasutri kembali kasmaran itu pun mulai terusik. Sara mulai membuka matanya dan pupilnya melebar kaget. Lalu, Banyu juga terusik dan akhirnya terbangun dan otomatis seperti melihat hantu di depannya. Dengan wajah kusut, rambut berantakan dan baju tipis saringan tahu, Banyu melompat dari ranjang itu. "Papa." ujarnya dengan suara serak.Sialan Banyu! Sudah tahu itu papa Mario, bukan hulk, masih menvalidasi pula dengan ekspresi tidak berdosanya.Situasi macam apa ini?Di sela

  • Ngebet Nikah Karena Takut Miskin   Bab 117. Sungguh bencana

    Sara tidak pernah terbayangkan akan merasakan perasaan hangat ini lagi. Kemarin, ia sungguh bertekad melepaskan Banyu setelah perceraian selesai dan melupakan semua momen kebersamaannya dengan Banyu. Sekalipun ternyata prosesnya sangat sakit. Diam-diam, ia sering menangis sendirian di tengah malam. Ada perasaan hampa menyelimutinya saat sadar fakta mereka tidak akan bersama, melewati hari, bercanda gurau dan saling memadu kasih lagi. Di lubuk hati yang paling dalam, Sara tidak ingin ini terjadi. Sara mencintai Banyu. Masih mencintai lelaki itu bahkan saat Banyu membohonginya soal perjanjian dengan papanya.Namun, memang semuanya terlalu rumit.Sara sangat sayang dengan Papanya. Sejak dulu, ia selalu menurut apa yang papanya bilang. Ia tidak pernah menjadi anak yang pembangkang dan terbukti, berbakti dengan orang tua membuat hidupnya lebih mudah, lebih tenang hatinya dan damai. Ia akan melakukan apapun untuk papanya, terlebih setelah dinyatakan bebas. Sara

  • Ngebet Nikah Karena Takut Miskin   Bab 116. Berdalih hormon

    Mengetahui mereka akan segera menjadi orang tua adalah sesuatu yang mengejutkan bagi Sara, bahkan Banyu. Apalagi mereka sedang di luar pulau dan di tempat yang asing. Sesuatu perasaan yang sangat aneh. Sara terus menangis karena terharu, bimbang, dan banyak ketakutan serta kekhawatiran yang mendiami pikirannya. Namun, Banyu dengan setia menemani Sara melalui proses penerimaan dengan keadaan baru ini. Hampir satu jam, Sara menangis dan bicara ngalor-ngidul soal kecemasannya akan menjadi ibu. Kini, air matanya telah berhenti. Hidungnya merah dan matanya sembab. Kerinduan Banyu yang telah terakumulasi seminggu lebih ini, justru membuatnya gemas melihat Sara yang begini. Ia sungguh ingin mencium Sara terus menerus dan menghujaninya dengan sayang, melepas kerinduannya kepada istrinya ini. Sekarang tentu saja bukan saatnya kangen-kangenan. Banyu harus tetap menjadi suami siaga untuk Sara, ditengah kelabilan Sara ini. "Sara, kamu udah melewatkan makan siang. Sekarang kamu harus makan malam.

  • Ngebet Nikah Karena Takut Miskin   Bab 115. Ikan kecil

    "Jadi ... surat siapa yang dikirim ke rumah?"Keduanya tampak memandang bingung satu sama lain. Terutama Banyu yang sangat tidak paham dengan cerita Sara. Bagaimana mungkin ada surat dari pengadilan yang tiba-tiba ada di rumah Sara, sementara Banyu saja tidak berniat menceraikan Sara. Tidak sedikitpun ia menginjak lantai pengadilan untuk menggugatnya. Ia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk terus memperjuangkan Sara, bagaimanapun sulitnya menghadapi Mario dan kerasnya hati Sara saat ini. Di tengah keheningan dengan pikiran masing-masing itu, suara pintu kamar terdengar. Sontak keduanya memalingkan wajah ke arah pintu. Lalu muncullah seorang dokter laki-laki paruh bawa yang rambutnya sudah putih semua tapi wajahnya tampak seperti umur tiga puluhan. Cukup good looking dan pasti membuat semua perawat dan dokter perempuan di sini ketar-ketir. Andai Sara tidak sedang berstatus terombang-ambing begini, sudah pasti ia mengaku naksir dokter tersebut.Dokter

  • Ngebet Nikah Karena Takut Miskin   Bab 114. Surat cerai tanda perpisahan

    Sara menepis tangan Banyu saat mau membantunya turun dari kapal. Sebagai gantinya, ia lebih menarik Babal dan menerima bantuan lain dari Disha di sebelah kanannya. Tadi, kaki Sara sempat kram karena ia memang tidak banyak melakukan pemanasan sebelum naik ke Padar. Sungguh kesalahan fatal. Sekarang, ia harus merepotkan banyak orang untuk membantunya begini. Ambulan sudah siap ketika mereka turun di pelabuhan dan Sara diminta untuk tiduran di brankar. Sara pikir hanya Babal dan Disha yang ikut naik ambulan itu, rupanya Ardi dan Banyu juga ikut naik. Bahkan Banyu dengan sigap duduk di sebelah kanan dada Sara mendahului Disha.Bibir Sara sudah hampir protes dan meminta Bantu keluar, tapi pintu ambulan itu sudah ditutup oleh petugas medisnya. Mau tidak mau, Sara harus menerima situasi berdekatan dengan Banyu. Ia menutupi matanya dengan lengan karena pusing itu kembali menderanya. Selain itu juga untuk menghindari melihat Banyu.Dalam kurun waktu dela

DMCA.com Protection Status