Share

Bab 18. Bibir lembut

Penulis: Ohmyrum
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-03 23:15:41

Setelah semalam membuat Sara overthinking tidak karuan, ternyata Banyu hanya meminta diambilkan dokumen untuk mencocokkan dengan sesuatu yang ada di laptopnya. Sara jadi merasa bodoh sendiri karena sempat berpikir aneh-aneh.

Pagi ini, Banyu akan berangkat keluar kota, katanya selama tiga hari. Karena semalam Banyu yang membuatkan Sara makanan, kini giliran Sara yang membuatkan sarapan sederhana yang paling ia bisa untuk lelaki itu. Sandwich sayur yang telor mata sapinya sedikit gosong. Sudah seperti istri sungguhan bukan? Pagi-pagi sudah membuat dapur Banyu berantakan. Pe-er sekali membersihkannya nanti.

"Hari ini kegiatan lo apa?" tanya Banyu masih mengunyah sandwich-nya.

"Belum tahu, tapi kayaknya gue harus mulai bikin konten lagi. Ya meski gak di endorse, buat pancingan aja brand-brand lain pada datang."

"Engagement masih bagus?"

"Justru kayaknya bakal naik. Bukan karena interest nambah, tapi pada kepo aja, apalagi gue udah gak posting sejak kasus papa mencuat ke publik." jawabnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ngebet Nikah Karena Takut Miskin   Bab 19. Mantan Banyu

    Di perjalanan menuju bandara yang kini sudah disetiri oleh Ardi, Banyu senyum-senyum tidak jelas. Ia masih mengingat bagaimana ekspresi Sara ketika ia kerjai setiap saat. Kesalnya Sara tidak benar-benar menunjukkan kekesalannya sampai ingin membunuh Banyu. Lebih tepatnya, Sara seperti anak kecil yang polos."Lama-lama gue gulung juga nih bumi!" ujar Ardi dengan nada penuh penekanan."Ngapain juga lo gulung bumi? Gulung karpet aja miring.""Ya percaya deh yang baru nikah, lagi anget-angetnya sampai senyum-senyum kayak lagi kesurupan gitu. Gak cocok banget sama persona lo yang macho, maskulin dan cool itu.""Fokus nyetir aja, nanti gue telat.""Belum apa-apa lo udah kangen kan sama bini lo? Ngaku!"Sialan! Ardi malah menggodanya. Siapa juga yang kangen? Justru sepertinya Sara punya kebebasan tanpanya di rumah sekarang. Tidak akan ada yang mengerjainya.Namun, kira-kira apa yang akan dilakukan Sara ketika tidak ada dirinya ya? Apa perempuan malas itu hanya akan rebahan sepanjang hari di k

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-05
  • Ngebet Nikah Karena Takut Miskin   Bab 20. Artikal jahat

    "Aaaaa!!!!"Layar ponsel itu menampakkan wajah Sara yang berteriak histeris. Lalu blur. Banyu sudah menduga ini akan terjadi. Si Kikut katak kesayangannya itu pasti berulah. "Lo kenapa?" tanya Banyu yang pasti tidak akan dijawab karena perempuan di seberang telepon video itu sedang fokus mengibaskan sesuatu. "Bay! Pulang-pulang gue bunuh lo!!" teriaknya tak kalah histeris. Ponsel itu sepertinya di hadapkan ke bawah sehingga yang terlihat hanya lantai dan langkah Sara yang tergesa-gesa. Tak selang lama, mbak Yah dan pak Kodir akhirnya datang. Banyu mendengar suara mereka heboh."Neng ada apa?""Astaga, mas Banyu kebiasaan suka taruh Kikut di kamar.""Pak Kodir tolongin dulu ini, dia nemplok di punggung!" teriak Sara lagi.Banyu tertawa. Andai ia ada di sana sekarang, sudah pasti tawanya sangat membuat perut sakit. Ekspresi Sara pasti tidak karuan. Sebenarnya perempuan itu tidak takut, hanya masih geli dan belum terbiasa saja. Semoga ia tidak trauma karena dua kali Kikut nemplok di t

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-05
  • Ngebet Nikah Karena Takut Miskin   Bab 21. Banyu khawatir?

    Seumur-umur bermain sosial media, baru kali ini Sara menerima hujatan yang banyak dan barbar dari netizen. Tentu saja ia syok. Mana ada yang keterlaluan bilang jika ia adalah anak haram. Itu sangat menyakiti hatinya.Babal pun akhirnya memutar balik mobilnya dan tidak jadi makan di restoran bintang lima. Sara sudah menangis dan susah diajak bicara. Lagipula, ia pasti sedang dicari netizen sekarang. Makan di tempat umum bukanlah ide yang bagus.Di rumah Babal, situasinya mirip dengan waktu Sara menghabiskan tissue-nya untuk menangis karena kebodohannya. Kali ini tangisnya memang lebih kalem, tapi juga lebih terdengar menyakitkan.Babal juga ikut bersedih. Menilik kejadian ini, foto yang diunggah Sara saja adalah foto lama. Bukan foto terbaru. Dari sini, netizen sudah salah sangka. Jempol-jempol mereka seolah tidak punya filter lagi. Otak mereka seolah tidak dimaksimalkan untuk berpikir. Miris sekali."Minum dulu, Beb." ujar Babal sambil menyodorkan

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-06
  • Ngebet Nikah Karena Takut Miskin   Bab 22. Pelukan Erat

    Sara melihat ke kaca dan hampir saja melompat kaget melihat wajahnya sekacau ini. Mata bengkak, hidung merah, wajah pucat, rambut berantakan dan kulitnya kusam.Astaga, nenek gayung bahkan lebih cakep daripada ini.Ia pun merengek. Haruskah ia ke salon hari ini? Tapi ... memangnya boleh pakai kartu hitam Banyu untuk bersenang-senang begitu? Ia kembali lemas dan merebahkan tubuhnya di ranjang.Babal muncul dari balik pintu. Lelaki itu membawakan sarapan untuk Sara. "Makan Beb. Nanti kalau lo sakit, gue juga yang repot. Mas Banyu mu juga pasti khawatir.""Halah! Gak mungkin lah. Lagian dia masih di luar kota."Babal tersenyum tipis penuh arti sambil menatap Sara tajam. "Gak mungkin apanya, orang semalam doi telpon gue karena ponsel lo mati.""Ngapain telpon lo?""Kepo ya? Ya nanyain kabar lo lah. Dia juga tahu kali beritanya."Sara sampai lupa bahwa semua orang sedang menghujatnya sekarang. Makanya ia ma

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-07
  • Ngebet Nikah Karena Takut Miskin   Bab 23. Hipnotis dan ciuman

    Banyu tidak mengerti mengapa ia segelisah ini di saat sedang membicarakan hal serius dengan kliennya. Apalagi setelah membaca chat terakhir dari Ardi yang mengatakan bahwa Sara tidak keluar kamar semenjak pulang ke rumah siang tadi. Bahkan saat diketuk pun tidak ada jawaban sama sekali.Lelaki ini langsung meminta Ardi menjadwal ulang pertemuannya dengan klien yang lain dan membelikan tiket pulang di jam terdekat.Sesampainya di rumah malam harinya, ia pun langsung masuk dan ke kamar Sara. Ia mengetuk pintunya dari pelan ke cepat. Siapa tahu Ardi benar jika terjadi sesuatu di dalam. Ia tidak mau rumahnya jadi TKP karena kenekatan Sara. Namun, belum sampai tiga ketukan, pintu itu terbuka dan menampilkan tubuh Sara yang lebih pendek dari Banyu.Ia pun lantas meraih tubuh mungil itu ke dalam dekapannya. Akhirnya ia bisa memeluk perempuan ini. Sara pasti sedih sekali dengan kejadian viral kemarin. Namun, tentu jangan berharap adegan romantis seperti di film-film yang perempuannya juga akan

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-08
  • Ngebet Nikah Karena Takut Miskin   Bab 24. Pemandangan haram

    "Banyu ... hhh ... please stophhh!" ujarnya disela ciuman itu.Sara terengah dan memberontak kembali. Ia pun menginjak kaki Banyu kuat yang ia bisa. Kali ini, Banyu sedikit mengaduh dan melonggarkan tangannya. Di kesempatan itu, Sara bergerak maju ke depan, membebaskan dirinya. Namun sayang, saking kencangnya ia melepaskan diri, ia tersandung kakinya sendiri dan tubuhnya seperti terbang.Sara lantas membayangkan cepat dikepalanya bahwa lututnya pasti akan retak saking kerasnya ia terjatuh di lantai yang keras itu. Tetapi, itu tidak akan terjadi karena Banyu sudah dengan sigap menangkap Sara dari belakang.Napasnya tidak beraturan lagi, dadanya kian bekerja lebih cepat karena kemalangan itu hampir saja menimpanya. "Ra, lo gak apa-apa?" tanya Banyu panik saat mereka sudah terduduk di lantai dengan lengan Banyu masih memeluk tubuh mungil itu.Sara tidak mampu berkata lagi, ia masih syok, juga tidak berniat membuka mulutnya untuk menjawab le

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-08
  • Ngebet Nikah Karena Takut Miskin   Bab 25. Diskusi serius

    "Lo gak kerja?" tanya Sara yang sudah mandi dan sekarang nangkring di stool mini bar sambil makan buah.Banyu baru keluar dari kamarnya dengan wajah bantal, rambut ikal yang semakin berantakan dan hanya memakai kaos polos serta boxer pendek. Pakaian yang sangat tidak ramah untuk lelaki kekar seperti Banyu. Untung tidak ada Babal, kalau ada, ia pasti mengaku rahimnya anget. Namun diam-diam Sara juga menelan salivanya melihat itu."Gue meliburkan diri." ujarnya sambil mencomot satu anggur di piring Sara dengan tidak sopan.Sara pun menjauhkan piring itu dari jangkauan Banyu dan menatapnya tidak suka."Minimal mandi kek. Bau asem tahu gak!" ejek Sara. Padahal tidak juga, entah dalam kondisi bangun tidur pun, bau tubuh Banyu masih sama wanginya. Apa lelaki ini sebelum tidur sudah mandi dengan sabun satu botol?"Gue mau malas-malasan hari ini. Lo mau diskusi apa sama gue, sekarang aja, mumpung gak ada kerjaan."Beberapa hari lalu Sara memang mau mendiskusikan perusahaan cabang yang mau ia

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-09
  • Ngebet Nikah Karena Takut Miskin   Bab 26. Berkelahi dengan paparazi

    Sara membernarkan topinya. Ia sengaja mengenakan pakaian tertutup dan pakai masker karena sepertinya banyak netizen dan wartawan yang masih mencari-cari Sara. Sudah seperti artis korea saja yang kena paparazi.Ia mendorong trolinya mengitari rak-rak toileters. Di rumah Banyu memang banyak perlengkapan seperti itu, tetapi tidak sesuai dengan yang Sara suka. Apalagi sabunnya dan shamponya yang sudah ada di toilet kamarnya sejak ia meninggali rumah Banyu. Lagian sejak kapan ia suka bau yang terlalu strong begitu? Ia suka bau yang lebih kalem dan fresh."Lo tipe kalau belanja lama gak sih? Kalau iya mending gue nunggu sambil ngopi di coffeshop depan." tanya Banyu yang berjalan di sisi Sara."Ya terus ngapain lo menawarkan diri buat anterin gue? Gue bisa pergi sendiri.""Ya udah iya gue temenin." balasnya tidak mau berdebat. Mata Banyu sudah awas saat melihat orang-orang di sekitar mulai mencurigai bahwa yang ada di sebelahnya ini adalah oran

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-10

Bab terbaru

  • Ngebet Nikah Karena Takut Miskin   EXTRA PART 2

    "Ish! Salah siapa sih kamu buru-buru, sampai gak lihat jalan?"Sara meniup-niup kening Banyu. Lelaki itu kemarin baru saja mendapatkan lima jahitan akibat menabrak pinggiran pintu dan bocor."Aku panik Hon waktu dengar Bumi nangis kejer. Jadi aku lari gak lihat-lihat. Mana baru bangun tidur di sofa, terus ingetnya masih rumah lama.""Ck! Bumi nangis kan wajar sayang. Kalau gak minta susu ya gak nyaman. Kamu gak perlu sepanik itu." Kini, Sara mengusap pelan perban sekitar perban itu dan menyelipkan rambut ikal Banyu ke belakang.Tangan Banyu melingkar di pinggang Sara yang berdiri di depannya. "Iya, maaf. Lain kali aku hati-hati."Banyu mendongak dan menatap istrinya yang serius sekali meniup luka Banyu tersebut. "Honey, Kiss me a little, please!" katanya dengan nada berbisik."Gak bisa, kita harus segera keluar sekarang. Itu udah rame loh. Gak sopan membuat mereka nunggu." tolak Sara.Banyu memberengut. "Satu k

  • Ngebet Nikah Karena Takut Miskin   EXTRA PART 1

    "Kenapa, Hon?" tanya Banyu saat Sara terlihat menghela napas kasar seraya menyurukkan kepalanya di dada Banyu."Papa pasti kesepian di rumah. Biasanya kita selalu makan malam bersama, terus ngobrol di ruang tengah. Atau aku bantuin Papa mengurus beberapa hal di ruang kerjanya sambil ngerjain endorsment."Tangan Banyu membelai kepala Sara dengan sayang. "Kamu bisa telpon Papa, Hon. Atau mau aku telponin?"Sara menggeleng. "Papa udah tidur jam segini."Ini memang sudah pukul sebelas malam, dan Mario selalu tidur sebelum sepuluh malam. Beliau selalu menerapkan jam tidur sehat supaya bisa bekerja lebih produktif esok harinya. Ya tidak heran, Mario kan pemilik perusahaan kesehatan."Sayang, aku kepikiran sesuatu." Sara mendongak menatap Banyu.Lelaki itu pun menaikkan kedua alisnya, bertanya. "Apa?""Boleh gak Kikut dikasihkan ke Papa, biar gak kesepian banget kalau punya hewan peliharaan."Banyu melotot. "Sara, wala

  • Ngebet Nikah Karena Takut Miskin   Bab 120. Pada akhirnya

    Papa, Sara, dan Banyu duduk berjejer di dalam satu pesawat. Mereka akan balik ke ibu kota sore ini setelah Sara diperbolehkan pulang oleh dokter.Sementara Babal, Ardi dan Disha, masih mau menikmati liburan mereka. Biarlah tim penggembira itu bersenang-senang, sebelum Babal akan Sara repotkan selama kehamilannya ini. Mungkin Ardi dan Disha juga akan kerepotan karena Banyu tampak akan menjadi suami super posesif dan siaga nantinya. Ya bagaimana tidak? Banyu punya beban untuk meyakinkan Papa Mario atas tanggung jawab dan perhatian penuhnya terhadap Sara.Meski suasananya sudah lebih mencair, Sejak masuk ke dalam pesawat, Mario sama sekali belum berbicara apapun dengan Banyu. Membuat Sara gemas sendiri."Papa tahu gak? Seberapa bahagia Sara hari ini?"Mario menaikkan kedua alisnya saat putrinya membungkus lengannya dengan manja."Sara bahagia banget Pa. Dua lelaki kesayangan Sara kini kembali. Momen-momen yang selalu Sara impikan saat Papa m

  • Ngebet Nikah Karena Takut Miskin   Bab 119. Akhir dari kerumitan?

    Sara tidak bisa diam di kamar. Babal dan Ardi bahkan sudah meminta Sara untuk duduk dan berbaring dengan tenang demi kesehatannya, tapi Sara terus menolak. Ia tidak bisa diam saja melihat Banyu dan papa bicara di luar sana. Ada rasa takut. Bagaimana jika Banyu akan menuruti apa yang papanya mau seperti waktu di rumah Papa itu. Ia baru saja mengurai benang kusut dengan Banyu dan akan memulai semuanya kembali. Mengarungi rumah tangga dengan pengalaman baru mempersiapkan diri jadi orang tua. Kali ini ia tidak mau mengulangi hal buruk kemarin lagi. Berpisah dengan Banyu meski hanya seminggu, rasanya sudah sangat menyiksanya. Terserah jika orang berkata ia budak cinta paling tolol. Nyatanya, Banyu tidak pernah gagal membuatnya mabuk kepayang dan jatuh cinta sedalam-dalamnya. Ia tidak bisa terpisah dengan Banyu.Kemudian ia teringat sesuatu. Sara pun menyuruh Babal mengambilkan ponselnya dan menelepon Mbok Na. Sara harus memastikan sesuatu."Mbak Sara!! Astaga!

  • Ngebet Nikah Karena Takut Miskin   Bab 118. Pembicaraan serius

    Babal menggigit bibirnya dengan gelisah, sementara Ardi mengusap wajahnya kasar, sama paniknya dengan Babal tatkala melihat Mario Iswary sudah berdiri tegak di depan ranjang itu, melihat tajam dua orang yang masih bergelung di atas sana."Gawat!" bisik Babal setelah mereka membuka pintu kamar itu dan hanya bisa mematung juga di belakang Mario.Ardi menggeleng-gelengkan kepalanya sambil komat-kamit mulut mbah dukun baca mantra, dengan segelas air lalu pasien di sembur. Ah! ia frustasi melihat pemandangan ini.Sepasang pasutri kembali kasmaran itu pun mulai terusik. Sara mulai membuka matanya dan pupilnya melebar kaget. Lalu, Banyu juga terusik dan akhirnya terbangun dan otomatis seperti melihat hantu di depannya. Dengan wajah kusut, rambut berantakan dan baju tipis saringan tahu, Banyu melompat dari ranjang itu. "Papa." ujarnya dengan suara serak.Sialan Banyu! Sudah tahu itu papa Mario, bukan hulk, masih menvalidasi pula dengan ekspresi tidak berdosanya.Situasi macam apa ini?Di sela

  • Ngebet Nikah Karena Takut Miskin   Bab 117. Sungguh bencana

    Sara tidak pernah terbayangkan akan merasakan perasaan hangat ini lagi. Kemarin, ia sungguh bertekad melepaskan Banyu setelah perceraian selesai dan melupakan semua momen kebersamaannya dengan Banyu. Sekalipun ternyata prosesnya sangat sakit. Diam-diam, ia sering menangis sendirian di tengah malam. Ada perasaan hampa menyelimutinya saat sadar fakta mereka tidak akan bersama, melewati hari, bercanda gurau dan saling memadu kasih lagi. Di lubuk hati yang paling dalam, Sara tidak ingin ini terjadi. Sara mencintai Banyu. Masih mencintai lelaki itu bahkan saat Banyu membohonginya soal perjanjian dengan papanya.Namun, memang semuanya terlalu rumit.Sara sangat sayang dengan Papanya. Sejak dulu, ia selalu menurut apa yang papanya bilang. Ia tidak pernah menjadi anak yang pembangkang dan terbukti, berbakti dengan orang tua membuat hidupnya lebih mudah, lebih tenang hatinya dan damai. Ia akan melakukan apapun untuk papanya, terlebih setelah dinyatakan bebas. Sara

  • Ngebet Nikah Karena Takut Miskin   Bab 116. Berdalih hormon

    Mengetahui mereka akan segera menjadi orang tua adalah sesuatu yang mengejutkan bagi Sara, bahkan Banyu. Apalagi mereka sedang di luar pulau dan di tempat yang asing. Sesuatu perasaan yang sangat aneh. Sara terus menangis karena terharu, bimbang, dan banyak ketakutan serta kekhawatiran yang mendiami pikirannya. Namun, Banyu dengan setia menemani Sara melalui proses penerimaan dengan keadaan baru ini. Hampir satu jam, Sara menangis dan bicara ngalor-ngidul soal kecemasannya akan menjadi ibu. Kini, air matanya telah berhenti. Hidungnya merah dan matanya sembab. Kerinduan Banyu yang telah terakumulasi seminggu lebih ini, justru membuatnya gemas melihat Sara yang begini. Ia sungguh ingin mencium Sara terus menerus dan menghujaninya dengan sayang, melepas kerinduannya kepada istrinya ini. Sekarang tentu saja bukan saatnya kangen-kangenan. Banyu harus tetap menjadi suami siaga untuk Sara, ditengah kelabilan Sara ini. "Sara, kamu udah melewatkan makan siang. Sekarang kamu harus makan malam.

  • Ngebet Nikah Karena Takut Miskin   Bab 115. Ikan kecil

    "Jadi ... surat siapa yang dikirim ke rumah?"Keduanya tampak memandang bingung satu sama lain. Terutama Banyu yang sangat tidak paham dengan cerita Sara. Bagaimana mungkin ada surat dari pengadilan yang tiba-tiba ada di rumah Sara, sementara Banyu saja tidak berniat menceraikan Sara. Tidak sedikitpun ia menginjak lantai pengadilan untuk menggugatnya. Ia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk terus memperjuangkan Sara, bagaimanapun sulitnya menghadapi Mario dan kerasnya hati Sara saat ini. Di tengah keheningan dengan pikiran masing-masing itu, suara pintu kamar terdengar. Sontak keduanya memalingkan wajah ke arah pintu. Lalu muncullah seorang dokter laki-laki paruh bawa yang rambutnya sudah putih semua tapi wajahnya tampak seperti umur tiga puluhan. Cukup good looking dan pasti membuat semua perawat dan dokter perempuan di sini ketar-ketir. Andai Sara tidak sedang berstatus terombang-ambing begini, sudah pasti ia mengaku naksir dokter tersebut.Dokter

  • Ngebet Nikah Karena Takut Miskin   Bab 114. Surat cerai tanda perpisahan

    Sara menepis tangan Banyu saat mau membantunya turun dari kapal. Sebagai gantinya, ia lebih menarik Babal dan menerima bantuan lain dari Disha di sebelah kanannya. Tadi, kaki Sara sempat kram karena ia memang tidak banyak melakukan pemanasan sebelum naik ke Padar. Sungguh kesalahan fatal. Sekarang, ia harus merepotkan banyak orang untuk membantunya begini. Ambulan sudah siap ketika mereka turun di pelabuhan dan Sara diminta untuk tiduran di brankar. Sara pikir hanya Babal dan Disha yang ikut naik ambulan itu, rupanya Ardi dan Banyu juga ikut naik. Bahkan Banyu dengan sigap duduk di sebelah kanan dada Sara mendahului Disha.Bibir Sara sudah hampir protes dan meminta Bantu keluar, tapi pintu ambulan itu sudah ditutup oleh petugas medisnya. Mau tidak mau, Sara harus menerima situasi berdekatan dengan Banyu. Ia menutupi matanya dengan lengan karena pusing itu kembali menderanya. Selain itu juga untuk menghindari melihat Banyu.Dalam kurun waktu dela

DMCA.com Protection Status