Share

Bab 19. Mantan Banyu

Di perjalanan menuju bandara yang kini sudah disetiri oleh Ardi, Banyu senyum-senyum tidak jelas. Ia masih mengingat bagaimana ekspresi Sara ketika ia kerjai setiap saat. Kesalnya Sara tidak benar-benar menunjukkan kekesalannya sampai ingin membunuh Banyu. Lebih tepatnya, Sara seperti anak kecil yang polos.

"Lama-lama gue gulung juga nih bumi!" ujar Ardi dengan nada penuh penekanan.

"Ngapain juga lo gulung bumi? Gulung karpet aja miring."

"Ya percaya deh yang baru nikah, lagi anget-angetnya sampai senyum-senyum kayak lagi kesurupan gitu. Gak cocok banget sama persona lo yang macho, maskulin dan cool itu."

"Fokus nyetir aja, nanti gue telat."

"Belum apa-apa lo udah kangen kan sama bini lo? Ngaku!"

Sialan! Ardi malah menggodanya. Siapa juga yang kangen? Justru sepertinya Sara punya kebebasan tanpanya di rumah sekarang. Tidak akan ada yang mengerjainya.

Namun, kira-kira apa yang akan dilakukan Sara ketika tidak ada dirinya ya? Apa perempuan malas itu hanya akan rebahan sepanjang hari di k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status