Share

Bab 75. Membaca kertas Hira

"Ra."

"Hmm?"

"Apa rasa penyesalan dan rasa bersalah wajar aku alami sekarang?" tanya Banyu.

Mereka duduk berjejer di sofa ruang tengah dengan cahaya remang dan lampu yang sengaja tidak dinyalakan. Sejak tadi, mereka hanya duduk berdiam di sana, tanpa ada yang mulai berbicara lebih dulu. Dan kali ini, Saat Banyu mengeluarkan suaranya dan berbicara hal yang menyangkut perasaannya setelah kepergian Hira satu minggu yang lalu, Sara langsung menoleh. Siluet wajah Banyu itu menyapanya.

"Menurutku wajar. Semua orang yang baru aja ditinggalkan orang tersayangnya dengan tiba-tiba, pasti mengalami itu. Mengalami beban yang berlapis juga. Dulu, waktu mamaku meninggal, aku juga ngerasa begitu. Aku menyesal karena gak memberikan banyak waktuku yang layak untuk mama, aku juga merasa bersalah karena di akhir hidupnya, aku gak ada di sampingnya. Yang lebih menyedihkan lagi, aku belum bisa bahagiain mama."

Banyu menelan salivanya dan jakun itu bergerak dengan tegas.

"Apa semua ini akan berlalu?" tan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status