Beranda / Pernikahan / Ngebet Nikah Karena Takut Miskin / Bab 67. Kejujuran yang tertunda

Share

Bab 67. Kejujuran yang tertunda

"Mau aku jemput?" tanya Banyu di telepon.

"Gak perlu, ngapain sih! Orang ada Babal." sahut Sara yang kini sedang menunggu keberangkatan pesawat setengah jam lagi.

Semalam, Sara menginap di Bali karena kerjaannya belum selesai. Setelah dilanjutkan pagi harinya, Sara baru bisa pulang siang ini bersama Babal. Tentu saja sejak semalam, Banyu tantrum sekali karena Sara tidak jadi pulang awal. Lelaki itu memaksa video call sampai tengah malam, katanya pengganti tranfer energinya. Banyu bilang, ia sedikit merasa lega karena Hira sudah menunjukkan kemajuan yang baik. Hira mulai ceria kembali dan bisa mengobrol dengan sahabat-sahabatnya dengan lepas. Tetapi kadang masih melamun sendiri.

"Ya gak apa-apa kan? Babal bisa pulang sendiri."

"Tetap aja, aku gak mau. Udah dulu ya Bay, aku kebelet. Bye!!" Sara menutup telepon itu seketika.

Babal yang sudah balik dari membeli makanan, menyerahkan satu bungkus roti yang bau harumnya sangat khas. "Nih, k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status