Share

Bab 111

"Jangan nangis terus, Delia. Abah yakin, nanti juga Ardi bakal kasih kabar ke kita ...," bujuk Harun kepada sang cucu. Meski dirinya juga cemas, tetapi pria tua itu berusaha untuk terlihat tenang.

Setiap kali Delia berbicara dengan kakeknya, ia kembali mengungkit tentang hilangnya Ardi. Ini sudah hari kedua semenjak ia ke rumah sakit dan mendapati Ardi telah pergi. Dan sampai hari ini pun sang suami belum ada kabar sama sekali.

"Abah kenapa sih, sampe nggak ingat mesti minta nomor hape orang yang nabrak Bang Ardi. Kalau mereka punya niat jahat gimana, Bah?" kesal Delia. Wajah cantiknya telah bersimbah air mata. Kedua kelopak matanya terlihat membengkak karena terlalu sering menangis dari hari kemarin.

"Iya, Abah lupa. Abah minta maaf," ucap Harun dengan raut menyesal.

"Aku nggak bisa tenang sampe Bang Ardi pulang ke rumah dengan keadaan baik-baik aja. Aku ... aku takut terjadi apa-apa di luar sana." Air mata Delia menganak sungai. Hal itu membuat Harun semakin merasa bersalah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status