Share

15. Terjaga

Samantha tidak bisa tidur. Memang tidak berniat untuk tertidur.

Terlebih, dia mendengar seseorang berteriak dari arah belakang Letnan Felix. Bertepatan di seberang api unggun, Samantha tidak bisa melihat jelas siapa yang berteriak. Matanya tidak sanggup memandangi hutan yang gelap karena cahaya api unggun tidak sanggup menggapai sumber suara.

Sontak, semua prajurit berlari ke sumber suara.

Kecuali, dua orang yang diberi tugas menjaga Samantha sebagai tawanan.

"Hei Nona, jangan berpikir untuk melarikan diri," si prajurit penjaga tampaknya punya firasat buruk.

"Bila kau kabur, jangan salahkan kami jika bersikap tidak sopan." Temannya menatap Samantha dengan mata menyala.

"Ya, komandan memerintahkan kami untuk sopan kepadamu. Itu pun kalau dirimu bisa diajak kerjasama."

Mata menyala dalam arti sesungguhnya. Cahaya api unggun yang berkobar memantul di lensa mata lelaki berkulit gelap itu. Tentu saja sang gadis tidak bisa menatap balik. Samantha tahu jika gerak matanya sedang diperhatika
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status