Share

Bab 103

Raka menyetir mobil dengan isi kepala yang penuh, betapa ia harus menahan amarah dan egonya. Mungkin kalau dia berhadapan dengan orang lain satu pukulan akan bisa melampiaskan kemarahannya tapi ini Ayahnya. Sungguh Raka bukan anak yang se'durhaka. Dia sangat menghormati orangtuanya.

    Raka memutari beberapa kompleks yang menurutnya dia tersesat. Raka membalikan kembali setirannya dengan putus asa. Kenapa dia bisa berputar-putar di komplek yang sama, jalanan ini tampak familiar untuk Raka tapi dia sendiri belum pasti.

shiiiitttttt ..

Raka memukul setirannya seperti orang bodoh, senyum sinis terpampang jelas pada bibirnya. "Lo sudah gila, Raka! Benar-benar gila," gumam Raka saat sadar ia ada di depan rumah Nayla.

    Raka tidak langsung pergi, tangannya membuka dasi yang mengikat lehernya dengan kencang. Sudah dari kantor tadi ia merasa lehernya tercekik karena dasi ini.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status