Share

Bab 106

Beca duduk lemas, kedua kalinya wanita yang sama masuk ke mobil Bagas dan mata kepala Beca sendiri yang  melihat. Cewek itu melihat ke atas menahan air mata yang ingin tumpah, dia tidak mau menangis hanya karena masalah laki-laki. Tapi hatinya seperti tertusuk.

    Rangga menoleh pada Beca. "Lo mau kita kejar?" tanya Rangga. Beca hanya terdiam tanpa ekspresi. Walaupun mereka sering adu mulut tapi saat melihat Beca seperti ini membuat Rangga emosi.

"Nggak usah Ga. Gue cukup mastiin aja. Kita pulang  sekarang," pinta Beca pelan dan putus asa. Ketiga kawannya mengangguk, lalu Rangga membawa mobilnya pergi dari cafe.

Dalam perjalanan Nayla tidak bicara, begitu juga Tina. Rangga  fokus menyetir. Beca pun tidak terlihat mau membahas masalahnya.

    Saat sampai di depan rumah Beca, dia masih diam lalu  keluar dari mobil Rangga. Nayla melihatnya masuk

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status