Share

Bab 42

"Mas Arham katanya pegel, Ma. Dia mau di rumah aja sambil mengerjakan kerjaan kantor." Nayla meneguk minuman di depannya. Sementara Sherina mulai bermain dengan anak-anak kecil lainnya.

"Halah, kata Papa dia pulang awal dari kantor tadi."

"Iya, tapi kami diajak jalan-jalan dulu ke mall."

Mendengar penuturan putrinya, wanita tua dengan rambut sanggul tinggi itu mengangguk paham. Mereka langsung memulai acaranya.

Setengah acara telah usai, kini mereka makan-makan dan Nayla memilih menyendiri di dekat kolam renang. Ia masih terngiang kejadian siang tadi. Nama siapa yang disebut Arham tanpa sengaja tadi?

"Nay, kamu kenapa di sini? Ayo, gabung sama, makan dulu!" Salah seorang sahabat Nayla datang menghampiri.

"Aku udah kenyang, Vin." Nayla menjawab dengan singkat.

"Kamu kenapa, Nay? Tumben kayak enggak mood gitu? Biasanya paling rame." Vina mengambil posisi duduk di dekat Nayla.

"Aku bingung, Vin. Tadi Mas Arham menyebut nama wanita saat dia tidur. Tapi, saat kutanya enggak tau apa-ap
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status